Sabtu, 16 Januari 2010

13 Sifat Perempuan yang Tidak Disukai Laki-Laki

Salah satu pusat kajian di Eropa telah mengadakan survei seputar 20 sifat perempuan yang paling tidak disukai laki-laki. Survei ini diikuti oleh dua ribu (2000) peserta laki-laki dari beragam umur, beragam wawasan dan beragam tingkat pendidikan. Dari gambaran survei ini, diharapkan menjadi masukan dan pertimbangan sikap para istri dan juga sikap para suami. Sekaligus menjawab pertanyaan para istri selama ini, perihal sebab mengapa para suami mereka menjauh bahkan lari dari rumah.
Survei itu menguatkan bahwa ada 13 sifat atau tipe perempuan yang tidak disukai laki-laki:
Pertama, MUSTARJALAH (perempuan yang kelaki-lakian)
Perempuan tipe ini menempati urutan pertama dari sifat yang paling tidak disukai laki-laki. Padahal banyak perempuan terpandang berkeyakinan bahwa laki-laki mencintai perempuan “yang memiliki sifat perkasa”. Namun survei itu justru sebaliknya, bahwa para peserta survei dari kalangan laki-laki menguatkan bahwa perempuan seperti ini telah hilang sifat kewanitannya secara fitrah. Mereka menilai bahwa perangai itu tidak asli milik perempuan. Seperti sifat penunjukan diri lebih kuat secara fisik, sebagaimana mereka menyaingi laki-laki dalam berbagai bidang kerja, terutama bidang yang semestinya hanya untuk laki-laki… Mereka bersuara lantang menuntut haknya dalam dunia kepemimpinan dan jabatan tinggi! Sebagian besar pemuda yang ikut serta dalam survei ini mengaku tidak suka berhubungan dengan tipe perempuan seperti ini.
Kedua, TSARTSARAH (perempuan yang tidak bisa menahan lisannya)
Tipe perempuan ini menempati urutan kedua dari sifat yang tidak disukai laki-laki, karena perempuan yang banyak omong dan tidak memberi kesempatan orang lain untuk berbicara, menyampaikan pendapatnya, umumnya lebih banyak memaksa dan egois. Karena itu kehidupan rumah tangga terancam tidak bisa bertahan lebih lama, bahkan berubah menjadi “neraka”.
Ketiga, MAADDIYAH (perempuan materialistis)
Adalah tipe perempuan yang orientasi hidupnya hanya kebendaan dan materi. Segala sesuatu dinilai dengan harga dan uang. Tidak suka ada pengganti selain materi, meskipun ia lebih kaya dari suaminya.
Keempat, MUHMALAH (perempuan pemalas)
Tipe perempuan lamban, tidak tanggap, enggan repot, berpangku tangan ini menempati urutan keempat dari sifat perempuan yang tidak disukai laki-laki.
Kelima, GHOBIYYAH (perempuan bodoh)
Tipe perempuan ini yang tidak memiliki pendapat, tidak punya ide dan hanya bersikap pasif. Serba tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Biasanya, kebodohannya ini akan ditutupinya dengan ‘kelebihan’-nya yang lain : banyak cakap, mengumbar kegenitan, atau bahkan eksplorasi lekuk tubuhnya.
Keenam, KADZIBAH (perempuan pembohong)
Tipe perempuan yang tidak bisa dipercaya, suka berbohong, tidak berkata sebenarnya, baik menyangkut masalah serius, besar atau masalah sepele dan remah. Tipe perempuan ini sangat ditakuti laki-laki, karena tidak ada yang bisa dipercaya lagi dari segala sisinya, dan umumnya berkhianat terhadap suaminya.
Ketujuh, MUTABAHIYAH (perempuan yang mengira dirinya serba hebat)
Tipe perempuan ini selalu menyangka ia lebih hebat dibandingkan dengan lainnya, paling pintar, paling patut didengan ucapannya, paling powerfull, dibandingkan suaminya, anaknya, rekan-rekan di tempat kerjanya, dan lainnya…
Kedelapan, perempuan jagoan, tidak mau kalah dengan suaminya
Tipe perempuan yang selalu unjuk kekuatan fisiknya setiap saat (!?).
Kesembilan, perempuan yang hasad dengan perempuan lainnya.
Adalah tipe perempuan yang selalu tercekam hatinya melihat orang lain mengunggulinya, yang diakhiri dengan menjelekkan orang lain itu. Mudah menyimpan ingatan dan selalu mengungkit keburukan orang kepada dirinya, lalu senantiasa berusaha melampiaskan dendamya.
Kesepuluh, MUBTADZILAH (perempuan murahan)
Tipe perempuan pasaran ini yang gemar memancing perhatian orang dengan mengumbar omongan cabul, celetukannya memancing syahwat, perilakunya ganjen, mengeksplorasi lekuk tubuhnya (eksibisionis), menggadaikan kehormatan dan kepribadiannya di tengah-tengah masyarakat. Seorang pria paling bajingan pun tidak akan mau memiliki anak (maupun beribukan) dari wanita jenis ini.
Kesebelas, SYADIDAH HASASIYYAH (perempuan yang serba perasa)
Tipe perempuan seperti ini serba sensitif, senewen, jutek, mudah tersinggung, acap merengek, banyak menangis, yang mengakibatkan laki-laki terpukul dan terpengaruh semenjak awal pernikahan. Suami menjadi masyghul dengan sikap cengengnya.
Keduabelas, GHAYYUR GHIRA ZAIDAH (perempuan pencemburu yang berlebihan)
Lisannya penuh zhan. Sehingga menyebabkan kehidupan suaminya terperangkap dalam perselisihan yang tak semestinya ada, lingkaran persengketaan tak berkesudahan.
Ketigabelas, MUMILLAH (perempuan fanatik pendapatnya sendiri)
Model perempuan yang tidak mau menerima perubahan, nasehat dan masukan meskipun hal itu benar dan ia membutuhkannya. Ia tidak mau menerima perubahan dari suaminya atau anak-anaknya, baik dalam urusan pribadi atau urusan rumah tangganya secara umum. Model seperti ini memiliki kemampuan untuk nrimo dengan hanya satu kata, satu cara, satu pilihan, setiap harinya selama puluhan tahun, tanpa jenuh !
Ketika Laki-Laki Memilih
Dari hasil survei di Eropa itu, dikomparasikan dengan pendapat banyak kalangan dari para pemuda lajang dan para suami seputar hasil survei itu, maka bisa kita lihat pendapatnya sebagai berikut:
 Sebut saja namanya Muhammad Yunus, 36 tahun, telah menikah sebelas tahun, ia berkomentar :
“Saya sepakat dengan hasil survei itu. Terutama sifat “banyak omong dan malas”. Tidak ada sifat yang lebih jelek dari perilaku mengumbar omongan, tidak bisa menahan lisan, siang-malam dalam setiap perbincangan, baik berbincangan serius atau canda, menjadikan suaminya dalam kondisi sempit, dan marah, apalagi suaminya telah menjalankan pekerjaan berat di luar, di mana ia membutuhkan ketenangan dan kejernihan pikiran di rumah.
Saya baru mengetahui dari rekan saya yang memiliki istri model ini, tidak bisa menahan lisannya di setiap pembicaraan, setiap waktu dan dengan semua orang. Suaminya telah menasehatinya berulang kali, agar bisa menahan omongan, namun ia tidak menggubris nasehatnya sehingga berakhir dengan perceraian.
Pada umumnya model istri yang banyak omong, itu lebih pemalas di rumahnya. Bagaimana ia menggunakan waktu yang cukup untuk mengurus rumah tangga dan anak-anaknya, sedangkan ia sibuk ngobrol dengan para tetangga dan teman?!.
 Jamil Abdul Hadi, sebut saja namanya begitu, insinyur berumur 34 tahun, telah menikah 9 tahun, ia berkomentar :
“Tidak ada yang lebih buruk dari model perempuan yang materialistis, selalu menuntut setiap saat, meskipun suaminya menuruti permintaannya, ia terus meminta dan menuntut!!
Tipe perempuan ini, sayangnya tidak mudah menerima perubahan menuju lebih baik, tidak gampang menyesuaikan diri dalam kehidupan apa adanya. Boleh jadi kondisi demikian berangkat dari asuhan semenjak kecilnya. Saya tidak diuji Allah dengan model perempuan seperti ini, namun justru saya diuji dengan istri perasa dan cengeng.”
 Dengan tertawa Mahmud as Sayyid menerima hasil survei ini, ia berkomentar:
“Demi Allah, sungguh menarik ada lembaga atau pusat studi yang menggelar survei dengan pembahasan seputar ini. Survei ini meskipun memiki cara pandang dan penilaian yang berbeda-beda, namun terungkap bahwa cara pandang itu satu sama lain tidak saling bertentangan…”
 Lain lagi dengan Hasan, sebut saja begitu. Belum menikah, mahasiswa di sebuah universitas. Ia berujar tentang mimpinya, yaitu istri yang akan mendampinginya, ia mengharap:
“Pasti saya menginginkan tidak mendapatkan istri yang memiliki tipe sebagaimana hasil survei di atas. Tetapi mengingat tidak ada istri yang “sempurna”, karena itu saya masih mungkin menerima tipe perempuan di atas kecuali tipe perempuan pembohong. Istri pembohong akan lebih mudah mengkhianati, tidak menghormati hubungan suami-istri, tidak memelihara amanah, tidak bisa dipercaya. Setiap orang pada umumnya tidak menyenangi sifat bohong, baik laki-laki maupun perempuan itu sendiri. Karena akan berdampak negative pada anak-anaknya, karena anak-anak akan meniru dirinya!!.
Ketika ia ditanya tentang tipe perempuan “kelaki-lakian”. Perempuan yang menyerupai laki-laki dalam segala hal dan menyanginya dalam segala hal. Ia berkomentar :
“Tidak masalah berhubungan dengan istri tipe seperti ini, selagi sifat “kelaki-lakian” tidak mengalahkan dan mengibiri sifat aslinya. Selagi ia masih mengemban kerja dan tugas yang sesuai dengan tabiat perempuan, seperti menikah, mengandung, menyusui dan lainnya.”
“Perempuan kuat menurut saya akan mengetahui bagaimana ia mengurus kebutuhan dirinya, mengarahkan dan mengatur keluarga dan anak-anaknya. Akan tetapi segala sesuatu ada batasnya yang tidak boleh diterjangnya. Sebagaimana seorang perempuan tidak suka terhadap laki-laki yang banci, seperti berbicara dan berperilaku layaknya perempuan, maka seperti itu juga laki-laki tidak suka terhadap perempuan yang mengedepankan sifat kelaki-lakian… Segala sesuatu ada batas ma’kulnya. Jika melampaui batas sewajarnya, yang terjadi adalah kontra produktif”.
Tidak ada seorang istri yang sempurna. Dan memang ada perbedaan cara penilaian dan cara pandang antara laki-laki satu dengan laki-laki lain. Namun ada kaidah umum yang disepakati oleh semua, yaitu menolak sikap bohong, penipu, sebagaimana yang disebutkan sebelumnya.”
Semoga tulisan ini menambah informasi dan pengalaman buat para istri dan calon istri. Dan tentunya bermanfaat bagi laki-laki, sehingga para suami mampu bermu’asyarah bilma’ruf atau berhubungan dengan istri-istrinya dengan cara makruf, sebagaimana yang digariskan dalam Al qur’an. Allah swt. berfirman:
“Dan bergaullah dengan mereka (istri-istrimu) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” Al Nisa’:19
Dan karena perempuan adalah “syaqa-iqur rijal” (saudara kembar laki-laki, belahan hidup laki-laki) maka seharusnya saling mengisi dan menyempurnakan, untuk membangun “baiti jannati” sehingga keduanya mampu bersinergi untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam pengembaraan kehidupan ini. Allahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar