Kamis, 29 November 2012
Struktur Hutang
Struktur hutang menjelaskan suatu komposisi jangka
waktu hutang yang dipergunakan oleh perusahaan,
baik jangka pendek, menengah, ataupun jangka
panjang, dan dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang
tersebut
Macam-macam hutang antara lain:
1. Hutang Jangka Pendek
2. Hutang Jangka Menengah
3. Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Pendek
Sumber pendanaan Hutang jangka pendek
dikelompokkan menjadi :
1. Variable Keputusan Pasif, jumlah sumber dana
tersebut akan tergantung pada keputusan aspek
yang lainnya sesuai dengan aktivitas perusahaan.
Misalnya: pembelian bahan baku secara kredit,
rekening-rekening accruals.
2. Variable Keputusan Aktif, perusahaan harus secara
aktif mencari dan mendapatkan sumber dana dan
dalam memperolehnya harus mempunyai
perjanjian-perjanjian formal kepada Kreditor.
Misalnya: hutang Bank.
Hutang Jangka Menengah
Pada jenis hutang ini biasanya pembayaran hutang
dilunasi pada saat aktiva yang dibiayai dengan hutang
tersebut tidak lagi diperlukan. Akan tetapi,
pembayaran biasanya juga dilakukan secara berkala.
Manfaat hutang ini yaitu bahwa hutang tersebut
dapat disesuaikan dengan kesediaan arus kas dalam
melunasi hutang tersebut.
Hutang Jangka Panjang
Pada umumnya hutang jangka panjang mempunyai
waktu sekitar lebih dari 5 tahun, bahkan ada yang
beranggapan bahwa hutang ini mempunyai jangka
waktu 10 tahun.
Hutang jangka panjang mempunyai kaitan dengan
struktur modal. Apabila perusahaan meminjam dana
dan mengembalikannya dalam jangka waktu yang
relatif lama maka pinjaman/ hutang tersebut akan
menjadi bagian dari struktur modal perusahaan.
Perbandingan antara hutang jangka panjang yang
bersifat pinjaman dan modal sendiri biasanya
didefinisikan sebagai modal.
Hutang jangka panjang juga terbentuk akibat
diperpanjangnya pinjaman/ hutang jangka pendek
maupun hutang jangka menengah, hal itu dilihat
atas dasar waktu pembayaran hutang tersebut.
Jenis-jenis hutang jangka panjang antara lain:
1. Obligasi
2. Hipotik
3. Kredit Investasi
Pertimbangan Dalam Keputusan Hutang
Semakin lama pinjaman/ hutang maka semakin aman
perusahaan karena semakin kecil menanggung resiko
kebangkrutan, akan tetapi biaya bunganya semakin
besar.
Semakin besar kemungkinan dalam memperpanjang
jangka waktu hutang, maka semakin besar biaya
perpanjangan yang harus dikeluarkan dan
kemungkinan akan menanggung resiko kebangkrutan.
Struktur Jangka Waktu Pendanaan
Pendekatan Hedging
Adalah strategi pembiayaan setiap aktiva dengan
jangka yang kurang lebih sama dengan jangka waktu
perputaran aktiva tersebut menjadi kas. Pendekatan
ini berdasar pada matching principle yang
menyatakan bahwa sumber dana hendaknya
disesuaikan dengan berapa lama dana tersebut
diperlukan.
Kesimpulan
Pendanaan perusahaan didapat dari pinjaman/
hutang baik dalam jangka waktu pendek, menengah,
maupun dalam jangka waktu yang panjang. Hal itu
juga tergantung dari besar kecilnya aktivitas
perusahaan. Pertimbangan yang diambil untuk
melakukan hutang tidak hanya berlandaskan
kebutuhan perusahaan saja, akan tetapi harus
berlandaskan juga resiko kerugian atau kebangkrutan
yang akan dialami setelah melakukan hutang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar