Minggu, 23 September 2012

Karunia kegagalan

Kehidupan ini, sebenarnya lebih mirip pelangi ketimbang sebuah foto hitam putih. Setiap manusia akan merasakan begitu banyak warna kehidupan. la mungkin mencintai sebagian warna tersebut. Tapi yang pasti ia tidak akan mencintai semua warna itu. Demikian pula dengan perasaan kita. Semua warna kehidupan yang kita alami, akan klta respon dengan berbagai jenis perasaan yang berbeda-beda. Maka ada duka di depan suka, ada cinta di depan benci, ada harapan di depan cemas, ada gembra di depan sedih. Kita merasakan semua warna perasaan itu, sebagai respon kita terhadap berbagai peristiwa kehidupan yang kita hadapi. Seseorang menjadi pahlawan, sebenarnya disebabkan sebagiannya oleh kemampuannya mensiasati perasaan- perasaannya sedemikian rupa, sehingga ia tetap berada dalam kondisi kejiwaan yang mendukung proses produktivitasnya. Misalnya ketika kita menghadapi kegagalan. Banyak orang yang lebih suka mengutuk kegagalan, dan menganggapnya sebagai musibah dan cobaan hidup. Kita mungkin tidak akan melakukan itu seandainya di dalam diri kita ada kebiasaan untuk memandang berbagai peristiwa kehidupan secara objektif, ada tradisi jiwa besar, ada kelapangan dada serta pemahaman akan takdir yang mendalam. Kegagalan, dalam berbagai aspek kehidupan, terkadang diperlukan untuk mencapai sebuah sukses. Bahkan dalam banyak cerita kehidupan yang pernah klta dengar atau baca dari orang-orang sukses, kegagalan menjadi semacam faktor pembeda dengan sukses, yang diturunkan guna menguatkan dorongan untuk sukses dalam diri seseorang. Di sela-sela itu semua, kita juga membaca sebuah cerita, tentang bagaimana kegagalan telah mengalihkan perhatian seseorang kepada kompetensi inti, atau pusat keunggulan, yang semula tidak ia ketahui sama sekali. ltulah misalnya yang dialami oleh Ibnu Khaldun. Kita semua mengenal nama ini sebagai seorang sejarawan dan filosof sejarah. la telah menulis sebuah buku sejarah bangsa-bangsa dunia dengan sangat cemerlang. Tapi yang jauh lebih cemerlang dari buku sejarah itu adalah tulisan pengantarnya yang memuat kaidah-kaidah pergerakan sejarah, hukum-hukum kejatuhan dan kebangunan bangsa-bangsa. Tulisan pengantar itulah yang kemudian dikenal sebagai Muqoddimah Ibnu Khaldun. Di negeri kita “muqoddimah” buku sejarah ini bahkan sudah diterjemahkan, sementara buku sejarahnya sendiri belum dlterjemahkan. Buku Muqoddimah itulah yang mengantarkan Ibnu Khaldun untuk men–duduki posisi sebagal filosof sejarah yang abadi dalam sejarah. Tapi mungkin jarang diantara kita yang tahu kalau sesungguhnya buku itu merupakan hasil perenungan selama kurang lebih empat bulan, atas kegagalannya sebagal praktisi politik. Takdirnya adalah menjadi filosof sejarah. Bukan sebagal politisi ulung. Tapi mungkinkah ia menemukan takdir itu seandainya ia tidak melewati deretan kegagalan yang membuatnya bosan dengan politik, dan membawanya kedalam perenungan-perenungan panjang diluar pentas politik, tapi justru yang kemudian melahirkan karya monumental? Oleh: Anis Matta Lc.

Senin, 17 September 2012

Kupas tuntas tas bid'ah

Dalam bahasa Arab,
bid’ah berarti suatu hal baru yang diciptakan
tanpa ada contoh sebelumnya.
Secara istilah, bid’ah berarti segala sesuatu yang diada-
adakan dalam agama tanpa ada dasar syariatnya.
Terdapat perbedaan antarulama dalam mendefinisikan
bid’ah. Imam Asy-Syafi‘i mengatakan, bid’ah ialah segala hal
baru yang terdapat setelah masa Rasulullah SAW dan
khalifah yang empat (Khulafaur Rasyidin).
Izzuddin bin Abdus Salam, ahli fikih Mazhab Syafi'i,
mendefinisikan bid’ah sebagai segala perbuatan yang belum
dikenal pada masa Rasulullah SAW.
Lain halnya dengan Ibnu Rajab Al-Hanbali (736 H/1335
M-795 H/1393 M), ahli fikih Mazhab Hanbali, ia mengatakan
bid’ah ialah segala hal baru yang tidak ada dasar syariatnya.
Imam Asy-Syatibi, ahli fikih Mazhab Maliki, mengatakan yang
disebut bid’ah ialah suatu tariqah (cara atau metode) yang
diciptakan menyerupai syariat dalam agama untuk dijalani
sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Ulama sepakat bahwa bid’ah adalah perbuatan terlarang
dalam agama. Alasannya berdasarkan hadis Nabi SAW, di
antaranya dikatakan, "Barangsiapa yang mengada-adakan
(sesuatu) dalam urusan (agama) kami ini yang bukan
daripadanya, maka ia ditolak.” (HR. Bukhari, Muslim, dan
Abu Dawud).
Dalam hadis lain Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa
mengamalkan suatu amal yang tidak ada perintah kami
atasnya, maka yang demikian itu ditolak.”(HR. Muslim) dan
“Jauhilah olehmu hal-hal yang diada-adakan, karena
sesungguhnya yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap
bid’ah adalah sesat, dan setiap yang sesat di dalam
neraka.” (HR. Abu Dawud).
Ulama berbeda pendapat dalam menentukan batas-batas
bid’ah. Berdasarkan definisi yang dikemukakan ulama
tersebut di atas, pengertian bid’ah dapat dibedakan antara
bid’ah yang lebih mengacu pada aspek kebahasaan (yang
dikemukakan oleh Imam Asy-Syafi‘i dan Izzuddin bin Abdus
Salam) dan bid’ah yang lebih mengacu pada aspek syariat
(oleh Ibnu Rajab dan Asy-Syatibi).

Abdullah Darraz (wafat
1351 H/1932 M, ulama fikih asal Mesir)
mengatakan, pemakaian kata bid’ah dalam
syariat lebih bersifat khusus dari
pemakaiannya dalam bahasa.
Dalam aspek kebahasaan, kata bid’ah dipakai untuk
menamai segala hal yang baru. Sedangkan dalam syariat,
kata bid’ah hanya dipakai untuk menjelaskan cara atau
metode baru yang tidak mempunyai dasar pada Alquran dan
sunah Nabi SAW.
Kelompok yang berpegang dalam pengertian pertama (aspek
kebahasaan), membagi bid’ah atas dua bentuk, yaitu bid’ah
hasanah (bid’ah yang baik) atau bid’ah mahmudah (bid’ah
yang terpuji) dan bid’ah sayyi'ah (bid’ah yang buruk) atau
bid’ah mazmumah (bid’ah yang tercela).
Bidah hasanah ialah bid’ah yang sesuai dengan tujuan
syarak, sekalipun tidak diperbuat oleh Rasulullah SAW,
seperti mengumpulkan dan menulis Alquran. Sedangkan
bid’ah sayyi'ah adalah bid’ah yang tidak sesuai dengan
tujuan syarak, misalnya melakukan shalat Dzuhur sebanyak
lima rakaat.
Selanjutnya mereka membagi bid’ah tersebut atas lima
bentuk, yaitu;
1. Bidah al-wajibah (bid’ah yang wajib), yaitu segala sesuatu
yang mendukung hal-hal yang wajib dan alasannya. Dalam
bid’ah bentuk ini tercakup segala yang dapat memelihara
agama dan dapat menjelaskan hukumnya, misalnya
mengumpulkan dan menyusun mushaf Alquran atau
menyebarkan ilmu yang dapat membantu memahami
Alquran.
2. Bidah al-mandubah (bid’ah yang terpuji, sunah), yaitu
segala sesuatu yang mendukung hal-hal yang sunah dan
dalil-dalilnya, seperti shalat tarawih berjamaah di masjid
atau membuat rambu-rambu jalan.
3. Bidah al-mubahah (bid’ah yang mubah), yaitu segala
sesuatu yang mendukung hal-hal yang dibolehkan dan dalil-
dalil syariatnya, seperti bersenang-senang dalam hal-hal
yang baik atau santai dalam perjalanan.
4. Bidah al-makruhah (bid’ah yang makruh), yaitu segala
sesuatu yang membawa kepada yang makruh, seperti
berlebihan mengerjakan hal-hal sunah yang telah ditentukan
batasnya oleh Rasulullah SAW. Misalnya, banyak melakukan
shalat rawatib sehingga shalat wajibnya tertunda.
5. Bidah al-muharramah (bid’ah yang haram), yaitu segala
sesuatu yang mendukung hal-hal yang haram. Bid’ah dalam
bentuk ini disebut juga bid’ah al-haqiqiyyah (bid’ah yang
hakiki), seperti mengerjakan sesuatu yang berlawanan
dengan Alquran dan sunah Nabi SAW.

Senin, 10 September 2012

Jangan sakiti wanita

Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena
dikecewakan oleh sikapnya, atau dilukai dengan
perkataannya, bahkan ditinggalkan.
Melalui sebuah pesan broadcast di Blackberry
Messenger, renungan ini mungkin sangat berarti
untuk dibagikan pada seluruh sahabat agar lebih
menghormati dan menghargai wanita.
Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan
marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang
seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di
setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan.
Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, iapun
sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.
"Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku
bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya," keluh
pria itu.
Jawab Tuhan kepadanya:
"Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak
sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang
istimewa.
KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu
kelak
KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman
KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih
manusia
KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat
yang lain menyerah
KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau
dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi
KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa
mencurahimu dengan perhatian
KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi
jendela kedamaian
KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga
untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia
KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar
tak pernah kekurangan
Tapi jika suatu saat ia menangis...
Itu karena AKU memberikannya air mata untuk
membasuh luka batin dan memberikan kekuatan
yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan
kekalahan."
Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah
bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi
orang yang dicintainya. "Aku akan membantumu
menghapus luka batin itu..."
Jangan pernah menyakiti wanita...
Sumber : vemale.com

Minggu, 09 September 2012

Interaksi sosial

Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik
yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu
dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara
kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan
sosial.
Dalam kamus Bahasa Indonesia Interaksi didifinisikan
sebagai hal saling melakukan akasi , berhubungan atau
saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah
hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi salaing
mempengaruhi antara indevidu dengan individu, antara
individu dan kelompok dan antara kelompok dengan dengan
kelompok.
Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-
hubungan social dimana yang menyangkut hubungan
antarandividu , individu dan kelompok antau antar
kelompok.
Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut
interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan
simbol atau lambang-lambang
3. adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,masa lalu,
masa kini, dan masa yang akan dating .
4. adanya tujuan yang hendak dicapai.
Syarat terjadinya interaksi adalah :
1. adanya kontak sosial
Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari
bahasa lain “con” atau “cum”
yang artinya bersama-sama dan “tangere” yang artinya
menyentuh . Jadi kontak
berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak
selalu melalui interaksi atau
hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak
social tidak dengan menyentuh,
misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
1. Kontak social bisa bersifat positif dan bisa negative.
Kalau kontak social mengarah pada kerjasama berarti
positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau
konflik berarti negative.
2. Kontak social dapat bersifat primer dan bersifat skunder.
Kontak sosial primer terjadi apa bila peserta interaksi
bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara
guru dengan murid dsb. Kalau kontak sekunder terjadi
apabila interaksi berlangsung melalui perantara. Missal
percakapan melalui telepon, HP dsb.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
dari satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai
tujuan bersama.
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu
1. komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi
atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak
lain.
2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang
dikirimi pesan, pikiran, informasi.
3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan.
4. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
5. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang
diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat
pesan dari komunikator.
Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi
1. Encoding . Pada tahap ini gagssaan atau program yang
akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau
gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih
kata atau istilah ,kalimat dan gambar yang mudah
dipahami oleh komunikan. Komunikator harus
menghindari penggunaan kode-kode yang
membingungkan komunikan.
2. Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang
telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar
disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan
dapat berupa tulisan atau gabungan dari duanya.
3. Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna
fdan memahami kalimat serta gambar yang diterima
menuruy pengalaman yang dimiliki.
Ada beberapa factor yang mendorong terjadinya
interaksi sosial ;
1. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain
2. Sugesti . Sugesti ini berlangsung apabila seseorang
memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu
diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika
sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral
sehingga tidak dapat bewrfikir rasional.
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai
berikut:
a. orang yang berwibawa, karismatik dan punya
pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya orang
tua ulama dsb.
b. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari
pada yang disugesti.
c. Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
d. Reklame atau iklan media masa.
2. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau
keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak
lain (meniru secara keseluruhan).
3. Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang
merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati
orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam
keadaan orang lain.
4. Empati yaitu merupakan simpati yang mendalam yang
dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.

Interaksi sosial

Interaksi Sosial adalah suatu proses hubungan timbal balik
yang dilakukan oleh individu dengan individu, antara indivu
dengan kelompok, antara kelompok dengan individu, antara
kelompok dengan dengan kelompok dalam kehidupan
sosial.
Dalam kamus Bahasa Indonesia Interaksi didifinisikan
sebagai hal saling melakukan akasi , berhubungan atau
saling mempengaruhi. Dengan demikian interaksi adalah
hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi salaing
mempengaruhi antara indevidu dengan individu, antara
individu dan kelompok dan antara kelompok dengan dengan
kelompok.
Gillin mengartikan bahwa interaksi social sebagai hubungan-
hubungan social dimana yang menyangkut hubungan
antarandividu , individu dan kelompok antau antar
kelompok.
Menurut Charles P. loomis sebuah hubungan bisa disebut
interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. jumlah pelakunya dua orang atau lebih
2. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan
simbol atau lambang-lambang
3. adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,masa lalu,
masa kini, dan masa yang akan dating .
4. adanya tujuan yang hendak dicapai.
Syarat terjadinya interaksi adalah :
1. adanya kontak sosial
Kata kontak dalam bahasa inggrisnya “contack”, dari
bahasa lain “con” atau “cum”
yang artinya bersama-sama dan “tangere” yang artinya
menyentuh . Jadi kontak
berarti sama-sama menyentuh.Kontak social ini tidak
selalu melalui interaksi atau
hubungan fisik, karena orang dapat melakuan kontak
social tidak dengan menyentuh,
misalnya menggunakan HP, telepon dsb.
Kontak social memiliki memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
1. Kontak social bisa bersifat positif dan bisa negative.
Kalau kontak social mengarah pada kerjasama berarti
positif, kalau mengarah pada suatu pertentangan atau
konflik berarti negative.
2. Kontak social dapat bersifat primer dan bersifat skunder.
Kontak sosial primer terjadi apa bila peserta interaksi
bertemu muka secara langsung. Misanya kontak antara
guru dengan murid dsb. Kalau kontak sekunder terjadi
apabila interaksi berlangsung melalui perantara. Missal
percakapan melalui telepon, HP dsb.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
dari satu pihak kepihak yang lain dalam rangka mencapai
tujuan bersama.
Ada lima unsur pokok dalam komunikasi yaitu
1. komunikator yaitu orang yang menyampaikan informasi
atau pesan atau perasaan atau pemikiran pada pihak
lain.
2. Komunikan yaitu orang atau sekelompok orang yang
dikirimi pesan, pikiran, informasi.
3. Pesan yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan.
4. Media yaitu alat untuk menyampaiakn pesan
5. Efek/feed back yaitu tanggapan atau perubahan yang
diharapkan terjadi pada komunikan setelah mendapat
pesan dari komunikator.
Ada tiga tahapan penting dalam komunikasi
1. Encoding . Pada tahap ini gagssaan atau program yang
akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau
gambar . dalam tahap ini komunikator harus memilih
kata atau istilah ,kalimat dan gambar yang mudah
dipahami oleh komunikan. Komunikator harus
menghindari penggunaan kode-kode yang
membingungkan komunikan.
2. Penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang
telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar
disampaiakan . Penyampaian dapat berupa lisan dan
dapat berupa tulisan atau gabungan dari duanya.
3. Decoding Pada tahap ini dilakukan proses mencerna
fdan memahami kalimat serta gambar yang diterima
menuruy pengalaman yang dimiliki.
Ada beberapa factor yang mendorong terjadinya
interaksi sosial ;
1. Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain
2. Sugesti . Sugesti ini berlangsung apabila seseorang
memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu
diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika
sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral
sehingga tidak dapat bewrfikir rasional.
Biasanya sugesti berasal dari orang-orang sebagai
berikut:
a. orang yang berwibawa, karismatik dan punya
pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya orang
tua ulama dsb.
b. Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari
pada yang disugesti.
c. Kelompok mayoritas terhadap minoritas.
d. Reklame atau iklan media masa.
2. Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau
keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak
lain (meniru secara keseluruhan).
3. Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang
merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati
orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam
keadaan orang lain.
4. Empati yaitu merupakan simpati yang mendalam yang
dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.

Jumat, 07 September 2012

Agar istri sayang suami

Dalam kehidupan keluarga, sering
dijumpai hal-hal yang tidak menyenangkan hati
suami maupun istri. Suami merasa jengkel dengan
sikap, perkataan atau perbuatan istri; dan istri merasa
jengkel atas sikap, perkataan atau perbuatan suami.
Akumulasi dari kejengkelan atau ketidaknyamanan
yang bermula dari hal-hal kecil ini akan menumpuk
menjadi sesuatu perasaan kejengkelan dan
ketidaknyamanan yang besar.
Padahal sesungguhnya, mereka tidak sedang
mempersoalkan hal-hal yang besar. Mereka hanya
berhadapan dengan rutinitas kehidupan yang
mengalir begitu saja setiap harinya. Bukan sebuah
rekayasa atau konspirasi, namun respon spontan
yang kadang tidak menyenangkan pasangan. Hal yang
tidak menyenangkan ini bisa berulang setiap hari,
yang akhirnya menimbulkan kesan betapa banyak
ketidaknyamanan mereka rasakan.
Sebagai suami, kita harus selalu berusaha untuk
memberikan yang terbaik bagi istri dan anak-anak.
Istri akan selalu merasa nyaman, senang dan bahagia
di dekat suami, apabila suami mampu memberikan
hal terbaik sesuai harapan istri. Seringkali harapan itu
bukan sesuatu yang besar atau muluk-muluk, justru
hal-hal praktis yang sesungguhnya mudah untuk
dilakukan suami. Namun dalam beberapa kejadian,
banyak suami yang enggan untuk melakukan hal-hal
praktis tersebut.
Agar Selalu Disayang Istri
Karena hal-hal yang menjengkelkan itu banyak
bermula dari hal sederhana dan praktis, maka hal
yang menyenangkan pun banyak bermula dari hal-hal
sederhana dan praktis. Bagi para suami, coba lakukan
beberapa hal sederhana dan praktis berikut, agar
selalu disayang oleh istri.
1. Biasakan mengobrol dengan istri
Mengobrol adalah hal yang sangat disenangi
perempuan pada umumnya. Rata-rata perempuan
memiliki kecerdasan linguistik yang lebih tinggi
dibanding laki-laki, memiliki kosa kata yang lebih
banyak dibanding laki-laki, dan meringankan beban
masalah dengan jalan menceritakan kepada orang
lain. Dengan demikian, mengobrol adalah “kebutuhan
pokok” istri yang harus dipenuhi suami.
Kadang karena alasan kesibukan atau kelelahan,
banyak suami tidak memiliki waktu untuk berbicara
dengan istri. Karena suami di rumah diam saja, tidak
bisa diajak bicara, tidak nyaman diajak berdiskusi,
tidak suka membuka pembicaraan, hal ini cukup
memberikan tekanan perasaan ketidaknyamanan
pada istri. Ia akan merasa tidak diperhatikan, tidak
dibutuhkan dan tidak dicintai, hanya karena suami
jarang mengobrol dengan istri.
2. Berikan bantuan praktis kepada istri
Ini bukan soal hak dan kewajiban, namun lebih
kepada sikap empati dan kepekaan suami untuk
melihat hal yang diperlukan istri. Ketika pagi hari istri
sibuk menyiapkan berbagai keperluan rutin keluarga,
sejak dari memasak nasi, merebus air, menyiapkan
perlengkapan mandi anak-anak, menyiapkan baju
sekolah anak-anak, menyiapkan perlengkapan sekolah
anak-anak, membersihkan dapur dan rumah, akan
sangat menyenangkan bagi istri apabila suami
membantunya tanpa diminta.
Pertolongan praktis ini bisa dilakukan spontan,
misalnya dengan menawarkan membantu satu bagian
pekerjaan tertentu. “Apa yang bisa aku bantu?
Mungkin aku saja yang menyiapkan sarapan, ibu
menyiapkan keperluan sekolah anak-anak”. Tawaran
spontan seperti ini sangat menyenangkan istri.
Bahkan merasa surprise karena suami mau
melakukan hal-hal teknis untuk keperluan keluarga.
Bagi pasangan yang sudah biasa berbagi tugas dalam
segala hal, akan tetap menyenangkan hati istri apabila
suami memberikan bantuan praktis atas tugas yang
sedang dikerjakan istri. “Ini memang tugasmu, tapi
aku sangat senang membantumu”.
3. Segera respon keinginan atau permintaannya
Ketika istri sedang sibuk mengurus berbagai
keperluan anak-anak, kadang ia merasa kewalahan
untuk menyelesaikan semuanya. Akan menjadi hal
yang menyenangkan hati istri, apabila suami
bersegera merespon permintaannya. Ketika istri
meminta tolong kepada suami, “Pak tolong anak-anak
segera dibangunkan untuk shalat Subuh dan bersiap
ke sekolah. Ibu sedang menyiapkan masakan untuk
sarapan ini”; akan sangat menyenangkan istri apabila
suami segera bangkit melakukan permintaan istri
tersebut.
Tidak perlu dimaknai bahwa itu adalah “perintah”,
namun maknai bahwa hal itu adalah panggilan
sayang istri yang ingin menguatkan kebersamaan
dalam rumah tangga. Kadang suami tersinggung
mendengar permintaan istri seperti itu, “ Masak saya
sebagai suami selalu disuruh-suruh istri…” keluh
seorang suami. Semestinya itu tidak perlu dimaknai
sebagai perintah istri, tapi sebagai ungkapan kasih
sayang istri kepada suami.
4. Berikan perhatian pada sisi pribadi dan
kegiatannya
Akan sangat menyenangkan hati istri apabila suami
memberikan perhatian pada sisi pribadi maupun
pekerjaannya. Misalnya memuji penampilannya, atau
sebuah kejutan dan hadiah sederhana namun indah
ulang tahunnya, atau memberikan ucapan selamat
atas prestasi kerjanya. Itu adalah contoh perhatian
pada sisi-sisi pribadi dan pekerjaan istri, walaupun
pekerjaan itu di rumah sendiri.
Misalnya ungkapan, “Luar biasa pintarnya Ibu menata
taman rumah kita. Sekarang jadi tampak indah dan
menarik”. Atau ungkapan, “Kamar kita selalu bersih
dan wangi, ini karena ditata oleh istri yang cantik dan
wangi”. Apresiasi seperti ini menunjukkan adanya
perhatian dan kepedulian suami terhadap jerih payah
istri melakukan kegiatan di rumah.
Cobalah hal-hal sederhana itu setiap hari, niscaya
Anda akan disayang istri Anda setiap hari pula.

ct

Rabu, 05 September 2012

gara gara cerita sex?

Seorang anak perempuan masuk dengan tergesa-
gesa ke kamar ayahnya. Sampai dikamar, si anak
mendekati ayahnya dan bertanya, Ayah, Sex itu apa?
Ayahpun terdiam, berfikir seketika akan kemajuan
ilmu pengetahuan dunia sangat cepat. Bahkan untuk
masalah sex pun menjadi hal yang terbuka dan perlu
pengajaran sejak dini. Mungkin, ayah berfikir
sekolahnya telah mengajar tentang sex pada
anaknya. Maka, terlebih dahulu ayah menjelasan
secara biologi, bahwa sex itu adalah proses
pembentukan telur atau anak. Dengan penuh kiasan,
seperti seekor lebah menyedot madu.
Anak hanya menggeleng-gelengkan kepala
mendengarkan ayahnya. Karena saat itu suasana
siang hari, maka hawa pun terasa panas. Sang ayah
pun melepaskan bajunya dan bercerita kembali.
Kini ayah menceritakan sex menurut padangan
dewasa, yaitu antara laki-laki dan perempuan, lalu
menciptakan benih dari si cowok dan melahirkan
seorang anak oleh perempuan. Hingga cerita sex
serta adegan-adegan ayah nya ketika berhubungan
sex pada ibunya. Diceritakan juga oleh ayahnya. Si
anak kemudian menangis mendengar semua itu,
ayah bertanya kenapa kau menangis?

anak tak menjawab apapun, dan tangisannya semakin
keras, ayah pun berusaha menenangkannya namun
anak tak juga diam.

Kemudian, anak pun mendekati
si ayah dengan tersedu-sedu. Kemudian
menyerahkan buku PR bahasa inggrisnya.
BIODATA
Name :
Class :
Sex :
jawaban ayah terlalu panjang, aku bingung mau nulis
apa, ayah isi sendiri aja! ujar anak merengek.
Ayah pun menjadi malu, karena salah menjelaskan.

maaf kalau terasa postingan ini vulgar