Kamis, 08 Oktober 2009

Menyiksa Warga Palestina Merupakan Kenikmatan Bagi Para Prajurit Israel

Para tentara Israel ternyata memang sangat menikmati melakukan penyiksaan terhadap warga Palestina, baik laki-laki maupun perempuan. Penyiksaan itu mereka lakukan hanya untuk melepaskan energi mereka yang berlebih.
Hal ini terungkap dari hasil riset yang dilakukan Nufar Yishai-Karin, pakar psikologi klinis di Universitas Hebrew. Dalam risetnya, ia melakukan wawancara dengan 18 tentara dan tiga pegawai sipil Israel, yang bertugas di basis militer Israel di Rafah, Jalur Ghaza. Dari para narasumbernya itu, ia mendapatkan pengakuan bahwa penyiksaan brutal terhadap warga Palestina merupakan aktivitas rutin para tentara Israel.
“Pada satu titik atau suatu saat dalam masa tugas mereka, mayoritas tentara yang diwawancarai mengaku senang melakukan kekerasan, ” kata Nufar Yishai-Karin pada The Observer, edisi hari Minggu (21/10).
Setelah pensiun dari kemiliteran Israel, Yishai-Karin menghabiskan waktu tujuh tahun untuk meneliti perilaku kejam para prajurit Israel, sejak pecah gerakan intifada tahun 1980-an dan 1990-an.
Beberapa prajurit, pada Yishai-Karin mengungkapkan betapa mereka menikmati kekuasaan yang tak terbatas saat melakukan penyiksaan terhadap warga Palestina. “Ini seperti candu. Jika saya tidak pergi ke Rafah dan jika di sana tidak ada keributan sekali saja dalam seminggu, saya jadi gila, ” kata seorang prajurit.
Buat sejumlah prajurit Israel, memukul warga Palestina membuat diri mereka menjadi seperti orang penting. “Anda akan merasa bahwa Andalah yang memegang hukum. Andalah yang memutuskan, Anda adalah tuhannya, ” aku seorang prajurit lainnya.
Tentara yang lain, mengakui bahwa mereka bebas melakukan tindakan apapun terhadap warga Palestina tanpa ada larangan. Seorang prajurit mencontohkan ketika tentara Israel menembak begitu saja seorang warga Palestina yang sedang melintas di jalan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar