Selasa, 15 Mei 2012

Inspirasi Film Ramadhan I: Children of Heaven

Film Iran berdurasi 89 menit ini memang
benar-benar mampu menggugah air mata untuk
menetes. Kisahnya sebenarnya sederhana saja, hanya
tentang perjuangan seorang anak laki-laki dari keluarga
miskin bernama Ali yang berjuang mendapatkan
sepasang sepatu bagi adiknya, Zahra.
Ceritanya bermula dari Ali yang tak sengaja
menghilangkan sepatu adiknya saat membeli kentang.
Takut dimarahi orang tua mereka, Ali membujuk adiknya
untuk tidak mengadu. Zahra setuju dan mereka pun
mulai menyusun strategi yaitu bergantian memakai
sepatu untuk pergi sekolah. Akibatnya, Zahra yang
bersekolah pagi pun harus selalu berlari pulang demi
memberikan sepatu yang dipakainya untuk ganti
dikenakan Ali yang masuk siang.
Kisah semakin mengharukan ketika Zahra berhasil
menemukan sepatunya yang hilang ternyata dipakai anak
lain. Namun, karena anak tersebut lebih miskin darinya,
maka Zahra pun tak tega meminta sepatu itu kembali.
Titik pengharapan mulai muncul ketika kota mengadakan
lomba lari maraton. Iming-iming hadiah sepasang
sepatu karet untuk juara III menarik perhatian Ali yang
merasa bertanggung jawab atas hilangnya sepatu sang
adik. Sayangnya, usaha keras Ali untuk memenangkan
sepatu ternyata tak berhasil. Bukan karena kalah lomba,
ia malahan berhasil meraih juara I yang hadiahnya bukan
sepatu, dan semua itu berkat kegigihannya.
Menyimak film arahan sutradara Majid Majidi satu ini,
ada banyak hal yang bisa kita petik darinya. Pertama-
tama, kita belajar tentang bahwa tanggung jawab itu tak
mengenal kaya-miskin atau besar-kecilnya suatu hal.
Tanggung jawab adalah tanggung jawab. Titik. Itulah
yang ditunjukkan sosok Ali pada adiknya, Zahra.
Kedua, kita juga belajar bahwa tak peduli seberapa besar
penderitaan yang kita alami, selalu ada pihak lain yang
sebenarnya lebih sengsara daripada kita. "Hei, kita
bukanlah orang yang paling malang di dunia ini." Oleh
sebab itu, jangan biarkan rasa mengasihani diri membuat
kita jadi egois dan tak mempunyai empati pada
kepentingan orang lain. Salut untuk orang-orang seperti
Zahra!
Hal lain adalah bahwa kegigihan bisa melepaskan kita
dari kemiskinan. Bukan sekedar miskin uang, namun
kemiskinan di sini juga bisa mencakup defisit moral,
harga diri, impian, semangat juang, atau hal lainnya. Jika
kita mau gigih dan ulet, maka kita bisa meraih apa yang
kita impikan.
Bulan Ramadhan kali ini memang merupakan waktu yang
tepat untuk kita kembali memeriksa keadaan hati,
memperbarui nurani, dan menuangkan kesucian hati
dalam perbuatan nyata, seperti yang dicontohkan Ali dan
Zahra lewat kisah di atas.

Selamat menunaikan ibadah puasa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar