Jumat, 11 Mei 2012

Untuk ukhti yg tak kunjung menikah. . .

Wahai saudariku yang dimuliakan.
Engkaulah permata di dasar lautan yang tak terjamah
dan tidak akan pernah berkurang nilainya.
Teruntuk saudariku yang tak kunjung menikah. Yang
senantiasa ditemani rasa gundah dan gelisah. Hati
yang tersampul rasa sedih hingga putus asa mengalir
deras dalam jiwanya. Semua ini hanya karena belum
mendapatkan rizki sebuah pernikahan.
Lembutkan hatimu wahai saudariku. Sungguh
pernikahan itu bukan suatu kewajiban yang akan
merobohkan agamamu apabila engkau tidak
melaksanakannya. Melainkan ia sunnatullah bagi
makhlukNya. Ia tuliskan kepada yang Ia kehendaki, Ia
berikan pula kepada orang yang Ia kehendaki dan
tidak ada yang mampu merubah ketentuanNya.
Berapa banyak seorang ulama dalam sejarah Islam
dengan segala keilmuannya yang telah memberikan
banyak manfaat dari pemikiran dan kitab-kitabnya
namun tidak diberikan rizki sebuah pernikahan. Tapi
justru dengan ini nama mereka menjadi mulia
dengan mewariskan sebuah harta pemikiran yang
sangat berharga, lebih berharga dari emas dan batu
mulia.
Saudariku yang dimuliakan. Kenapa engkau selalu
merasa kecewa atau kesal dengan orang lain? Kenapa
selalu bersedih dan putus asa bila bersama mereka
hanya karena belum juga diberikan rizki sebuah
pernikahan? Ini hanya akan membuatmu merasa
berat dari ketentuan Allah swt. Wahai saudariku yang
dimuliakan. Engkau tidak tahu, bahwa sebenarnya
kondisimu yang masih juga melajang adalah sebuah
kasih sayang dari Tuhanmu. Maka bersyukurlah atas
segalanya dan janganlah engkau bersedih dan merasa
kecewa. Karena sesungguhnya itu bukan perasaan
yang sempurna bagimu. Perasaan seperti itu hanya
akan mengurangi keimanan dan kemuliaanmu
bahkan bisa melepaskan dari aqidahmu.
Wahai saudariku, kemarilah! Akan aku beritahu
bagaimana agar lajangmu menjadi sebuah rahmat
dan kasih sayang Tuhanmu.
Bila memang engkau seorang wanita yang ahli
agama, sungguh itu adalah sebuah nikmat Allah swt
yang telah ia berikan kepadamu. Berapa banyak gadis
yang dahulu sama sepertimu, shalihah dan taat
beragama. Namun ketika ia menikah, ia terlena
bersama suaminya dan menjauh dari agamanya
kemudian hancurlah dunia dan akhiratnya. Ini benar-
benar terjadi dan nyata. Gadis yang terbina dalam
keluarga yang taat lantas setelah menikah dan hidup
bersama suaminya didapati tetangganya selalu
mengeluhkan kondisinya dan suaminya karena
seringnya terganggu suara bising nyanyian dari
rumahnya. “Ini nasihat khusus bagi seorang
perempuan yang hendak menikah untuk bertanya
tentang seorang laki-laki sebelum menikah
dengannya”.
Sekarang wahai saudariku, bukankah Allah swt begitu
lembut terhadapmu. Engkau seperti halnya gadis
yang meminta dikaruniakan seorang suami yang
shalih. Maka bersyukurlah kepada Allah swt yang
telah memberikan keutamaan terhadapmu. Terhadap
kondisimu saat ini yang mengandung sejuta hikmah
yang engkau tidak ketahui. Semoga dengannya
mampu menghapus dosa-dosamu.
Tidak dipungkiri. Ada sesuatu yang sangat penting
kenapa seorang gadis mendambakan sebuah
pernikahan. Yakni melahirkan seorang anak dan
merasakan diri sebagai seorang ibu. Sekarang mari
kita coba renungkan wahai saudariku. Coba lihat di
sekitarmu dan perhatikan seseorang yang telah
dikaruniai sebuah pernikahan namun tak kunjung
juga mendapatkan keturunan. Bayangkan dan
renungkan bagaimana kondisi dan perasaannya.
Sungguh demi Allah swt. Wahai saudariku. Ia berada
dalam rasa rindu yang sangat pilu. Karena ia
diharamkan dari sesuatu yang sangat penting dalam
kehidupannya. Sesuatu yang selayaknya didapatkan
oleh semua kaum perempuan. Rasa sedih sudah pasti
memenuhi ruang di jiwanya. Semoga Allah swt
merahmati dan melapangkan mereka yang tak
kunjung diberikan keturunan dan segera dikaruniai
keturunan yang shalih dan shalihah. Amin
Wahai saudariku, bukankah kondisimu lebih baik dari
kondisi mereka yang tak kunjung memiliki keturunan?
Sungguh sebetulnya engkau tidak merasakan rasa
sedih yang sangat luar biasa seperti yang dirasakan
mereka. Mereka bukan hanya tidak bisa merasakan
diri sebagai seorang ibu tapi juga tidak bisa
merasakan diri sebagai seorang istri yang
memberikan kepada suaminya sifat seorang ayah.
Engkau masih memiliki anak-anak dari saudaramu
dan kerabat-kerabatmu. Maka berikanlah
perhatianmu kepada mereka. Ajarkan kepada mereka
sebuah akhlaq yang baik dan sebuah ketaatan
terhadap Allah swt. Di sana ada kesempatan bagimu
bagaimana menjadi seorang ibu dan bagaimana
menjadi seorang pentarbiyah generasi yang baik.
Saudariku yang dimuliakan. Jika memang engkau
merasa usiamu telah terlampau senja. Maka jangan
jadikan usiamu terbakar sia-sia termakan waktu.
Bagaikan debu yang berhamburan, bagaikan ranting
kayu kering yang terbakar. Jadikan ia meski terbakar
bagaikan lilin yang menyinari jalan, memancarkan
cahaya bagi orang lain. Dan berharaplah hanya
karena mencari ridha Allah swt semata. Dan jika
engkau mendambakan mawaddah dan rohmah dalam
sebuah pernikahan. Maka bukan sebuah rahasia lagi
jika ada banyak wanita yang menderita dan terasing
dalam kehidupannya bersama pasangannya sebab
gagal dan tidak mengindahkan syariat-syariat Allah
swt. Akhirnya pernikahan bagi mereka hanya sebuah
bencana dalam hidupnya. Maka bersyukurlah wahai
saudariku karena engkau tidak tahu apa yang akan
terjadi padamu setelah melangsungkan pernikahan
kelak.
Saudariku. Jangan jadikan seluruh pikiranmu hanya
terpaku dalam sebuah pernikahan. Itu hanya akan
membuat usiamu terasa cepat berlalu dan terasa
sepi. Palingkan pikiranmu untuk hal lain yang baik
bagimu dan bertawakal lah kepada yang menciptamu
jadikan yang terpenting dalam hidupmu menggapai
ridha Allah swt dan memahami agamanya. Jika tidak,
sia-sialah apa yang akan berlalu. Mohonlah kepada
Allah swt dan hanya berharap kepadaNya maka
engkau akan merasakan ketenangan dalam jiwamu
karena engkau telah benar-benar bertawakal
kepadaNya
Saudariku. Tak usah engkau pedulikan pandangan
orang lain terhadapmu. Lajang bukan hanya engkau
yang mengalami bahkan para lelaki dan wanita
melajang lalu menikah di usianya yang terlampau
senja. Sungguh ada banyak hikmah di sana. Ada
kesiapan yang matang dan benar-benar mengetahui
nilai sebuah pernikahan. Menjadikan motivasi dan
kekuatan dalam hidup untuk menjalani seluruh
kewajiban dalam rangka mengharap Allah swt
semata. Maha suci Allah swt yang telah memberikan
rizki kepada seluruh makhlukNya. Ada yang dikaruniai
sebuah pernikahan di usia yang senja dan mereka
hidup bahagia. Panjangnya sebuah usia pernikahan
bukanlah sebuah takaran hidup bahagia melainkan
adanya sebuah kebahagiaan yang sejati di dalamnya.
Saudariku. Jadikan kata “lajang” sebagai simbol
kemuliaanmu. Jangan jadikan kata “lajang” sebuah
pisau beracun yang menusuk hatimu dengan
tanganmu sendiri.
Dan jika orang lain telah menemukan dan merasakan
keagungan pribadimu serta Keberhasilanmu. Kelak
semua orang akan segan dan malu untuk hanya
menyandangkan kata “lajang” untukmu. Dan
kalaupun itu terjadi, tidak akan mampu
menggoyahkan rasa percaya dirimu terhadap
pribadimu dan terhadap Tuhanmu yang
menciptakanmu dan membentuk penglihatan dan
pendengaranmu. Inilah sebuah kenikmatan yang
diberikan kepadamu dan apa yang telah diberikan
kepadamu sesungguhnya baik untukmu.
Wahai saudariku yang dimuliakan. Berapapun usiamu
kini. Tiga puluh, empat puluh, atau lebih. Tahukah
engkau ibaratkan apa dirimu? Engkau ibarat mutiara
yang teramat berharga yang berada jauh di dasar
lautan. Tak ada seorang pun yang melihatnya. Ia
tetap terjaga di dalam kerangnya. Kalaupun belum
juga ada yang meraihnya, aku katakan padamu;
hanya karena belum datang seorang pemburu atau
penyelam lautan yang tepat dan mengetahui
bagaimana cara meraih mutiara yang teramat
berharga itu. Lalu, apakah mutiara yang belum juga
seorang pun mampu meraihnya, apakah ia karena
tidak bernilai?? Tidak. Sungguh tidak demikian.
Wahai saudariku. Berbahagialah dan tunjukkan
dirimu terhadap orang lain. Angkat kepalamu tinggi-
tinggi bukan karena manusia melainkan karena
Tuhan manusia. Dan penuhilah hatimu dengan rasa
kemuliaan dan ridha dengan ketentuan Allah swt.
Jadikan hari ini awal dari hakikat kehidupanmu.
Hadapkan wajahmu hanya kepada Allah swt.
Berdoalah kepadanya agar ia memeliharamu untuk
senantiasa mengingatNya, bersyukur dan
melaksanakan sebaik-baiknya ibadah kepadaNya. Agar
Ia senantiasa memudahkan segala urusanmu
meneguhkan urusan agamamu dan menjadikanmu
cahaya bagi orang-orang di sekitarmu. Perbanyaklah
berdoa kepada Allah swt siang dan malam.
Saudariku yang dimuliakan. Jangan karenanya engkau
bersedih. Ingatlah bahwa dirimu mutiara yang sangat
berharga pada tempat yang terjaga.
Semoga Allah swt memberikan taufiq kepada seluruh
generasi muda Islam untuk kebaikan dunia dan
akhiratnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar