Selasa, 01 Mei 2012

Belajar dari Umar

– Siapa yang tak kenal orang yang selalu
berada di barisan terdepan dalam menumpas kemungkaran?
Siapa pula yang tak kenal sosoknya yang tinggi besar, tegas
dan selalu tampil berani dalam melawan musuh?
Dialah Umar bin Khattab, khalifah ke-2 setelah Abu Bakar…
Dialah yang berani merubah dakwah sembunyi-sembunyi
menjadi dakwah terang-terangan. Umar Al-faruq adalah
sosok orang yang wara’, sangat teliti dan sangat hati-hati
terhadap dosa-dosa yang kecil. Bahkan Ia sangat takut akan
neraka.
Seringkali ia menangis, mengingat dosa-dosanya sewaktu ia
belum hijrah. Umar dulu adalah orang yang begitu bengis
dan kejam, sehingga rela mengubur anak perempuannya
hidup-hidup. Karena saat masa jahiliyah, memiliki anak
perempuan adalah aib terbesar sehingga harus dibunuh.
Selain itu, Umar yang dulu adalah orang yang begitu kuat
untuk mempertahankan ajaran nenek moyangnya terdahulu.
Maka ketika Umar masuk Islam. Kaum muslimin seakan
memperoleh kekuatan baru yang begitu luar biasa dahsyat.
Hal ini berhubungan dengan dikabulkannya doa Rasul “Ya
ALLAH, Muliakanlah Islam dengan masuknya salah seorang
dari dua Umar, yakni Umar bin Khattab dan Amr bin Hisyam
(Abu Jahal)”.
Suatu hari, Rasul melakukan perjalanan Mi’raj menghadap
ALLAH SWT, malaikat Jibril memperlihatkannya taman-
taman syurga. Rasulullah melihat sekumpulan bidadari yang
saling bercengkerama. Ada seorang bidadari yang tampak
begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu tampak
menyendiri dan sangat pemalu. Rasulullah bertanya kepada
Jibril “Wahai Jibril bidadari siapakah itu?”
Malaikat Jibril menjawab,
“Bidadari itu diperuntukkan untuk sahabatmu, Umar RA.
Pernah suatu hari ia membayangkan tentang surga yang
engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya
seorang bidadari yang berbeda dengan yang lainnya.
Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis,
dahinya tinggi, bagian atas matanya berwarna merah, dan
bagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat
yang sangat pemalu. Karena Umar selalu memenuhi
kehendak ALLAH SWT, maka saat itu juga ALLAH SWT
menjadikan seorang bidadari untuknya yang sesuai dengan
apa yang dikehendaki hatinya.”
Itulah Umar Al-Faruq sosoknya yang pemberani, tegas,
namun selalu wara’. Bahkan setan pun tak berani
mendekatinya. Semoga kita bisa mengamalkan segala
kebaikan yang dicontohkan beliau. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar