Jumat, 30 April 2010

Perusahaan Zionis Pasarkan Sepatu Bertuliskan Allah dan Muhammad di Bawahnya

Palestina 48, Ketua Divisi Informasi gerakan Islam di wilayah Palestina 48 hari Senin, (10/8) mengungkapkan, sebuah perusahaan sepatu Zionis memasarkan produk sepatu Babouj yang bertuliskan di bawahnya nama Muhammad Allah dengan tulisan berbentuk paku yang saling bertautan. Sementara di bagian atasnya di tulis merek sepatu “Tuhan”. Sehingga tampak bahwa nama perusahaan sepatu tersebut adalah Muhammadullah dan merek perusahaan Tuhan di atasnya.

Perusahaan ini memproduksi sepatu Babauj dan memasarkanya di pasaran. Seperti ditegaskan seorang warga muslim, Farhan Abu Ubaid dari Uyun Qarah yang menyampaikan berita ini pada gerakan Islam.

Menurutnya, ketika ia mendengar berita bahwa Zionis membuat sepatu yang bertuliskan Muhammad ia segera berangkat ke pasar dan membeli sepatu tersebut untuk membuktikan kebenaran berita tersebut dan terbukti benar.

Ternyata, tulisan Muhammad dengan khat runcing menyerupai paku yang saling bertautan dengan lafazh Allah, sementara di atasnya bertuliskan nama merek Ilah (tuhan). Setelah memeriksa sepatu tersebut, sejumlah saksi mata meyakini bahwa tulisan tersebut dimaksudkan untuk menghina zat Ilahi dan melecehkan pribadi Muhammad SAW. (asy/ip)

Kamis, 29 April 2010

adab terhadap tetangga

Memilih Tetangga Sebelum Memilih Rumah (جارقبل دار)

dakwatuna.com - Tetangga pada zaman kita sekarang ini, memiliki pengaruh yang tidak kecil terhadap tetangga di sebelahnya. Karena saling berdekatannya rumah-rumah dan berkumpulnya mereka dalam flat-flat, kondominium atau apartemen.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan, empat hal termasuk kebahagiaan, di antaranya tetangga yang baik. Beliau juga menyebutkan empat hal termasuk kesengsaraan, di antaranya tetangga yang jahat. Karena bahayanya tetangga yang jahat ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung kepada Allah daripadanya dengan berdoa:

“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari tetangga yang jahat di rumah tempat tinggal, karena tetangga nomaden akan pindah”.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umat Islam untuk berlindung pula daripadanya dengan mengatakan:

“Berlindunglah kalian kepada Allah dari tetangga yang jahat di rumah tempat tinggal, karena tetangga yang nomaden akan berpindah daripadamu”.

Dalam buku kecil ini, tentu tak memadai untuk menjelaskan secara rinci tentang pengaruh tetangga jahat terhadap suami istri dan anak-anak, berbagai gangguan menyakitkan daripadanya, serta kesusahan hidup bersebelahan dengannya. Akan tetapi dengan mempraktekkan hadits-hadits yang telah lalu (dalam masalah bertetangga) sudah cukup bagi orang yang mau mengambil pelajaran.

Mungkin di antara jalan pemecahannya yang kongkret, yaitu seperti yang dipraktekkan oleh sebagian orang dengan menyewakan rumah yang bersebelahan dengan tetangga jahat tersebut kepada orang-orang yang sekeluarga dengan mereka, meski untuk itu harus merugi dari sisi materi, karena sesungguhnya tetangga yang baik tak bisa dihargai dengan materi, berapa pun besarnya.

Memuliakan Tetangga

Berbuat baik kepada tetangga juga menjadi perhatian serius dalam ajaran Islam. Perhatikan firman Allah Taala:

وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

“…Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,.” (An-Nisa:36)

Nabi SAW dalam beberapa hadits mengingatkan kita agar selalu berbuat baik kepada tetangga, di antaranya adalah:

Ibnu Umar dan Aisyah ra berkata keduanya, “Jibril selalu menasihatiku untuk berlaku dermawan terhadap para tetangga, hingga rasanya aku ingin memasukkan tetangga-tetangga tersebut ke dalam kelompok ahli waris seorang muslim”. (H.R. Bukhari-Muslim)

Abu Dzarr ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hai Abu Dzarr jika engkau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, dan perhatikan (bagilah) tetanggamu (H.R. Muslim)

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman. Ditanya: Siapa ya Rasulullah? Jawab Nabi, “Ialah orang yang tidak aman tetangganya dari gangguannya” (H.R. Bukhari-Muslim)

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaklah memuliakan tetangganya. (H.R. Bukhari-Muslim)

Hak-hak ketetanggaan tidak ditujukan bagi tetangga kalangan muslim saja. Tentu saja tetangga yang muslim mempunyai hak tambahan lain lagi yaitu juga sebagai saudara (ukhuwah Islamiyah). Tetapi dalam hubungan dengan hak-hak ketetanggaan semuanya sejajar:

Berbuat baik dan memuliakan tetangga adalah pilar terciptanya kehidupan sosial yang harmonis. Apabila seluruh kaum muslimin menerapkan perintah Allah Taala dan Nabi SAW ini, sudah barang tentu tidak akan pernah terjadi kerusuhan, tawuran ataupun konflik di kampung-kampung dan di desa-desa.

Beberapa kiat praktis memuliakan tetangga adalah:

1. Sering bertegur sapa, tanyailah keadaan kesehatan mereka.
2. Berikanlah kepada mereka sebagian makanan
3. Berikan oleh-oleh buat mereka, apabila kita bepergian jauh.
4. Bantulah mereka apabila sedang mengalami musibah ataupun menyelenggarakan hajatan.
5. Berikanlah anak-anak mereka sesuatu yang menyenangkan, berupa makanan ataupun mainan.
6. Sesekali undanglah mereka makan bersama di rumah.
7. Berikanlah hadiah kaset, buku bacaan yang mendorong mereka untuk lebih memahami Islam.
8. Ajaklah mereka sesekali ke dalam suatu acara pengajian atau majelis ta’lim, atau pergilah bersama memenuhi suatu undangan walimah (apabila mereka juga diundang)

Memuliakan Teman

Memuliakan teman berarti menjaga dan menunaikan hak-hak mereka. Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam Tarbiyatul ‘aulad fil Islam menyebutkan bahwa hak-hak tersebut adalah:

1. Mengucapkan salam ketika bertemu.

Rasulullah saw. yaitu, “Kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang apabila kalian kerjakan, niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian”. (H.R. Bukhari-Muslim)

2. Menjenguk Teman Ketika Sakit

Bukhari meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jenguklah orang yang sakit; beri makanlah orang yang lapar dan lepaskanlah orang yang dipenjara”.

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hak seseorang Muslim terhadap Muslim lainnya ada lima; Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin”.

3. Mendoakan Ketika Bersin

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu bersin, hendaklah ia mengucapkan, Alhamdulillah (segala puji bagi Allah), dan saudaranya atau temannya hendaknya mengucapkan untuknya, Yarhamukallah (semoga Allah mengasihimu)’ Apabila teman atau saudaranya tersebut mengatakan, Yarhamukallah (semoga Allah mengasihimu), kepadanya, maka hendaklah ia mengucapkan, Yahdikumullah wa yushlihu balakum.

4. Menziarahi karena Allah

Ibnu Majah dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa menjenguk orang sakit atau berziarah kepada seorang saudara di jalan Allah, maka ia akan diseru oleh seorang penyeru “Hendaklah engkau berbuat baik, dan baiklah perjalananmu, (karenanya) engkau akan menempati suatu tempat di surga”.

5. Menolong ketika kesempitan

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya, ia tidak boleh berbuat zhalim kepadanya dan tidak boleh menyia-nyiakannya (membiarkan, tidak menolongnya). Barang siapa menolong kebutuhan saudaranya maka Allah akan menolong kebutuhannya, barang siapa menyingkirkan suatu kesusahan dari seorang muslim, niscaya Allah akan menyingkirkan darinya suatu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat”

6. Memenuhi undangannya apabila ia mengundang

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra , bahwa Rasulullah saw. bersabda; Hak seseorang Muslim terhadap Muslim lainnya ada lima; Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin”

7. Memberikan ucapan selamat

Ad-Dailami meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, “Barang siapa bertemu saudaranya ketika bubar dari shalat Jum’at, maka hendaklah ia mengucapkan “Semoga (Allah) menerima (amal dan doa) kami dan kamu.

8. Saling memberi hadiah

At-Thabrani meriwayatkan dalam Al-Ausath dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda, “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai”

Ad-Dailami meriwayatkan dari Anas secara marfu’, “Hendaklah kalian saling memberi hadiah karena hal itu dapat mewariskan kecintaan dan menghilangkan kedengkian-kedengkian”

Imam Malik di dalam Al-Muwaththa’ meriwayatkan, “Saling bermaaf-maafkanlah, niscaya kedengkian akan hilang. Dan saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai dan hilanglah permusuhan.”

Wasiat Tentang Tetangga

عن عائشة رضي الله عنها عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ما زال جبريل يوصيني بالجار حتى ظننت أنه سيورثه. رواه البخاري ومسلم وأبو داود وابن ماجه الترمذي

Dari Aisyah ra, dari Nabi Muhammad saw bersabda, “Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menduga bahwa ia akan memberikan warisan kepadanya.” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)

Penjelasan:

الوصاءة Wawu dibaca fathah, bersama dengan shad tanpa titik dan dibaca panjang, lalu hamzah sesudahnya, adalah bentuk kata lain dari الوصية wasiat, demikian juga dengan الوصاية mengganti ya’ pada posisi hamzah

يوصيني بالجار Berwasiat kepadaku tentang tetangga, tanpa dibedakan kafir atau muslim, ahli ibadah atau ahli maksiat, setia atau memusuhi, kenal baik atau masing asing, menguntungkan atau merugikan, keluarga dekat atau orang lain, dekat rumah atau jauh.

حتى ظننت أنه سيورثه Sehingga aku menyangka bahwa ia akan mewarisi, ia menyuruhku -berdasarkan perintah Allah-, bahwa tetangga itu mewarisi tetangga lainnya, dengan menjadikannya bersama-sama dalam harta, sesuai dengan bagian yang ditentukan dalam pembagian waris.

Imam Bukhari meriwayatkan juga hadits ini dari Jabir ra, dari Rasulullah saw dengan kalimat:

ما زال جبريل يوصيني بالجار حتى ظننت أنه يجعل له ميراثاً

Tidak henti-hentinya Jibril memberikan wasiat kepadaku tentang tetangga sehingga aku menyangka ia menjadikan warisan harta tertentu baginya.

At-Thabrani meriwayatkan dari Jabir ra dari Nabi Muhammad saw bersabda:

الجيران ثلاثة: جار له حق وهو المشرك: له حق الجوار، وجار له حقان وهو المسلم: له حق الجوار وحق الإسلام، وجار له ثلاثة حقوق: جار مسلم له رحم له حق الجوار والإسلام والرحم

Tetangga itu ada tiga macam: Tetangga yang hanya memiliki satu hak, yaitu orang musyrik, ia hanya memiliki hak tetangga. Tetangga yang memiliki dua hak, yaitu seorang muslim: ia memiliki hak tetangga dan hak Islam. Dan tetangga yang memiliki tiga hak, yaitu tetangga, muslim memiliki hubungan kerabat; ia memiliki hak tetangga, hak Islam dan hak silaturahim.

Aisyah ra, meriwayatkan tentang batasan tetangga, yaitu empat puluh rumah dari semua arah.

At-Thabrani meriwayatkan dengan sanad dhaif/lemah dari Ka’ab bin Malik ra, dari Nabi Muhammad saw:

ألا إن أَربَعينَ دَار جار

“Ingatlah bahwa empat puluh rumah itu adalah tetangga”

Pelaksanaan wasiat kepada tetangga ini adalah dengan berbuat baik semaksimal mungkin, sesuai kemampuan, seperti memberikan hadiah, memberi salam, berwajah lepas/cerah ketika berjumpa, mencari tahu jika tidak kelihatan, membantunya ketika memerlukan bantuan, mencegah berbagai macam gangguan, material maupun inmaterial, menghendaki kebaikannya, memberikan nasihat terbaik, mendoakannya semoga mendapatkan hidayah Allah, bermuamalah dengan santun, menutupi kekurangan dan kesalahannya dari orang lain, mencegahnya berbuat salah dengan santun –jika masih memungkinkan- jika tidak maka dengan cara menjauhinya dengan tujuan mendidik, disertai dengan mengkomunikasikan hal ini agar tidak melakukan kesalahan.

Hadits ini dengan tegas menunjukkan tentang besarnya hak tetangga. Dan bahwa mengganggu tetangga termasuk di antara dosa besar.

Dosa Orang Yang Tetangganya Tidak Aman Dari Gangguannya

عَنْ أبي شُرَيْحٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قالَ: وَاللهِ لا يُؤْمِنُ وَاللهِ لا يُؤْمِنُ وَاللهِ لا يُؤْمِنُ. قِيْلَ: مَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قالَ: الَّذِي لا يَأمَنُ جَارُهُ بَوَائِقُهُ. رواه البخاري

Dari Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya, “Siapa itu Ya Rasulullah?” Jawab Nabi, “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (H.R. Bukhari)

Penjelasan:

بوائقه Bentuk jama’ dari kata بائقة –ba’ dan qaf- berarti: bencana, pencurian, kejahatan, hal-hal yang membahayakan, hal-hal yang menjadi pelampiasan kebenciannya.

عن أبي شريح Syin dibaca dhammah, ra’ dibaca fathah, diakhiri dengan ha’ tanpa titik. Khuwailid Al-Khuza’iy as-Shahabiy.

والله لا يؤمن Diulang tiga kali, artinya tidak sempurna imannya, atau hilang iman sama sekali bagi yang menganggapnya halal, atau ia tidak mendapatkan balasan seorang mukmin sehingga dapat masuk surga sejak awal, atau pengulangan ini untuk menegaskan dan memberatkan larangan.

قِيْلَ: مَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ Dalam Fathul Bari, Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, bahwa dialah yang bertanya. Rasulullah saw menjawab:

الَّذِي لا يَأمَن جَارُهُ بَوَائِقُهُ

Dari hadits di atas dapat diambil pelajaran tentang pentingnya hak tetangga. Sehingga Rasulullah saw harus bersumpah tiga kali, menafikan iman orang yang mengganggu tetangganya, baik dengan ucapan maupun perbuatan.

Larangan Meremehkan Hadiah Dari Tetangga

عن أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:
يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ لا تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسَنَ شَاةٍ. رواه البخاري ومسلم

Dari Abu Haurairah ra berkata: Nabi Muhammad saw pernah bersabda: Wahai para wanita muslimah, janganlah ada seorang tetangga yag meremehkan hadiah tetangganya meskipun kikil (kaki) kambing. (H.R. Bukhari-Muslim)

Penjelasan:

حقر أي استصغار Meremehkan, seperti kata: احتقار والاستحقار

يا نساء المسلمات Wahai wanita-wanita muslimah, bentuk إضافة الموصوف إلى صفته /idhafah (penyandaran) maushuf (yang diterangkan) kepada sifat.

Atau bermakna lain: يا فاضلات المسلمات Wahai para pemuka muslimah, seperti ungkapan Arab يا رجال القوم: أي يا أفضلهم wahai para pemimpin kaum, artinya para pemuka mereka.

لا تحقرن Qaf dibaca kasrah, artinya jangan meremehkan, menganggap kecil.

” جارة ” هديةً ” لجارتها ” tetangga memberikan hadiah pada tetangga lainnya. Atau meremehkan hadiah dari tetangganya –Lam- bermakna –min- sehingga kemungkinan makna larangan itu pada pemberi atau penerima,

” ولو ” كانت الهدية meskipun hadiah itu berupa kaki kambing ” فرسن شاة ” fa’ dibaca kasrah, ra’ dibaca sukun/mati, adalah bagian kaki di atas telapak/tumit. Larangan bagi tetangga meremehkan hadiah tetangganya, meskipun hadiah itu pada umumnya kurang berguna, atau tidak berkenan dan tidak bernilai di hati. Dari itulah tetangga dapat memberikan dan menerima hadiah yang ada meskipun kecil nilainya. Hal ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Dengan ini pula kebiasaan memberikan hadiah dapat terus berlangsung antara tetangga, karena dengan sesuatu yang murah dan mudah, dapat dilakukan dalam keadaan miskin maupun kaya, dapat membuahkan rasa cinta dan kasih sayang. Dengan ini pula tidak diperbolehkan bagi laki-laki meremehkan hadiah antara mereka. Penyebutan larangan secara khusus pada wanita karena merekalah yang lebih cepat bereaksi dalam cinta dan benci, sehingga mereka lebih berhak mendapatkan perhatian, agar dapat menghindarkan diri dari larangan itu, menghilangkan kebenciaan antara mereka dan mempertahankan rasa cinta antar mereka.

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa tidak diperbolehkan meremehkan hadiah untuk mempertahankan rasa cinta antara mereka.

Barang Siapa Beriman Kepada Allah Dan Hari Akhir Maka Jangan Menyakiti Tetangga

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يؤذ جاره ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيراً أو ليصمت. رواه البخاري ومسلم وابن ماجه

Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti tetangganya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah menghormati tamunya. Dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam.” (H.R. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)

Penjelasan:

ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر” أي إيمانا كاملاً Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir. Artinya: iman yang sempurna.

Penyebutan hanya pada iman kepada Allah dan hari akhir, tidak dengan kewajiban lainnya, karena keduanya merupakan permualaan dan penghabisan. Maksudnya: Beriman dengan Penciptanya dan hari mendapatkan balasan amal baik dan buruknya.

فلا يؤذ جاره Maka jangan menyakiti tetangganya.

Tidak menyakiti tetangga itu bisa diaktualkan dengan mengulurkan kebaikan kepadanya, mencegah hal-hal yang membahayakannya.

فليكرم ضيفه Hendaklah memuliakan tamunya, dengan menampakkan rasa senang, menyuguhkan hidangan yang tersedia dan terjangkau.

فليقل خيراً أو ليصمت Hendaklah berkata baik atau diam dari ucapan buruk. Sebab perkataan itu hanya dapat digolongkan menjadi dua golongan, baik atau buruk.

Hadits ini berisi tiga hal penting yang menjadi kemuliaan akhlak dalam perbuatan atau perkataan. Dua pertama yang perbuatan itu adalah yang pertama berisi takhalliy (pengosongan diri) dari sifat tercela, dan yang kedua tahalliy (berhias diri) dengan akhlak mulia. Sedangkan yang ketiga berisi akhlaq qauliyah (ucapan).

Kesimpulannya bahwa kesempurnaan iman seseorang diukur dari kebaikannya kepada sesama makhluk Allah, baik dalam tutur kata kebaikan maupun diam dari kalimat buruk, dan melakukan apa yang sepatutnya dilakukan dan meninggalkan apa yang membahayakan; antara lain adalah dengan tidak menyakiti tetangga.

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa tidak menyakiti tetangga adalah bukti kesempurnaan iman seseorang kepada Allah dan hari akhir.

Hak Tetangga Yang Lebih Dekat Pintunya

عن عائشة رضي الله عنها قالت: يا رسول الله إن لي جارين فإلى أيهما أُهدي؟ قال: إلى أقربهما منك باباً. رواه البخاري

Dari Aisyah r.a. ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki dua tetangga, kepada tetangga yang manakah aku berikan hadiah?” Jawab Nabi, “Kepada tetangga yang pintu rumahnya lebih dekat denganmu.” (H.R. Bukhari)

Penjelasan:

باب حق الجوار في قرب الأبواب Bab: hak tetangga yang lebih dekat pintunya, artinya barangsiapa yang pintunya lebih dekat maka ia yang lebih berhak. Karena ia yang melihat apa yang keluar masuk dari rumah tetangganya; berupa hadiah dan lain sebagainya, sehingga kemungkinan ada harapan dan keinginan, berbeda dengan yang jauh pintunya.

أهدى Hamzah dibaca dhammah dari kata al-ihda’

Rasulullah saw menjawab: إلى أقربهما منك باباً Kepada yang lebih dekat pintunya. Karena ia melihat keadaan tetangga dan keperluannya. Tetangga yang lebih dekat yang lebih cepat menyahut jika dipanggil, ketika tetangga sebelah memerlukan, terutama ketika terlena.

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran bahwa hak tetangga mengikuti kedekatan pintunya, yang lebih dekat pintunya yang lebih diprioritaskan dari sebelahnya, demikian seterusnya.

Tetangga : satu pintu pembuka surga !

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa’: 36)

Lewat firman-Nya ini, Allah swt. menegaskan kepada kita untuk ihsan (berbuat baik). Salah satu yang harus kita ihsani adalah tetangga. Bahkan Allah swt. memerinci. Mereka adalah al-jaar dzil qurba, al-jaar al-junub, dan ash-shahib bil janb.

Al-jaar dzil qurba adalah sebutan bagi orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan atau kekeluargaan dengan kita, tetangga kita yang muslim, atau yang tempat tinggalnya yang paling dekat dengan kita.

Sedangkan al-jaar al-junub ialah sebutan bagi orang-orang yang tidak memiliki hubungan keluarga atau kekerabatan dnegan kita, tetangga non-muslim, atau tetangga jauh.

Dan ash-shahib bil janb yaitu sebutan bagi suami atau istri Anda, kawan bisnis, atau teman dalam perjalanan.

Ibnu Hajar, dalam Fathul Bari, mendefinisikan, “Kata al-jaar (tetangga) meliputi tetangga muslim, non-muslim, kafir, fasik, kawan, lawan, orang asing, berasal dari negara yang sama, seseorang yang dapat mendatangkan manfaat atau keburukan, kerabat, dan mereka yang rumahnya jauh ataupun dekat.”

Tetangga kita terbagi dalam tiga tingkatan yang masing-masing memiliki hak atas diri kita. Tentang hal ini kita dapat informasi dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tetangga ada tiga macam: tetangga yang memiliki satu hak –dan ia adalah tetangga yang paling dekat–, tetangga yang memiliki dua hak, dan tetangga yang memiliki tiga hak –dan ini adalah tetangga yang paling utama–. Adapun tetangga yang memiliki satu hak adalah tetangga musyrik tidak ada rahmat baginya; ia hanya memiliki hak sebagai tetangga. Adapun tetangga yang memiliki tiga hak adalah tetangga muslim yang memiliki rahmat; ia memiliki hak sebagai tetangga, hak Islam, dan hak silaturrahim.” (Al-Bazzar, Abu Na’im dalam kitab Al-Hilyah)

Saking seringnya Jibril berwasiat tentang tetangga dan menjelaskan hak-hak mereka, Rasulullah saw. sampai-sampai mengira Jibril akan berkata, “Sebagian dari hak-hak mereka adalah mewariskan hartanya setelah kematiannya, seperti kepada kerabatnya.” (Bukhari, hadits nomor 5555)

Karena itu, berhati-hatilah! Jangan sakiti tetangga Anda. Sebab, tetangga bisa menjadi salah satu jalan pembuka pintu surga. Tapi, jika kita buruk dalam bertetangga, bisa menggelicirkan kaki kita ke jurang neraka.

Begitulah kabar yang sampai kepada kita dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Muslim, hadits nomor 66)

Abu Hurairah r.a. berkata, seseorang lelaki berkata kepada Rasulullah saw., “Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa dan sedekahnya yang sangat banyak, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. berkata, “Wanita itu di neraka.” Lelaki itu berkata lagi, “Sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa, dan sedekahnya yang sangat sedikit, ia bersedekah dengan sepotong keju serta tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. bersabda, “Wanita itu di surga.” (Ahmad, hadits nomor 9298, dan Al-Hakim)

Masih dari Abu Hurairah r.a., “Seseorang datang kepada Nabi Muhammad saw. mengeluhkan tetangganya. Beliau berkata, ‘Pulang dan bersabarlah!’ Untuk kedua dan ketiga kalinya orang itu datang lagi. Beliau kemudian berkata, ‘Pulang dan letakkan barang-barangmu di tengah jalan.’ Ia kemudian kembali pulang dan meletakkan barang-barangnya di jalan, sehingga orang-orang yang menyaksikannya bertanya kepadanya, ia pun membeberkan masalahnya. Mengetahui hal tersebut, orang-orang justru melaknat tetangganya yang jahat itu dengan mengatakan, ‘Semoga Allah memperlakukannya demikina dan demikian.’ Tetangganya kemudian datang kepadanya dan berkata, ‘Pulanglah ke rumahmu, engkau tidak akan melihat sesuatu yang engkau benci dariku.’” (Abu Dawud, hadits nomor 4468).

Hak tetangga tidak hanya menghentikan kejahatannya saja, tetapi juga harus disertai dengan kelembutan dan menanpakkan kebaikan. Oleh karena itu, seseorang pernah datang kepada Ibnu Mas’ud dan berkata, “Saya memiliki seorang tetangga yang menyakitiku, menghina dna menyempitkanku.” Ibnu Mas’ud menasihatinya, “Pergilah karena ia sesungguhnya bermaksiat kepada Allah melalui engkau, maka taatlah kepada Allah dalam hal itu.”

Apa hak tetangga dari diri kita? Pertanyaan ini pernah ditanyakan para sahabat kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. Menjawab, “Apabila ia meminta pinjaman kepadamu, engkau meminjamkan. Bila ia meminta meminta pertolongan kepadamu, engkau menolongnya. Bila ia membutuhkan sesuatu, engkau memberikannya. Apabila ia ditimpa kemiskinan, engkau membantunya. Bila mendapatkan kebaikan, engkau ucapkan selamat kepadanya. Bila menerima cobaan, engkau menghiburnya. Dan bila ia meninggal, engkau mengiringi jenazahnya.

Jangan tinggikan tembok rumahmu sehingga angin terhalang untuknya selain dengan seizinnya. Jangan sakiti ia dengan aroma masakanmu kecuali engkau berikan sebagian darinya. Bila engkau membeli buah, maka hadiahkanlah pula untuknya. Bila engkau tak mampu melakukannya, maka curahkanlah kegembiraan dalam dadanya. Jangan keluarkan anakmu untuk menciptakan kemarahan dalam diri anak-anaknya.” (At-Tabrani mengatakan ini ucapan Mu’adz bin Jabal, tapi para ulama berkata ini hadits marfu’ yang sanadnya lemah tapi maknanya shahih).

Karena itu, kualitas hubungan kita dengan tetangga adalah cermin diri kita. Jika hubungan dengan tetangga buruk, kita buruk. Jika baik, kita baik. Hal ini pernah ditanyakan Abdullah bin Mas’ud kepada Rasululllah saw. “Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa saya telah berbuat baik dan berbuat buruk?” Rasulullah saw. menjawab, “Apabila engkau mendengar tetanggamu mengatakan bahwa engkau berbuat baik, maka engkau telah berbuat baik. Dan apabila engkau mendengar mereka berkata bahwa engkau berbuat jahat, maka engkau telah berbuat jahat.” (Ibnu Majah, hadits nomor 4213).

Jadi, jangan sampai tetangga kita memberi kesaksian yang buruk kepada kita. Perhatikanlah sampah rumah kita, jangan sampai dibuang ke pekarangan mereka. Jangan keraskan suara radio kita hingga mengganggu tidur tetangga. Jangan biarkan anak-anak Anda memamerkan mainan barunya yang membuat anak tetangga Anda iri sementara orang tua mereka tidak mampu membelikan. Tentu ini sangat menyakitkan hati mereka. Masih banyak lagi perbuatan yang harus kita jaga agar tidak menyakiti tetangga. Ketahuilah, mereka akan bersaksi tentang semua perangai kita di harapan Allah kelak! Semoga mereka memberi kesaksian bahwa kita orang baik dan Allah swt. mengganjar kita dengan surga. Amin.

Beri Nilai Naskah Ini:

Tetangga : satu pintu pembuka surga !

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa’: 36)

Lewat firman-Nya ini, Allah swt. menegaskan kepada kita untuk ihsan (berbuat baik). Salah satu yang harus kita ihsani adalah tetangga. Bahkan Allah swt. memerinci. Mereka adalah al-jaar dzil qurba, al-jaar al-junub, dan ash-shahib bil janb.

Al-jaar dzil qurba adalah sebutan bagi orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan atau kekeluargaan dengan kita, tetangga kita yang muslim, atau yang tempat tinggalnya yang paling dekat dengan kita.

Sedangkan al-jaar al-junub ialah sebutan bagi orang-orang yang tidak memiliki hubungan keluarga atau kekerabatan dnegan kita, tetangga non-muslim, atau tetangga jauh.

Dan ash-shahib bil janb yaitu sebutan bagi suami atau istri Anda, kawan bisnis, atau teman dalam perjalanan.

Ibnu Hajar, dalam Fathul Bari, mendefinisikan, “Kata al-jaar (tetangga) meliputi tetangga muslim, non-muslim, kafir, fasik, kawan, lawan, orang asing, berasal dari negara yang sama, seseorang yang dapat mendatangkan manfaat atau keburukan, kerabat, dan mereka yang rumahnya jauh ataupun dekat.”

Tetangga kita terbagi dalam tiga tingkatan yang masing-masing memiliki hak atas diri kita. Tentang hal ini kita dapat informasi dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tetangga ada tiga macam: tetangga yang memiliki satu hak –dan ia adalah tetangga yang paling dekat–, tetangga yang memiliki dua hak, dan tetangga yang memiliki tiga hak –dan ini adalah tetangga yang paling utama–. Adapun tetangga yang memiliki satu hak adalah tetangga musyrik tidak ada rahmat baginya; ia hanya memiliki hak sebagai tetangga. Adapun tetangga yang memiliki tiga hak adalah tetangga muslim yang memiliki rahmat; ia memiliki hak sebagai tetangga, hak Islam, dan hak silaturrahim.” (Al-Bazzar, Abu Na’im dalam kitab Al-Hilyah)

Saking seringnya Jibril berwasiat tentang tetangga dan menjelaskan hak-hak mereka, Rasulullah saw. sampai-sampai mengira Jibril akan berkata, “Sebagian dari hak-hak mereka adalah mewariskan hartanya setelah kematiannya, seperti kepada kerabatnya.” (Bukhari, hadits nomor 5555)

Karena itu, berhati-hatilah! Jangan sakiti tetangga Anda. Sebab, tetangga bisa menjadi salah satu jalan pembuka pintu surga. Tapi, jika kita buruk dalam bertetangga, bisa menggelicirkan kaki kita ke jurang neraka.

Begitulah kabar yang sampai kepada kita dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Muslim, hadits nomor 66)

Abu Hurairah r.a. berkata, seseorang lelaki berkata kepada Rasulullah saw., “Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa dan sedekahnya yang sangat banyak, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. berkata, “Wanita itu di neraka.” Lelaki itu berkata lagi, “Sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa, dan sedekahnya yang sangat sedikit, ia bersedekah dengan sepotong keju serta tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. bersabda, “Wanita itu di surga.” (Ahmad, hadits nomor 9298, dan Al-Hakim)

Masih dari Abu Hurairah r.a., “Seseorang datang kepada Nabi Muhammad saw. mengeluhkan tetangganya. Beliau berkata, ‘Pulang dan bersabarlah!’ Untuk kedua dan ketiga kalinya orang itu datang lagi. Beliau kemudian berkata, ‘Pulang dan letakkan barang-barangmu di tengah jalan.’ Ia kemudian kembali pulang dan meletakkan barang-barangnya di jalan, sehingga orang-orang yang menyaksikannya bertanya kepadanya, ia pun membeberkan masalahnya. Mengetahui hal tersebut, orang-orang justru melaknat tetangganya yang jahat itu dengan mengatakan, ‘Semoga Allah memperlakukannya demikina dan demikian.’ Tetangganya kemudian datang kepadanya dan berkata, ‘Pulanglah ke rumahmu, engkau tidak akan melihat sesuatu yang engkau benci dariku.’” (Abu Dawud, hadits nomor 4468).

Hak tetangga tidak hanya menghentikan kejahatannya saja, tetapi juga harus disertai dengan kelembutan dan menanpakkan kebaikan. Oleh karena itu, seseorang pernah datang kepada Ibnu Mas’ud dan berkata, “Saya memiliki seorang tetangga yang menyakitiku, menghina dna menyempitkanku.” Ibnu Mas’ud menasihatinya, “Pergilah karena ia sesungguhnya bermaksiat kepada Allah melalui engkau, maka taatlah kepada Allah dalam hal itu.”

Apa hak tetangga dari diri kita? Pertanyaan ini pernah ditanyakan para sahabat kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. Menjawab, “Apabila ia meminta pinjaman kepadamu, engkau meminjamkan. Bila ia meminta meminta pertolongan kepadamu, engkau menolongnya. Bila ia membutuhkan sesuatu, engkau memberikannya. Apabila ia ditimpa kemiskinan, engkau membantunya. Bila mendapatkan kebaikan, engkau ucapkan selamat kepadanya. Bila menerima cobaan, engkau menghiburnya. Dan bila ia meninggal, engkau mengiringi jenazahnya.

Jangan tinggikan tembok rumahmu sehingga angin terhalang untuknya selain dengan seizinnya. Jangan sakiti ia dengan aroma masakanmu kecuali engkau berikan sebagian darinya. Bila engkau membeli buah, maka hadiahkanlah pula untuknya. Bila engkau tak mampu melakukannya, maka curahkanlah kegembiraan dalam dadanya. Jangan keluarkan anakmu untuk menciptakan kemarahan dalam diri anak-anaknya.” (At-Tabrani mengatakan ini ucapan Mu’adz bin Jabal, tapi para ulama berkata ini hadits marfu’ yang sanadnya lemah tapi maknanya shahih).

Karena itu, kualitas hubungan kita dengan tetangga adalah cermin diri kita. Jika hubungan dengan tetangga buruk, kita buruk. Jika baik, kita baik. Hal ini pernah ditanyakan Abdullah bin Mas’ud kepada Rasululllah saw. “Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa saya telah berbuat baik dan berbuat buruk?” Rasulullah saw. menjawab, “Apabila engkau mendengar tetanggamu mengatakan bahwa engkau berbuat baik, maka engkau telah berbuat baik. Dan apabila engkau mendengar mereka berkata bahwa engkau berbuat jahat, maka engkau telah berbuat jahat.” (Ibnu Majah, hadits nomor 4213).

Jadi, jangan sampai tetangga kita memberi kesaksian yang buruk kepada kita. Perhatikanlah sampah rumah kita, jangan sampai dibuang ke pekarangan mereka. Jangan keraskan suara radio kita hingga mengganggu tidur tetangga. Jangan biarkan anak-anak Anda memamerkan mainan barunya yang membuat anak tetangga Anda iri sementara orang tua mereka tidak mampu membelikan. Tentu ini sangat menyakitkan hati mereka. Masih banyak lagi perbuatan yang harus kita jaga agar tidak menyakiti tetangga. Ketahuilah, mereka akan bersaksi tentang semua perangai kita di harapan Allah kelak! Semoga mereka memberi kesaksian bahwa kita orang baik dan Allah swt. mengganjar kita dengan surga. Amin.

Beri Nilai Naskah Ini:

Tetangga : satu pintu pembuka surga !

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa’: 36)

Lewat firman-Nya ini, Allah swt. menegaskan kepada kita untuk ihsan (berbuat baik). Salah satu yang harus kita ihsani adalah tetangga. Bahkan Allah swt. memerinci. Mereka adalah al-jaar dzil qurba, al-jaar al-junub, dan ash-shahib bil janb.

Al-jaar dzil qurba adalah sebutan bagi orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan atau kekeluargaan dengan kita, tetangga kita yang muslim, atau yang tempat tinggalnya yang paling dekat dengan kita.

Sedangkan al-jaar al-junub ialah sebutan bagi orang-orang yang tidak memiliki hubungan keluarga atau kekerabatan dnegan kita, tetangga non-muslim, atau tetangga jauh.

Dan ash-shahib bil janb yaitu sebutan bagi suami atau istri Anda, kawan bisnis, atau teman dalam perjalanan.

Ibnu Hajar, dalam Fathul Bari, mendefinisikan, “Kata al-jaar (tetangga) meliputi tetangga muslim, non-muslim, kafir, fasik, kawan, lawan, orang asing, berasal dari negara yang sama, seseorang yang dapat mendatangkan manfaat atau keburukan, kerabat, dan mereka yang rumahnya jauh ataupun dekat.”

Tetangga kita terbagi dalam tiga tingkatan yang masing-masing memiliki hak atas diri kita. Tentang hal ini kita dapat informasi dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tetangga ada tiga macam: tetangga yang memiliki satu hak –dan ia adalah tetangga yang paling dekat–, tetangga yang memiliki dua hak, dan tetangga yang memiliki tiga hak –dan ini adalah tetangga yang paling utama–. Adapun tetangga yang memiliki satu hak adalah tetangga musyrik tidak ada rahmat baginya; ia hanya memiliki hak sebagai tetangga. Adapun tetangga yang memiliki tiga hak adalah tetangga muslim yang memiliki rahmat; ia memiliki hak sebagai tetangga, hak Islam, dan hak silaturrahim.” (Al-Bazzar, Abu Na’im dalam kitab Al-Hilyah)

Saking seringnya Jibril berwasiat tentang tetangga dan menjelaskan hak-hak mereka, Rasulullah saw. sampai-sampai mengira Jibril akan berkata, “Sebagian dari hak-hak mereka adalah mewariskan hartanya setelah kematiannya, seperti kepada kerabatnya.” (Bukhari, hadits nomor 5555)

Karena itu, berhati-hatilah! Jangan sakiti tetangga Anda. Sebab, tetangga bisa menjadi salah satu jalan pembuka pintu surga. Tapi, jika kita buruk dalam bertetangga, bisa menggelicirkan kaki kita ke jurang neraka.

Begitulah kabar yang sampai kepada kita dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Muslim, hadits nomor 66)

Abu Hurairah r.a. berkata, seseorang lelaki berkata kepada Rasulullah saw., “Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa dan sedekahnya yang sangat banyak, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. berkata, “Wanita itu di neraka.” Lelaki itu berkata lagi, “Sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa, dan sedekahnya yang sangat sedikit, ia bersedekah dengan sepotong keju serta tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. bersabda, “Wanita itu di surga.” (Ahmad, hadits nomor 9298, dan Al-Hakim)

Masih dari Abu Hurairah r.a., “Seseorang datang kepada Nabi Muhammad saw. mengeluhkan tetangganya. Beliau berkata, ‘Pulang dan bersabarlah!’ Untuk kedua dan ketiga kalinya orang itu datang lagi. Beliau kemudian berkata, ‘Pulang dan letakkan barang-barangmu di tengah jalan.’ Ia kemudian kembali pulang dan meletakkan barang-barangnya di jalan, sehingga orang-orang yang menyaksikannya bertanya kepadanya, ia pun membeberkan masalahnya. Mengetahui hal tersebut, orang-orang justru melaknat tetangganya yang jahat itu dengan mengatakan, ‘Semoga Allah memperlakukannya demikina dan demikian.’ Tetangganya kemudian datang kepadanya dan berkata, ‘Pulanglah ke rumahmu, engkau tidak akan melihat sesuatu yang engkau benci dariku.’” (Abu Dawud, hadits nomor 4468).

Hak tetangga tidak hanya menghentikan kejahatannya saja, tetapi juga harus disertai dengan kelembutan dan menanpakkan kebaikan. Oleh karena itu, seseorang pernah datang kepada Ibnu Mas’ud dan berkata, “Saya memiliki seorang tetangga yang menyakitiku, menghina dna menyempitkanku.” Ibnu Mas’ud menasihatinya, “Pergilah karena ia sesungguhnya bermaksiat kepada Allah melalui engkau, maka taatlah kepada Allah dalam hal itu.”

Apa hak tetangga dari diri kita? Pertanyaan ini pernah ditanyakan para sahabat kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. Menjawab, “Apabila ia meminta pinjaman kepadamu, engkau meminjamkan. Bila ia meminta meminta pertolongan kepadamu, engkau menolongnya. Bila ia membutuhkan sesuatu, engkau memberikannya. Apabila ia ditimpa kemiskinan, engkau membantunya. Bila mendapatkan kebaikan, engkau ucapkan selamat kepadanya. Bila menerima cobaan, engkau menghiburnya. Dan bila ia meninggal, engkau mengiringi jenazahnya.

Jangan tinggikan tembok rumahmu sehingga angin terhalang untuknya selain dengan seizinnya. Jangan sakiti ia dengan aroma masakanmu kecuali engkau berikan sebagian darinya. Bila engkau membeli buah, maka hadiahkanlah pula untuknya. Bila engkau tak mampu melakukannya, maka curahkanlah kegembiraan dalam dadanya. Jangan keluarkan anakmu untuk menciptakan kemarahan dalam diri anak-anaknya.” (At-Tabrani mengatakan ini ucapan Mu’adz bin Jabal, tapi para ulama berkata ini hadits marfu’ yang sanadnya lemah tapi maknanya shahih).

Karena itu, kualitas hubungan kita dengan tetangga adalah cermin diri kita. Jika hubungan dengan tetangga buruk, kita buruk. Jika baik, kita baik. Hal ini pernah ditanyakan Abdullah bin Mas’ud kepada Rasululllah saw. “Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa saya telah berbuat baik dan berbuat buruk?” Rasulullah saw. menjawab, “Apabila engkau mendengar tetanggamu mengatakan bahwa engkau berbuat baik, maka engkau telah berbuat baik. Dan apabila engkau mendengar mereka berkata bahwa engkau berbuat jahat, maka engkau telah berbuat jahat.” (Ibnu Majah, hadits nomor 4213).

Jadi, jangan sampai tetangga kita memberi kesaksian yang buruk kepada kita. Perhatikanlah sampah rumah kita, jangan sampai dibuang ke pekarangan mereka. Jangan keraskan suara radio kita hingga mengganggu tidur tetangga. Jangan biarkan anak-anak Anda memamerkan mainan barunya yang membuat anak tetangga Anda iri sementara orang tua mereka tidak mampu membelikan. Tentu ini sangat menyakitkan hati mereka. Masih banyak lagi perbuatan yang harus kita jaga agar tidak menyakiti tetangga. Ketahuilah, mereka akan bersaksi tentang semua perangai kita di harapan Allah kelak! Semoga mereka memberi kesaksian bahwa kita orang baik dan Allah swt. mengganjar kita dengan surga. Amin.

Beri Nilai Naskah Ini:

Tetangga : satu pintu pembuka surga !

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa’: 36)

Lewat firman-Nya ini, Allah swt. menegaskan kepada kita untuk ihsan (berbuat baik). Salah satu yang harus kita ihsani adalah tetangga. Bahkan Allah swt. memerinci. Mereka adalah al-jaar dzil qurba, al-jaar al-junub, dan ash-shahib bil janb.

Al-jaar dzil qurba adalah sebutan bagi orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan atau kekeluargaan dengan kita, tetangga kita yang muslim, atau yang tempat tinggalnya yang paling dekat dengan kita.

Sedangkan al-jaar al-junub ialah sebutan bagi orang-orang yang tidak memiliki hubungan keluarga atau kekerabatan dnegan kita, tetangga non-muslim, atau tetangga jauh.

Dan ash-shahib bil janb yaitu sebutan bagi suami atau istri Anda, kawan bisnis, atau teman dalam perjalanan.

Ibnu Hajar, dalam Fathul Bari, mendefinisikan, “Kata al-jaar (tetangga) meliputi tetangga muslim, non-muslim, kafir, fasik, kawan, lawan, orang asing, berasal dari negara yang sama, seseorang yang dapat mendatangkan manfaat atau keburukan, kerabat, dan mereka yang rumahnya jauh ataupun dekat.”

Tetangga kita terbagi dalam tiga tingkatan yang masing-masing memiliki hak atas diri kita. Tentang hal ini kita dapat informasi dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tetangga ada tiga macam: tetangga yang memiliki satu hak –dan ia adalah tetangga yang paling dekat–, tetangga yang memiliki dua hak, dan tetangga yang memiliki tiga hak –dan ini adalah tetangga yang paling utama–. Adapun tetangga yang memiliki satu hak adalah tetangga musyrik tidak ada rahmat baginya; ia hanya memiliki hak sebagai tetangga. Adapun tetangga yang memiliki tiga hak adalah tetangga muslim yang memiliki rahmat; ia memiliki hak sebagai tetangga, hak Islam, dan hak silaturrahim.” (Al-Bazzar, Abu Na’im dalam kitab Al-Hilyah)

Saking seringnya Jibril berwasiat tentang tetangga dan menjelaskan hak-hak mereka, Rasulullah saw. sampai-sampai mengira Jibril akan berkata, “Sebagian dari hak-hak mereka adalah mewariskan hartanya setelah kematiannya, seperti kepada kerabatnya.” (Bukhari, hadits nomor 5555)

Karena itu, berhati-hatilah! Jangan sakiti tetangga Anda. Sebab, tetangga bisa menjadi salah satu jalan pembuka pintu surga. Tapi, jika kita buruk dalam bertetangga, bisa menggelicirkan kaki kita ke jurang neraka.

Begitulah kabar yang sampai kepada kita dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Muslim, hadits nomor 66)

Abu Hurairah r.a. berkata, seseorang lelaki berkata kepada Rasulullah saw., “Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa dan sedekahnya yang sangat banyak, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. berkata, “Wanita itu di neraka.” Lelaki itu berkata lagi, “Sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa, dan sedekahnya yang sangat sedikit, ia bersedekah dengan sepotong keju serta tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. bersabda, “Wanita itu di surga.” (Ahmad, hadits nomor 9298, dan Al-Hakim)

Masih dari Abu Hurairah r.a., “Seseorang datang kepada Nabi Muhammad saw. mengeluhkan tetangganya. Beliau berkata, ‘Pulang dan bersabarlah!’ Untuk kedua dan ketiga kalinya orang itu datang lagi. Beliau kemudian berkata, ‘Pulang dan letakkan barang-barangmu di tengah jalan.’ Ia kemudian kembali pulang dan meletakkan barang-barangnya di jalan, sehingga orang-orang yang menyaksikannya bertanya kepadanya, ia pun membeberkan masalahnya. Mengetahui hal tersebut, orang-orang justru melaknat tetangganya yang jahat itu dengan mengatakan, ‘Semoga Allah memperlakukannya demikina dan demikian.’ Tetangganya kemudian datang kepadanya dan berkata, ‘Pulanglah ke rumahmu, engkau tidak akan melihat sesuatu yang engkau benci dariku.’” (Abu Dawud, hadits nomor 4468).

Hak tetangga tidak hanya menghentikan kejahatannya saja, tetapi juga harus disertai dengan kelembutan dan menanpakkan kebaikan. Oleh karena itu, seseorang pernah datang kepada Ibnu Mas’ud dan berkata, “Saya memiliki seorang tetangga yang menyakitiku, menghina dna menyempitkanku.” Ibnu Mas’ud menasihatinya, “Pergilah karena ia sesungguhnya bermaksiat kepada Allah melalui engkau, maka taatlah kepada Allah dalam hal itu.”

Apa hak tetangga dari diri kita? Pertanyaan ini pernah ditanyakan para sahabat kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. Menjawab, “Apabila ia meminta pinjaman kepadamu, engkau meminjamkan. Bila ia meminta meminta pertolongan kepadamu, engkau menolongnya. Bila ia membutuhkan sesuatu, engkau memberikannya. Apabila ia ditimpa kemiskinan, engkau membantunya. Bila mendapatkan kebaikan, engkau ucapkan selamat kepadanya. Bila menerima cobaan, engkau menghiburnya. Dan bila ia meninggal, engkau mengiringi jenazahnya.

Jangan tinggikan tembok rumahmu sehingga angin terhalang untuknya selain dengan seizinnya. Jangan sakiti ia dengan aroma masakanmu kecuali engkau berikan sebagian darinya. Bila engkau membeli buah, maka hadiahkanlah pula untuknya. Bila engkau tak mampu melakukannya, maka curahkanlah kegembiraan dalam dadanya. Jangan keluarkan anakmu untuk menciptakan kemarahan dalam diri anak-anaknya.” (At-Tabrani mengatakan ini ucapan Mu’adz bin Jabal, tapi para ulama berkata ini hadits marfu’ yang sanadnya lemah tapi maknanya shahih).

Karena itu, kualitas hubungan kita dengan tetangga adalah cermin diri kita. Jika hubungan dengan tetangga buruk, kita buruk. Jika baik, kita baik. Hal ini pernah ditanyakan Abdullah bin Mas’ud kepada Rasululllah saw. “Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa saya telah berbuat baik dan berbuat buruk?” Rasulullah saw. menjawab, “Apabila engkau mendengar tetanggamu mengatakan bahwa engkau berbuat baik, maka engkau telah berbuat baik. Dan apabila engkau mendengar mereka berkata bahwa engkau berbuat jahat, maka engkau telah berbuat jahat.” (Ibnu Majah, hadits nomor 4213).

Jadi, jangan sampai tetangga kita memberi kesaksian yang buruk kepada kita. Perhatikanlah sampah rumah kita, jangan sampai dibuang ke pekarangan mereka. Jangan keraskan suara radio kita hingga mengganggu tidur tetangga. Jangan biarkan anak-anak Anda memamerkan mainan barunya yang membuat anak tetangga Anda iri sementara orang tua mereka tidak mampu membelikan. Tentu ini sangat menyakitkan hati mereka. Masih banyak lagi perbuatan yang harus kita jaga agar tidak menyakiti tetangga. Ketahuilah, mereka akan bersaksi tentang semua perangai kita di harapan Allah kelak! Semoga mereka memberi kesaksian bahwa kita orang baik dan Allah swt. mengganjar kita dengan surga. Amin.

Beri Nilai Naskah Ini:

Tetangga : satu pintu pembuka surga !

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (An-Nisa’: 36)

Lewat firman-Nya ini, Allah swt. menegaskan kepada kita untuk ihsan (berbuat baik). Salah satu yang harus kita ihsani adalah tetangga. Bahkan Allah swt. memerinci. Mereka adalah al-jaar dzil qurba, al-jaar al-junub, dan ash-shahib bil janb.

Al-jaar dzil qurba adalah sebutan bagi orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan atau kekeluargaan dengan kita, tetangga kita yang muslim, atau yang tempat tinggalnya yang paling dekat dengan kita.

Sedangkan al-jaar al-junub ialah sebutan bagi orang-orang yang tidak memiliki hubungan keluarga atau kekerabatan dnegan kita, tetangga non-muslim, atau tetangga jauh.

Dan ash-shahib bil janb yaitu sebutan bagi suami atau istri Anda, kawan bisnis, atau teman dalam perjalanan.

Ibnu Hajar, dalam Fathul Bari, mendefinisikan, “Kata al-jaar (tetangga) meliputi tetangga muslim, non-muslim, kafir, fasik, kawan, lawan, orang asing, berasal dari negara yang sama, seseorang yang dapat mendatangkan manfaat atau keburukan, kerabat, dan mereka yang rumahnya jauh ataupun dekat.”

Tetangga kita terbagi dalam tiga tingkatan yang masing-masing memiliki hak atas diri kita. Tentang hal ini kita dapat informasi dari Jabir bin Abdullah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tetangga ada tiga macam: tetangga yang memiliki satu hak –dan ia adalah tetangga yang paling dekat–, tetangga yang memiliki dua hak, dan tetangga yang memiliki tiga hak –dan ini adalah tetangga yang paling utama–. Adapun tetangga yang memiliki satu hak adalah tetangga musyrik tidak ada rahmat baginya; ia hanya memiliki hak sebagai tetangga. Adapun tetangga yang memiliki tiga hak adalah tetangga muslim yang memiliki rahmat; ia memiliki hak sebagai tetangga, hak Islam, dan hak silaturrahim.” (Al-Bazzar, Abu Na’im dalam kitab Al-Hilyah)

Saking seringnya Jibril berwasiat tentang tetangga dan menjelaskan hak-hak mereka, Rasulullah saw. sampai-sampai mengira Jibril akan berkata, “Sebagian dari hak-hak mereka adalah mewariskan hartanya setelah kematiannya, seperti kepada kerabatnya.” (Bukhari, hadits nomor 5555)

Karena itu, berhati-hatilah! Jangan sakiti tetangga Anda. Sebab, tetangga bisa menjadi salah satu jalan pembuka pintu surga. Tapi, jika kita buruk dalam bertetangga, bisa menggelicirkan kaki kita ke jurang neraka.

Begitulah kabar yang sampai kepada kita dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya.” (Muslim, hadits nomor 66)

Abu Hurairah r.a. berkata, seseorang lelaki berkata kepada Rasulullah saw., “Ya Rasulullah, sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa dan sedekahnya yang sangat banyak, hanya saja ia menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. berkata, “Wanita itu di neraka.” Lelaki itu berkata lagi, “Sesungguhnya si fulanah sering disebut karena shalat, puasa, dan sedekahnya yang sangat sedikit, ia bersedekah dengan sepotong keju serta tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Rasulullah saw. bersabda, “Wanita itu di surga.” (Ahmad, hadits nomor 9298, dan Al-Hakim)

Masih dari Abu Hurairah r.a., “Seseorang datang kepada Nabi Muhammad saw. mengeluhkan tetangganya. Beliau berkata, ‘Pulang dan bersabarlah!’ Untuk kedua dan ketiga kalinya orang itu datang lagi. Beliau kemudian berkata, ‘Pulang dan letakkan barang-barangmu di tengah jalan.’ Ia kemudian kembali pulang dan meletakkan barang-barangnya di jalan, sehingga orang-orang yang menyaksikannya bertanya kepadanya, ia pun membeberkan masalahnya. Mengetahui hal tersebut, orang-orang justru melaknat tetangganya yang jahat itu dengan mengatakan, ‘Semoga Allah memperlakukannya demikina dan demikian.’ Tetangganya kemudian datang kepadanya dan berkata, ‘Pulanglah ke rumahmu, engkau tidak akan melihat sesuatu yang engkau benci dariku.’” (Abu Dawud, hadits nomor 4468).

Hak tetangga tidak hanya menghentikan kejahatannya saja, tetapi juga harus disertai dengan kelembutan dan menanpakkan kebaikan. Oleh karena itu, seseorang pernah datang kepada Ibnu Mas’ud dan berkata, “Saya memiliki seorang tetangga yang menyakitiku, menghina dna menyempitkanku.” Ibnu Mas’ud menasihatinya, “Pergilah karena ia sesungguhnya bermaksiat kepada Allah melalui engkau, maka taatlah kepada Allah dalam hal itu.”

Apa hak tetangga dari diri kita? Pertanyaan ini pernah ditanyakan para sahabat kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw. Menjawab, “Apabila ia meminta pinjaman kepadamu, engkau meminjamkan. Bila ia meminta meminta pertolongan kepadamu, engkau menolongnya. Bila ia membutuhkan sesuatu, engkau memberikannya. Apabila ia ditimpa kemiskinan, engkau membantunya. Bila mendapatkan kebaikan, engkau ucapkan selamat kepadanya. Bila menerima cobaan, engkau menghiburnya. Dan bila ia meninggal, engkau mengiringi jenazahnya.

Jangan tinggikan tembok rumahmu sehingga angin terhalang untuknya selain dengan seizinnya. Jangan sakiti ia dengan aroma masakanmu kecuali engkau berikan sebagian darinya. Bila engkau membeli buah, maka hadiahkanlah pula untuknya. Bila engkau tak mampu melakukannya, maka curahkanlah kegembiraan dalam dadanya. Jangan keluarkan anakmu untuk menciptakan kemarahan dalam diri anak-anaknya.” (At-Tabrani mengatakan ini ucapan Mu’adz bin Jabal, tapi para ulama berkata ini hadits marfu’ yang sanadnya lemah tapi maknanya shahih).

Karena itu, kualitas hubungan kita dengan tetangga adalah cermin diri kita. Jika hubungan dengan tetangga buruk, kita buruk. Jika baik, kita baik. Hal ini pernah ditanyakan Abdullah bin Mas’ud kepada Rasululllah saw. “Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa saya telah berbuat baik dan berbuat buruk?” Rasulullah saw. menjawab, “Apabila engkau mendengar tetanggamu mengatakan bahwa engkau berbuat baik, maka engkau telah berbuat baik. Dan apabila engkau mendengar mereka berkata bahwa engkau berbuat jahat, maka engkau telah berbuat jahat.” (Ibnu Majah, hadits nomor 4213).

Jadi, jangan sampai tetangga kita memberi kesaksian yang buruk kepada kita. Perhatikanlah sampah rumah kita, jangan sampai dibuang ke pekarangan mereka. Jangan keraskan suara radio kita hingga mengganggu tidur tetangga. Jangan biarkan anak-anak Anda memamerkan mainan barunya yang membuat anak tetangga Anda iri sementara orang tua mereka tidak mampu membelikan. Tentu ini sangat menyakitkan hati mereka. Masih banyak lagi perbuatan yang harus kita jaga agar tidak menyakiti tetangga. Ketahuilah, mereka akan bersaksi tentang semua perangai kita di harapan Allah kelak! Semoga mereka memberi kesaksian bahwa kita orang baik dan Allah swt. mengganjar kita dengan surga. Amin.

Beri Nilai Naskah Ini:

Melawan Kejahatan dengan Kejahatan

“Kulli banii aadam khotho, wa khoirul khothoiinat tauwwabuna” (Tirmidhi).

Yang mengiringi sebuah kemaksiatan dan kejahatan adalah kebaikan. Maka Rasulullah mewanti-wanti kepada umatnya untuk cepat-cepat berbuat kebaikan ketika melakukan sebuah kemaksiatan. Salah satu kemuliaan ajaran Islam adalah masih memberikan ruang bagi orang-orang yang salah untuk berbuat baik, bertobat.

Menganiaya seseorang adalah kejahatan, akan tetapi menganiaya orang yang melakukan aniaya juga merupakan sebuah bentuk kejahatan. Maka Rasulullah mewanti-wanti agar kita menolong mereka yang melakukan aniaya dan yang teraniaya. Kedua-duanya!

Dalam hadits di atas, Rasulullah memberikan pesan kepada umatnya, bahwa setiap manusia mempunyai kemungkinan besar untuk melakukan kejahatan. Sangat mungkin sebuah kejahatan mudah terdengar, terlihat, serta terbaca oleh orang lain. Tampak dengan jelas! Bahkan terkadang dari sumbernya langsung! Sehingga banyak orang begitu mudah terpesona dengan memberikan label penjahat tanpa ampun kepada seseorang. Seolah-olah tidak ada ruang kebaikan yang dia miliki di hadapannya.

Padahal hadits itu masih bersambung, belum selesai. “…Dan yang terbaik dari pembuat kesalahan adalah siapa yang bertobat.” Di sinilah bahayanya! Manusia dapat melihat kejahatan seseorang dengan jelas sekali. Akan tetapi terkadang dan malah sering sekali, mereka tidak pernah dan sulit untuk melihat orang tersebut bertobat kepada Allah SWT karena kejahatannya.

Sering! Ketika seseorang mendapatkan informasi yang terlambat, dan sangat terlambat sekali akan perbuatan kejahatan seseorang, tanpa dia sadari tensi darahnya naik, mendidih. Emosinya membakar daya pikir akal sehat. Logikanya hilang ditelan gelombang marah dan sedih, serta simpati. Mendidih! Tanpa dia sadari, dia hampir terbawa oleh imajinasinya sendiri, dan lupa bahwa setiap manusia mampu melakukan taubat kepada Rabb-nya. Dia lupa bahwa setiap manusia mampu berdiri di sepertiga malamnya, menangis menyesali perbuatan yang dia lakukan.

Muncullah dugaan dan tuduhan yang terkadang terbawa oleh emosi dan informasi yang salah. Manusia lupa bahwa bisa jadi si Dia sudah mengampuni dosa-dosanya. Dia lupa bahwa bisa jadi kesalahan itu dia lakukan karena kekhilafan, dan keterbatasannya sebagai manusia. Kejahatan Gayus tidak mungkin dilawan dengan kejahatan Gayus yang ke-2. Peristiwa Priok adalah sebuah contoh kehidupan manusia, manakala kejahatan dilawan dengan kejahatan maka akan berakibat fatal.

Pantaskah kejahatan dibalas dengan kejahatan ke-2 ? Pantas! Bagi orang-orang yang ingin melampui batas. Karena itu bagi orang yang bertaqwa membalas kejahatan dengan kejahatan adalah hal yang selalu mereka jauhi.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia. Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.”
(QS. Fussilat: 34-35)

“Innallaha jamil yuhibbul jamal”. Sesungguhnya Allah itu Jamil, dan mencintai kejamilan. itulah pesan Nabi kepada umatnya agar kita selalu mempersembahkan sesuatu yang paling cantik dalam hidup ini. []

Martinez, Jumadil Awwal 2, 1431H

Rabu, 28 April 2010

Tembok baja, apa kata orang israel sendiri

Telah banyak tinta ditumpahkan untuk membicarakan tentang tembok baja yang dibangun oleh Mesir di perbatasan dengan Jalur Gaza. Banyak ulama dan politisi Mesir menentangnya. Namun penentangan itu segera dijawab oleh para pendukung rezim dan politisinya. Jawaban yang paling menonjol atas penentangan itu adalah dalih “kedaulatan dan keamanan nasional.”
Orang-orangIsrael banyak diuntungkan oleh pembangunan tembok ini dibandingkan pihak manapun, dengan sendirinya banyak yang berbicara tentang hal ini, terlebih mereka banyak menikmati keterbukaan dalam berbicara tentang sekutu dan musuh-musuh mereka sekaligus. Mereka (tepatnya media masa mereka), tidak ragu untuk mengungkapkan masalah apapun, yang tidak sepenuhnya menjelaskan cerita kebebasan ( meskipun ada dalam konteks). Karena sebagiannya dimaksudkan menghina negara-negara dan pihak-pihak yang bekerjasama dengan negara mereka.

Apa yang kita bicarakan hari ini bukan merupakan kompilasi dari apa yang dikatakan oleh orang-orang Israel selama berminggu-minggu mengenai kasus tembok baja tersebut. Namun kesimpulan dari sebuah laporan, tidak lebih. Yang ditulis koresponden surat kabar al Quds al Arabi yang terbit di London yang ditugaskan di dalam wilayah-wilayah pendudukan 48, Zuhair Andrew. Laporan ini diterbitkan pada tanggal 3 Februari ini. Di dalam laporan tersebut para politisi dan wartawan Israel mengungkap cerita tembok baja dalam semua rinciannya. Perincian itu tidak berbeda sama sekali dengan apa yang berulang-ulang kami sebutkan, sebagaimana juga disebutkan oleh banyak pihak selain kami, di antaranya adalah orang-orang Mesir dari berbagai kalangan dan latar belakang ideologi yang berbeda.

Wartawan Israel (Alex Fishman), seorang ahli urusan keamanan dan dekat dengan kalangan pengambil keputusan di Israel. Dia mengungkap awal dimulainya proyek ini ketika mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzepi Livni mencapai kesepakatan dengan sejawatnya dari Amerika Condoleezza Rice mengenai pemberian kemudahan patroli angkatan laut Amerika-Eropa-Israel di Laut Tengah dan jalur-jalur perairan yang menuju ke Laut Tengah untuk mencegah penyelundupan senjata ke Jalur Gaza. Demikian juga dicapai kesepakatan untuk mencegah penyelundupan melalui darat. Hal ini mendatangkan protes dari rezim Mesir (karena tidak berkonsultasi dengannya). Namun segera saja rezim Mesir menyampaikan kepada orang-orang Amerika mengenai kesiapannya untuk berpartisipasi dan bekerjasama (Jadi senjata, adalah isu yang paling penting).

Laporan ini juga mengutip koran Israel Yediot Aharonot, yang mengatakan bahwa pembuat keputusan militer dan politik di negara Zionis mendapatkan foto udara dan laporan-laporan tentang kemajuan kerja di tembok (baja). Yang kesemuanya menegaskan keseriusan Mesir dalam “menutup celah-celah penyelundupan senjata”. Koran ini mengutip dari seorang perwira senior Israel yang sangat terkesan dengan usaha Mesir. Dia menambahkan pembicaraan tidak hanya sekadar masalah tembok baja, tetapi suatu sistem rintangan yang saling terintegrasi, berkaitan dan saling terhubung, yang pada gilirannya merupakan kesimpulan dari rencana Amerika yang disiapkan oleh Departemen Pertahanan Amerika. Departeman Pertahanan Amerika kemudian melatih tim-tim Mesir untuk menerapkannya.

Terkait dengan motif Mesir di balik pembangunan tembok baja, laporan ini mengutip kata-kata L’Dore Gold, dalam sebuah wawancara dengan televisi Channel 10 Israel. Gold adalah mantan wakil Israel di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mantan penasihat politik Netanyahu. Dia mengatakan bahwa faktor-faktor internal rezim Mesir yang paling penting dalam mendorong Kairo untuk bekerja sama dengan Washington dan Tel Aviv dalam membangun tembok baja. Dia menyatakan bahwa permasalahan yang paling penting dalam konteks ini tercermin pada “jaminan kepastian transisi kekuasaan dari presiden kepada putranya Gamal Mubarak dengan mulus dan tanpa masalah.”

Namun yang lain, menurut laporan, menyatakan bahwa alasan lain pembangunan tembok baja adalah karena keberadaannya sebagai sarana lain yang digunakan untuk menggulingkan pemerintahan Hamas di Jalur Gaza. Pernyataan ini dikutip laporan tersebut dari Zvi Bar’el, kementator urusan Arab di koran Ha’aretz.

Tinggal lah paradoks yang tersisa dari laporan. Hal ini tercermin dari apa yang dinukil dari dua penulis Israel. Yang pertama adalah Amos Gilboa, yang menulis di harian Maariv, dia mengatakan, “Ketika negara Arab paling besar mencekik orang-orang Palestina dengan cara ini, mengapa ada yang mengharapkan kita untuk memperlakukan mereka dengan lembut. Apakah kita harus menjadi raja-raja lebih dari raja. Orang-orang Arab sedang mencekik orang Arab, mengapa kita tidak belajar dari pelajaran ini?.”

Penulis yang kedua adalah Yisrael Harel, yang menulis di harian Ha’aretz, dia mengatakan, “Sudah jelas bagi siapa saja yang memiliki dua mata di kepalanya bahwa yang memblokade orang-orang Palestina, membuatnya kelaparan dan berupaya membunuh mereka adalah Mesir, dan bukan Israel. Itulah yang harus kita katakan kepada dunia, tanpa malu dan tanpa ragu-ragu. Mengapa kita harus membayar apa yang dilakukan Mubarak?.”

Setelah semua itu, datang orang yang berbicara dengan Anda tentang kedaulatan dan hak-hak nasional, kecuali kalimat yang lebih banyak mengecam orang yang mengatakannya daripada membelanya. Apalagi, semua orang yang berakal pasti akan bertanya mengapa tidak dibangun tembok serupa di perbatasan dengan entitas Zionis?. (Yasser Ya’atera/Harian al Dustur Yordania (asw))

10 retail ISRAEL terbesar di dunia

Israel termasuk yang antusias dalam kegiatan shoping. Namun pasar domestik Israel terbatas. Ini mendorong entrepreneur Israel berinisiatif melakukan export perdagangan ke luar.

Beberapa tahun lalu, orange merupakan kommoditas eksport Israel satu-satunya. Namun Israel berkembang dalam segi komoditas eksportnya baik dalam kuantitas atau jenisnya sehingga tomat dan avokat masuk dalam komoditas ini hingga pada produk parts komputer yang paling kompleks dan rumit.
kini Israel interes dengan mengeksport ide dan konsep baru dalam riteil atau perusahaan dengan merek tertentu.

Majalah elektonik Israel21c memilih 10 perusahaan retail Israel terbesar yang beroperasi di negara asing. Bahkan sebagiannya membuka cabang di tiga benua.

1. Hotels Fattal. Pengusaha perhotelan Israel David Fattal kelahiran Haiva mengawali usahanya menjadi operator, kemudian naik menjadi direktur operasi di hotel Africa. Pada tahun 1997 ia membentuk perusahaan Fattal Hotels yang kini memiliki 32 hotel termasuk dengan anama hotel Leonardo di Jerman, Swis dan Belgia disamping 31 hotel di Israel sendiri.
Fattal Hotel hingga Agustus lalu sudah memiliki 12 hotel dengan mereka lain di Israel termasuk hotel Sheraton. Hotel paling bergensi milik Fattal adalah hotel Leonardo di Tel Aviv yang didesain oleh arsitek Israel terkenal Moshe Casteal yang diperuntukkan bagi kaum pebisnis.

2. Ellen merek kecantikan kulit: belakangan Ellen membuka cabangnya di Norwegia, Amerika, dan akan dibuka di Inggris. Di Israel perusahaan retail ini memiliki 43 cabang. Perusahaan ini pernah menggaet bintang Madonna sebagai bintang iklannya.

3. Sabon perusahaan ritel untuk sabun dan lilin: Perusahaan Sabon memiliki 30 cabang di luar negeri, di Amerika, Kanada, Romania, Italia, Polandia, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1974 oleh pasangan yahudi yang memproduksi sabunnya di halaman rumahnya dengan menggunakan racikan dari warga Australia. Kini perusahaan ini sudah mengembangkan pada produk varian seperti pengharum ruangan, sabun pencuci.

4. Castro perusahaan fashion: fashion Castro bermula konveksi sederhana yang kemudian berkembang menjadi merek fashion internasional yang memiliki 164 cabang di seluruh dunia 118 di Israel sendiri, 46 di Jerman, Russia, Kazakhstan, Thailand, Switzerland, Romania Ukraine, dan Belanda.

5. Fox perusahaan pakaian. Perusahaan ini awalnya seperti Fox yang sederhana sejak tahun 1942. Tahun 1992 Fox sebagai perusahaan keluarga membuat gebrakan pakaian non resmi dan murah. Hingga kini Fox sudah memiliki cabang 100 di seluruh dunia; China, Thailand, Panama, Romania, Itali, Singapora, Philipina, Rusia dismaping ada 200 shop di Israel sendiri.

6. Caffe Aroma: company Aroma berhasil selama 15 tahun sebelumnya akhirnya memutuskan membuka cabang pertamanya di Manhattan New York empat tahun lalu. Tahun 2006 perusahaan ini membuka cabangnya di Toronto Kanada. Cabang pertamanya di Eropa dibuka di Ukraina tahun 2009, kemudian di Romania dan Cyprus, Kazakhstan yang beroperasi dengan merek dagang Maroni Rousseau.

7. Perusahaan perhiasan Badani: tahun 2006 pertama kali membuka cabangnya padahal didirikan pada tahun 1947. Kini perusahaan ini mewakili perusahaan internasional seperti: Cartier, Bulgari Braiteleyng.

8. Perusahaan coklat Brenner: perusahaan Max Brenner adalah perusahaan coklat paling prestis di Israel. Kini perusahaan ini memiliki 18 cabang di Australia dan dua cabang di Singapora dan dua lainnya di Philipina dan dalam waktu dekat akan membuka sub cabang di New York, Boston dan Las Vegas.

9. Perusahaan farmasi SuperFarm: ini perusahaan parmasi pertama di Israel yang menjual produk selain obat-obatan di samping perusahaan Israel Aldragstor. Kini perusahaan ini memiliki 20 cabang di Polandia, 53 store di China dengan merek dagang Live.

10. Perusahaan aksesoris Negrin: Michal Negrin seorang wanita Israel anggota komunitas kooperative “kibbutz” memulai perjalanan usahanya dengan mendesain perhiasan, fashion, accessories yang dijual hasilnya di galleri seni yang digelar dua pekan sekali di salah satu jalan Tel Aviv. Kemudian ia memiliki store sendiri. Setelah 20 tahun perusahaan ini memiliki 26 cabang di Japan, Singapore, Australia, Perancis, Italy, Spanyol, Inggris, Cheko, Amerika dan Mexico.

Ditranslate dari Center for the Study and Analysis of Information Releases (ip)

10 retail ISRAEL terbesar di dunia

Israel termasuk yang antusias dalam kegiatan shoping. Namun pasar domestik Israel terbatas. Ini mendorong entrepreneur Israel berinisiatif melakukan export perdagangan ke luar.

Beberapa tahun lalu, orange merupakan kommoditas eksport Israel satu-satunya. Namun Israel berkembang dalam segi komoditas eksportnya baik dalam kuantitas atau jenisnya sehingga tomat dan avokat masuk dalam komoditas ini hingga pada produk parts komputer yang paling kompleks dan rumit.
kini Israel interes dengan mengeksport ide dan konsep baru dalam riteil atau perusahaan dengan merek tertentu.

Majalah elektonik Israel21c memilih 10 perusahaan retail Israel terbesar yang beroperasi di negara asing. Bahkan sebagiannya membuka cabang di tiga benua.

1. Hotels Fattal. Pengusaha perhotelan Israel David Fattal kelahiran Haiva mengawali usahanya menjadi operator, kemudian naik menjadi direktur operasi di hotel Africa. Pada tahun 1997 ia membentuk perusahaan Fattal Hotels yang kini memiliki 32 hotel termasuk dengan anama hotel Leonardo di Jerman, Swis dan Belgia disamping 31 hotel di Israel sendiri.
Fattal Hotel hingga Agustus lalu sudah memiliki 12 hotel dengan mereka lain di Israel termasuk hotel Sheraton. Hotel paling bergensi milik Fattal adalah hotel Leonardo di Tel Aviv yang didesain oleh arsitek Israel terkenal Moshe Casteal yang diperuntukkan bagi kaum pebisnis.

2. Ellen merek kecantikan kulit: belakangan Ellen membuka cabangnya di Norwegia, Amerika, dan akan dibuka di Inggris. Di Israel perusahaan retail ini memiliki 43 cabang. Perusahaan ini pernah menggaet bintang Madonna sebagai bintang iklannya.

3. Sabon perusahaan ritel untuk sabun dan lilin: Perusahaan Sabon memiliki 30 cabang di luar negeri, di Amerika, Kanada, Romania, Italia, Polandia, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1974 oleh pasangan yahudi yang memproduksi sabunnya di halaman rumahnya dengan menggunakan racikan dari warga Australia. Kini perusahaan ini sudah mengembangkan pada produk varian seperti pengharum ruangan, sabun pencuci.

4. Castro perusahaan fashion: fashion Castro bermula konveksi sederhana yang kemudian berkembang menjadi merek fashion internasional yang memiliki 164 cabang di seluruh dunia 118 di Israel sendiri, 46 di Jerman, Russia, Kazakhstan, Thailand, Switzerland, Romania Ukraine, dan Belanda.

5. Fox perusahaan pakaian. Perusahaan ini awalnya seperti Fox yang sederhana sejak tahun 1942. Tahun 1992 Fox sebagai perusahaan keluarga membuat gebrakan pakaian non resmi dan murah. Hingga kini Fox sudah memiliki cabang 100 di seluruh dunia; China, Thailand, Panama, Romania, Itali, Singapora, Philipina, Rusia dismaping ada 200 shop di Israel sendiri.

6. Caffe Aroma: company Aroma berhasil selama 15 tahun sebelumnya akhirnya memutuskan membuka cabang pertamanya di Manhattan New York empat tahun lalu. Tahun 2006 perusahaan ini membuka cabangnya di Toronto Kanada. Cabang pertamanya di Eropa dibuka di Ukraina tahun 2009, kemudian di Romania dan Cyprus, Kazakhstan yang beroperasi dengan merek dagang Maroni Rousseau.

7. Perusahaan perhiasan Badani: tahun 2006 pertama kali membuka cabangnya padahal didirikan pada tahun 1947. Kini perusahaan ini mewakili perusahaan internasional seperti: Cartier, Bulgari Braiteleyng.

8. Perusahaan coklat Brenner: perusahaan Max Brenner adalah perusahaan coklat paling prestis di Israel. Kini perusahaan ini memiliki 18 cabang di Australia dan dua cabang di Singapora dan dua lainnya di Philipina dan dalam waktu dekat akan membuka sub cabang di New York, Boston dan Las Vegas.

9. Perusahaan farmasi SuperFarm: ini perusahaan parmasi pertama di Israel yang menjual produk selain obat-obatan di samping perusahaan Israel Aldragstor. Kini perusahaan ini memiliki 20 cabang di Polandia, 53 store di China dengan merek dagang Live.

10. Perusahaan aksesoris Negrin: Michal Negrin seorang wanita Israel anggota komunitas kooperative “kibbutz” memulai perjalanan usahanya dengan mendesain perhiasan, fashion, accessories yang dijual hasilnya di galleri seni yang digelar dua pekan sekali di salah satu jalan Tel Aviv. Kemudian ia memiliki store sendiri. Setelah 20 tahun perusahaan ini memiliki 26 cabang di Japan, Singapore, Australia, Perancis, Italy, Spanyol, Inggris, Cheko, Amerika dan Mexico.

Ditranslate dari Center for the Study and Analysis of Information Releases (ip)

10 retail ISRAEL terbesar di dunia

Israel termasuk yang antusias dalam kegiatan shoping. Namun pasar domestik Israel terbatas. Ini mendorong entrepreneur Israel berinisiatif melakukan export perdagangan ke luar.

Beberapa tahun lalu, orange merupakan kommoditas eksport Israel satu-satunya. Namun Israel berkembang dalam segi komoditas eksportnya baik dalam kuantitas atau jenisnya sehingga tomat dan avokat masuk dalam komoditas ini hingga pada produk parts komputer yang paling kompleks dan rumit.
kini Israel interes dengan mengeksport ide dan konsep baru dalam riteil atau perusahaan dengan merek tertentu.

Majalah elektonik Israel21c memilih 10 perusahaan retail Israel terbesar yang beroperasi di negara asing. Bahkan sebagiannya membuka cabang di tiga benua.

1. Hotels Fattal. Pengusaha perhotelan Israel David Fattal kelahiran Haiva mengawali usahanya menjadi operator, kemudian naik menjadi direktur operasi di hotel Africa. Pada tahun 1997 ia membentuk perusahaan Fattal Hotels yang kini memiliki 32 hotel termasuk dengan anama hotel Leonardo di Jerman, Swis dan Belgia disamping 31 hotel di Israel sendiri.
Fattal Hotel hingga Agustus lalu sudah memiliki 12 hotel dengan mereka lain di Israel termasuk hotel Sheraton. Hotel paling bergensi milik Fattal adalah hotel Leonardo di Tel Aviv yang didesain oleh arsitek Israel terkenal Moshe Casteal yang diperuntukkan bagi kaum pebisnis.

2. Ellen merek kecantikan kulit: belakangan Ellen membuka cabangnya di Norwegia, Amerika, dan akan dibuka di Inggris. Di Israel perusahaan retail ini memiliki 43 cabang. Perusahaan ini pernah menggaet bintang Madonna sebagai bintang iklannya.

3. Sabon perusahaan ritel untuk sabun dan lilin: Perusahaan Sabon memiliki 30 cabang di luar negeri, di Amerika, Kanada, Romania, Italia, Polandia, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1974 oleh pasangan yahudi yang memproduksi sabunnya di halaman rumahnya dengan menggunakan racikan dari warga Australia. Kini perusahaan ini sudah mengembangkan pada produk varian seperti pengharum ruangan, sabun pencuci.

4. Castro perusahaan fashion: fashion Castro bermula konveksi sederhana yang kemudian berkembang menjadi merek fashion internasional yang memiliki 164 cabang di seluruh dunia 118 di Israel sendiri, 46 di Jerman, Russia, Kazakhstan, Thailand, Switzerland, Romania Ukraine, dan Belanda.

5. Fox perusahaan pakaian. Perusahaan ini awalnya seperti Fox yang sederhana sejak tahun 1942. Tahun 1992 Fox sebagai perusahaan keluarga membuat gebrakan pakaian non resmi dan murah. Hingga kini Fox sudah memiliki cabang 100 di seluruh dunia; China, Thailand, Panama, Romania, Itali, Singapora, Philipina, Rusia dismaping ada 200 shop di Israel sendiri.

6. Caffe Aroma: company Aroma berhasil selama 15 tahun sebelumnya akhirnya memutuskan membuka cabang pertamanya di Manhattan New York empat tahun lalu. Tahun 2006 perusahaan ini membuka cabangnya di Toronto Kanada. Cabang pertamanya di Eropa dibuka di Ukraina tahun 2009, kemudian di Romania dan Cyprus, Kazakhstan yang beroperasi dengan merek dagang Maroni Rousseau.

7. Perusahaan perhiasan Badani: tahun 2006 pertama kali membuka cabangnya padahal didirikan pada tahun 1947. Kini perusahaan ini mewakili perusahaan internasional seperti: Cartier, Bulgari Braiteleyng.

8. Perusahaan coklat Brenner: perusahaan Max Brenner adalah perusahaan coklat paling prestis di Israel. Kini perusahaan ini memiliki 18 cabang di Australia dan dua cabang di Singapora dan dua lainnya di Philipina dan dalam waktu dekat akan membuka sub cabang di New York, Boston dan Las Vegas.

9. Perusahaan farmasi SuperFarm: ini perusahaan parmasi pertama di Israel yang menjual produk selain obat-obatan di samping perusahaan Israel Aldragstor. Kini perusahaan ini memiliki 20 cabang di Polandia, 53 store di China dengan merek dagang Live.

10. Perusahaan aksesoris Negrin: Michal Negrin seorang wanita Israel anggota komunitas kooperative “kibbutz” memulai perjalanan usahanya dengan mendesain perhiasan, fashion, accessories yang dijual hasilnya di galleri seni yang digelar dua pekan sekali di salah satu jalan Tel Aviv. Kemudian ia memiliki store sendiri. Setelah 20 tahun perusahaan ini memiliki 26 cabang di Japan, Singapore, Australia, Perancis, Italy, Spanyol, Inggris, Cheko, Amerika dan Mexico.

Ditranslate dari Center for the Study and Analysis of Information Releases (ip)

10 retail ISRAEL terbesar di dunia

Israel termasuk yang antusias dalam kegiatan shoping. Namun pasar domestik Israel terbatas. Ini mendorong entrepreneur Israel berinisiatif melakukan export perdagangan ke luar.

Beberapa tahun lalu, orange merupakan kommoditas eksport Israel satu-satunya. Namun Israel berkembang dalam segi komoditas eksportnya baik dalam kuantitas atau jenisnya sehingga tomat dan avokat masuk dalam komoditas ini hingga pada produk parts komputer yang paling kompleks dan rumit.
kini Israel interes dengan mengeksport ide dan konsep baru dalam riteil atau perusahaan dengan merek tertentu.

Majalah elektonik Israel21c memilih 10 perusahaan retail Israel terbesar yang beroperasi di negara asing. Bahkan sebagiannya membuka cabang di tiga benua.

1. Hotels Fattal. Pengusaha perhotelan Israel David Fattal kelahiran Haiva mengawali usahanya menjadi operator, kemudian naik menjadi direktur operasi di hotel Africa. Pada tahun 1997 ia membentuk perusahaan Fattal Hotels yang kini memiliki 32 hotel termasuk dengan anama hotel Leonardo di Jerman, Swis dan Belgia disamping 31 hotel di Israel sendiri.
Fattal Hotel hingga Agustus lalu sudah memiliki 12 hotel dengan mereka lain di Israel termasuk hotel Sheraton. Hotel paling bergensi milik Fattal adalah hotel Leonardo di Tel Aviv yang didesain oleh arsitek Israel terkenal Moshe Casteal yang diperuntukkan bagi kaum pebisnis.

2. Ellen merek kecantikan kulit: belakangan Ellen membuka cabangnya di Norwegia, Amerika, dan akan dibuka di Inggris. Di Israel perusahaan retail ini memiliki 43 cabang. Perusahaan ini pernah menggaet bintang Madonna sebagai bintang iklannya.

3. Sabon perusahaan ritel untuk sabun dan lilin: Perusahaan Sabon memiliki 30 cabang di luar negeri, di Amerika, Kanada, Romania, Italia, Polandia, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1974 oleh pasangan yahudi yang memproduksi sabunnya di halaman rumahnya dengan menggunakan racikan dari warga Australia. Kini perusahaan ini sudah mengembangkan pada produk varian seperti pengharum ruangan, sabun pencuci.

4. Castro perusahaan fashion: fashion Castro bermula konveksi sederhana yang kemudian berkembang menjadi merek fashion internasional yang memiliki 164 cabang di seluruh dunia 118 di Israel sendiri, 46 di Jerman, Russia, Kazakhstan, Thailand, Switzerland, Romania Ukraine, dan Belanda.

5. Fox perusahaan pakaian. Perusahaan ini awalnya seperti Fox yang sederhana sejak tahun 1942. Tahun 1992 Fox sebagai perusahaan keluarga membuat gebrakan pakaian non resmi dan murah. Hingga kini Fox sudah memiliki cabang 100 di seluruh dunia; China, Thailand, Panama, Romania, Itali, Singapora, Philipina, Rusia dismaping ada 200 shop di Israel sendiri.

6. Caffe Aroma: company Aroma berhasil selama 15 tahun sebelumnya akhirnya memutuskan membuka cabang pertamanya di Manhattan New York empat tahun lalu. Tahun 2006 perusahaan ini membuka cabangnya di Toronto Kanada. Cabang pertamanya di Eropa dibuka di Ukraina tahun 2009, kemudian di Romania dan Cyprus, Kazakhstan yang beroperasi dengan merek dagang Maroni Rousseau.

7. Perusahaan perhiasan Badani: tahun 2006 pertama kali membuka cabangnya padahal didirikan pada tahun 1947. Kini perusahaan ini mewakili perusahaan internasional seperti: Cartier, Bulgari Braiteleyng.

8. Perusahaan coklat Brenner: perusahaan Max Brenner adalah perusahaan coklat paling prestis di Israel. Kini perusahaan ini memiliki 18 cabang di Australia dan dua cabang di Singapora dan dua lainnya di Philipina dan dalam waktu dekat akan membuka sub cabang di New York, Boston dan Las Vegas.

9. Perusahaan farmasi SuperFarm: ini perusahaan parmasi pertama di Israel yang menjual produk selain obat-obatan di samping perusahaan Israel Aldragstor. Kini perusahaan ini memiliki 20 cabang di Polandia, 53 store di China dengan merek dagang Live.

10. Perusahaan aksesoris Negrin: Michal Negrin seorang wanita Israel anggota komunitas kooperative “kibbutz” memulai perjalanan usahanya dengan mendesain perhiasan, fashion, accessories yang dijual hasilnya di galleri seni yang digelar dua pekan sekali di salah satu jalan Tel Aviv. Kemudian ia memiliki store sendiri. Setelah 20 tahun perusahaan ini memiliki 26 cabang di Japan, Singapore, Australia, Perancis, Italy, Spanyol, Inggris, Cheko, Amerika dan Mexico.

Ditranslate dari Center for the Study and Analysis of Information Releases (ip)

10 retail ISRAEL terbesar di dunia

Israel termasuk yang antusias dalam kegiatan shoping. Namun pasar domestik Israel terbatas. Ini mendorong entrepreneur Israel berinisiatif melakukan export perdagangan ke luar.

Beberapa tahun lalu, orange merupakan kommoditas eksport Israel satu-satunya. Namun Israel berkembang dalam segi komoditas eksportnya baik dalam kuantitas atau jenisnya sehingga tomat dan avokat masuk dalam komoditas ini hingga pada produk parts komputer yang paling kompleks dan rumit.
kini Israel interes dengan mengeksport ide dan konsep baru dalam riteil atau perusahaan dengan merek tertentu.

Majalah elektonik Israel21c memilih 10 perusahaan retail Israel terbesar yang beroperasi di negara asing. Bahkan sebagiannya membuka cabang di tiga benua.

1. Hotels Fattal. Pengusaha perhotelan Israel David Fattal kelahiran Haiva mengawali usahanya menjadi operator, kemudian naik menjadi direktur operasi di hotel Africa. Pada tahun 1997 ia membentuk perusahaan Fattal Hotels yang kini memiliki 32 hotel termasuk dengan anama hotel Leonardo di Jerman, Swis dan Belgia disamping 31 hotel di Israel sendiri.
Fattal Hotel hingga Agustus lalu sudah memiliki 12 hotel dengan mereka lain di Israel termasuk hotel Sheraton. Hotel paling bergensi milik Fattal adalah hotel Leonardo di Tel Aviv yang didesain oleh arsitek Israel terkenal Moshe Casteal yang diperuntukkan bagi kaum pebisnis.

2. Ellen merek kecantikan kulit: belakangan Ellen membuka cabangnya di Norwegia, Amerika, dan akan dibuka di Inggris. Di Israel perusahaan retail ini memiliki 43 cabang. Perusahaan ini pernah menggaet bintang Madonna sebagai bintang iklannya.

3. Sabon perusahaan ritel untuk sabun dan lilin: Perusahaan Sabon memiliki 30 cabang di luar negeri, di Amerika, Kanada, Romania, Italia, Polandia, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1974 oleh pasangan yahudi yang memproduksi sabunnya di halaman rumahnya dengan menggunakan racikan dari warga Australia. Kini perusahaan ini sudah mengembangkan pada produk varian seperti pengharum ruangan, sabun pencuci.

4. Castro perusahaan fashion: fashion Castro bermula konveksi sederhana yang kemudian berkembang menjadi merek fashion internasional yang memiliki 164 cabang di seluruh dunia 118 di Israel sendiri, 46 di Jerman, Russia, Kazakhstan, Thailand, Switzerland, Romania Ukraine, dan Belanda.

5. Fox perusahaan pakaian. Perusahaan ini awalnya seperti Fox yang sederhana sejak tahun 1942. Tahun 1992 Fox sebagai perusahaan keluarga membuat gebrakan pakaian non resmi dan murah. Hingga kini Fox sudah memiliki cabang 100 di seluruh dunia; China, Thailand, Panama, Romania, Itali, Singapora, Philipina, Rusia dismaping ada 200 shop di Israel sendiri.

6. Caffe Aroma: company Aroma berhasil selama 15 tahun sebelumnya akhirnya memutuskan membuka cabang pertamanya di Manhattan New York empat tahun lalu. Tahun 2006 perusahaan ini membuka cabangnya di Toronto Kanada. Cabang pertamanya di Eropa dibuka di Ukraina tahun 2009, kemudian di Romania dan Cyprus, Kazakhstan yang beroperasi dengan merek dagang Maroni Rousseau.

7. Perusahaan perhiasan Badani: tahun 2006 pertama kali membuka cabangnya padahal didirikan pada tahun 1947. Kini perusahaan ini mewakili perusahaan internasional seperti: Cartier, Bulgari Braiteleyng.

8. Perusahaan coklat Brenner: perusahaan Max Brenner adalah perusahaan coklat paling prestis di Israel. Kini perusahaan ini memiliki 18 cabang di Australia dan dua cabang di Singapora dan dua lainnya di Philipina dan dalam waktu dekat akan membuka sub cabang di New York, Boston dan Las Vegas.

9. Perusahaan farmasi SuperFarm: ini perusahaan parmasi pertama di Israel yang menjual produk selain obat-obatan di samping perusahaan Israel Aldragstor. Kini perusahaan ini memiliki 20 cabang di Polandia, 53 store di China dengan merek dagang Live.

10. Perusahaan aksesoris Negrin: Michal Negrin seorang wanita Israel anggota komunitas kooperative “kibbutz” memulai perjalanan usahanya dengan mendesain perhiasan, fashion, accessories yang dijual hasilnya di galleri seni yang digelar dua pekan sekali di salah satu jalan Tel Aviv. Kemudian ia memiliki store sendiri. Setelah 20 tahun perusahaan ini memiliki 26 cabang di Japan, Singapore, Australia, Perancis, Italy, Spanyol, Inggris, Cheko, Amerika dan Mexico.

Ditranslate dari Center for the Study and Analysis of Information Releases (ip)

10 retail ISRAEL terbesar di dunia

Israel termasuk yang antusias dalam kegiatan shoping. Namun pasar domestik Israel terbatas. Ini mendorong entrepreneur Israel berinisiatif melakukan export perdagangan ke luar.

Beberapa tahun lalu, orange merupakan kommoditas eksport Israel satu-satunya. Namun Israel berkembang dalam segi komoditas eksportnya baik dalam kuantitas atau jenisnya sehingga tomat dan avokat masuk dalam komoditas ini hingga pada produk parts komputer yang paling kompleks dan rumit.
kini Israel interes dengan mengeksport ide dan konsep baru dalam riteil atau perusahaan dengan merek tertentu.

Majalah elektonik Israel21c memilih 10 perusahaan retail Israel terbesar yang beroperasi di negara asing. Bahkan sebagiannya membuka cabang di tiga benua.

1. Hotels Fattal. Pengusaha perhotelan Israel David Fattal kelahiran Haiva mengawali usahanya menjadi operator, kemudian naik menjadi direktur operasi di hotel Africa. Pada tahun 1997 ia membentuk perusahaan Fattal Hotels yang kini memiliki 32 hotel termasuk dengan anama hotel Leonardo di Jerman, Swis dan Belgia disamping 31 hotel di Israel sendiri.
Fattal Hotel hingga Agustus lalu sudah memiliki 12 hotel dengan mereka lain di Israel termasuk hotel Sheraton. Hotel paling bergensi milik Fattal adalah hotel Leonardo di Tel Aviv yang didesain oleh arsitek Israel terkenal Moshe Casteal yang diperuntukkan bagi kaum pebisnis.

2. Ellen merek kecantikan kulit: belakangan Ellen membuka cabangnya di Norwegia, Amerika, dan akan dibuka di Inggris. Di Israel perusahaan retail ini memiliki 43 cabang. Perusahaan ini pernah menggaet bintang Madonna sebagai bintang iklannya.

3. Sabon perusahaan ritel untuk sabun dan lilin: Perusahaan Sabon memiliki 30 cabang di luar negeri, di Amerika, Kanada, Romania, Italia, Polandia, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1974 oleh pasangan yahudi yang memproduksi sabunnya di halaman rumahnya dengan menggunakan racikan dari warga Australia. Kini perusahaan ini sudah mengembangkan pada produk varian seperti pengharum ruangan, sabun pencuci.

4. Castro perusahaan fashion: fashion Castro bermula konveksi sederhana yang kemudian berkembang menjadi merek fashion internasional yang memiliki 164 cabang di seluruh dunia 118 di Israel sendiri, 46 di Jerman, Russia, Kazakhstan, Thailand, Switzerland, Romania Ukraine, dan Belanda.

5. Fox perusahaan pakaian. Perusahaan ini awalnya seperti Fox yang sederhana sejak tahun 1942. Tahun 1992 Fox sebagai perusahaan keluarga membuat gebrakan pakaian non resmi dan murah. Hingga kini Fox sudah memiliki cabang 100 di seluruh dunia; China, Thailand, Panama, Romania, Itali, Singapora, Philipina, Rusia dismaping ada 200 shop di Israel sendiri.

6. Caffe Aroma: company Aroma berhasil selama 15 tahun sebelumnya akhirnya memutuskan membuka cabang pertamanya di Manhattan New York empat tahun lalu. Tahun 2006 perusahaan ini membuka cabangnya di Toronto Kanada. Cabang pertamanya di Eropa dibuka di Ukraina tahun 2009, kemudian di Romania dan Cyprus, Kazakhstan yang beroperasi dengan merek dagang Maroni Rousseau.

7. Perusahaan perhiasan Badani: tahun 2006 pertama kali membuka cabangnya padahal didirikan pada tahun 1947. Kini perusahaan ini mewakili perusahaan internasional seperti: Cartier, Bulgari Braiteleyng.

8. Perusahaan coklat Brenner: perusahaan Max Brenner adalah perusahaan coklat paling prestis di Israel. Kini perusahaan ini memiliki 18 cabang di Australia dan dua cabang di Singapora dan dua lainnya di Philipina dan dalam waktu dekat akan membuka sub cabang di New York, Boston dan Las Vegas.

9. Perusahaan farmasi SuperFarm: ini perusahaan parmasi pertama di Israel yang menjual produk selain obat-obatan di samping perusahaan Israel Aldragstor. Kini perusahaan ini memiliki 20 cabang di Polandia, 53 store di China dengan merek dagang Live.

10. Perusahaan aksesoris Negrin: Michal Negrin seorang wanita Israel anggota komunitas kooperative “kibbutz” memulai perjalanan usahanya dengan mendesain perhiasan, fashion, accessories yang dijual hasilnya di galleri seni yang digelar dua pekan sekali di salah satu jalan Tel Aviv. Kemudian ia memiliki store sendiri. Setelah 20 tahun perusahaan ini memiliki 26 cabang di Japan, Singapore, Australia, Perancis, Italy, Spanyol, Inggris, Cheko, Amerika dan Mexico.

Ditranslate dari Center for the Study and Analysis of Information Releases (ip)

Mengenal wudu dan keutamaannya

Wudhu adalah bersuci dengan air yang dilakukan dengan cara khusus. Kewajiban berwudhu ditetapkan dengan firman Allah swt., “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki. Dan jika kamu junub, maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih). Sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Ma’idah: 6)

Sedangkan dari hadits kita dapati sabda Nabi saw. yang berbunyi, “Allah tidak akan menerima shalat salah seorang di antaramu jika berhadats sehingga berwudhu.” (As Syaikhani)

Abu Hurairah r.a. telah merilis tentang keutamaan wudhu. Bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Tidakkah aku tunjukkan kepadamu tentang amal yang menghapus kesalahan dan meninggikan kedudukan?” Mereka menjawab, “Mau, ya Rasulullah.” Nabi saw. bersabda, “Menyempurnakan wudhu dalam kondisi yang tidak menyenangkan, memperbanyak langkah ke masjid, menunggu shalat setelah shalat. Itulah ribath, itulah ribath, itulah ribath.” (Malik, Muslim, At Tirmidzi, dan An-Nasa’i)

Ribath adalah keterikatan diri di jalan Allah. Artinya, membiasakan wudhu dengan menyempurnakannya dan beribadah menyamai jihad fi sabilillah.

Furudhul Wudhu
Membasuh muka, para ulama membatasinya mulai dari batas tumbuh rambut sampai bawah dagu, dari telinga ke telinga
Membasuh kedua tangan sampai ke siku; yaitu pergelangan lengan
Mengusap kepala keseluruhannya menurut Imam Malik dan Ahmad, sebagiannya menurut Imam Abu Hanifah dan Asy Syafi’iy
Membasuh kedua kaki sampai ke mata kaki, sesuai dengan sabda Nabi kepada orang yang hanya mengusap kakinya: “Celaka, bagi kaki yang tidak dibasuh, ia diancam neraka”. Muttafaq alaih

Itulah empat rukun yang tercantum secara tekstual dalam ayat wudhu di Al-Ma’idah ayat 6. Tapi, masih ada 2 tambah, yaitu:
Niat. Ini menurut Imam Syafi’i, Malik, dan Ahmad sesuai dengan sabda Nabi saw., “Sesungguhnya semua amal itu tergantung niat.” (Muttafaq alaih). Urgensi niat adalah untuk membedakan antara ibadah dari kebiasaan. Namun, tidak disyaratkan melafalkan niat karena niat itu berada di dalam hati.
Tertib. Maksudnya, berurutan. Dimulai dari membasuh muka, tangan, mengusap kepala, lalu memabasuh kaki. Menurut Abu Hanifah dan Malikiyah, melakukan wudhu dengan tertib hukumnya sunnah.

Sunnah Wudhu
Membaca Basmalah. Ini adalah sunnah yang harus diucapkan saat memulai semua pekerjaan. Rasulullah saw. bersabda, “Berwudhulah dengan menyebut nama Allah.” (Al-Baihaqi)
Bersiwak. Ini sesuai dengan sabda Nabi saw., “Jika tidak akan memberatkan umatku, akan aku perintahkan mereka bersiwak setiap kali berwudhu.” (Malik, Asy Syaf’iy, Al-Baihaqi, dan Al-Hakim). Disunnahkan pula bersiwak bagi orang yang berpuasa, seperti dalam hadits Amir bin Rabi’ah r.a. berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. tidak terhitung jumlahnya bersiwak dalam keadaan berpuasa.” (Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi). Menurut Imam Syafi’i, bersiwak setelah bergeser matahari bagi orang yang berpuasa, hukumnya makruh.
Membasuh dua telapak tangan tiga kali basuhan di awal wudhu, sesuai hadits Aus bin Aus Ats-Tsaqafiy r.a. berkata, “Aku melihat Rasulullah saw. berwudhu dan membasuh kedua tangannya tiga kali.” (Ahmad dan An Nasa’i)
Berkumur, menghisap [1] air ke hidung dan menyemburkannya keluar. Terdapat banyak hadits tentang hal ini. Sunnahnya dilakukan secara berurutan, tiga kali, menggunakan air baru, menghisap air ke hidung dengan tangan kanan dan menyemburkannya dengan tangan kiri, menekan dalam menghisap kecuali dalam keadaan puasa.
Menyisir jenggot dengan jari-jari tangan. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkannya dari Utsman dan Ibnu Abbas r.a.
Mengulang tiga kali basuhan. Banyak sekali hadits yang menerangkannya
Memulai dari sisi kanan sebelum yang kiri, seperti dalam hadits Aisyah r.a., “Rasulullah saw. sangat menyukai memulai dari yang kanan ketika memakai sandal, menyisir, bersuci, dan semua aktivitasnya.” (Muttafaq alaih)
Menggosok, yaitu menggerakkan tangan ke anggota badan ketika mengairi atau sesudahnya. Sedang bersambung artinya terus menerus pembasuhan anggota badan itu tanpa terputus oleh aktivitas lain di luar wudhu. Hal ini diterangkan dalam banyak hadits. Menggosok menurut madzhab Maliki termasuk dalam rukun wudhu, sedang terus menerus termasuk dalam rukun wudhu menurut madzhab Maliki dan Hanbali.
Mengusap dua telinga, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Ahmad dan At-Thahawiy dari Ibnu Abbas dan Al-Miqdam bin Ma’ di Kariba
Membasuh bagian depan kepala, dan memperpanjang basuhan di atas siku dan mata kaki. Seperti dalam hadits Nabi saw., “Sesungguhnya umatku akan datang di hari kiamat dalam keadaan putih berseri dari basuhan wudhu.”
Berdoa setelah wudhu, seperti dalam hadits Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada seorangpun di antara kalian yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian berdo’a: أَشهَدُ أَنْ لَا إله إلّا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ له، وأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوله Aku Bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Pasti akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan itu, dan dipersilahkan masuk dari mana saja.” (Muslim)
Sedangkan doa ketika berwudhu, tidak pernah ada riwayat yang menerangkan sedikitpun.
Shalat sunnah wudhu dua rakaat, seperti dalam hadits Uqbah bin Amir r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada seorangpun yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat dengan menghadap wajah dan hatinya, maka wajib baginya surga.” (Muslim, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

Cara Berwudhu

Dari Humran mantan budak Utsman bin Affan r.a. bahwa Utsman minta diambilkan air wudhu, kemudian ia basuh kedua tangannya tiga kali, kemudian berkumur, menghisap air ke hidung, menyemburkannya, lalu membasuh mukanya tiga kali, membasuh tangan kanannya samapai ke siku tiga kali, kemudian yang kiri seperti itu, kemudian mengusap kepalanya, lalu membasuh kaki kanannya sampai ke mata kaki tiga kali, dan yang kiri seperti itu. Kemudian Utsman berkata, “Saya melihat Rasulullah saw. berwudhu seperti wudhuku ini dan Rasulullah saw. bersabda, ‘Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian shalat dua rakaat, maka akan diampuni dosanya.’” (Muttafaq alaih)

Yang Membatalkan Wudhu
Segala sesuatu yang keluar dari dua jalan pembuangan (kencing, tinja, angin, madzi, atau wadi), kecuali mani yang mengharuskannya mandi. Dalilnya adalah firman Allah swt. “… atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan….” (Al-Ma’idah: 6) dan sabda Nabi saw., “Allah tidak menerima shalat salah seorang di antaramu ketika berhadats sehingga ia berwudhu.” (Muttafaq alaih). Hadats adalah angin dubur baik bersuara atau tidak. Sedangkan madzi adalah karena sabda Nabi saw., “Wajibnya wudhu.” (Muttafaq alaih). Sedangkan wadiy adalah karena ungkapan Ibnu Abbas, “Basuhlah kemaluanmu, dan berwudhulah sebagaimana wudhu untuk shalat.” (Al-Baihaqi dalam As-Sunan).
Tidur lelap yang tidak menyisakan daya ingat, seperti dalam hadits Shafwan bin ‘Assal r.a. berkata, “Rasulullah saw. pernah menyuruh kami jika dalam perjalanan untuk tidak melepas sepatu kami selama tiga hari tiga malam, sebab buang air kecil, air besar maupun tidur, kecuali karena junub.” (Ahmad, An Nasa’i, At-Tirmidzi dan menshahihkannya). Kata tidur disebutkan bersama dengan buang air kecil dan air besar yang telah diketahui sebagai pembatal wudhu. Sedang tidur dengan duduk tidak membatalkan wudhu jika tidak bergeser tempat duduknya. Hal ini tercantum dalam hadits Anas r.a. yang diriwayatkan oleh Asy-Syafi’i, Muslim, dan Abu Daud, “Adalah para sahabat Rasulullah saw. pada masa Nabi menunggu shalat Isya’ sehingga kepala mereka tertunduk, kemudian mereka shalat tanpa berwudhu.”
Hilang akal baik karena gila, pingsan, mabuk atau obat. Karena hal ini menyerupai tidur dari sisi hilangnya kesadaran.

Tiga hal itu disepakati sebagai pembatal wudhu, tapi para ulama berbeda pendapat dalam beberapa hal berikut ini:

1. Menyentuh kemaluan tanpa sekat, membatalkan wudhu menurut Syafi’i dan Ahmad, seperti dalam hadits Busrah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang menyentuh kemaluannya hendaklah ia berwudhu.” (Al-Khamsah dan disahihkan oleh At-Tirmidziy dan Ibnu Hibban). Al-Bukhari berkata, “Inilah yang paling shahih dalam bab ini.” Telah diriwayatkan pula hadits yang mendukungnya dari tujuh belas orang sahabat.

2. Darah yang mengucur, membatalkan wudhu menurut Abu Hanifah, seperti dalam hadits Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang muntah atau mengeluarkan darah, maka berpaling dan berwudhulah.” (Ibnu Majjah dan didhaifkan oleh Ahmad, dan Al-Baihaqi). Dan menurut Asy-Syafi’i dan Malik bahwa keluarnya darah tidak membatalkan wudhu. Karena hadits yang menyebutkannya tidak kuat menurutnya, juga karena hadits Anas r.a., “Bahwa Rasulullah saw. dibekam dan shalat tanpa wudhu lagi.” Hadits ini meskipun tidak sampai pada tingkat shahih, tapi banyak didukung hadits lain yang cukup banyak. Al-Hasan berkata, “Kaum muslimin melaksanakan shalat dengan luka-luka mereka.” (Al-Bukhari)

3. Muntah yang banyak dan menjijikkan, seperti dalam hadits Ma’dan bin Abi Thalahah dari Abu Darda’, “Bahwa Rasulullah saw. muntah lalu berwudhu.” Ia berkata, kemudian aku berjumpa dengan Tsauban di Masjid Damaskus, aku tanyakan kepadanya tentang ini. Ia menjawab, “Betul, saya yang menuangkan air wudhunya.” (At-Tirmidzi dan mensahihkannya). Demikiamlah Madzhab Hanafi. Dan menurut Syafi’i dan Malik, muntah tidak membatalkan wudhu karena tidak ada hadits yang memerintahkannya. Hadits Ma’dan di atas dimaknai istihbab/sunnah.

4. Menyentuh lawan jenis atau bersalaman, membatalkan wudhu menurut Mazhab Syafi’i dengan dalil firman Allah swt. Al-Ma’idah ayat 6. Tidak membatalkan menurut Jumhurul Ulama karena banyaknya hadits yang menyatakan tidak membatalkannya. Diantaranya hadits Aisyah r.a., “Bahwa Rasulullah saw. mencium isterinya, kemudian shalat tanpa berwudhu.” (Ahmad dan Imam empat). Juga ucapan Aisyah r.a., “Saya tidur di hadapan Rasulullah dan kakiku ada di arah kiblatnya, jika ia hendak sujud ia memindahkan kakiku.” (Muttafaq alaih). Tidak ada bedanya dalam pembatalan ini, apakah wanita itu isteri atau bukan. Sedang jika menyentuh mahram, tidak membatalkan wudhu.

5. Tertawa terbahak ketika shalat yang ada rukuk dan sujudnya, membatalkan wudhu menurut Madzhab Hanafi karena ada hadits, “… kecuali karena tertawa terbahak-bahak, maka ulangilah wudhu dan shalat semuanya.” Sedang menurut jumhurul ulama, tertawa terbahak-bahak membatalkan shalat, tetapi tidak membatalkan wudhu karena hadits tersebut tidak kuat sebagai hadits yang membatalkan wudhu. Juga karena hadits Nabi saw., “Tertawa itu membatalkan shalat, dan tidak membatalkan wudhu.” Demikian Imam Bukhari mencatatnya sebagai hadits mauquf dari Jabir. Pembatalan wudhu karena tertawa membutuhkan dalil, dan tidak ditemukan dalil yang kuat.

6. Jika orang yang berwudhu ragu apakah sudah batal atau belum? Tidak membatalkan wudhu sehingga ia yakin bahwa telah terjadi sesuatu yang membatalkan wudhu. Karena hadits Nabi saw. menyatakan, “Jika salah seorang diantaramu merasakan sesuatu di perutnya, lalu dia ragu apakah sudah keluar sesuatu atau belum, maka janganlah keluar masjid sehingga ia mendengar suara atau mendapati baunya.” (Muslim, Abu Daud dan At-Tirmidzi). Sedang jika ragu apakah sudah wudhu atau belum, ia wajib berwudhu sebelum shalat.

Kapan Wudhu Menjadi Wajib dan Kapan Sunnah

Wudhu menjadi wajib jika:
Untuk shalat, baik shalat fardhu maupun sunnah. Meskipun shalat jenazah, karena firman Allah swt., “…jika kamu mau shalat, maka hendaklah kamu basuh.” (Al-Maidah: 6)
Thawaf di Ka’bah, karena hadits Nabi saw., “Thawaf adalah shalat.” (At-Tirmidziy dan Al-Hakim)
Menyentuh mushaf, karena hadits Nabi saw., “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci.” (An-Nasa’i dan Ad-Daruquthni). Demikianlah pendapat jumhurul ulama. Ibnu Abbas, Hammad, dan Zhahiriyah berpendapat bahwa menyentuh mushaf boleh dilakukan oleh orang yang belum berwudhu, jika telah bersih dari hadats besar. Sedangkan membaca Al-Qur’an tanpa menyentuh mushaf, semua sepakat memperbolehkan.

Wudhu menjadi sunnah:
Ketika dzikrullah. Pernah ada seseorang yang memberi salam kepada Nabi saw. yang sedang berwudhu, dan Nabi tidak menjawab salam itu sehingga menyelesaikan wudhunya dan bersabda, “Sesungguhnya tidak ada yang menghalangiku menjawab salammu, kecuali karena aku tidak ingin menyebut nama Allah kecuali dalam keadaan suci.” (Al-Khamsah, kecuali At Tirmidzi).
Ketika hendak tidur, seperti hadits Nabi saw., “Jika kamu mau tidur hendaklah berwudhu sebagaimana wudhu shalat.” (Ahmad, Al-Bukhari dan At Tirmidzi)
Bagi orang junub yang hendak makan, minum, mengulangi hubungan seksual, atau tidur. Demikianlah yang diriwayatkan dari Rasulullah saw oleh Bukhari, Muslim dan muhadditsin lainnya.
Disunnahkan pula ketika memulai mandi, seperti yang disebutkan dalam hadits Aisyah r.a.
Disunnahkan pula memperbaharui wudhu setiap shalat, seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan kebanyakan ulama hadits. []

Catatan Kaki:

[1] Keduanya wajib menurut Imam Ahmad, karena keduanya termasuk dari wajah.