Rabu, 23 Mei 2012

Rahasia Sunnah Tidak Diperbolehkannya Meniup Air Yang Masih Panas

Makan dan minum bagi seorang muslim sebagai sarana untuk menjaga ksehatan badannya supaya bisa manegakkan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Karenanya dia berusaha agar makan dan minumnya
mendapatkan pahala dari Allah. Caranya, dengan
senantiasa menjaga kehalalan makanan dan minumanya
serta menjaga adab-adab yang dituntunkan Islam.
Makan dan minum seorang muslim tidak sebatas
aktifitas memuaskan nafsu, menghilangkang lapar dan
dahaga semata. Karenanya, seorang muslim apabila
tidak lapar maka dia tidak makan dan apabila tidak haus,
dia tidak minum. Hal ini seperti yang diriwayatkan dari
seorang sahabat,
ُﻦْﺤَﻧ ٌﻡْﻮَﻗ َﻻ ُﻞُﻛْﺄَﻧ ﻰَّﺘَﺣ ﺍَﺫِﺇَﻭ َﻉْﻮُﺠَﻧ ﺎَﻨْﻠَﻛَﺃ َﻻ ُﻊَﺒْﺸَﻧ
“Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan
bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. “
Dari sini, maka seorang muslim dalam makan dan
minumnya senantiasa memperhatikan adab Islam yang
telah dicontohkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam agar
bernilai ibadah. Dan di antara adabnya adalah tidak
bernafas dan meniup minuman. Hal ini didasarkan pada
beberapa hadits, di antaranya dari Abu Qatadah, Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika kalian minum
maka janganlah bernafas dalam wadah air
minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)
Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah
air minum.” (HR. Al-Tirmidzi no. 1888 dan Abu Dawud
no. 3728, dan hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani)
Dan juga hadits Abu Sa'id al-Khudri radliyallah 'anhu,
Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk
meniup di dalam air minum." (HR. al-Tirmidzi no. 1887
dan beliau menyahihkannya)
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi
mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah air
minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal
tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau
yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari
mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal
semacam itu."
Dalam Zaadul Ma'ad IV/325 Imam Ibnul Qayyim
mengatakan, “Terdapat larangan meniup minuman
karena hal itu menimbulkan bau yang tidak enak yang
berasal dari mulut. Bau tidak enak ini bisa menyebabkan
orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang
yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah.
Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup
itu akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang dua hal
sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air
minum dan meniupnya.
Apa Hikmahnya?
Apa hikmahnya, sering menjadi pertanyaan kita sebelum
mengamalkannya. Padahal dalam menyikapi tuntunan
Islam hanya sami'na wa atha'na (kami mendengar dan
kami taat), tanpa harus terlebih dahulu mengetahui
hikmahnya. Hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh
Umar bin al-Khathab sesudah mencium hajar Aswad,
"Sesungguhnya aku tahu engkau hanya seonggok batu
yang tidak bisa menimpakan madharat dan tidak bisa
mendatangkan manfaat. Kalau seandainya aku tidak
melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menciummu,
pasti aku tidak akan menciummu." (HR. Al-Bukhari no.
1494 dan Muslim no. 2230)
Namun yang jelas bahwa setiap yang disyariatkan dan
dituntunkan oleh Islam pasti mendatangkan kebaikan
dan setiap yang dilarangnya pasti mendatangkan
madharat. Dan apabila seorang muslim mengetahui
hikmah dari sebuah syariat, maka dia akan semakin
mantap dalam mengamalkannya. Dan apabila belum
mampu menyingkapnya, maka keterangan dari Al-
Qur'an dan Sunnah sudah mencukupi.
Di antara hikmah larangan meniup minuman yang masih
panas adalah karena nanti struktur molekul dalam air
akan berubah menjadi zat asam yang membahayakan
kesehatan.
Sebagaimana yang diketahui, air memiliki nama ilmiah
H20. ini berarti di dalam air terdapat 2 buah atom
hidrogen dan satu buah atom oksigen yang mana 2
atom hidrogen tersebut terikat dalam satu buah atom
oksigen. Dan apabila kita hembus napas pada minuman,
kita akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2). Dan
apabila karbon dioksida (CO2) bercampur dengan air
(H20), akan menjadi senyawa asam karbonat (H2CO3).
Zat asam inilah yang berbahaya bila masuk kedalam
tubuh kita.
senyawa H2CO3 adalah senyawa asam yang lemah
sehingga efek terhadap tubuh memang kurang
berpengaruh tapi ada baiknya kalau kita mengurangi
masuknya zat asam kedalam tubuh kita karena dapat
membahayakan kesehatan. (Dikutip Dari : Apa Aja:
Bahaya Meniup Minuman Panas Kerja Sama Dengan
blog-apa-aja.blogspot.com)
Dari sini juga semakin jelas hiikmah dari larangan
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam agar ketika minum
seteguk demi seteguk, jangan langsung satu gelas sambil
bernapas di dalam gelas. Hal ini karena ketika kita
minum langsung banyak, maka ada kemungkinan kita
akan bernapas di dalam gelas, yang akan menyebabkan
reaksi kimia seperti di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar