Jumat, 06 November 2009

Istriku, Aku menikahimu dengan cara Sederhana

Aku Menikahimu dengan Sederhana

Aku senantiasa mengingat saat pernikahan kita
Bukan karena ia berlangsung di gedung mewah
Juga bukan karena iringan degung dan gamelan, atau pakaian mengkilap dan kosmetika
Harapan kita adalah kita tak dibuat silau dengan gemerlap dunia

Aku ingat karena kita menikah begitu sederhana
Tanpa undangan pernikahan, hanya SMS dan undangan lisan
Di masjid kecil yang terpojok rumah-rumah menjulang
Kita berharap agar keturunan kita mencintai masjid dan terpaut hati padanya

Aku ingat karena kita menikah begitu sederhana
Karena kita tak sempat dan tak ingin disibukkan oleh remeh-temeh upacara
Apalagi upacara-upacara yang menurut agama tak selayaknya ada
Sebab kita berharap agamalah yang memandu perjalanan kita

Walimat l 'ursy kita hanya dilangsungkan di rumah saja
Menunya tak seberapa istimewa
Namun alhamdulillah kita masih bisa mendengar adzan dan shalat pada waktunya
Harapan kita adalah kita masih bisa mendengar adzan dalam setiap kesibukan rumah-tangga kita

Aku ingat karena kita menikah begitu sederhana
Hanya jas pinjaman berwarna coklat dan dasi sedikit sobek
Mahar sederhana karena engkau memintanya begitu
Harapannya adalah kita tak disibukan oleh pakaian dan perhiasan dunia

Aku ingat karena kita menikah begitu sederhana
Kita mendobrak kebiasaan dan tradisi yang mempersulit pernikahan
Bahwa inti pernikahan bukan yang lain-lain, bukan prestise yang harus ditunjukkan pada tamu-tamu
Demikianlah mudah-mudahan kita menemukan inti dari setiap lekuk hidup berumah-tangga

Kita berharap, semoga melalui hisab sederhana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar