Kamis, 28 Maret 2013
kematian yang kulupakan. .
Ketika satu per satu sahabatku pergi
meninggalkanku…
Menuju alam yang belum pernah kuketahui wujudnya. Aku masih juga
belum ter sadarkan. Kematian itu datang tak mengetuk pintu.
Mencerabut manusia dari orang-orang terkasihnya tak peduli ia miskin
atau kaya,tua atau muda,sengsara atau bahagia,siap atau tak siap
menyambutnya.
Masih saja aku bergeming. Menganggap kematian itu masih jauh
dariku. Kematian adalah milik orang lain. Aku? Entah lah..Yang jelas aku
yakin ia masih jauh dariku. Lihat saja tubuhku yang bugar,lenganku yang
kokoh,pandangan mataku yang tajam,langkah kakiku yang tegap, tak
ada satu pun yang menunjukkan bahwa aku pantas dijemput maut.
Aku senantiasa menjaga kebugaran tubuhku. Olahraga dan suplemen
vitamin menjadi makananku sehari-hari. Pun check up rutin kulakukan
setahun sekali. Sungguh,saat ini aku tak yakin kematian akan
menghampiriku.
Hingga sore tadi tubuhku tiba-tiba menggigil. Bukan,bukan karena sakit,karena seperti kubilang tadi,aku
rajin berolahraga,minum vitamin,dan berobat rutin ke dokter. Aku tergetar oleh sebuah pesan singkat
yang singgah di selulerku. Seorang sahabat (lagi-lagi) meninggalkanku tanpa pamit. Seorang sahabat
yang pagi tadi masih kunikmati tawanya yang berderai-derai,tegap badannya yang gagah,langkah
kakinya yang tegap,pandangan matanya yang tajam…
Oh kematian…pelajaran apa yang hendak kau bagi kali ini?
Bahwa kematian itu datang tiba-tiba?
Bahwa kita tak pernah tahu kapan ia menjemput kita?
Bahwa kematian tak mungkin menghampiri kita di usia yang masih belia?
Benarkah?
Bukankah Dia telah mengingatkan kita dalam kitab-Nya yang sempurna bahwa tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati?
Bukankah Dia juga mengingatkan melalui lisan utusan-Nya yang mulia bahwa orang yang paling cerdas
diantara kita adalah yang paling banyak menyiapkan bekal untuk kehidupan akhiratnya?
Bukankah Dia telah ‘memvonis’ saat kepulangan kita seiring Ia hembuskan ruh di jasad kita?
Sungguh,berulang kali Dia mengingatkan kita akan satu kepastian ini.
Masihkah kita menganggap bahwa kematian itu datang tiba-tiba?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar