Rabu, 29 Agustus 2012

Penyebab bisnis baru sering gagal

Penyebab Bisnis Baru Sering Gagal , Sebuah bisnis
yang baru saja didirikan biasanya sangat rentan gagal,
terutama di satu sampai tiga tahun pertama. Bahkan,
menurut Small Business Association (SBA) sebanyak
30% dari bisnis baru gagal mencapai tahun
keduanya.

Sementara 50% gagal mencapai tahun kelima, dan
66% tidak berhasil beroperasi sampai tahun
kesepuluh. Hasil studi mereka juga menunjukkan
hanya 25% bisnis yang berhasil bertahan sampai
lebih dari lima belas tahun.

Walaupun demikian, tidak seharusnya sebuah bisnis
gagal begitu saja. Dengan rencana, pendanaan dan
fleksibilitas yang tepat, sebuah bisnis punya
kesempatan sukses yang lebih besar. Untuk itu
sebaiknya Anda tahu enam kesalahan yang bisa
menghancurkan sebuah bisnis, seperti dikutip dari
Financial Edge, Selasa (28/8/2012):

Alasan Bisnis Baru Sering Gagal :

1. Tidak melakukan riset pasar
Misalnya Anda berniat membuka sebuah perusahaan
es krim, semua modal sudah disiapkan dan niatan
Anda sudah bulat. Tapi Anda tidak bisa melihat
kenyataan bahwa sekarang ini musim hujan, saat
orang membutuhkan makanan yang hangat dan
bukan sebaliknya. Selain itu, dengan banyaknya
merek-merek es krim di luar sana, kompetisi anda
menjadi semakin berat.
Kesalahan-kesalahan seperti inilah yang membuat
anda kalah sebelum bertanding. Anda harus bisa
mencari apa yang dibutuhkan oleh pasar, bukan
memaksa produk anda masuk ke pasar. Akan lebih
mudah menyediakan sesuatu yang dibutuhkan
daripada harus membuat sesuatu yang baru dan
memaksa orang mengeluarkan uang untuk itu.

2. Rencana bisnis yang kurang matang
Sebuah rencana yang solid dan realistis sangatlah
mutlak dibutuhkan sebuah bisnis. Dalam rencana itu,
anda harus memuat target yang masuk akal,
bagaimana mencapai target tersebut, prediksi
masalah yang akan menghadang, serta bagaiman
menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam mencapai target tersebut, anda harus banyak
melakukan riset dan survey. Rencana tersebut juga
harus memuat biaya yang diperlukan untuk bisnis
serta strategi dan jadwal operasional. Anda harus
jalankan seluruh rencana dengan baik.
Jika anda mencoba melenceng dari rencana awal,
misalnya menambah pengeluaran atau mengganti
strategi, anda bisa berujung pada kegagalan. Kecualai
jika anda menemukan masalah yang diprediksi bisa
membunuh bisnis anda, jika tidak, tetaplah pada
rencana semula.
Anda juga harus bisa cepat mengubah keputusan,
jika ada masalah segera cari solusinya, jika
pengeluaran membengkan segera berhemat. Semakin
banyak masalah akan semakkin tinggi potensi
gagalnya bisnis anda.

3. Tidak punya akses tambahan modal
Jika anda baru saja membuka usaha dan ternyata
tidak berjalan dengan baik, apalagi modal seret dan
bisnisnya sudah diambang kematian, anda berada
dalam posisi yang tidak bagus untuk mencari
pinjaman.
Untuk mencegah hal itu terjadi, dari awal anda harus
realistis, gunakan modal yang ada untuk bisa
mencapai target yang sudah ditentukan sehingga
membuat arus kas anda terus mengalir. Terlalu
banyak memikirkan pinjaman untuk modal dalam
membuka bisnis bukanlah awal yang baik.

4. Lokasi yang buruk, tidak eksis di internet dan
kurang promosi
Lokasi yang buruk sudah barang tentu menjadi faktor
negatif bagi bisnis, terutama yang mengandalkan
pelanggan para pejalan kaki. Tapi, saat ini ada yang
lebih penting, yaitu eksistensi di dunia maya.
Eksistensi bisnis anda di internet dan jejaring sosial
sama pentingnya dengan lokasi asli di dunia nyata.
Dengan begitu, pelanggan akan mengetahui bisnis
anda dengan cepat sehingga lebih mudah
mendapatkan pelanggan yang benar-benar butuh
akan bisnis anda. Langkah selanjutnya adalah mulai
melayani mereka.
Eksistensi ini mirip dengan promosi penjualan. Tak
hanya harus anda pastikan promosi ini sampai ke
pelanggan, tapi juga harus pelanggan yang tepat.
Pastikan promosi penjualan anda lakukan kepada
orang yang berminat pada bisnis anda.
Buatlah orang lain tak hanya menyukai bisnis anda,
tetapi membutuhkan dan menginginkan bisnis anda
tersebut. Dengan demikian, anda akan membentuk
barisan pelanggan yang loyal.

5. Terlena dengan kesuksesan
Setelah anda merumuskan rencana, menjalankan
bisnis dan mendapatkan basis pelanggan, jangan
terlalu puas dengan hasilnya. Bisa jadi ini belum
waktunya untuk merasa puas. Terus pantau situasi
pasar dan cari tahu apakah anda harus mengubah
rencana bisnis anda. Berada di posisi paling
dibutuhkan membuat anda punya banyak waktu
untuk mempertahankan strategi sehingga bisa tetap
sukses. Jangan sampai merasa puas jika anda belum
bisa mengubah dunia, seperti layaknya industri
musik atau film Holywood.

6. Terlalu cepat berekspansi
Jika bisnis anda sudah mulai berjalan dengan baik
dan menuju ke arah sukses, saatnya berekspansi.
Tapi, cara anda memperluas bisnis harus sama
seperti membangun bisnis tersebut dari awal. Jangan
gegabah dan terlalu percaya diri dalam membuka
cabang untuk bisnis anda.
Pastikan anda menemukan pasar dan daerah yang
tepat untuk berekspansi. Jika anda berencana
mendiversifikasi produk, jangan sampai melenceng
dari lini bisnis awal, atau anda akan terjebak dalam
membentuk sebuah bisnis baru seperti mulai dari
awal lagi.
Jika sebuah bisnis berkembang terlalu cepat dan tidak
mengikuti beberapa poin di atas, seperti riset pasar,
strategi dan rencana bisnis yang baik, maka bisnis
tersebut bisa cepat tenggelam.

7. Kesimpulan
Meskipun rata-rata bisnis baru, biasanya usaha kecil
dan menengah, jarang bertahan lama bukan berarti
bisnis anda akan gagal begitu saja. Melalui
perencanaan dan fleksibilitas, anda bisa menghindari
kesalahan-kesalahan di atas dan menjadi bagian dari
25% yang berhasil bertahan lebih dari 15 tahun
berbisnis.

Penyebab yg kaya makin kaya

Penyebab Orang Kaya Makin Kaya , Istilah orang
kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin,
sudah sering kita dengar. Kenyataannya fenomena
itu memang benar-benar terjadi dalam kehidupan
kita.

Berikut ini penjelasan singkat pakar marketing Tung
Desem Waringin, bagaimana kita berpikir dan
memposisikan diri sebagai orang yang kaya,
menengah atau bahkan hanya sebagai orang miskin:
Mengapa orang kaya semakin kaya? Karena begitu
orang kaya penghasilannya bertambah besar, maka
gaya hidupnya sementara tetap (menunda
kesenangan). Penghasilan yang lebih ini di
investasikan kedalam asset. Misalnya beli saham yang
menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko
yang dikontrakkan, Mall yang disewakan, sarang
walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dan lain-lain.
Sedemikian sehingga penghasilan mereka bertambah
besar. Dan ketika penghasilan mereka bertambah
besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset
tersebut diatas, sehingga semakin kaya dan semakin
kaya lagi.

Mengapa orang menengah bergumul terus secara
finansial? Ketika orang menengah penghasilannya
bertambah besar maka dia mencicil rumah yang
lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang
lebih canggih, komputer yang lebih modern, televisi
yang lebih besar, audio yang lebih canggih dan
banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk
kedalam pengeluaran.

Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang
besar, mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang
yang bekerja untuk dia. Dan seumur hidupnya
menjadi budak uang karena membayar cicilan
semakin besar seumur hidupnya.
Mengapa orang miskin bablas miskin?
Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun
penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.

Contoh:
Orang miskin begitu penghasilannya bertambah
besar mereka beli TV yang besar, beli jamnya yang
mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal,
makan di restoran mewah, ikut keanggotaan fitness,
ikut asuransi yang tidak perlu, dan lain-lain. Semua
dijalankan karena gaya hidup moderen atau tidak
mau ketinggalan zaman.

Pertanyaannya: Bila penghasilan Anda bertambah
besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang menghasilkan
uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang.
Silahkan dijawab, Anda yang tahu termasuk golongan
manakan Anda?

Senin, 27 Agustus 2012

Pelajar zaman sekarang

Dua orang pemuda sedang bercerita tentang
pendidikian di negeri ini. Kedua-duanya sama-sama
prihatin akan pelajar jaman sekarang.. Berikut ini
potongan pembicaraan kedua pemuda tersebut :
Pono : Pon, Gila..!! Pelajar jaman sekarang udah
bener-bener keterlaluan, parah-parah banget
Poni : Parah gimana Bro?
Pono : Liat aja tuh,pelajar deket tempat gue.
Kerjanya Tawuran mulu
Poni : Ohh..masih mending diill itu mah..anak
sekolah deket rumah ane lebih parah lagi..yang siswa
kalo sekolah pasti pada Bawa Minum.
Pono : Buset,masaa sih?
Poni : Iya, bener! udah gitu, yg siswinya nih kalo
sekolah, ga ada yang pake Bra
Pono : ahh..yg benerr lu Pon? sekolah apa namanya?
Poni : noh, TK Ceria Indah..
Pono : &%$ %&**@&%$ ^&

Takdir "expired"

Nenek umur 85 tahun menikah dengan seorang
pemuda yang berumur 27 tahun. Nenek tersbut
sangat bahagia dengan perkawinannya ini. Singkat
cerita, setelah menikah merekapun pergi berbulan
madu, namun sangat disayangkan pada hari yang
ketiga pemuda tersebut meninggal dunia.
Nenek sangat sedih dan tidak terima dengan
kematian suaminya itu, ia pun memintah polisi untuk
menyelidikinya. Polisipun langsung bertindak dan
membawa pemuda tersebut ke rumah sakit untuk di
otopsi. Hasilnya nenek tersebut meninggal dunia
pula setelah mendengar hasil otopsi tersebut.
Hasil otopsi tersebut menyatakan bahwa pemuda
tersebut meninggal dunia akibat meminum susu
kadaluarsa. ……

Kicauan lucuh

Berbuka puasalah dengan yang manis-manis. Tapi
kalau gak manis, yang cantik juga boleh.
Sebaik-baik pacar adalah yang paling bermanfaat bagi
pacarnya. Jadi bersyukurlah kalian yang dimanfaatkan
oleh pacar.
Pacar yang baik itu seperti Prudential. Always
Listening, Always Understanding.
Jika Fitnah lebih kejam daripada Pembunuhan, lebih
baik saya dibunuh saja. ~ Udin, 19 thn, Jomblo
Galau.

Agar penyesalan tidak datang terlambat, cobalah
menyesali hal-hal yang akan Anda lakukan.
#Pencitraan
Apa Perlu Gue Jadi Cermin Supaya Bisa Liat Wajah Lo
Tiap Hari?
Spongebob dan Patrick kalau bulan Ramadhan tidak
berburu ubur-ubur tapi berburu pahala.
Berbuka puasalah dengan yang manis-manis,
misalnya jari manis.
Buat jomblo jangan lupa makan siang biar puasanya
kuat. #TipsPuasa
Jika Anda merasa kesepian di tengah keramaian, itu
tandanya Anda seorang Jomblo.
Pepatah mengatakan, "Janganlah masuk ke lubang
yang sama dua kali". Jadi kita harus mencari lubang
yang lainnya.

Alasan Mahasiswa tidak lulus? !#%@*&/-+

Jika saya lihat dari hitungan hari (baca: alasan) ini,
sebenarnya bukan salah sang mahasiswa bila ia tidak
lulus ujian, karena belajar pun ia tidak sempat…
Tahukah anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari
yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa… Mari
kita hitung!

Hari Minggu
52 hari dalam setahun. Anda pasti tahu bahwa hari
minggu itu adalah hari istirahat. Hari tersisa tinggal
313.

Hari Libur (Nasional maupun internasional)
Kurang lebih terdapat 13 hari libur dalam setahun,
misalnya tahun baru, natal, dsb… Hari tersisa tinggal
300.

Libur Kuliah
Jelas semua mahasiswa akan libur dan tidak akan
kuliah. Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah
sekitar 60 hari.

Hari tersisa tinggal 240.
Tidur Yang paling baik adalah 8 jam sehari untuk
kesehatan, jadi 120 hari terpakai. Hari tersisa tinggal
120.

Beribadah
Paling tidak 1 sampai 2 jam perhari kita beribadah,
kita alokasikan 25 hari dalam setahun. Hari tersisa
tinggal 95.

Bermain
Hal yang paling baik untuk kesegaran dan kesehatan
adalah bermain. Paling tidak memerlukan 1 jam
sehari. Terpakai lagi 15 hari. Hari tersisa tinggal 80.

Makan
Sekurang-kurangnya selama satu hari kita habiskan 2
jam untuk makan atau minum, hilang lagi 30 hari.
Hari tersisa tinggal 50

Berbicara
Jangan lupakan, bahwa manusia adalah mahluk sosial
yang butuh berinteraksi dengan orang lain. Kita
ambil 1 jam perhari untuk berbicara. 15 hari terpakai
lagi. Hari tersisa tinggal 35.

Sakit
Kitapun bisa sakit, baik ringan maupun berat. Itupun
`kalau’ sakit, paling tidak 5 hari dalam setahun
sudah cukup mewakili. Hari tersisa tinggal 30.

Ujian
Ujian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2
minggu per semester. Berarti, 24 hari sudah
teralokasi untuk ujian. Hari tersisa tinggal 6.

Refreshing
Untuk menyegarkan pikiran, refreshing itu perlu.
Nonton dan jalan-jalan paling tidak menghabiskan
waktu 5 hari dalam setahun. Hari tersisa tinggal 1.
Satu hari yang sisa itu khan HARI ULANG TAHUN….!!!
Masa’ harus belajar, sih?

Atasi sakit kepala tanpa obat!

Tidak selamanya obat menjadi cara menghilangkan
sakit kepala.Ternyata banyak cara yang dapat
digunakan untuk menghilangkan sakit kepala tampa
obat.Kebanyakan orang mengatakan obat dapat cepat
meredakan sakit,namun kenyataannya ada alami
yang lebih ampuh untuk meredakan penyakit.Berikut
caranya,
1.Minum banyak air
Air dapat menghilangkan rasa haus,minum 8-10
gelas air sehari secara rutin dapat membuat berbagai
sistem yang terdapat dalam tubuh kita bekerja secara
optimal.Meminum air yag cukup akan menjaga
kestabilan tubuh dan terhindar dari penyakit.
2.Pijat kepala
Melaukan pijat kepala selama 15 menit cukup bagus
untuk menghilangkan rasa sakit.Gunakan jempol dan
telunjuk untuk memijat pada bagian yang sakit.
3.Menggunakan Es Batu
Es batu karena bersifat yang dingin maka berguna
juga untuk mematikan rasa sakit kepala.Apabila anda
sakit kepala karena stres maupun tegang,coba
gunakan icepack di kepala atau belakang leher.
4.Menutup mata
Sakit kepala yang seperti ini biasanya karena
radiasi,terutama radiasi komputer.Coba tutuplah
mata anda sejenak sambil beristirahat.Agar tidak
terlalu silau menerima cahaya dari komputer.
5.Tidur sejenak
Bila anda benar-benar lelah,maka tidur adalah
solusinya.Jangan memaksakan diri,karena akan
menimbulkan penyakit,salah satunya adalah sakit
kepala.Tidur dengan kapasitas normal akan membuat
tubuh segar kembali di pagi hari.
Ketergantungan obat sebaiknya dikurangi sebab
banyak obat-obatan yang memiliki efek samping.

Atasi sakit kepala tanpa obat

Tidak selamanya obat menjadi cara menghilangkan
sakit kepala.Ternyata banyak cara yang dapat
digunakan untuk menghilangkan sakit kepala tampa
obat.Kebanyakan orang mengatakan obat dapat cepat
meredakan sakit,namun kenyataannya ada alami
yang lebih ampuh untuk meredakan penyakit.Berikut
caranya,
1.Minum banyak air
Air dapat menghilangkan rasa haus,minum 8-10
gelas air sehari secara rutin dapat membuat berbagai
sistem yang terdapat dalam tubuh kita bekerja secara
optimal.Meminum air yag cukup akan menjaga
kestabilan tubuh dan terhindar dari penyakit.
2.Pijat kepala
Melaukan pijat kepala selama 15 menit cukup bagus
untuk menghilangkan rasa sakit.Gunakan jempol dan
telunjuk untuk memijat pada bagian yang sakit.
3.Menggunakan Es Batu
Es batu karena bersifat yang dingin maka berguna
juga untuk mematikan rasa sakit kepala.Apabila anda
sakit kepala karena stres maupun tegang,coba
gunakan icepack di kepala atau belakang leher.
4.Menutup mata
Sakit kepala yang seperti ini biasanya karena
radiasi,terutama radiasi komputer.Coba tutuplah
mata anda sejenak sambil beristirahat.Agar tidak
terlalu silau menerima cahaya dari komputer.
5.Tidur sejenak
Bila anda benar-benar lelah,maka tidur adalah
solusinya.Jangan memaksakan diri,karena akan
menimbulkan penyakit,salah satunya adalah sakit
kepala.Tidur dengan kapasitas normal akan membuat
tubuh segar kembali di pagi hari.
Ketergantungan obat sebaiknya dikurangi sebab
banyak obat-obatan yang memiliki efek samping.

pilih makan roti atau nasi?

Banyak perbedaan pendapat dalam mengkonsumsi
roti dan nasi. Ada yang mengatakan bahwa nasi bisa
membuat Anda gemuk, tapi ada pula yang bilang
kalau roti sulit dicerna. Jadi, mana yang lebih baik?
Untuk mengetahui jawabannya, simaklah uraian
berikut seperti dikutip dari situs Bold Sky.

1. Karbohidrat
Kedua makanan ini mempunyai kandungan
karbohidrat yang berbeda. Nasi memiliki karbohidrat
yang rendah sedangkan roti kaya akan karbohidrat
kompleks. Proses enzim dalam tubuh akan memecah
karbohidrat kompleks yang menyebabkan asupan
kalori lebih banyak. Jadi, jika Anda sedang mengalami
sakit perut, lebih baik mengkonsumsi nasi daripada
roti karena energi yang dibutuhkan untuk memecah
karbohidrat dari nasi lebih rendah.

2. Malas dan Lesu
Tidak sedikit dari Anda yang merasa malas atau lesu
setelah makan nasi pada siang dan malam hari. Hal
itu disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah
dalam nasi. Untuk mengatasi rasa malas tersebut,
ada baiknya Anda mengkonsumsi roti yang tidak
mengakibatkan tubuh menjadi lesu.

3. Lemak
Nasi lebih banyak mengandung lemak daripada roti.
Bagi Anda yang menderita obesitas dianjurkan agar
tidak makan nasi yang bisa membuat tubuh semakin
gemuk. Namun, jika Anda ingin mengkonsumsi nasi,
masaklah dengan menggunakan pressure cooker
supaya semua air menyerap ke dalam beras sehingga
lebih sehat saat dikonsumsi.

4. Serat
Beras atau roti, mana yang mempunyai banyak serat?
Jawabannya sangat mudah, yaitu roti. Roti kaya
karbohidrat kompleks yang merupakan sumber dari
serat. Serat sangat penting untuk melancarkan
pencernaan. Sesungguhnya, kedua makanan ini
memiliki manfaat masing-masing. Jadi, sebelum
mengkonsumsinya, pertimbangkan kembali faktor-
faktor yang bisa membuat tubuh Anda semakin
sehat.

Minggu, 26 Agustus 2012

Nadehat Jum'ah amin tuk kader dakwah

Nasehat Syeikh Jum'ah Amin untuk kader dakwah:
-Jangan terlalu fokus dengan sebab-sebab materi
untuk mencapai kemenangan, tapi kurang fokus pada
ُّﺏَﺭ ﺏﺎَﺒْﺳَﺎْﻟﺍ "Rabbul asbaab" (Allah yang menjadi
Tuhan/Pemilik dari sebab-sebab).

-Jangan terlalu fokus dgn manajemen, idariyah,
takhtith (perencanaan), tapi kurang fokus dalam hak-
hak Allah. Takhtith dan manajemen baru efektif kalau
dilakukan oleh tangan yg berwudhu, kening yg
banyak sujud, jiwa yg khusyu', hati yg tenang dan
tunduk pd Allah. Tanpa itu, sehebat-hebatnya
manajemen dan takhtith yg dilakukan takkan
memberi kemenangan.

-Apa yg dianggap orang adalah nafilah (sunah), bagi
antum bernilai faridhah (wajib). Dimana posisi antum
dalam tilawah minimal 1 juz sehari? Dimana posisi
antum dlm raka'at-raka'at saat malam? Dimana posisi
antum dalam infak? Dimana posisi antum dlm raka'at
dhuha?

-Lawan politik uang yg biasa dijadikan senjata lawan2
politik antum dengan akhlak, dengan ukhuwwah, dan
dengan ubudiyah.... Bukan dengan uang juga.

-Senjata antum hanya dua: hubungan baik dgn Allah
dan akhlak dgn manusia. Dengan itu, dua cinta
berhimpun, cinta Allah dan cinta manusia. Ustadz al-
Banna mengatakan: nahnu nuqaatil an naas bil
hubb (Kita menaklukan manusia dengan cinta).

*)Syeikh Jum'ah Amin Abdul Aziz
seorang tokoh senior dakwah
dan juga penulis buku-buku
dakwah dan harakah
diantaranya kitab Fiqih Dakwah
yang telah diterjemahkan dan
diterbitkan Era Intermedia.

Robot pendeteksi kebohongan

Bila Anda sudah memutuskan untuk menikah, Anda
harus mempercayai pasangan hidup Anda. Anda
tidak perlu memeriksa SMS atau panggilan yang
masuk ke telepon pasangan hidup Anda. Hidup saling
percaya adalah anugerah kehidupan.
Begitu pula kepada anak, bila Anda sudah
memberikan pondasi pendidikan keagamaan yang
kokoh Anda tak perlu khawatir saat ia mulai remaja.
Anda tak perlu diam-diam mencari tahu aktivitas
anak Anda. Terbukalah dalam komunikasi dan tak
perlu ada dusta. Bila satu dengan yang lain tidak
saling percaya, keluarga Anda diambang bencana.
Omong-omong soal saling percaya, mari simak cerita
berikut ini..
Alkisah, tersebutlah seorang ayah yang merasa anak
dan istrinya sering berdusta. Sehingga, ia tidak lagi
mempercayai setiap ucapan anak dan istrinya.
Suatu ketika dia datang ke tempat pameran robot.
Disana ia melihat robot canggih yang bisa mendeteksi
kebohongan. Bila ada orang yang berkata bohong, si
robot otomatis memukul orang tersebut. Plak!
Tertarik dengan kecanggihan robot itu dia
memutuskan untuk membelinya. Tiba di rumah, dia
tak sabar untuk menguji kecanggihan robot tersebut.
Kebetulan hari itu anaknya baru pulang setelah larut
malam.
“Dari mana kamu?” dia bertanya kepada anaknya
sambil melotot.
“Dari belajar papa…” jawab sang anak. Si robot
langsung memukul sang anak. Plak!!!
“Kamu bohong! Robot ini bisa mendeteksi
kebohongan. Ayo dari mana kamu?”
Dengan perasaan takut sang anak menjawab, “Dari
nonton papa…”
Lelaki paruh baya itu melanjutkan pertanyaannya,
“Nonton apa kamu?”
“Nonton film perang,” jawab anaknya. Mendengar
jawaban sang anak, robot pendeteksi kebohongan
kembali memukulnya. Plak!
Sang ayah makin naik pitam. “Kamu bohong lagi, ayo
yang benar kamu nonton film apa?” Sambil terisak
anak itu menjawab, “Saya nonton film porno, papa…”
Sambil menunjukkan wajah penuh amarah, ayah itu
menghardik anaknya sambil berkata, “Kamu ini anak
keterlaluan ya, kecil-kecil sudah nonton film porno.
Papa yang sudah setua ini saja belum pernah nonton
film begituan!” Demi mendengar ucapan tersebut
robot pendeteksi kebohongan langsung memukul
lelaki itu. Plak!
Di tengah kegaduhan, tiba-tiba istrinya keluar dari
kamar. Melihat lebam-lebam di pipi anaknya ia pun
marah kepada suaminya. “Papa ini bagaimana sih,
dia kan sudah remaja papa, biarkan dia bahagia.
Bagaimanapun dia itu anakmu!” Tanpa diduga robot
pendeteksi kebohongan mendekati perempuan cantik
itu, lalu…. Plak!

Budaya Pamer

Alkisah, ada seorang kaya baru yang sangat ingin
eksistensinya diakui. Maka, semua perilaku orang
kaya ia ikuti. Ia main golf, membeli mobil mewah
dan juga berbusana branded. Tak lupa ia membeli
motor gede (moge) yang keren: Harley Davidson.
Ia pun mencoba motor barunya itu di jalan raya. Di
perjalanan ia melihat mobil tetangganya meluncur di
jalan yang sama. Ia mengejar mobil itu, setelah dekat
ia berteriak, “Hey! Punya Harley, gak?” Dari dalam
mobil tetangganya itu balas berteriak, “Pamer kamu!
Sombong kamu! Mentang-mentang punya Harley!”
Dengan kesal sang tetangga itu mempercepat laju
mobilnya. Seakan tak mau kalah, si orang kaya baru
itu mengejar lagi dan kembali teriak, “Hey! Punya
harley tidak?” Sang tetangga pun membalas dengan
teriakan, “Dasar tetangga tukang pamer, sombong!”
Ia lalu memacu mobilnya lebih cepat.
Si orang kaya baru itu berusaha mengejarnya.
Namun sayang ia terjatuh karena menghindari truk
yang datang dari arah berlawanan.
Melihat kejadian itu, tetangganya kemudian berhenti
dan menolong si orang kaya baru sambil berkata,
“Makanya jangan sombong. Mentang-mentang punya
Harley. Begini balasan buat orang yang suka pamer.”
Dengan menahan rasa sakit orang kaya baru itu
menjawab, “Siapa yang pamer? Saya tadi berteriak
tanya kamu punya Harley atau tidak bukan mau
pamer. Saya cuma mau tanya, dimana letak
remnya?!”

Topeng Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, saya menemukan
banyak orang yang hidup dengan mengenakan
topeng. Ada orang yang mengaku sukses dalam bisnis
(milyarder), mobilnya mewah, aksesoris yang melekat
di tubuhnya semuanya branded, ketika bicara
omongannya muluk-muluk. Namun tunggakan
hutangnya melimpah, kehidupannya rapuh. Menurut
saya orang ini hidupnya bertopeng, yang tampak
bukanlah aslinya.
Politisi yang berbicara atas nama rakyat, sering
merasa memperjuangkan rakyat dan juga dipilih oleh
rakyat. Namun dalam kehidupannya ia tak
mencerminkan peduli dengan rakyat. Ia lebih sibuk
mengumpulkan rupiah. Selalu minta dilayani bukan
melayani. Bahkan berani memanfaatkan fasilitas
negara untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Menurut saya orang ini hidupnya bertopeng, politisi
hanya dijadikan kedok untuk kepentingan pribadi
Bila Anda sudah menikah, tapi tak pernah memberi
sesuatu yang dicintai pasangan Anda, tak pernah
punya waktu berkualitas bersamanya, tak pernah
memanjakannya. Juga, selalu ingin didengar tapi tak
mau mendengar, selalu merasa paling berjasa dalam
kehidupan rumah tangga. Menurut saya status Anda
sebagai suami/istri hanya topeng. Dibalik semua itu
Anda adalah monster yang menakutkan bagi orang-
orang di sekitar.
Tanpa orang tua, kita tak akan pernah ada di dunia.
Secara logika seharusnya kita menjaga dan
menghormatinya. Namun bila dalam kehidupan kita
tak mampu membahagiakannya atau bahkan kata-
kata kita sering melukainya, tak pernah
mendoakannya, dan juga tak pernah
memperjuangkan apa yang diinginkannya, maka saat
itu pula kita sedang mengenakan topeng.
Bila profesi Anda sama seperti saya sebagai seorang
inspirator kehidupan, sering bicara tentang indahnya
hidup dan kebaikan… Namun bila dalam kehidupan
sehari-hari banyak yang Anda katakan tapi tidak Anda
kerjakan, pandai bicara tapi miskin perbuatan baik…
Saat itulah Anda sedang mengenakan topeng
kehidupan yang sangat berbahaya.
Semakin banyak topeng kehidupan yang kita pakai,
kebahagian akan semakin menjauh dari kita.
Perankanlah profesi dan status kita sebaik-baiknya.
Hiduplah apa adanya tanpa harus membohongi diri
sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Hakikat kemerdekaan

Bacalah alquran dan kita akan menemukan betapa manusia adalah mahluk yang
sangat mulia. Dalam surah Al Baqarah Allah swt.
menerangkan bahwa manusia diciptakan sebagai
khalifah di bumi. Bukan hanya itu, Allah swt.
memerintahkan malaikat untuk bersujud kepada
Adam as. Ini menunjukkan bahwa kedudukan
manusia di sisi Allah swt. sangat tinggi. Dalam ayat
lain Allah swt. berkali-kali menegaskan bahwa
penciptaan langit dan bumi, adalah untuk manusia
“mataa’an lakum wa lian’aamikum”.
Ini menunjukkan bahwa manusia benar-benar
diposisikan oleh Allah swt. sebagai pengelola
kehidupan di bumi.
Tetapi harus dipahami di sini bahwa manusia dalam
mempertahankan hakikat kemuliaan ini akan
berhadapan dengan tantangan dalam dirinya. Allah
swt. menceritakan dalam surah An Nazi’at tantangan
ini berupa: (a) cinta dunia (b) tunduk kepada nafsu.
Siapa yang menang atas kedua tantangan ini ia
merdeka. Namun siapa yang terbelenggu dalam
kedua tantangan tersebut ia tidak merdeka. Merdeka
artinya terbebas dari belenggu cinta dunia dan nafsu.
Bukan merdeka seseorang yang dipermainkan
nafsunya dan begelimang dalam gemerlap dunia.
Tetapi sayang, makna ini sekarang terbalik. Di sana-
sini terdengar teriak kemerdekaan dengan
bersenang-senang dalam nafsu dan dunia. Sungguh
ini suatu kenyataan yang sangat menyedihkan,
Tidak akan merdeka penduduk sebuah negeri yang
tunduk kepada nafsu dan cinta dunia.
Mengapa?
(1) Nafsu akan membawa manusia kapada dosa-dosa
dan kedzaliman. Bila ke kedzaliman terus
berlangsung Allah swt. akan mencabut keberkahan.
Bila keberkahan tidak ada, maka penderitaan akan
terus menimpa penghuni sebuah negeri.
(2) Nafsu akan menyeret manusia kepada kerakusan.
Kerakusan melahirkan kekejaman terhadap
kemanusiaan. Tidak sedikit pembantaian terhadap
kemanusiaan terjadi hanya karena karakusan
terhadap harta dan kekuasaan.
(3) Nafsu membuat manusia menjadi sekedar
binatang. Bila manusia lebih didominasi oleh
kebinatanganya ia akan lebih kejam dan lebih parah
dari binatang. Allah berfiman: “ulaaika kal an’aam
balhum adhal”
Begitu juga cinta dunia, ia termasuk tantangan yang
selalu membuat manusia tidak merdeka. Mengapa?
(1) Dengan cinta dunia manusia menjadi hambanya.
Bila manusia menjadi hambanya maka ia akan sibuk
dengannya, siang dan malam melebihi kesukannya
kapada Allah swt. (2) Cinta dunia mematikan hati
nurani. Seringkali hati menjadi keras karena
mengagungkan dunia. Sebab dengan mengagungkan
dunia, ia akan lupa kepada akhirat. Karenanya dalam
Al Qur’an Allah swt. berfirman: “bal tu’tsiruunal
hayaatad dunyaa wal aakhiratu khairuw wa abqaa.”
Jelasnya kemerdekaan bukan hanya sebuah makna
keterbebasan dari belenggu penjajahan. Melainkan
lebih dari itu keterbebasan dari belenggu nafsu dan
cinta dunia. Bila makna ini benar-benar tercermin
dalam pribadi sebuah bangsa, maka hakikat
kemerdekaan akan benar-benar tercapai. Mengapa?
Bisa dipastikan bahwa dengan terbebasnya dari
belenggu nafsu dan cinta dunia keadilan akan tegak
dengan jujur. Tegaknya keadilan akan melahirkan
keamanan. Keamaman akan membuat semua
kehidupan menjadi produktif dan sejahtera.
Itulah mengapa Al Qur’an dari awal sampai akhir
selalu menekankan pentingnya manusia bersungguh-
sungguh mentaati Allah swt. dan melawan nafsu.
Sebab hanya dengan mentaati Allah swt. ia akan
benar-benar merdeka. Silahkan baca ayat-ayat yang
menceritakan ahli neraka, selalu saja sebabnya
adalah karena ikut nafsu dan mengutamakan dunia
atas akhirat.
Lalu silahkan baca ayat-ayat yang menceritakan ahli
surga, pasti selalu sebabnya adalah karena
bersungguh-sungguh mentaati Allah swt. dan
bersungguh-sungguh mengendalikan nafsu.
Kemerdekaan hakiki bukan artinya kebebasan
sebebas-bebasnya. Melainkan kejujuran dalam
mejalankan hidup bedasarkan fitrah. Dan fitrah
adalah iman. Maka dengan ikut fitrah berati
kemerdekaan benar-benar terbukti. Tidak akan
pernah merdeka penduduk sebuah negeri yang jauh
dari fitrahnya. Wallahu a’lam bish shawab.

Dakwah is love!

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta.
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.
Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan,
duduk, dan tidurmu.Bahkan di tengah lelapmu, isi
mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau
cintai.
Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot
saripati energimu. Sampai tulang belulangmu.
Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh
rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. ..
Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.
Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah.
Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya
beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan
Allah.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia
memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin
sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg
bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.
Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah
bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok.
Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian
meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya;
mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar
bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya
sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya
membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik?
Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling
legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya
seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-
mesraan dengan Tuhannya saat sholat.Dakwah
bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak
membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan.
Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari
godaan kefuturan.
Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu
bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari.
Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi
dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.Justru karena
rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu
menemani… justru karena rasa sakit itu selalu
mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya
menjadi adaptasi.
Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur,
pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan
rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk
mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam
dada.Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa
lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh”
tidak lagi terlalu menggoda
dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris.
Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk.
Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking
seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi
kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi
iman..Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria
memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin
sore. Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya
juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan
Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi
karya-karya
besar.
Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal
itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang
besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa
para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk…
sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha
Penyayang… “Maka satu lagi seorang pejuang
tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban
dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta…
Mengajak kita untuk terus berlari…
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah
mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan
mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih
bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur
menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu
menemanimu.”
(alm. Ust Rahmat Abdullah)
Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada
akhirnya salah satunya
harus mengalah.

In memoriam Ust. Rahmat Abdullah

Pacaran

Pacaran
1. Manusia sekelas nabi Adam pun gelisah saat
beliau msh sendiri... .
2. Sebgmn semua laki2 yg di kmdn hari dilahirkan
oleh ibunya ke dunia, nabi Adam adl manusia
biasa.
3. Mengapakah gelisah? Krn setiap org memerlukan
teman yg bisa diajak berbagi.
4. Allah mengetahui kebutuhannya... manusia
pertama yg Ia ciptakan itu membutuhkan
pasangan.
5. Allah mengetahui kebutuhannya... manusia
pertama yg Ia ciptakan itu membutuhkan
pasangan.
6. Kmdn Allah pun menciptakan pasangan baginya,
dan ini adl salah satu dari tanda2 kebesaran-Nya.
7. Hari2 berlalu, nabi Adam as bersama sang istri
(Hawwa) hidup bersama di surga-Nya yg tenang.
8. Namun mereka berdua tergelincir melanggar
larangan Allah swt, dan diturunkan ke bumi di
tempat yg terpisah.
9. Di bumi, nabi Adam & Hawwa hidup terpisah dgn
jodohnya, selama sekian ratus thn lamanya.
10. Menurut bbrp ahli sejarah, Adam diturunkan di
sekitar India sdgkan Hawa di Jeddah (jazirah
Arab).
11. Akhirnya Allah mengijinkan mereka berdua
bersatu kembali di Jabal Rahmah (gunung kasih
sayang) di Padang Arafah.
12. Saling merindu, Nabi Adam menempuh
perjalanan yg lbh jauh & berliku dlm mencari
jodohnya dibanding Hawwa.
13. Dmkn pulalah kecenderungan manusia hga saat
ini: kaum laki2 lbh byk bergerak & perempuan
cenderung menunggu.
14. Pasangan manusia pertama itu diciptakan utk
bersama di surga, kemudian berpisah saat
diturunkan ke bumi.
15. Krn sesungguhnya kita semua diciptakan
berpasang-pasangan, dan telah ditentukan rezeki
(termasuk jodoh) kita.
16. Kita tdk bs memilih kpn kita lahir & siapa orang
tua kita, tdk pula tahu di mana & kpn kita
meninggal dunia.
17. Jg siapa jodoh kita, sdh ditentukan dlm bab rezeki.
Bgmn-kah konsep jodoh itu?
18. Apakh setiap org mnikah dgn jodohnya? Tdk ada
yg tahu pasti, maksimal kita hanya bisa
merasakan iya atau tdknya.
19. Nah, msg2 sdh disiapkan jodoh, pasangan terbaik
& paling cocok utk kita. Disiapkan langsung oleh
Sang Pencipta.
20. Apakh qta akan dpertemukn dgn jodoh qta di
dunia atw di akhirat kelak, itu pun bagian dr
takdir-Nya yang agung.
21. g bisa dilakukan saat blm dipertemukan dlm
pernikahan adl meneladani nabi Adam:
mempelajari ilmu sebyk mgkn.
22. Juga, sebgmn Adam & Hawwa setelah diturunkan
terpisah ke bumi, berusaha mencari jodohnya yg
terpisah.
23. Nah, setelah tuit2 pendahuluan tadi, mari kita
masuk ke topik utama..
24. Dimulai dgn sebuah pertanyaan: #pacarannn itu
apa yak? Dari doeloe ada byk sekali versi yg
beredar & berbeda-beda.
25. Ada bbrp yg bilang klo #pacarannn itu proses
menuju pernikahan. Ada jg yg bilang, ngga harus
menuju... yg penting ada suka-sama-suka.
26. Kesimpulan smtr, #pacarannn itu cdrg diartikan
pd "hubungan spesial" antara seorg laki2 & seorg
perempuan seblm pernikahan.
27. Muncul pertanyaan baru: apakah proses
#pacarannn dgn org yg bukan/blm menjadi
suami/istri kita itu memang harus atau wajib
dilalui?
28. Dan muncul jg pertanyaan, emg # pacarannn itu
aktifitasnya ngapain aja yak? Positif atau negatif?
29. Nabi Adam sbg manusia pertama pun resah saat
Hawa blm diciptakan. Apalagi saat diturunkan
terpisah di dunia.
30. Konsep jodoh td jg mendukung bhw msg2 dr kita
sebnrnya sdh pernah berpasangan dgn jodoh kita
seblm dilahirkan.
31. Kmdn Allah "menurunkan" kita ke bumi, terpisah
dgn jodoh kita. Mengapa dipisah? Agar kita dpt
mengambil hikmah.
32. Salah satu hikmah-Nya yg mulia adl, agar kita tdk
menyerah! Trs berusaha bertemu dgn jodoh kita
di dunia.
33. Hikmah yg lain? Agar kita berbaik sangka kpd-Nya,
bhw kita akan dipertemukan dgn jodoh kita...
segera! *aminnn :)
34. Yg sgt layak kita inget2, jodoh kita adl yg terbaik &
disiapkan utk kita... selain itu, jelas bukan yg
terbaik.
35. Mgkn ada yg bilang... #pacarannn itu kan
penjajakan, biar lbh tau apakah pacar kita itu
jodoh kita atau bukan.
36. Bs jd itu ada bnrnya. Tp jgn lupa, bahkan stlh
menikah pun tdk ada yg tahu pasti apakah seseorg
itu jodoh atö bukan.
37. Tanya yg udah nikah deh, max hanya bisa
merasakan jodoh atö bukan. Tp tdk tahu pasti &
perasaan bisa keliru.
38. Klo buat penjajakan? Justru blm tentu yg
diperlihatkan selama # pacarannn itu yg orisinil.
Jgn2 isinya pencitraan mulu. :)
39. yo dong, langsung bahas yg lbh dalem. Gimana,
blh ngga sih, kita #pacarannn itu? OK... siap2
yak... :)
40. Skrg kita liat dulu, ngapain sih #pacarannn itu...
telpon2an? Tukeran pic? Nonton bareng?
Gandengan? Ciuman? Atau...? ;) dll.
41. Di Quran dijelaskan bhw semua laki2 yg normal
pasti punya kecenderungan pd perempuan, dmkn
jg seblknya.
42. Jd tertarik pd lawan jenis itu normal. Tp apa ini
bisa jd alasan beraktifitas #pacarannn spt td? Ayo
kita periksa.
43. Dlm byk bahasan ttg hub antar-lawan jenis, ada
istilah "menikmati" yg bisa berarti bbg aktifitas pd
#pacarannn .
44. Contoh, klo ada laki2 yg memandangi wajah
perempuan, itu sdh dikatakan menikmati. Apalagi
menyentuh & membayangkan yg lbh.
45. Apalagi jika - na'udzubillah - sampe jatuh ke free-
sex, itu sdh lebih dr menikmati, itu merenggut
kesucian perempuan.
46. Adapun perempuan yg menyediakan dirinya utk
dinikmati wajahnya, kulitnya dsb, pelan2 ia sdh
mengurangi kesucian dirinya.
47. Maka pertanyaan utk para laki2, relakah jika jodoh
Anda yg msh disimpan keberadaannya oleh Allah
itu, dinikmati org lain?
48. Sdgkan utk para perempuan, tdkkah Anda ingin
memberikan yg terbaik utk suami nantinya?
Menyimpan rapat2 semua utknya?
49. Apabila seorg laki2 sdh yakin seorg wanita adl
jodohnya, mk ajaklah utk menikah. Shg Anda tdk
mengurangi kesuciannya dgn #pacarannn .
50. Klo blm mampu? Maka sebaiknya tdk mengurangi
kesuciannya dgn menikmatinya. Pergilah &
berpuasalah. Jodoh tak lari ke mana.
51. Tapi #pacarannn kan enak? Enaknya cuma secuil,
mas bro. Yg laki2 tdk terlalu merasakan jeleknya.
Perempuanlah yg terhina dgn itu.
52. Ayat? Hadits? Dalil? Banyak. Bejibun. Ngga
kurang2 lah. Tinggal kitanya aja gimana.
53. Nah, skrg, jika ada di antara kita yg terlanjur jd
aktifis dlm hal # pacarannn ... gimana enaknya
min? #eaaa :)
54. Pertama-tama sebaiknya msg2 jujur pd diri
sendiri, bhw ada sesuatu yg hilang pd diri kita
selama beraktifitas #pacarannn .
55. Kedua, jgn kuatir soal "siapa yg akan mengisi
hati". Perempuan yg baik, niscaya jodohnya adl
laki2 yg juga org baik.
56. Ingat, salah satu hikmah Adam & Hawwa
diturunkan terpisah di bumi adl agar msg2
bersabar & berusaha sebaik mgkn.
57. Maka kita jg hrs bersabar & trs memperbaiki diri.
Siapa pun yg bukan jodoh kita, bukanlah yg
terbaik utk kita. Pasti.
58. Jaga baik2 diri kita, persiapan to the max utk
sebuah ikatan suci yg Allah teguhkan dlm al-
Quran. Tdk perlu pake #pacarannn ,
59. Yakinlah, bhw Allah takkan mengingkari janji-Nya.
Ia Yang Maha Sempurna, Ia lbh mengetahui ttg
diri & jodoh kita.

Sarjana Ramadhan

Ramadhan telah meninggalkan
kita, tanpa kita sadari apa hikmah yang bisa ambil
dari Ramadhan tahun ini. Berbagai target telah
direncanakan ketika awal Ramadhan, pelaksanaannya
yang menjadi bukti. Tiga puluh hari itu menjadi bukti
bagaimana keadaan iman kita sebenarnya. Waktu
yang cukup lama untuk memperjuangkan konsistensi
ibadah menyediakan waktu bagi kita untuk terus
mengevaluasi kinerja dan konsep ibadah. Berbagai
usaha kita lakukan untuk menggapai derajat
pemenang di bulan mulia ini.
Dan semua pun akan berakhir, begitu pula
Ramadhan. Di sini puncak ujian kita sebagai seorang
hamba, mampukah kita menghadirkan ibadah terbaik
selama sebulan penuh kepada Allah? Padahal semua
ibadah adalah untuk kita sendiri kecuali satu, ibadah
puasa. Kepasrahan kita dalam menyerahkan hadiah
ini kepada Allah sangat mempengaruhi amalan
sehari-hari. Banyak orang yang berpuasa tapi dirinya
tidak mendapat apa-apa selain lapar dan haus.
Sungguh amat disesalkan ketika ibadah spesial ini kita
lewati dengan kesia-siaan.
Pelajaran berharga ini akan memberikan kita
pengalaman yang berharga bagi diri sendiri di waktu
yang akan datang. Kekuatan iman akan kembali diuji
tatkala konsistensi amal ibadah kita digoyahkan
dengan tiada keutamaan di waktu kita
melaksanakannya. Sebenarnya pada masa itulah kita
mendapat kemuliaan yang lebih sebagai seorang
hamba sekaligus seorang ahli ibadah. Karena pada
saat Ramadhan, dengan begitu mulianya bulan ini
ditambah begitu semangatnya umat muslim lain
dalam menjalankan ibadah, maka ketinggian nilai
ibadah akan terasa wajar. Berbeda jika kita melakukan
hal itu di hari-hari biasa.
Puncak ibadah terjadi ketika bulan Ramadhan, di hari
biasa kebanyakan orang mengurangi kuantitas
ibadahnya dan lebih fokus dalam urusan dunia. Atas
sebab itu, maka tidak ada perbedaan secara realistis
antara bulan Ramadhan dengan bulan-bulan lainnya.
Ramadhan hanya bonus yang diberikan Allah untuk
merangsang hamba-Nya dalam melakukan amalan
ibadah. Ramadhan juga berfungsi untuk
meningkatkan kualitas keimanan sehingga setelah
Ramadhan keimanan kita bisa lebih baik dari
sebelum-sebelumnya.
Setelah sebulan penuh kita memberikan hadiah
ibadah kepada Allah, kini giliran Allah yang
membalas. Allah berikan sebuah hari yang sangat
istimewa, yang Allah jadikan hari itu sebagai perayaan
atas kemenangan umat Islam dalam mengalahkan
hawa nafsunya. Hari yang menandakan kelulusan
atas perjuangan kita. Dengan kata lain, Allah telah
mewisuda kita di hari itu. Sebuah wisuda atas
keberhasilan kita dalam kesempurnaan menjalankan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Maka patut bagi kita untuk menyandang sebuah gelar
yang sangat istimewa, Sarjana Ramadhan. Layaknya
seorang sarjana, maka hal terberat yang akan
dihadapi adalah pasca kelulusan. Fakta di lapangan
akan membuktikan apakah kita mampu menerapkan
hasil sarjana, atau kemudian kita hanya menjadi
pengangguran yang tak tentu arah.
Semua ini sangat tergantung pada keimanan yang
telah membuat kita berkarya menjadi Sarjana
Ramadhan. Seorang sarjana akan sangat berguna
apabila hasil karyanya mampu menyumbangkan hal
yang positif bagi sekitar. Maka apa yang kita lakukan
seharusnya bisa berdampak positif dan semakin
meningkat dalam hubungan kepada Allah dan juga
sesama manusia.

Sabtu, 25 Agustus 2012

sang mantan "ikhwah"

Beberapa kali saya ditanya soal
pendapat saya tentang mereka yang keluar jamaah
atau istilahnya mantan ikhwah. Ya, sebutan bagi
mereka yang dulunya aktif bersama dalam dakwah
dalam bingkai organisasi yang sama. Jawaban saya
adalah, asal jangan keluar dari Islam!
Ketika aktif di sebuah organisasi kemahasiswaan
Islam sekitar lima belas tahun yang lalu, pertanyaan
itu muncul. Tidak sama persis memang, namun
intinya adalah bagaimana kita menghimpun kekuatan
besar dakwah dalam satu organisasi yang teratur dan
disiplin. Bahwa sebuah kebaikan haruslah
terorganisasi dengan rapi karena kebaikan pun bisa
hancur lumat dikalahkan oleh kejahatan jika ia tidak
diurus dengan baik layaknya kata-kata Sayidina Ali bin
Abi Thalib RA dulu: “Kejahatan yang terorganisasi bisa
mengalahkan kebaikan yang tak terorganisasi. Jadi
memang, bergerak dalam barisan dakwah harus
dengan keteraturan dan disiplin. Dakwah tidak akan
mampu diusung seorang diri. Jadi memang kita harus
berjamaah untuk memenangkan Islam.
Alhamdulillah, Allah memberi saya rizki untuk
bergabung dengan sebuah organisasi dakwah yang
saya rindukan keberadaannya sejak lama. Berhimpun
dalam satu barisan bersama orang-orang shalih
untuk menegakkan kalimat Allah. Namun memang,
berdiri dalam sebuah barisan panjang tidak sama
dengan sendirian. Berada dalam kumpulan manusia
berbeda dengan duduk seorang diri. Ada kalanya ide
kita berbeda dengan kebijaksanaan organisasi. Tak
jarang pula berbenturan pendapat dengan anggota
yang lainnya. Harus sering sabar dan lapang dada
berurusan dengan orang banyak. Namun di dalamnya
terdapat keberkahan. Bukankah Baginda SAW pernah
bersabda bahwa tangan Allah bersama jamaah?
Kesabaran dan lapang dada terkadang tak cukup stok
untuk bertahan dari perbedaan pendapat dan gesekan
pemahaman. Beberapa orang memilih pergi dan
berjuang sendiri atau bergabung dengan organisasi
lain. Bukan hanya ada satu organisasi Islam toh? Ada
banyak saudara di luar sana yang juga berjuang
untuk Islam. Mereka pun berhimpun dalam jamaah
dengan keteraturan dan kedisiplinan. Jadi jangan
mengklaim organisasi sendiri yang paling benar.
Untuk ini saya teringat sebuah nasihat dari seorang
Ustadz sederhana pada saat acara Daurah Marhalah
III di Boyolali tahun 2000 silam. Beliau berpesan
untuk bersabar dan rela untuk diatur karena ketika
tidak cocok dengan ‘rumah’ kita yang sekarang,
belum tentu juga kita nyaman dengan ‘rumah’ yang
lain. Seorang Akh yang lain juga pernah memberi
masukan bahwa tidak ada jaminan orang yang keluar
dari jamaah akan menjadi lebih baik. Fakta di
lapangan menunjukkan bahwa para ‘single fighter’ ini
tidak menjadi lebih baik berjuang di luar rumah. Tak
sedikit yang kemudian lebur dan membaur dengan
orang kebanyakan. Tak bersisa celupan Rabbani
selama tinggal di rumah dakwah. Tak jarang pula
mereka mempunyai keahlian baru, yaitu sebagai
komentator dan konsultan tentang dakwah dan
jamaah, tentang qiyadah wal jundiyah, tentang al
wala dan al bara’ padahal mereka tak punya rumah
untuk mengamalkan.
Ketika beberapa waktu yang lalu saya ditanya kembali
tentang orang-orang seperti ini. Jawaban saya tetap
sama, asalkan jangan keluar dari Islam. Di organisasi
manapun yang bertujuan menegakkan Islam, maka
mereka saudara saya. Namun ketika sudah
menemukan rumah baru maka jangan pernah
menjelek-jelekkan rumah lama dan penghuninya
serta tetaplah istiqamah. Di antara mereka ada guru-
guru saya, kawan-kawan lama seperjuangan dan
teman-teman penguat hati. Bisa jadi, ketidakcocokan
itu bermula dari kita sendiri. Oleh karenanya jangan
garang dan kasar agar hati lembut tak berubah
menjadi benci. Jadi mari berprestasi dengan amal
terbaik untuk Allah. Mari berlomba memberi yang
terbaik untuk Allah.
Baru saja sore kemarin suami saya menunjuk gambar
seorang Ustadz tenar di negeri kita dan berujar,” Dia
mantan ikhwah. Dia dulu ketua ikhwah Mekah.”
Tangannya menunjuk gambar seseorang berpeci
yang sedang memegang mikrofon di atas panggung.
Entah kenapa, tiba-tiba mata saya kabur. Hati saya
menjerit perlahan dan menyeru ke langit, “Jangan
jadikan saya bagian dari mereka ya Rabb…Biarpun
sesak dada dan harus ekstra bersabar, saya ingin
kelak dibangkitkan di hadapan Allah bersama kafilah
dakwah ini. Tak peduli apakah di barisan yang paling
belakang sekalipun sebagai anggota yang dianggap
paling sedikit kontribusinya dalam dakwah ini…”
Saya tidak mau memiliki gelar itu.

Jumat, 24 Agustus 2012

satu jam yg sederhan!

Pada satu hari, seorang anak kecil datang kepada
ayahnya dan bertanya dengan polosnya, "Apakah kita
bisa hidup dengan tidak berdosa selama hidup kita,
Ayah...?" Sang ayah memandang putrinya, kemudian
berkata, "Tidak mungkin, Nak.."
Putrinya kemudian bertanya lagi, "Apakah kita bisa
hidup tanpa berdosa dalam setahun...?"
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil
tersenyum kepada putri kesayangannya ini.
"Oh Ayah, bagaimana kalau 1 bulan? Apakah kita bisa
hidup tanpa melakukan kesalahan...?"
Ayahnya tertawa. "Mungkin tidak bisa juga ya, Nak."
"OK Ayah, ini yang terakhir kali. Apakah kita bisa hidup
tidak berdosa dalam 1 jam saja...?"
Akhirnya ayahnya mengangguk. "Kemungkinan besar,
bisa Nak."
Anak ini tersenyum lega. "Jika demikian, aku akan hidup
benar dari jam ke jam, Ayah. Kelihatannya akan lebih
mudah menjaga dan menjalaninya. "
***
Saudara-Saudariku yang baik, mari kita mencoba
memperhatikan cara kita menjalani hidup ini, dari
waktu ke waktu.
Mencoba "hidup benar" dari waktu ke waktu, dengan
latihan yang paling kecil dan sederhana. Ini akan
menjadikan kita terbiasa. Dan apa yang sudah biasa kita
lakukan akan menjadi sifat. Dan sifat akan menjadi
KARAKTER.
Saudara-Saudariku yang dirahmati Allah Ta'ala Mulai
saat ini mari kita :
- Mencoba hidup 1 jam TANPA menjelek-jelekkan orang
lain, kesombongan, kebohongan, dll. Lalu coba ulangi
lagi untuk 1 jam berikutnya.
- Mencoba hidup 1 jam DENGAN kasih sayang kepada
sesama, kesabaran, kemurahan hati, kerendahan hati,
dan ketulusan. Lalu coba ulangi lagi untuk 1 jam
berikutnya.
Satu jam memang sederhana, tapi sangat mungkin
akan berarti bagi perjalanan hidup kita semua. Luar
biasa! Selamat mencoba.

kisah cadar muslimah Prancis

Suatu hari, di Prancis, seseorang bercerita bahwa
seorang Muslimah bercadar pergi ke Supermarket.
Setelah ia mengambil barang-barang kebutuhannya, ia
kemudian berdiri di antrian kasir untuk membayar.
Setelah beberapa menit, datanglah gilirannya untuk
dilayani oleh kasir.
Di dekatnya, ada seorang Muslimah Arab yang tidak
berjilbab, yang mulai melihat Muslimah bercadar itu
dan memperhatikan satu persatu dari diri Muslimah itu,
dan setelah beberapa saat memperhatikannya dengan
pandangan arogan, Muslimah Arab itu mengatakan,
“Kami memiliki banyak masalah di negara ini dan
cadarmu adalah salah satunya!”
“Kami, para imigran, berada disini untuk perdagangan
(bisnis) dan bukan menunjukkan Agama atau sejarah
kami! Jika kau ingin mengamalkan Agamamu dan
memakai cadar, maka kembalilah ke negeri Arab-mu
dan lakukan apa saja yang kau inginkan!!” tambah
imigran Arab itu.
Muslimah bercadar itu menaruh barang belanja'annya
di tas dan kemudian membuka cadarnya di depan
Muslimah Arab itu.
Sontak imigran Arab tersebut sangat terkejut. Muslimah
bercadar yang dikira adalah seorang imigran Arab,
ternyata ia gadis berkulit putih, bermata biru dan
berambut pirang (nampaknya ia memperlihatkan sedikit
rambutnya – menurut si penutur cerita), ia berkata
kepada imigran Arab, “Aku adalah gadis Prancis, bukan
imigran Arab. Ini adalah negeriku dan ini adalah
ISLAM-KU!”
“Kalian lahir sebagai Muslim, kalian jual agama kalian
dan kami membelinya dari kalian!”
Maksud Muslimah Prancis ini adalah, menyindir
Muslimah imigran Arab itu dan orang yang sama
dengannya (sama-sama imigran Arab tapi Westernize
(pakaian seronok) tetapi tidak mengamalkan agamanya
hanya karena mereka berada di negeri mayoritas non
muslim, dan lebih memilih bergaya westernize
(seronok) alias ke Barat-baratan daripada tampil
dengan menunjukkan keislaman mereka yang sejati,
demi kepentingan duniawi.
Virus westernize (pakaian seronok) itulah yang
membuat banyak Muslim yang ‘hijrah’ ke Barat menjadi
terpedaya hingga mengikuti gaya Barat (bahkan
melupakan ajaran Islam), namun hal tersebut tidak
hanya terjadi dari kalangan imigran Arab saja, pun dari
negara kaum Muslimin lainnya, seperti Indonesia,
Muslim yang ‘hijrah’ ke Barat dengan berbagai alasan
tak jarang kemudian gaya hidup mereka menjadi ala
westernize (pakaian seronok) dan melupakan identitas
sejati diri mereka sebagai Muslim. Ini adalah salah satu
makar yang menyebarkan budaya rusak mereka untuk
merusak fitrah manusia, terkhusus kaum Muslimin,
dengan tujuan semua manusia menjadi ‘salinan’
mereka.
Ironisnya, virus westernize (pakaian seronok) itu tak
hanya menjangkit mereka yang ‘hijrah’ ke negeri-negeri
Barat, tetapi juga telah menjangkit di negeri-negeri
kaum Muslimin sendiri. Lagi-lagi kita jadikan Indonesia
sebagai contoh – karena kita tinggal di Indonesia – kita
lihat banyak kaum Muslimin yang gaya hidup mereka
cenderung ke barat-baratan, bukan hanya di perkotaan,
tetapi virus budaya Barat sudah menyebar ke desa-
desa. Buktinya, kita sekarang melihat banyak Muslim
yang gayanya sudah menjadi ‘salinan’ para idola Barat,
banyak Muslimah yang lebih Pede memakai jeans atau
hot pants daripada memakai jilbab.
Maka hari ini wanita Muslim berjilbab, bercadar, atau
memakai burka terlihat asing. Islam yang sebenarnya
telah menjadi asing di mata mayoritas manusia,
kembali seperti zaman dahulu, seperti sabda Rasulullah
shallahu ‘alaihi wasallam, “Sesungguhnya Islam datang
dalam keadaan asing dan akan kembali pula dalam
keadaan asing, maka berbahagialah orang-orang
dikatakan asing.” (HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah
dan Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma)
semoga kita semua termasuk asing tapi dimata Allah
kita mulia...
Kembali lagi ke isu Muslim imigran di Barat, tak jarang
juga dari mereka yang mampu mempertahankan
keyakinan mereka dengan erat, seperti menggenggam
bara api, mereka itulah orang-orang yang Allah
lindungi yang kemudian melalui mereka lah Allah
memberikan hidayah kepada orang-orang kafir untuk
memeluk Islam. Gencarnya virus westernize (pakaian
seronok) dan gerakan anti-Islam, tak melemahkan
keimanan mereka dan tak menyurutkan langkah
mereka untuk berdakwah di jalan Allah.
sebagaimana Allah perintahkan dlm Al-quran
Allah berfirman:
" Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-
anakmu yang perempuan dan isteri-isteri orang
Mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka ”. yang Demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk di kenal, karena itu mereka
tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi
maha Penyayang ". (Terj. QS. Al-Adzhab :59).
Semoga Allah melindungi kita dari makar musuh-
musuh Islam, Aamiin.
Nasehat dan teguran sangat ana harapkan demi
kebaikan kita semua. Semoga kita termasuk orang yang
menghidupkan AL'QURAN & Sunnah ketika banyak
orang telah melupakan dan melalaikannya. Semoga
Allah memberikan keteguhan kepada kita untuk
bersabar di atas ketakwaan kepada-Nya hingga ajal tiba,
Wallahul muwaffiq.
memohon ampun kepada Allah ta’ala atas segala
kekurangan dan kesalahan yang ada, sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Wa
shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa
sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin...

Saat abu nawas berdoa minta jodoh

Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya
mendapatkan jodoh dan menikah. Karena kecerdasan
dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas
mendapatkan istri yang cantik dan shalihah.
Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah
manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda
lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu
menikah dan memiliki sebuah keluarga.
Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang
wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar serta
termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas
berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu.
Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa
dengan khusyuk kepada Allah SWT.
"Ya Allah, jika memang gadis itu baik untuk saya,
dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu
ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong
pertimbangkan lagi ya Allah," ucap doanya dengan
menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa
kehendak Allah.
Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima
waktu. Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-
tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih 3 bulan, Abu
Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Ia pun
introspeksi diri.
"Mungkin Allah tak mengabulkan doaku karena aku
kurang pasrah atas pilihan jodohku," katanya dalam
hati.
Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini
ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik
pakai nama si gadis, apalagi berani "maksa" kepada
Allah seperti doa sebelumnya.
"Ya Allah berikanlah istri yang terbaik untukku," begitu
bunyi doanya.
Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah,
namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan
gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak
mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau
diperistri. Lama-lama ia mulai khawatir juga. Takut
menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia. Ia pun
memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa
cepat terkabul.
Abu Nawas memang cerdas. Tak kehabisan akal, ia pun
merasa perlu sedikit "diplomatis" dengan Allah. Ia pun
mengubah doanya.
"Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku
hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang
sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah. Sekali lagi
bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia
menantu," begitu doa Abu Nawas.
Barangkali karena keikhlasan dan "keluguan" Abu
Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.
Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan salihah
itu menjadi istri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur
sekali bisa mempersunting gadis pujaannya.
Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah.

Belajar santun dan memaafkan

Laki-laki itu menuntun seekor unta dengan kasar.
Tangannya menarik tali kekang untanya dengan keras,
sementara mulutnya tak pernah berhenti memaki si
unta. Nampaknya si unta menahan sakit, terlihat
sebelah matanya keluar dari kelopaknya sampai
menempel di pipinya. Sebelah wajah si unta telah
basah oleh aliran darah.
Kejadian di siang bolong itu menggemparkan penduduk
Bashrah. Mereka geleng kepala melihat sosok laki-laki
itu dan unta yang diseretnya. Sangat kontras. Betapa
tidak, sedangkan nilai laki-laki yang menyeret unta
dengan unta yang diseret itu jauh tidak sebanding.
Jangan keliru, unta itu adalah unta kesayangan
pemiliknya. Adapun laki-laki yang menyeretnya
bukanlah pemilik unta, tapi seorang budak miliki si
pemilik unta!
Kontan saja masyarakat Basrah satu sama lain saling
berbisik, "Wah, hari ini tamat sudah riwayat budak tak
tahu diri ini."
Kegaduhan di depan sebuah rumah di kota Basrah itu
mengundang si pemilik rumah untuk keluar ke
halaman. Begitu ia keluar rumah, di hadapannya sudah
berkerumun banyak orang. Para tetangga, budak
miliknya dan unta kesayangannya dalam kondisi
mengenaskan. Orang yang baru saja keluar dari dalam
rumah itu memang pemilik si unta dan tuan dari si
budak penyeret unta.
Dalam kondisi seperti itu, seorang tuan tentu wajar
apabila marah dan naik pitam. Tentu biasa apabila
seorang tuan membentak budaknya dan mencercanya
dengan rentetan pertanyaan. Kenapa engkau berteriak-
teriak dan memaki-maki? Kenapa mata unta
kesayanganku sampai keluar dari kelopaknya? Siapa
yang mencederai unta kesayanganku? Bagaimana kamu
menjaga unta kesayanganku? Dan pertanyaan-pert
anyaan dengan nada menyalahkan lainnya.
Di luar dugaan si budak dan para tetangga yang
mengerumuninya, si tuan pemilik unta kesayangan itu
memberikan reaksi yang sangat mengejutkan. Kalimat
yang diucapkannya sungguh luar biasa. Dengan tenang
dan penuh wibawa, tuan si budak sekaligus pemilik
unta kesayangan itu mengatakan:
َﻥﺎَﺤْﺒُﺳ ،ِﻪﻠﻟﺍ َﻼَﻓَﺃ َﺮْﻴَﻏ ،ِﻪْﺟَﻮﻟﺍ َﻙﺭﺎَﺑ ُﻪﻠﻟﺍ ،َﻚْﻴِﻓ ْﺝُﺮْﺧﺍ ،ﻲِّﻨَﻋ
ﺍﻭُﺪَﻬْﺷﺍ ُﻪَّﻧَﺃ ٌّﺮُﺣ .
"Subhanallah (Maha Suci Allah). (Jika engkau memukul)
kenapa tidak pada selain wajah? Semoga Allah
memberkatimu, pergilah engkau dariku dan saksikanlah
oleh kalian semua bahwa ia aku merdekakan!"
Sungguh jawaban yang hebat. Tidak ada caci maki,
bentakan dan emosi sedikit pun dalam kalimat yang
keluar dari mulutnya. Ia juga tidak melayangkan
tangannya untuk memukul budaknya, atau
melayangkan kakinya untuk menendangnya, apalagi
memuntahkan ludahnya ke wajah budaknya.
Kalimat yang pertama keluar dari mulutnya justru
kalimat dzikir yaitu tasbih, subhanallah. Kalimat kedua
adalah sebuah pengajaran: jika terpaksa harus
memukul, hendaknya memukul di daerah selain wajah
dan jangan sampai melukai. Kalau terpaksa harus
memukul, hendaknya pukulan ringan sebagai
peringatan dan nasehat, bukan pukulan pelampiasan
dendam.
Kalimat ketiga adalah sebuah doa bagi si budak yang
telah berbuat salah itu, baarakallahu fiika, semoga
Allah memberkahimu. Kalimat keempat adalah
kedermawanan, ia memerdekakan si budak yang
berbuat salah tersebut secara cuma-cuma, tanpa
tebusan dan syarat apapun, detik itu juga, dan seluruh
tetangga yang berkerumun di depan rumah itu menjadi
saksinya.
Saudaraku seislam dan seiman….
Anda mungkin bertanya-tanya dalam hati, apakah kisah
di atas sebuah cerita fiktif belaka ataukah benar-benar
pernah terjadi? Jika memang kejadian nyata, siapa
sosok si tuan yang penyabar, penyantun, pemaaf dan
dermawan tersebut?
Kisah di atas benar-benar pernah terjadi tiga belas abad
yang lalu di kota Bashrah. Si tuan pemilik budak dalam
kisah di atas adalah seorang ulama dan ahli ibadah
generasi tabi'in yang sangat dibanggakan oleh dunia
Islam pada zamannya. Ia adalah imam Abdullah bin
Aun bin Arthaban Al-Muzani. Beliau dilahirkan pada
tahun 66 H di kota Bashrah dan wafat pada bulan Rajab
151 H. Unta kesayangan itulah yang senantiasa
mengantarkannya ke medan jihad di bumi Syam dan
haji ke baitullah di Makkah.
Ulama hadits dan sejarawan Islam, imam Adz-Dzahabi
menulis tentang sosok imam Abdullah bin Aun, "Al-
imam (sang ulama), al-qudwah (sang teladan), ulama
Bashrah, Abu Aun maula suku Muzani, orang Bashrah,
al-hafizh (ulama hadits yang hafal puluhan ribu
hadits). Ia adalah salah seorang ulama yang
memadukan ilmu dan amal." (Siyar A'lam An-Nubala',
6/365-366)
Kedalaman ilmunya diakui oleh para ulama besar
generasi tabi'in dan tabi'it tabi'in. Imam Al-Awza'i,
Syu'bah bin Hajjaj, Abdurrahman bin Mahdi, Abdullah
bin Mubarak, Yahya bin Ma'in dan lain-lain
mengakuinya sebagai salah satu ulama hadits, tafsir,
qira'ah dan fiqih paling hebat di Irak pada masanya.
Kesungguhan ibadahnya, penjagaan lisannya,
kesantunan, pemaafan dan kedermawanannya juga
diakui oleh semua penduduk Bashrah.
Al-Qa'nabi berkata, "Ibnu Aun tidak pernah marah. Jika
ada seseorang yang membuatnya marah, ia hanya
berkata: "Semoga Allah memberkatimu."
Salam bin Abi Muthi' berkata, "Ibnu Aun adalah orang
yang paling bisa menjaga lisannya."
Kharijah bin Mush'ab berkata, "Aku telah menemani
Ibnu Aun selama 24 tahun. Selama itu aku tidak
pernah melihat malaikat (layak) mencatat satu
kesalahan pun bagi dirinya." (Siyar A'lam An-Nubala',
6/366)
Sifat-sifat mulia itu tidak heran disandang oleh imam
Abdullah bin Aun. Dalam hidupnya ia memegang erat
nasehatnya sendiri, "Menyebut-nyebut manusia itu
adalah penyakit, adapun menyebut-nyebut Allah (dzikir)
itu adalah obat."
Lembaran kehidupannya sungguh penuh dengan
catatan ilmu dan amal. Imam Adz-Dzahabi meringkas
komentarnya tentang imam Abdullah bin Aun dengan
menulis, "Sungguh Ibnu Aun telah dikaruniai sifat
santun dan ilmu dan jiwanya suci membantu dirinya
untuk menjadi orang yang bertakwa. Sungguh
beruntunglah ia." (Siyar A'lam An-Nubala', 6/369)
Saudaraku seislam dan seiman…
Banyak hikmah bisa kita petik dari kehidupan imam
Abdullah bin Aun Al-Muzani, jika saja kita
menyempatkan diri untuk mengkaji secara lengkap
kehidupan beliau dan merenungkannya. Sengaja kita
hanya mencuplik sepenggal kisah nyata dari kehidupan
beliau, agar kita bisa belajar menumbuhkan sifat
santun, pemaaf dan dermawan di bulan suci Ramadhan
yang penuh berkah dan ampunan Allah ini.
Puasa di bulan Ramadhan bukan sarana untuk
membiasakan lapar dan dahaga semata. Ia juga
merupakan sarana untuk mengendalikan emosi dan
hawa nafsu agar sejalan dengan tuntunan wahyu Allah.
Kemarahan, dendam, iri hati, dengki, sombong, dan
penyakit-penyakit hati lainnya harus disucikan. Sifat-
sifat utama seperti pemaaf, penyantun dan dermawan
harus ditumbuhkan dan dibiasakan.
Jika hal itu berhasil dilakukan oleh orang yang berpuasa
Ramadhan, niscaya kehidupan di luar bulan Ramadhan
akan lebih indah dan penuh warna. Sifat-sifat utama
tersebut adalah cirri-ciri utama kaum yang bertakwa,
sementara tujuan finish berpuasa adalah mengantarkan
kepada derajat takwa. Maha Benar Allah dengan
firman-Nya,
ﺍﻮُﻋِﺭﺎَﺳَﻭ ﻰَﻟِﺇ ٍﺓَﺮِﻔْﻐَﻣ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜِّﺑَﺭ ٍﺔَّﻨَﺟَﻭ ﺎَﻬُﺿْﺮَﻋ ُﺽْﺭَﺄْﻟﺍَﻭ ُﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ
ْﺕَّﺪِﻋُﺃ َﻦﻴِﻘَّﺘُﻤْﻠِﻟ (133) َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻥﻮُﻘِﻔْﻨُﻳ ﻲِﻓ ِﺀﺍَّﺮَّﺴﻟﺍ ِﺀﺍَّﺮَّﻀﻟﺍَﻭ
َﻦﻴِﻤِﻇﺎَﻜْﻟﺍَﻭ َﻦﻴِﻓﺎَﻌْﻟﺍَﻭ َﻆْﻴَﻐْﻟﺍ ِﻦَﻋ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُّﺐِﺤُﻳ َﻦﻴِﻨِﺴْﺤُﻤْﻟﺍ
134) )
Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Rabb
kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa. Yaitu orang-orang yang menafkahkan
(hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran [3]:
133-134)
Allah Ta'ala juga telah menjanjikan balasan yang sangat
menggiurkan dan janji Allah tidak pernah diingkari-Nya,
َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ْﻢُﻫُﺅﺍَﺰَﺟ ٌﺓَﺮِﻔْﻐَﻣ ْﻦِﻣ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ ٌﺕﺎَّﻨَﺟَﻭ ﻱِﺮْﺠَﺗ ْﻦِﻣ ﺎَﻬِﺘْﺤَﺗ
ُﺭﺎَﻬْﻧَﺄْﻟﺍ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻢْﻌِﻧَﻭ ُﺮْﺟَﺃ َﻦﻴِﻠِﻣﺎَﻌْﻟﺍ
Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb
mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-
sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah
sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.
(QS. Ali Imran [3]: 136)
Wallahu a'lam bish-shawab.
Referensi:
Adz-Dzahabi, Siyaru A'lam An-Nubala', 6/364-375,
Beirut: Muassasah Ar-Risalah, cet. 3, 1405 H

lelaki shalih itu

Bukan hanya yang rajin hadir ta’lim, punya kitab
berlemari-lemari,
Bercelana ngatung atau berjenggot.
Tapi shalih adalah keseluruhan dari ilmu dan amal.
Satu paket.
Karena ilmu tanpa amal laksana pohon yang tak
berbuah.
Dan tanda pengamalan itu adalah AKHLAK yang mulia.
Tak peduli berapa lama ia ngaji atau berapa kitab yang
ia khatamkan.
Akhlak adalah cerminan kedalaman ilmu seseorang.
Bukankah salah satu tujuan diutusnya Rasulullah
Shalallaahu ‘alaihi wa Sallam..
Adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia?
Dan beliaupun mengisyaratkan urgensi baiknya akhlak
dalam sabdanya:
“Yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik
(akhlaknya) terhadap keluarganya..” (Riwayat Tirmidzi)
Apalagi setelah menikah, akan sungguh terasa
indahnya..
Pernikahan yang dihiasi dengan akhlakul karimah.
Jadi, lelaki shalih itu..
Lelaki idaman itu..
Adalah lelaki yang berakhlak baik.
Jangan lupakan itu.
Tapi yang perlu diingat wahai saudari-saudariku
tercinta, sebelum bercita-cita mendapatkan si shalih …
Terlebih dulu pantaskan diri kita, jadilah shalihah!
Setuju?

Seputar Itikaf! di asyrul awakhir ramadhan

PERTANYAAN => Mohon dijelaskan tentang iktikaf
(i’tikaf), rukun, syarat, pembatal, dan kapan
memulainya.

JAWABAN => pertanyaan seputar i’tikaf (iktikaf)
I’tikaf adalah ‘tinggal di masjid dengan niat tertentu
dan dengan tata cara tertentu’. Tempat i’tikaf: di masjid
yang digunakan untuk shalat berjemaah, meskipun
tidak digunakan untuk jumatan seperti mushalla.
Allah berfirman, yang artinya, “Janganlah kalian
melakukan hubungan suami-istri ketika kalian sedang
i’tikaf di masjid ….” (Q.s. Al-Baqarah:187)
Imam Al-Bukhari membuat judul bab “Bab (anjuran)
i’tikaf di sepuluh hari terakhir dan (boleh) i’tikaf di
semua masjid“. (Shahih Bukhari, 7:382)

Kapan memulai i’tikaf (iktikaf)?
Dianjurkan untuk memulai i’tikaf di malam tanggal 21
setelah magrib, kemudian mulai masuk ke tempat
khusus (semacam tenda atau sekat) setelah subuh pagi
harinya (tanggal 21 Ramadan).
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha; beliau mengatakan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf pada
sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Aku
membuatkan tenda untuk beliau. Lalu beliau shalat
subuh kemudian masuk ke tenda i’tikafnya.” (H.r. Al-
Bukhari dan Muslim)

Rukun i’tikaf (iktikaf)
Niat. Letak niat itu di hati dan tidak boleh dilafalkan.
Sebatas keinginan untuk itikaf itu sudah dianggap
berniat untuk i’tikaf.
Dilakukan di masjid, baik masjid untuk jumatan
mauapun yang tidak digunakan untuk jumatan.
Menetap di masjid.
Pembatal i’tikaf (iktikaf)
Hubungan biologis dan segala pengantarnya.
Keluar masjid tanpa kebutuhan.
Haid dan nifas.
Gila atau mabuk.

Yang diperbolehkan ketika i’tikaf (iktikaf)
Keluar masjid karena kebutuhan mendesak, seperti:
makan, buang hajat, dan hal lain yang tidak mungkin
dilakukan di dalam masjid.
Mengeluarkan sebagian anggota badan dari masjid.
Makan, minum, tidur, dan berbicara.
Wudhu di masjid.
Bermuamalah dan melakukan perbuatan (selain
ibadah) di masjid, kecuali jual beli.
Menggunakan minyak rambut, parfum, dan
semacamnya.

Yang dimakruhkan ketika i’tikaf (iktikaf)
Menyibukkan diri dengan kegiatan yang tidak
bermanfaat, baik ucapan maupun perbuatan.
Tidak mau berbicara ketika i’tikaf (iktikaf), dengan
anggapan itu merupakan bentuk ibadah. Perbuatan ini
termasuk perbuatan yang tidak ada tuntunannya.
Mandi ketika i’tikaf (iktikaf)
Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengatakan
bahwa hukum mandi ketika i’tikaf dibagi menjadi tiga:
Wajib, yaitu mandi karena junub.
Boleh, yaitu mandi untuk menghilangkan bau badan
dan kotoran yang melekat di badan.
Terlarang, yaitu mandi sebatas untuk mendinginkan
badan. (Majmu’ fatawa wa Rasail Ibnu Utsaimin,
20:178)

I’tikaf (iktikaf) bagi wanita
Diperbolehkan bagi wanita untuk melakukan i’tikaf
bersama suaminya atau sendirian, dengan syarat: ada
izin dari walinya (suami atau orang tuanya) serta aman
dari fitnah atau berdua-duaan dengan laki-laki. ‘Aisyah
radhiallahu ‘anha mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir
bulan Ramadan sampai Allah merwafatkan beliau.
Kemudian para istri beliau beri’tikaf setelah beliau
meninggal.” (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)
Diperbolehkan bagi wanita mustahadhah untuk
melakukan i’tikaf. Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha; beliau
mengatakan, “Salah seorang istri Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam yang sedang istihadhah beri’tikaf bersama
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Terkadang wanita
ini melihat darah kekuningan dan darah kemerahan
….” (H.r. Al-Bukhari)

Batasan “dianggap telah keluar masjid”
Orang yang i’tikaf dianggap keluar masjid jika dia keluar
dengan seluruh badannya. Jika orang i’tikaf hanya
mengeluarkan sebagian badannya maka tidak disebut
keluar masjid.
‘Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan, “Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memasukkan
kepala beliau ke ruanganku ketika aku berada di dalam,
kemudian aku menyisir rambut beliau, sedangkan aku
dalam kondisi haid.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim)
Catatan: Pintu ruangan Aisyah mepet dengan Masjid
Nabawi.
Allahu a’lam.

Imam Abu hanifah dan atheiz

Pada Zaman Imam Abu Hanifah hiduplah seorang
ilmuwan besar, atheis dari kalangan bangsa Romawi.
Pada suatu hari, Ilmuwan Atheis tersebut berniat untuk
mengadu kemampuan berfikir dan keluasan ilmu
dengan ulama-ulama Islam. Dia hendak menjatuhkan
ulama Islam dengan beradu argumentasi.
Setelah melihat sudah banyak manusia yang berkumpul
di dalam masjid, orang kafir itu naik ke atas mimbar.
Dia menantang siapa saja yang mau berdebat
dengannya.
Dan diantara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-
laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada
dekat di depan mimbar, dia berkata : “Inilah saya,
hendak bertukar fikiran dengan tuan“.
Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana,
namun dia tetap merendahkan diri karena usianya yang
masih muda. Abu Hanifah berkata, “Sekarang apa yang
akan kita perdebatkan!“.
Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah,
dia lalu memulai pertanyaannya :
Atheis : Pada tahun berapakah Tuhan-mu dilahirkan?
Abu Hanifah : Allah berfirman “Dia (Allah) tidak
dilahirkan dan tidak pula melahirkan”.
Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah
adalah yang pertama dan tidak ada sesuatu sebelum-
Nya?, pada tahun berapa Dia ada?
Abu Hanifah : Dia (Allah) ada sebelum adanya sesuatu.
Atheis : Kami mohon diberikan contoh yang lebih jelas
dari kenyataan!
Abu Hanifah : Tahukah tuan tentang perhitungan?
Atheis : Ya.
Abu Hanifah : Angka berapa sebelum angka satu?
Atheis : Tidak ada angka (nol).
Abu Hanifah : Kalau sebelum angka satu tidak ada
angka lain yang mendahuluinya, kenapa tuan heran
kalau sebelum Allah Yang Maha satu yang hakiki tidak
ada yang mendahului-Nya?
Atheis : Dimanakah Tuhan-mu berada sekarang?,
sesuatu yang ada pasti ada tempatnya.
Abu Hanifah : Tahukah tuan bagaimana bentuk susu?,
Apakah di dalam susu itu keju?
Atheis : Ya, sudah tentu.
Abu Hanifah : Tolong perlihatkan kepadaku di mana, di
bagian mana tempatnya keju itu sekarang?
Atheis : Tak ada tempat yang khusus. Keju itu
menyeluruh meliputi dan bercampur dengan susu di
seluruh bagian.
Abu Hanifah : Kalau keju makhluk itu tidak ada tempat
khusus dalam susu tersebut, apakah layak tuan
meminta kepadaku untuk menetapkan tempat Allah
Ta’ala?, Dia tidak bertempat dan tidak ditempatkan!
Atheis :Tunjukkan kepada kami dzat Tuhan-mu, apakah
ia benda padat seperti besi, atau benda cair seperti air,
atau menguap seperti gas?
Abu Hanifah : Pernahkan tuan mendampingi orang
sakit yang akan meninggal?
Atheis :Ya, pernah.
Abu Hanifah : Sebelum ia meninggal, sebelumnya dia
bisa berbicara dengan tuan dan menggerak-gerakan
anggota tubuhnya. Lalu tiba-tiba diam tak bergerak, apa
yang menimbulkan perubahan itu?
Atheis : Karena rohnya telah meninggalkan tubuhnya.
Abu Hanifah : Apakah waktu keluarnya roh itu tuan
masih ada disana?
Atheis : Ya, masih ada.
Abu Hanifah: Ceritakanlah kepadaku, apakah rohnya itu
benda padat seperti besi, atau cair seperti air atau
menguap seperti gas?
Atheis : Entahlah, kami tidak tahu.
Abu Hanifah : Kalau tuan tidak boleh mengetahui
bagaimana dzat maupun bentuk roh yang hanya
sebuah makhluk, bagaimana tuan boleh memaksaku
untuk mengutarakan dzat Allah Ta’ala?!!
Atheis : Ke arah manakah Allah sekarang
menghadapkan wajahnya? Sebab segala sesuatu pasti
mempunyai arah?
Abu Hanifah : Jika tuan menyalakan lampu di dalam
gelap malam, ke arah manakah sinar lampu itu
menghadap?
Atheis : Sinarnya menghadap ke seluruh arah dan
penjuru.
Abu Hanifah : Kalau demikian halnya dengan lampu
yang cuma buatan itu, bagaimana dengan Allah Ta’ala
Pencipta langit dan bumi, sebab Dia nur cahaya langit
dan bumi.
Atheis : Kalau ada orang masuk ke surga itu ada
awalnya, kenapa tidak ada akhirnya? Kenapa di surga
kekal selamanya?
Abu Hanifah : Perhitungan angka pun ada awalnya
tetapi tidak ada akhirnya.
Atheis : Bagaimana kita boleh makan dan minum di
surga tanpa buang air kecil dan besar?
Abu Hanifah : Tuan sudah mempraktekkanya ketika
tuan ada di perut ibu tuan. Hidup dan makan minum
selama sembilan bulan, akan tetapi tidak pernah buang
air kecil dan besar disana. Baru kita melakukan dua
hajat tersebut setelah keluar beberapa saat ke dunia.
Atheis : Bagaimana kebaikan surga akan bertambah dan
tidak akan habis-habisnya jika dinafkahkan?
Abu Hanifah : Allah juga menciptakan sesuatu di dunia,
yang bila dinafkahkan malah bertambah banyak, seperti
ilmu. Semakin diberikan (disebarkan) ilmu kita semakin
berkembang (bertambah) dan tidak berkurang.
“Ya! kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum
diciptakan, apa yang sedang Allah kerjakan sekarang?”
tanya Atheis.
“Tuan menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas
mimbar, sedangkan saya menjawabnya dari atas lantai.
Maka untuk menjawab pertanyaan tuan, saya mohon
tuan turun dari atas mimbar dan saya akan
menjawabnya di tempat tuan”, pinta Abu Hanifah.
Ilmuwan kafir itu turun dari mimbarnya, dan Abu
Hanifah naik di atas.
“Baiklah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan
tuan. Tuan bertanya apa pekerjaan Allah sekarang?”.
Ilmuwan kafir mengangguk.
“Ada pekerjaan-Nya yang dijelaskan dan ada pula yang
tidak dijelaskan. Pekerjaan-Nya sekarang ialah bahwa
apabila di atas mimbar sedang berdiri seorang kafir
yang tidak hak seperti tuan, Dia akan menurunkannya
seperti sekarang, sedangkan apabila ada seorang
mukmin di lantai yang berhak, dengan segera itu pula
Dia akan mengangkatnya ke atas mimbar, demikian
pekerjaan Allah setiap waktu”.
Para hadirin puas dengan jawapan yang diberikan oleh
Abu Hanifah dan begitu pula dengan ilmuwan besar
atheis tersebut dia mengakui kecerdikan dan keluasan
ilmu yang dimiliki Abu Hanifah.

Semoga Bermanfaat
Salam Santun Ukhuwah Karena-NYA

Safety To mudik . . with shodaqoh

Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta
alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
baginda Rasulullah -Shallallahu 'Alaihi Wasallam-,
keluarga dan para sahabatnya.
Cuaca ekstrim ancam pemudik di Jawa. Siang hari
sangat panas dan malam begitu dingin. Kondisi ini
sangat rentan bagi pemotor. Ini sangat menguras
tenaga dan konsentrasi para pemudik. Akibatnya,
kejadian yang tidak diinginkan seperti kecelakaan dapat
menimpa pemudik. Karena itu para pemudik haruslah
lebih menyiapkan bekal dan tawakkal yang lebih untuk
mudik di tahun ini.
Bekal materi dan safety riding sangatlah penting. Itu
bagian dari sebab yang dibenarkan syariat untuk
diusahakan agar terhindar dari kemungkinan buruk
seperti kecelakaan tragis. Namun doa juga tak boleh
lupa. Sebab, apa yang terjadi di muka bumi tak lepas
dari iradah dan izin Allah Ta'ala. Maka jika seorang
muslim berdoa kepada Allah (Penguasa alam semesta)
meminta keselamatan, ia akan terhindar dari
kecelakaan.
Ada lagi bekal yang sangat penting namun jarang
dipikirkan. Yaitu sedekah. Mengeluarkan sedekah
sebelum berangkat mudik sebagai wasilah untuk
dihindarkan dari kecelakaan tragis di jalan. Karena di
antara manfaat dari sedekah yang ikhlas, ia bisa
menjadi sebab seseorang dihindarkan dari musibah,
mara bahaya, bencana dan kematian buruk. Dan
kecelakaan tragis di jalan adalah bagian darinya.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
ُﻑْﻭُﺮْﻌَﻤْﻟَﺍ ﻰَﻟِﺇ ِﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﻲِﻘَﻳ ﺎَﻬَﺒِﺣﺎَﺻ َﻉِﺭﺎَﺼَﻣ ِﺀْﻮُّﺴﻟﺍ َﻭ ِﺕﺎَﻓﻵﺍ َﻭ
ِﺕﺎَﻜَﻠَﻬْﻟﺍ َﻭ ُﻞْﻫُﺃ ِﻑْﻭُﺮْﻌَﻤْﻟﺍ ﻲِﻓ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ْﻢُﻫ ُﻞْﻫَﺃ ِﻑْﻭُﺮْﻌَﻤْﻟﺍ ﻲِﻓ
ِﺓَﺮِﺧﻵﺍ
"Berbuat baik kepada manusia menghindarkan
pelakunya dari kematian buruk, musibah, dan
kehancuran. Dan ahli kebaikan di dunia akan menjadi
ahli kebaikan di akhirat." (HR. Al-Hakim dan
dishahihkan oleh Al-Albani)
Dalam riwayat al-Tirmidzi dan lainnya, Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam bersabda;
َّﻥِﺇ َﺔَﻗَﺪَّﺼﻟﺍ ُﺊِﻔْﻄُﺘَﻟ ِّﺏَّﺮﻟﺍ َﺐَﻀَﻏ ُﻊَﻓْﺪَﺗَﻭ ْﻦَﻋ َﺔَﺘْﻴَﻣ ِﺀْﻮُّﺴﻟﺍ
"Sesungguhnya shadaqah benar-benar memadamkan
kemurkaan Allah dan menghindarkan dari kematian
buruk." (Hasan li Ghairihi)
Benar, shadaqah yang tulus ikhlas karena Allah menjadi
sebab datangnya ridha Allah kepada hamba. Di mana
ridha itu lawan dari ghadhab (marah/murka). Maka
shadaqah memadamkan kemarahan Allah sebagaimana
air memadamkan api.
Adapun maksud Maitatas Su' atau Mashari's Su' adalah
mati di atas kemaksiatan. Sebagian ulama lain
menyebutkan, maksudnya adalah kematian yang Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam berlindung daripadanya,
seperti: pikun, jatuh dari ketinggian, tenggelam, korban
kebakaran, dan dikuasai syetan saat sakaratul maut,
kabur dari medan jihad fi sabilillah.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ ﻲِّﻧِﺇ ُﺫﻮُﻋَﺃ َﻚِﺑ ْﻦِﻣ ِﻡَﺮَﻬْﻟﺍ ِﻡْﺪَﻬْﻟﺍَﻭ ﻱِّﺩَﺮَّﺘﻟﺍَﻭ ِّﻢَﻐْﻟﺍَﻭ
ِﻖﻳِﺮَﺤْﻟﺍَﻭ ِﻕَﺮَﻐْﻟﺍَﻭ ُﺫﻮُﻋَﺃَﻭ َﻚِﺑ ْﻥَﺃ ﻲِﻨَﻄَّﺒَﺨَﺘَﻳ ُﻥﺎَﻄْﻴَّﺸﻟﺍ َﺪْﻨِﻋ ِﺕْﻮَﻤْﻟﺍ
ْﻥَﺃَﻭ َﻞَﺘْﻗُﺃ ﻲِﻓ َﻚِﻠﻴِﺒَﺳ ﺍًﺮِﺑْﺪُﻣ ُﺫﻮُﻋَﺃَﻭ َﻚِﺑ ْﻥَﺃ َﺕﻮُﻣَﺃ ﺎًﻐﻳِﺪَﻟ
“Ya Allah, sunguh aku berlindung kepada-Mu dari
pikun, terjatuh dari ketinggian, keruntuhan bangunan,
kedukaan, kebakaran, dan tenggelam. Aku berlindung
kepada-Mu dari penyesatan setan saat kematian,
terbunuh dalam kondisi murtad dan aku berlindung
kepada-Mu dari mati karena tersengat binatang
berbisa.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Al-
Jami’: no. 1282)
Sebagian yang lain mengatakan, kematian yang datang
tiba-tiba. Ada pula yang berpendapat, mati yang
menghebohkan seperti disalib dan semisalnya. Namun
ada satu kesimpulan dari kematian ini, yaitu kematian
dengan kemurkaan Allah Ta'ala. Karena kematian yang
buruk termasuk bagian hukuman dari Allah dan
kemurkaan-Nya. Dari sini, maka shadaqah yang berasal
dari harta yang halal dan ikhlas untuk Allah dengan
tetap menjalankan kewajiban-kewajiban agama dan
meninggalkan larangan-larangannya bisa
menghindarkan seseorang dari kematian yang buruk.
Salah satunya, kematian karena korban kecelakaan
tragis di jalan saat mudik lebaran.
Sesungguhnya shadaqah menghindarkan musibah
karena ia menghapuskan dosa yang menjadi sebab
datangnya murka dan siksa Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Wallahu Ta'ala A'lam.


(Oleh: Safnegari Semoga Bermanfaat
Salam Santun Ukhuwah Karena_NYA

Sedekah salah alamat

Telah menceritakan kepada kami Suwaid bin Sa'id telah
menceritakan kepadaku Hafsh bin Maisarah dari dari
Musa bin Uqbah dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu
Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda:
"Ada seorang laki-laki berkata, 'Malam ini, aku benar-
benar akan bersedekah.' Maka laki-laki itu pun keluar
membawa sedekahnya, dan disedekahkannya kepada
wanita pelacur. Esok harinya, orang-orang pun
mengatakan bahwa tadi malam ada pelacur yang diberi
sedekah. Maka laki-laki itu berdoa, 'Ya Allah, segala puji
bagi-Mu yang telah mentakdirkan sedekahku jatuh di
tangan pelacur. Aku akan bersedekah lagi.' Ia pun pergi
dengan membawa sedekahnya, lalu diberikannya
kepada orang kaya. Esok harinya, orang-orang pun
membicarakannya bahwa tadi malam ada orang yang
memberi sedekah kepada orang kaya. Maka laki-laki itu
pun berkata, 'Ya Allah, Untuk-Mu lah segala puji,
karena Engkau telah menjadikan sedekahku jatuh di
tangan orang yang kaya, aku akan bersedekah lagi.'
Kemudian ia pergi lagi dengan membawa sedekahnya
dan diberikannya kepada pencuri. Esok harinya, orang-
orang pun membicarakannya, bahwa tadi malam ada
orang yang bersedekah kepada pencuri. Laki-laki yang
bersedekah itu pun berujar, 'Segala puji bagi Allah yang
telah mentakdirkan sedekahku jatuh pada pelacur,
kepada orang kaya, dan kepada pencuri.'
Kemudian laki-laki itu didatangi malaikat seraya
berkata, 'Sedekahmu telah diterima oleh Allah. Adapun
shadaqahmu yang jatuh ke tangan perempuan pelacur,
semoga ia berhenti dari perbuatan melacur, yang jatuh
kepada orang kaya semoga dia menyadari dirinya dan
bersedekah pula, sedangkan yang jatuh kepada si
pencuri, semoga ia berhenti mencuri.'"
(Shahih Muslim 1698)

Kamis, 23 Agustus 2012

Bahaya memutus silaturahim

Banyak orang memutus tapi persaudaraan dengan alasan masalah rumah tangga,
berebut warisan, pertengkaran dan percekcokan. Akan tetapi kenyataan yang
sebenarnya pemutusan tali persaudaraan karena tidak adanya ilmu pengetahuan seseorang mengenai
hebat dan dahsyatnya menyambung tali persaudaraan; tidak adanya pengetahuan yang mendalam
mengenai hubungan keluarga; dan tidak pahamnya seseorang akan karakteristik hubungan
persaudaraan dalam kaitannya dengan hubungan ketuhanan.
Andaikata setiap orang mengetahui dengan baik bahaya memutus tali persaudaraan, maka ia akan
berupaya sungguh-sungguh menyambung tali persaudaraan karena beberapa hal:
Pertama, memutus tali persaudaraan menjadikan hidup seseorang terasa sempit, tidak nyaman dan
jauh dari berkah Allah SWT. Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa
yang ingin dilapangkan rezekinya dan dimudahkan urusannya, maka hendaknya ia menyambung tali
persaudaraan." (HR. Bukhari-Muslim).
Kedua, amal perbuatan mingguan orang yang memutus tali persaudaraan tidak diterima oleh Allah
SWT. Dari Abu Hurairah RA berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya amal
perbuatan anak Adam dihadapkan kehadirat Allah SWT pada setiap Kamis malam Jumat. Dan Allah
tidak menerima amal perbuatan orang yang memutus tali persaudaraan."
Ketiga, pemutus tali persaudaraan mendapatkan laknat dari Allah SWT sebab merupakan sifat dari
orang-orang fasik. Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan
dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya disambungkan dan
mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat
kediaman yang buruk." (QS. Ar-Ra'd: 25).
Keempat, pemutus tali persaudaraan termasuk perbuatan dosa besar dan siksanya disegerakan oleh
Allah SWT di dunia maupun di akhirat. Dari Abu Bakar RA dari Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada
dosa yang lebih cepat balasannya dari Allah di dunia dan akhirat dari pada permusuhan dan memutus
tali persaudaraan."
Kelima, pemutus tali persaudaraan tidak akan masuk surga karena perbuatannya bertentangan dengan
prinsip-prinsip kebajikan dan sifat orang-orang yang berilmu. Dari Jabir RA bahwa Rasulullah SAW
bersabda, "Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan keluarga." (HR. Bukhari).
Keenam, pemutus tali silaturahim menjauh dari tanda-tanda keimanan. Dari Abu Hurairah RA bahwa
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Rasul-nya, maka hendaknya
memuliakan tamunya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hendaknya
menyambung tali persaudaraan." (HR. Bukhari-Muslim).
Ketujuh, pemutus tali persaudaraan merenggangkan hubungan dengan Sang Pencipta. Dari Aisyah RA,
Rasulullah SAW bersabda, "Silaturahim berkaitan erat dengan Arsy dan berkata, ‘Barang siapa
menyambungku, maka Allah akan menyambungnya. Dan barang siapa memutusku, maka Allah akan
memutusnya’." (HR. Bukhari-Muslim).
Sedemikian bahayanya tindakan memutus hubungan tali persaudaraan sehingga dapat mengakibatkan
seseorang terisolasi dalam hubungan kemanusiaan dan ketuhanan serta menjauh dari sifat-sifat
kebajikan dan takwa. Maka setiap Muslim hendaknya menjadikan silaturahim sebagai pembuka dan
penutup kebajikan, sebagaimana contoh ideal yang telah diteladankan oleh Rasulullah SAW dalam
sikapnya terhadap keluarga, kerabat, kaum Muslimin, umatnya. Wallahua'lam.

Idul fitri award Alloh kepada kaum muslimin

Idul Fitri merupakan bentuk penghargaan (award) Allah kepada kaum Muslimin.
Penghargaan tersebut diberikan setelah sebulan penuh kaum Muslimin berada dalam
ketaatan, kesulitan dan kekonsistenan menjalankan ibadah puasa.
Melalui penghargaan tersebut diharapkan kaum Muslimin keluar dari rutinitas pendidikan jasmani dan
rohani mendalam yang cukup melelahkan untuk keluar menuju kegembiraan dan kebahagiaan, namun
tetap dalam lingkaran ketaatan dan takwa.
Kegembiraan kaum Muslimin dalam merayakan Idul Fitri harus mencerminkan tiga pilar, yaitu ketaatan,
kegembiraan dan silaturrahim. Sedangkan kegembiraan dalam Idul Adha harus pula mencerminkan tiga
pilar yang berbeda, yaitu kegembiraan, ketaatan dan solidaritas sosial.
Kegembiraan dalam Islam sama sekali tidak identik dengan hura-hura, pelampauan batas dan
kemaksiatan karena tiga pilar terakhir tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip agama Islam.
Sedemikian pentingnya keluar dari rutinitas puasa dan memasukkan kegembiraan kepada kaum fakir-
miskin sampai-sampai Allah SWT mengharamkan puasa pada hari pertama Idul Fitri dan Idul Adha. Hal
tersebut untuk memberikan penyadaran bahwa Idul Fitri dan Idul Adha merupakan "jamuan ketuhanan
akbar" yang diberikan oleh Allah SWT kepada semua manusia.
Lebih dari itu, agar manusia secara terus menerus sadar bahwa berbagai makanan yang dikonsumsinya
setiap hari sejatinya merupakan jamuan, anugerah dan karunia Allah SWT.
Pada Hari Raya Fitri, Rasulullah SAW memerintahkan kepada anak-anak dan kaum wanita bahkan yang
"berhalangan" sekalipun untuk keluar bersama kaum lelakinya melaksanakan shalat Eid di tempat
terbuka dan mengumandangkan takbir sebagai bentuk syiar Islam dan simbol kebahagiaan dalam
beragama. Allah SWT berfirman, "Dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah: 185).
Pada hari tersebut, Rasulullah juga memerintahkan kaum Muslimin untuk saling mengucapkan selamat;
bersilaturrahim; mengunjungi orang tua; bermaaf-maafan; memberikan kebahagiaan kepada keluarga,
teman, kerabat, tetangga dan fakir-miskin; serta menyelenggarakan berbagai pertemuan yang dapat
memperbarui sikap kasih sayang dan saling mencintai antar sesama.
Islam sesungguhnya telah memberikan berbagai media agar kaum Muslimin saling bertemu dan
meningkatkan rasa kasih dan sayang serta persatuan dan kesatuan di antara mereka melalui shalat
berjamaah setiap hari, shalat Jumat setiap pekan, dan shalat Idul Fitri-Idul Adha tiap tahun.
Namun, pada umumnya manusia enggan memanfaatkan kesempatan harian dan mingguan, malah
sebaliknya menunggu-nunggu momentum hari raya yang datangnya hanya setahun sekali. Padahal, jika
kaum Muslimin memanfaatkan dengan baik kesempatan shalat berjamaah harian dan shalat Jumat
mingguan, niscaya tidak perlu menunggu momentum silaturahim tahunan kepada sesamanya.
Hal tersebut dipastikan akan lebih efektif dalam menghapus kesalahan dan dosa serta semakin
menumbuhkan sikap saling percaya diri, kasih-sayang, persatuan dan kesatuan di antara mereka.
Wallahua'lam.

termometer iman

Kadar keimanan seseorang dapat bertambah dan berkurang bagaikan thermometer.
Setiap pribadi Muslim pada umumnya merasakan kadar keimanannya meningkat pada bulan
Ramadhan. Mereka juga merasakan mudahnya melaksanakan berbagai tindakan kebajikan di bulan suci
tersebut.
Bahkan tidak jarang di antara mereka yang menggunakan momentum Ramadhan untuk berbuat baik
sebanyak-banyaknya karena berbagai rangsangan yang memudahkan terlaksananya amal kebaikan.
Namun, tidak tidak setiap pribadi Muslim menyadari penyebab yang memudahkan terlaksananya
berbagai kebaikan di bulan Ramadhan. Padahal jika direnungkan, peningkatan kadar keimanan di bulan
tersebut dapat dilakukan melalui perenungan dan evaluasi sederhana sesuai dengan kapasitas akalnya.
Iman kata para ulama bagaikan pohon, ia akan tumbuh subur dengan disirami air dan ditaburi pupuk.
Selanjutnya, ia akan berbuah sesuai dengan input yang diterimanya. Demikian pula dengan keimanan, ia
akan tumbuh dengan menu utamanya amal saleh dan minumannya menjauhkan diri dari perbuatan
maksiat.
Dalam kaitan tersebut Sayyidina Ali RA berkata, "Iman bagaikan satu nuktah (titik) putih. Jika seseorang
berbuat kebajikan, maka kadar keimanannya akan tumbuh dan memutihkan seluruh hati. Sedangkan
nifak bagaikan satu nuktah (titik) hitam. Jika seseorang berbuat keburukan, maka kadar keimanannya
akan berkurang sehingga menghitamkan seluruh hati."
Di dalam Alquran dan As-sunnah terdapat berbagai penjelasan yang menegaskan bertambahnya kadar
keimanan dengan sebab perbuatan baik dan berkurangnya kadar keimanan dengan perbuatan buruk.
Di antara penjelasan tersebut, Allah SWT berfirman, "Sungguh orang-orang yang beriman adalah
mereka yang apabila nama Allah disebut maka hati mereka bergetar dan apabila dibacakan kepada
mereka ayat-ayat-Nya maka keimanan mereka bertambah." (QS. Al-Anfaal: 2).
Sedangkan di dalam As-Sunnah juga terdapat penjelasan serupa, di antaranya sabda Rasulullah SAW,
"Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah merubahnya dengan
tangan (kekuasaan)nya. Jika tidak mampu, maka hendaklah merubahnya dengan lisannya. Jika tidak
mampu, maka hendaklah merubahnya dengan hatinya. Dan yang terakhir itu adalah iman yang paling
lemah." (HR. Muslim).
Tentu yang dimaksudkan dengan amal saleh yang menjadi menu utama penambahan kadar keimanan
tersebut bukan sekedar ibadah dalam arti khusus seperti shalat, zakat, puasa, dan haji, kendati ibadah
khusus tersebut berkaitan langsung dengan kadar keimanan seseorang.
Melainkan juga semua ibadah dan kebajikan secara umum seperti mengajarkan/mempelajari ilmu
agama; membaca Alquran dengan pendalaman makna serta tafsirnya; merenungkan sirah nabi dan
sirah orang-orang saleh; meneliti/merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah; dan semua sarana maupun
prasarana yang menjadi penyebab terlaksananya perbuatan baik.
Disamping menu utama tersebut, peningkatan kadar keimanan seseorang perlu diberi minuman berupa
menjauhkan diri dari perbuatan buruk. Sebab, keburukan dalam segala bentuknya memiliki pengaruh
negatif terhadap tubuh, hati, dan jiwa serta berpengaruh langsung terhadap kadar keimanan seseorang.
Termasuk dalam kategori perbuatan buruk di sini adalah segala bentuk kesamaran (syubhat) yang
meragukan hati, sebab ke-syubhat-an layaknya bara api yang dengan perlahan namun pasti merusak
dan membakar hati.
Semoga Allah SWT memberikan kesadaran kepada kita untuk senantiasa berbuat baik di dalam dan luar
Ramadhan, sehingga kadar keimanan kita senantiasa meningkat yang sekaligus berarti peningkatan
petujuk (hidayah) atas berbagai petunjuk yang telah dianugerahkan kepada kita. Wallahua'lam.
Dr.M.Hariyadi