Sabtu, 02 Maret 2013
nasehat untuk putriku
Nasehat Seorang ulama Suria Syaikh Ali At-Tonthowi
ﻪﻤﺣﺭ ﻪﻠﻟﺍ kepada para gadis agar TIDAK TERTIPU LAKI
LAKI TUKANG GOMBAL
Sebelum nasi menjadi bubur Wahai putriku…aku
adalah seorang yang berjalan pada umur 50 tahunan…
masa muda telah meninggalkanku, meninggalkan
impian-impiannya dan angan-angan kosongnya. Aku
pun telah banyak merantau di negeri-negeri, aku telah
bertemu dengan berbagai model manusia. Aku
memiliki banyak pengalaman tentang orang-orang…
maka dengarlah -wahai putriku- sebuah nasehat yang
sungguh-sungguh dariku, yang aku ungkapkan
berdasarkan umurku dan pengalaman-pengalamanku,
engkau tidak akan mendengarkannya dari selainku.
Sungguh aku telah banyak menulis…aku telah
menyeru…menyeru kepada pembenahan akhlak dan
penghilangan kerusakan dan penundukan syahwat…
bahkan sampai-sampai pena-penaku telah lelah…lisan-
lisan telah bosan…akan tetapi kami tidak bisa berbuat
apa-apa. Kami tidak berhasil menghilangkan
kemungkaran, bahkan kemungkaran-kemungkaran
semakin bertambah…kerusakan semakin tersebar…,
para wanita semakin membuka wajah-wajah mereka,
membuka aurot mereka, bahkan semakin buka-
bukaan…semakin bertambah kerusakan, semakin
melebar lingkaran kerusakan…, berkembang dari satu
negeri ke negeri yang lain…bahkan sampai-sampai
tidak ada satu negeri Islampun –menurut
persangkaanku- yang selamat dari kerusakan ini.
Bahkan negeri Syaam (Suria), yang dahulunya
bertebaran jilbab yang menutup sekujur tubuh, yang
memiliki sikap keras dalam menjaga kehormatan dan
menutup aurot, maka sungguh telah nampak para
wanita-wanita Syaam dalam kondisi membuka wajah-
wajah mereka, membuka kerudung mereka,
menampakan lengan-lengan dan leher-leher mereka….
Ternyata kami –para dai- tidak berhasil, bahkan aku
menyangka kami tidak akan pernah berhasil. Tahukah
engkau wahai putriku kenapa demikian?
Karena hingga hari ini kita belum berhasil menemukan
pintu perbaikan, dan kita belum tahu jalan menuju
perbaikan. Sesungguhnya pintu perbaikan berada di
hadapanmu wahai putriku…kuncinya berada di
tanganmu…
Jika engkau telah memiliki kuncinya dan engkau
memasuki pintu perbaikan tersebut maka kondisi akan
berubah…
Memang benar bahwasanya lelakilah yang menjalankan
langkah awal dalam melakukan dosa…dan bukan
seorang wanita yang melangkahkan langkah awal
selamanya…akan tetapi kalau bukan karena
keridhoanmu tentu sang lelaki tidak akan maju
melangkah…
Kalau bukan karena kelembutanmu…sang lelaki tidak
akan semakin bersemangat.
Engkaulah wahai putriku yang telah membukakan pintu
baginya…lalu iapun membuka pintu tersebut.
Engkaulah wahai putriku yang berkata, "Silahkan masuk
wahai pencuri…!". Tatkala ia mencurimu lalu
engkaupun berteriak, "Tolonglah aku…wahai manusia,
sungguh aku telah dicuri…"
Sungguh kalau engkau mengetahui wahai putriku
bahwasanya para lelaki seluruhnya adalah serigala, dan
engkau adalah seekor domba tentu engkau akan lari
sejauh-jauhnya dari mereka sebagaimana larinya seekor
domba dari terkaman serigala. Jika engkau tahu mereka
para lelaki semuanya para pencuri tentunya engkau
akan mengambil penjagaan untuk menjagamu
sebagaimana seorang yang pelit menjaga hartanya dari
pencuri. Jika serigala tidaklah menghendaki dari seekor
domba kecuali dagingnya maka sesungguhnya apa yang
diinginkan oleh seorang lelaki darimu (yaitu mahkota
keperawananmu-pen) tentu lebih mulia di sisimu dari
daging domba, dan lebih buruk pada dirimu kalau
engkau hidup dalam kehilangan mahkotamu daripada
engkau meninggal. Ia mengingkan dari perkara yang
paling berharga pada dirimu, yaitu harga dirimu yang
dengannya engkau menjadi mulia…, dengannya engkau
bisa berbangga dan bisa menjalani kehidupan.
Kehidupan seorang putri yang telah dicuri harga dirinya
(mahkota keperawanannya) oleh seorang lelaki, seratus
kali lebih berat dari kematian bagi seekor domba yang
telah disantap dagingnya oleh seekor serigala…benar
demi Allah..
Tidaklah seorang pemuda melihat seorang gadis kecuali
sang pemuda dengan khayalannya akan menelanjangi
sang gadis dari pakaiannya, lalu ia mengkhayalkan sang
gadis tanpa busana sama sekali. Sungguh demi Allah…,
aku bersumpah kepada engkau untuk kedua kalinya…,
dan jangan sekali-kali kau membenarkan perkataan
sebagian pemuda yang menyatakan bahwa mereka
tidaklah melihat pada seorang gadis kecuali akhlak dan
adabnya…bahwasanya mereka berbicara dengan
seorang gadis sebagaimana pembicaraan seorang
sahabat, dan mereka mencintainya sebagaimana
kecintaan seorang sahabat. Ini adalah kedustaan…demi
Allah…
Jika seandainya engkau –wahai putriku- mendengar
pembicaraan para pemuda tatkala mereka sedang
berkumpul sendirian maka engkau tentu akan
mendengar hal-hal yang sangat ngeri dan menakutkan.
Tidaklah seorang pemuda tersenyum kepadamu…,
tidaklah ia lembut kepadamu…, tidaklah ia melayanimu
kecuali ini hanya sebagai pembuka untuk mencapai apa
yang ia inginkan. Atau paling tidak ia mengesankan
pada dirinya bahwasanya itu adalah pembukaan saja.
Lantas setelah itu apa? Apa seterusnya wahai putriku?,
renungkanlah…kalian berdua bersama-sama akan
merasakan kelezatan (zina) yang hanya sesaat, lalu
iapun melupakanmu…akhirnya engkau sendirian yang
akan merasakan pahitnya. Lelaki itu pergi
meninggalkanmu dan mencari mangsa gadis lain yang
hendak ia curi kehormatannya. Sementara engkau
menanggung beratnya janin yang ada diperutmu,
kesedihan yang menyelimuti dirimu, rasa malu dan aib
yang tercapkan di keningmu. Masyarakat memaafkan
sang lelaki yang zolim, mereka berkata, "Ia lelaki yang
tersesatkan, kemudian bertaubat". Sementara engkau
tetap menjadi corengan hitam kerendahan, kehinaan
meliputimu sepanjang hayatmu, masyarakat tidak akan
memaafkanmu.
Jika engkau dahulu tatkala bertemu dengannya lantas
engkau husungkan dadamu dan engkau palingkan
pandanganmu darinya, engkau tunjukkan ketegasan
dan sikap berpalingmu…lantas jika ia tidak juga
berpaling darimu setelah sikapmu ini dan setelah
engkau memakinya dengan lisanmu atau engkau
tampar dia dengan tanganmu, lalu engkau lepaskan
sendalmu dan kau pukulkan ke kepalanya…, seandainya
engkau melakukan ini semua tentu setiap orang yang
lewat akan menolongmu untuk mengusirnya. Dan
setelah itu tidak akan ada pemuda fajirpun yang akan
mengganggu para gadis sholehah. Engkau akan melihat
–jika ia pemuda yang sholeh- tentu ia akan datang
kepadamu dengan bertaubat dan memohon ampun
darimu, dia akan meminta agar bisa menjalin
hubungan denganmu dengan cara yang halal, ia akan
mendatangimu untuk menikahimu.
Ketahuilah…bahwasanya seorang gadis bagaimanapun
tinggi kedudukannya, bagaimanapun kayanya dia,
betapapun ketenarannya…ia tidak akan menemukan
cita-citanya dan kebahagiaannya yang terbesar kecuali
pada pernikahan, yaitu ia menjadi seorang istri yang
sholihah, menjadi seorang ibu yang dihormati dan ibu
rumah tangga. Apakah ia seorang ratu, ataukah putri
raja, ataukah artis holiwood yang memiliki kesohoran
dan ketenaran yang menipu banyak para wanita.
Saya mengetahui dua orang wanita pujangga yang
sudah tua di Mesir dan Syaam, mereka berdua benar-
benar pujangga. Mereka telah memiliki harta dan
puncak keahlian bahasa, akan tetapi keduanya
kehilangan suami mereka berdua, jadilah mereka
berdua kehilangan akal mereka, dan jadilah mereka
berdua orang gila. Tidak usah kau bertanya kepadaku
tentang nama mereka berdua !!! kedua wanita ini
terkenal.
Pernikahan merupakan puncak angan-angan seorang
wanita, meskipun ia adalah anggota parlemen atau
memiliki kekuasaan. Seorang wanita yang fasiq dan
hina pengikut hawa nafsu tidak akan dinikahi oleh
seorang lelakipun. Bahkan lelaki yang hobi
menggelincirkan gadis yang mulia dengan janji akan
menikahinya, jika ia berhasil menggelincirkannya
(berhasil menzinahinya) maka iapun akan
meninggalkan gadis tersebut setelah menjatuhkannya.
Jika ia ingin menikah maka iapun akan mencari wanita
yang mulia, karena ia tidak ridho jika istrinya, ibu
rumah tangganya, ibu anak-anaknya seorang wanita
yang rendahan.
Seorang lelaki meskipun ia adalah seorang yang fasik
dan suka berzina, jika ia tidak mendapatkan di pasar
kelezatan seorang gadis yang rela untuk ditumpahkan
mahkotanya dibawah kedua kaki sang lelaki, atau rela
untuk menjadi bulan-bulanan sang lelaki, jika lelaki
pezina ini tidak menemukan seorang gadis yang fasik,
atau gadis yang buruk yang mau untuk dinikahinya
dalam agama Iblis (yaitu zina) dan syari'at kucing-
kucing jalanan…, maka ia akan mencari wanita yang
akan menjadi istrinya sesuai dengan ajaran Islam. Maka
kebangkrutan pasar pernikahan yang syar'i disebabkan
oleh kalian para wanita, kalau seandainya tidak ada
wanita-wanita yang fasiq maka tidak akan sepi pasar
pernikahan yang syar'i dan tidak akan ramai pasar
perzinahan…lantas kenapa kalian tidak bertindak??
Kenapa kalian tidak bertindak??
Kalian –para wanita- lebih utama untuk bertindak,
karena kalian lebih paham tentang bahwasanya wanita
-yaitu kalian para wanita yang mulia hendaknya
memerangi bencana ini-. Kalian pula yang lebih tahu
tentang cara menjelaskan yang terbaik terhadap wanita
(yang hendak dikerjain oleh para lelaki rusak-pen).
Karena tidak ada yang menjadi korban kerusakan ini
kecuali kalian para wanita, yaitu para gadis yang mulia,
yang beragama…., betapa banyak wanita yang shalihah
di rumah-rumah yang sudah mencapai usia pernikahan
akan tetapi tidak menemukan calon suami dikarenakan
para lelaki telah mendapatkan para wanita yang siap
menjadi pacar dan kekasih mereka sehingga para
pemuda tidak membutuhkan para wanita yang
sholehah…..
Ingatkanlah para wanita agar mereka takut kepada
Allah…
Jika mereka tidak takut kepada Allah maka
sampaikanlah kepada mereka akan bahayanya penyakit
yang timbul akibat pergaulan bebas…
Jika mereka tidak kawatir dengan penyakit tersebut
maka katakanlah kepada mereka, "kalian sekarang
adalah wanita muda yang cantik, karenanya para
pemuda mendatangi kalian dan berkumpul di sekitar
kalian…, akan tetapi…apakah kecantikan dan masa
muda kalian akan bertahan?, bagaimana nasib kalian
jika kalian telah tua dengan pungguh yang bongkok,
wajah yang keriput, maka siapakah yang akan
memperhatikan kalian? Siapakah yang akan bertanya-
tanya tentang kondis kalian?
Tahukah kalian siapakah yang memperhatikan para
wanita tua dan menghormati mereka??, putra dan putri
merekalah yang akan menghormati dan menghargai
mereka…cucu-cucu merekalah…maka tatkala itulah
sang wanita tua menjadi seorang ratu yang
menyandang mahkota di atas singgasananya.
Lain halnya dengan wanita tua yang terjerumus dalam
perzinahan…bagaimanakah kondisinya tatkala telah tua
renta??
Apakah kalian para wanita rela menghorbankan
kebahagiaan kalian di masa tua hanya untuk
memperoleh kelezatan perzinahan yang hanya sesaat?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar