Jumat, 04 Mei 2012

Makna jari tangan kita

Berdasarkan penelitian dan petunjuk Alquran, maka
dapat simpulkan bahwa makna urutan jari tangan
manusia itu merupakan tanda perjalanan kehidupan
manusia itu sendiri. Berikut ulasannya:

1. Jari kelingking. (Zaman Adam)
Mengapa saya simpulkan bahwa jari kelingking adalah
zaman Adam?
Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca
dengan cara dimulai dari kanan ke kiri. Dan nama
Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif nya
adalah jari kelingking.
Dari itulah saya simbolkan bahwa Jari Kelingking
adalah zaman Adam. Karena memang Adam lah
Manusia Pertama.

2. Jari Manis. (Zaman Idris)
Lihatlah gambar dibawah. Mengapa setelah
Kelingking, terdapat Jari Manis yang ukurannya lebih
tinggi dari Jari Kelingking itu?
Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh
masyarakat manusia di zaman Idris sungguh
memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding
ketika zaman Adam. Alias semakin berkembang.
Tidak heran juga mengapa sosok Budha yang
tergambar duduk di tengah BUNGA TERATAI adalah
melambangkan bahwa TERNYATA masyarakat
manusia pada zaman itu sudah mampu melakukan
perjalanan sampai ke Planet terujung, yakni planet
Sidratul Muntaha. (TERATAI tempat berhenti). Dan
Budha adalah orang yang memang di duga sosok
Nabi Idris. Dan beliau sendiri menjadi simbol Miraj
bagi kaumnya pada zaman itu.
Surat 50/36 :
"Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami
binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih
besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka
(yang telah binasa itu) telah pernah menjelajah di
berbagai negeri…"
Lebih lanjut, berbagai penemuan puluhan benda
kuno namun canggih yang oleh ilmuwan disebut
sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat
zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi
analisa ini.

3. Jari Tengah (Zaman Nuh).
Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2
jari sebelumnya, Jari Manis dan Jari Kelingking?
Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat
manusia di zaman Nuh adalah zaman Puncak
peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia
pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya.
Namun sungguh teramat sayang ketika kemajuan
peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan,
akhirnya Allah menghukum mereka -masyarakat
Zaman Nuh- dengan mengirimkan bencana Banjir
Dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang kafir
dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh
beserta umatnya) berkembang biak kembali dan
peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi.
Dan Jari Tengah (Zaman Nuh) pun akhirnya menjadi
BATAS TOLAK UKUR antara 2 episode perjalanan
kehidupan manusia. Umat sebelum Zaman Nuh dan
Umat sesudah Zaman Nuh.

4. Jari Telunjuk (Zaman Ibrahim).
Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi
lebih rendah (turun) dibanding Jari tengah?
"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk
golongan Nuh"
Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan
sosok nabi Ibrahim ini sebagai "Bapaknya" para nabi.
Dari sini beliau dijadikan figur ajaran Tauhid bagi
orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau
merupakan orang Paling Pemberani yang pernah ada
dalam menyebarkan ajaran paham satu Tuhan.
Dari sebab itulah kenapa Telunjuk saya simbolkan
dengan zaman Ibrahim, karena Jari Telunjuk
memang merupakan simbol untuk penyebutan angka
1.
Surat 6/161 :
"Katakanlah : "sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh
Tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang
benar, agama Ibrahim yang lurus….."
Kembali ke pertanyaan mengapa ukuran Jari Telunjuk
malah lebih rendah dari Jari tengah, itu sangat jelas
mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi
Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran
kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia)
semuanya menjadi menyusut di perkecil oleh Allah
dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum
zaman nabi Nuh. Dan yang paling sangat tampak
adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa ke
masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya
perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke
zaman menuju sampai pada zaman Muhammad (Jari
Jempol). Zaman sisa-sisa.

5. Jari Jempol (Zaman Muhammad).
Surat 16/123 :
"Kemudian Kami wahyukan kepadamu
(Muhammad) : "Ikutilah agama Ibrahim…"
Surat 36/2-4 :
"Demi Alquran yang penuh hikmah"
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang
rasul-rasul"
"Di atas jalan yang lurus".
Jari Jempol (Zaman Muhammad) adalah jari yang
paling pendek dari ke empat jari sebelumnya.
Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini
merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala
keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita
banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk
melampaui apa yang pernah di capai oleh umat
sebelumnya.
Dari itulah Alquran sering kali menegaskan jika umat
sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi
(lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi zaman
kita !!! Zaman pengulangan !!!
Surat 56/62 :
"Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui
penciptaan pertama, maka mengapakah kamu tidak
mengambil pelajaran?"
Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati,
sebab di balik rendahnya "derajat" zaman ini (zaman
penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang terhadap
mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya
Dia menurunkan Alquran melalui Muhammad
sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu). Sejalan dengan
istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari).
"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan
(Alquran) kepada hambaNya, agar dia menjadi
peringatan bagi seluruh alam." (QS. Al Furqaan : 1)
Semoga Bermanfaat ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar