Rabu, 23 November 2011

Mengapa Yahudi pinter ?

Mengapa orang yahudi banyak yang pintar?


Tanpa bermaksud untuk mendramatisasi tentang orang Israel dan atau orang
Yahudi, saya ingin berbagi informasi yang saya peroleh dari membaca
terjemahan H. Maaruf Bin Hj Abdul Kadir (guru besar berkebangsaan
Malaysia) dari Universitas Massachuset USA tentang penelitian yang
dilakukan oleh DR.Stephen Carr Leon. Penelitian DR Leon ini adalah tentang pengembangan kualitas hidup orang
Israel atau orang Yahudi. Mengapa Orang Yahudi, rata-rata pintar? Studi yang dilakukan mendapatkan fakta-fakta sebagai berikut:

Ternyata, bila seorang Yahudi Hamil, maka sang ibu segera saja
meningkatkan aktivitasnya membaca, menyanyi dan bermain piano serta
mendengarkan musik klasik. Tidak itu saja, mereka juga segera memulai
untuk mempelajari matematika lebih intensif dan juga membeli lebih
banyak lagi buku tentang matematika, mempelajarinya, dan bila ada yang
tidak diketahui dengan baik, mereka tidak segan-segan untuk datang ke
orang lain yang tahu matematika untuk mempelajarinya. Semua itu
dilakukannya untuk anaknya yang masih di dalam kandungan.

Setelah anak lahir, bagi sang ibu yang menyususi bayi nya itu, mereka
memilih lebih banyak makan kacang, korma dan susu. Siang hari, makan
roti dengan ikan yang tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap
bagus untuk otak dan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat
kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan otak si anak. Disamping itu sang
ibu diharuskan banyak makan minyak ikan (cod liver oil).

Menu diatur sedemikian rupa sehingga didominasi oleh ikan. Bila ada
daging, mereka tidak akan makan daging bersama-sama dengan ikan, karena
mereka percaya dengan makan ikan dengan daging hasilnya tidak bagus
untuk pertumbuhan. Makan ikan seyogyanya hanya makan ikan saja, bila
makan daging, hanya makan daging saja, tidak dicampur. Makan pun, mereka
mendahulukan makan buah-buahan baru makan roti atau nasi. Makan nasi
dulu baru kemudian makan buah, dipercaya akan hanya membuat ngantuk dan
malas berkerja.
Yang istimewa lagi adalah: Di Israel, merokok itu tabu! Mereka memiliki
hasil penelitian dari ahli peneliti tentang Genetika dan DNA yang
meyakinkan bahwa nekotin akan merusak sel utama yang ada di otak manusia
yang dampaknya tidak hanya kepada si perokok akan tetapi juga akan
mempengaruhi "gen" atau keturunannya. Pengaruh yang utama adalah dapat
membuat orang dan keturunannya menjadi "bodoh" atau "dungu". Walaupun,
kalau kita perhatikan, maka penghasil rokok terbesar di dunia ini adalah
orang Yahudi! Tetapi yang merokok, bukan orang Yahudi.

Anak-anak, selalu diprioritaskan untuk makan buah dulu baru makan nasi
atau roti dan juga tidak boleh lupa untuk minum pil minyak ikan. Mereka
juga harus pandai bahasa, minimum 3 bahasa harus dikuasai nya yaitu
Hebrew, Arab dan bahasa Inggris. Anak-anak juga diwajibkan dan dilatih
piano dan biola. Dua instrument ini dipercaya dapat sangat efektif
meningkatkan IQ mereka. Irama musik terutama musik klasik dapat
menstimulasi sel otak. Sebagian besar dari musikus genius dunia adalah
orang Yahudi.

Satu dari 6 anak Yahudi, diajarkan matematik dengan konsep yang berkait
langsung dengan bisnis dan perdagangan. Ternyata salah satu syarat untuk
lulus dari Perguruan Tinggi bagi yang Majoring-nya Bisnis, adalah, dalam
tahun terakhir, dalam satu kelompok mahasiswa (terdiri dari 10 orang),
harus menjalankan perusahaan. Mereka hanya dapat lulus setelah
perusahaannya mendapat untung 1 juta US Dollar. Itulah sebabnya, maka
lebih dari 50% perdagangan di dunia dikuasai oleh orang Yahudi. Design
"Levis" terakhir diciptakan oleh satu Universitas di Israel, fakultas
"business and fashion".

Olah raga untuk anak-anak, diutamakan adalah Menembak, Memanah dan Lari.
Menembak dan Memanah, akan membentuk otak cemerlang yang mudah untuk
"fokus" dalam berpikir!

Di New York, ada pusat Yahudi yang mengembangkan berbagai kiat berbisnis
kelas dunia. Disini terdapat banyak sekali kegiatan yang mendalami
segi-segi bisnis sampai kepada aspek-aspek yang mempengaruhinya. Dalam
arti mempelajari aspek bisnis yang berkaitan juga dengan budaya bangsa
pangsa pasar mereka. Pendalaman yang bergiat nyaris seperti
laboratorium, "research and development" khusus perdagangan dan bisnis
ini dibiayai oleh para konglomerat Yahudi. Tidak mengherankan bila
kemudian kita melihat keberhasilan orang Yahudi seperti terlihat pada
Starbuck, Dell Computer, Cocacola, DKNY, Oracle, Pusat film Hollywood,
Levis dan Dunkin Donat.

Khusus tentang rokok, negara yang mengikuti jejak Israel adalah
Singapura. Di Singapura para perokok diberlakukan sebagai warga negara
kelas dua. Semua yang berhubungan dengan perokok akan dipersulit oleh
pemerintahnya. Harga rokok 1 pak di Singapura adalah 7 US Dollar,
bandingkan dengan di Indonesia yang hanya berharga 70 sen US Dollar.
Pemerintah Singapura menganut apa yang telah dilakukan oleh peneliti
Israel, bahwa nekotin hanya akan menghasilkan generasi yang "Bodoh" dan
"Dungu".

Percaya atau tidak, tentunya terserah kita semua. Namun kenyataan yang
ada terlihat bahwa memang banyak sekali orang yahudi yang pintar!
Tinggal, pertanyaannya adalah, apakah kepintarannya itu banyak
manfaatnya bagi peningkatan kualitas hidup umat manusia secara
keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar