Minggu, 15 November 2009

Menundukkan Tiga Agama Besar

Satu hal yang jarang diketahui umum, gerakan paganis Yahudi yang juga disebut sebagai kaum Talmudian ini merupakan gerakan untuk menghancurkan semua agama langit. Taurat Musa mereka ganti dengan Talmud; Ajaran Nabi Isa a.s. dikotori dengan tangan Paulus, Yahudi dari Tarsus; dan ke dalam Islam mereka menyusupkan Abdullah bin Saba’, Yahudi dari Yaman yang mengaku-aku sebagai pembela keluarga Ali r.a. dan mengajarkan pengikutnya agar hanya mencintai Ali r.a. dan mengecam ketiga sahabat Nabi SAW lainnya seperti Abu Bakar r.a., Umar bin Khattab r.a., dan Ustman bin Affan r.a.
Mereka ini memiliki dendam kesumat terhadap Gereja yang telah menumpas para tetua mereka pada tahun 1307. Sebab itu mereka berupaya agar Gereja bisa ditundukkan dan menjadi pelayan kepentingan mereka. Salah satu bukti adalah surat balasan dari Rabi Yahudi di Konstantinopel kepada warga Yahudi yang tinggal di Arles, Perancis, yang menyatakan, “Jadilah kamu pemeluk Kristen, namun tetaplah pelihara Talmud di dalam hatimu. Agar kamu bisa menghancurkan mereka dari dalam…”
Konspirasi mereka tetap berjalan dengan penuh kerahasiaan. Satu persatu negeri-negeri besar jatuh dalam cengkeraman mereka. Dari daratan Eropa, mereka menjangkau Amerika, dan juga seluruh dunia. Sejarah dunia yang kita kenal sekarang merupakan hasil kerja mereka. Hanya saja, sejarah resmi tidak pernah mencatat bahwa semua ini merupakan hasil dari kerja keras mereka, karena industri penulisan dunia pun dimiliki oleh jaringan mereka.
Tulisan bagian empat akan membahas konspirasi mereka di abad ke-20, di mana mereka berusaha menaklukkan dunia lewat peperangan dan pendirian lembaga-lembaga internasional seperti PBB, World Bank, dan sejenisnya. Salah satu program PBB yang akan dibahas nanti adalah tentang Codex Alimentarius, sebuah program pengendalian populasi manusia di mana Rockefeller menjadi salah satu penggeraknyaBerabad silam, suku bangsa kuno seperti Suku Maya, Suku Hopi, Kaliyuga, Aztec, dan juga Mesir Kuno telah meramalkan di dalam sistem kalender kuno mereka jika pada akhir tahun 2012 dunia lama akan berakhir dan dunia baru akan muncul.
Peperangan atau konflik berskala luas merupakan ‘barang mainan’ kaum Konspirasi sejak lama. Berbagai revolusi besar dunia seperti revolusi Inggris dan Perancis, memang sengaja dirancang oleh mereka. Bahkan banyak literatur menyatakan jika Jenderal Albert Pike, seorang Jenderal AS dalam Perang Saudara yang gemar dengan segala sesuatu yang bersifat mistis, jauh-jauh hari telah merancang skenario perang dunia sampai tahap Perang Dunia II yang dirancangnya terjadi di abad millennium ketiga ini.
Memasuki abad ke-21, setelah menggelar Konferensi Zionis Internasional I di Basel, Swiss, pada tahun 1897, yang mengesahkan Protocolat Zionis sebagai agenda bersama gerakan Konspirasi untuk menguasai dunia. Emas dan propaganda merupakan dua komponen utama yang dipergunakan sebagai senjata kelompok ini.

Nyaris seluruh Eropa telah berada dalam cengkeraman kuku-kuku mereka. Demikian pula dengan Amerika Serikat. Namun mereka menghendaki agar Eropa bisa didesain ulang sesuai dengan kepentingan mereka, yakni Eropa yang tidak bersatu dan penuh konflik di dalamnya. Sebab itu, pecahlah Perang Dunia I yang disusul pula dengan Perang Dunia II. Kedua perang besar dengan korban puluhan juta nyawa manusia ini diangap berhasil guna mendesain ulang peta politik dan perekonomian dunia.
Pasca Perang Dunia II, mesin propaganda Konspirasi menanamkan kepada otak seluruh manusia—terutama Barat—bahwa bangsa Yahudi telah dibuat begitu menderita dalam perang tersebut dengan terjadinya upaya pembasmian etnis Yahudi yang dilakukan Nazi Jerman. Tragedi Holokous dijadikan berhala baru dalam peta politik dunia di mana tidak seorang pun boleh mempertanyakan keabsahannya. “Dengan adanya mitos holokous ini, Barat yang dibuat merasa begitu berdosa diperas habis-habisan oleh kekuatan ini, ” demikian Prof. Norman G. Finkelstein dalam bukunya “The Holocoust Industry”.
Bangsa Yahudi pun telah berhasil mendirikan “Negara” di atas tanah milik bangsa Palestina dengan dukungan lobi politik Negara-negara Barat.
Guna melicinkan jalan menguasai dunia, maka Konspirasi mendirikan sebuah badan super power yang seluruh kebijakannya berada dan berlaku di atas kebijakan negara-negara yang ada yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations). PBB didirikan di San Francisco, AS, pada 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC. Sidang Umum yang pertama, dihadiri wakil dari 51 negara, berlangsung pada 10 Januari 1946 di London. Sebelumnya PBB ini bernama Liga Bangsa-Bangsa.
Badan Internasional ini diperlengkapi dengan lembaga-lembaga di bawahnya yang mencakup hampir semua bidang kehidupan manusia di bumi ini, seperti kesehatan (WHO), pangan (FAO), perbankan atau perekonomian (World Bank dan IMF), dan sebagainya. Sesungguhnya, PBB ini merupakan satu rintisan ke arah tatanan dunia baru yang menghendaki adanya satu super pemerintahan yang berhak mengatur negara-negara lainnya.
Dalam perjalanannya, PBB terbukti menjadi alat bagi kepentingan imperialisme Barat terhadap negeri-negeri selatan. Dalam segala hal, PBB senantiasa mengambil kebijakan yang menguntungkan kaum Konspirasi. Jika pun ada resolusi yang keluar bagi Israel, misalnya, maka hal tersebut hanyalah sebuah resolusi di atas kertas yang tidak memiliki dampak apa pun terhadap Israel. Namun jika ada satu saja resolusi PBB bagi negeri-negeri Islam, maka resolusi itu wajib dipatuhi dan dilaksanakan, bahkan jika perlu dengan ancaman senjata dari negara besar seperti AS dan sekutunya
reff:Indodakwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar