Jumat, 18 Januari 2013
bahaya harta yg haram
Dari Jabir bin Abdillah RA, ia berkata, “Telah
diriwayatkan kepada kami bahwa Rasulullah
SAW bersabda, ‘Wahai Kaab bin Ujroh, aku mohonkan
perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan
orang-orang bodoh.’
Kaab bertanya, ‘Apakah itu, wa hai Rasulullah?’
Beliau menjawab, ‘Setelahku akan ada para penguasa di
mana siapa yang ikut mereka dan membenarkan ucapannya
serta mendukung kezalimannya maka mereka bukanlah
golonganku dan aku tidak termasuk golongannya dan
mereka tidak akan masuk dalam telagaku’.”
“Dan barang siapa yang tidak mau ikut mereka, tidak
membenarkan ucapannya dan tidak mendukung
kezalimannya, maka mereka termasuk golonganku dan aku
termasuk golongannya serta mereka akan masuk dalam
telagaku.”
“Wahai Kaab bin Ujroh, shalat adalah taqarrub, puasa adalah
benteng, sedekah menghapuskan kesalahan seperti air
memadamkan api. Hai Kaab, tidak akan masuk surga orang
yang dagingnya tumbuh dari makanan haram karena neraka
lebih dekat dengannya.” (HR Muslim, Nasai, ad-Darami).
Allah memerintahkan kita agar selalu makan makanan halal
dan menjauhi yang haram sebagai bentuk syukur untuk
menambah keberkahan hidup. (QS al-Baqarah [2]: 172).
Orang yang memakan makanan halal akan dilindungi dari
api neraka.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata,
“Seseorang di bawah tanggungan Rasulullah SAW bernama
Kirkiroh, kemudian ia meninggal. Namun Rasul berkata, ia
akan masuk ke neraka. Maka, para sahabat pergi
memeriksanya, ternyata mereka menemukan sebuah baju
jubah hasil tipuan.” (Shahih Bukhari, hadis No. 2845).
Di antara bahaya memakan harta haram, pertama,
pelakunya akan masuk neraka. “Barang siapa yang
mengambil hak milik orang Muslim dengan menggunakan
sumpah, maka Allah akan mewajibkannya masuk neraka dan
diharamkan masuk surga.”
Seorang bertanya, “Walaupun barang yang kecil, wahai
Rasulullah?” Beliau bersabda, “Walaupun sepotong kayu
arok.” (HR Muslim, Nasai, ad-Darami dari Abu Umamah).
Kedua, pemakan haram tidak akan mencapai derajat takwa.
Orang bertakwa adalah ahli surga. Dari Atiyyah as- Sa’di,
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba tidak akan
mencapai derajat muttaqin sampai meninggalkan sebagian
yang halal karena khawatir terperosok pada yang haram.”
Ketiga, orang yang makan makanan haram kesadaran
beragamanya sempit, artinya tidak banyak beramal yang
mendapat pahala sehingga mudah masuk neraka. “Seorang
mukmin akan berada dalam kelapangan agamanya selama
tidak makan yang haram.” (HR Bukhari).
Keempat, pemakan harta haram tidak diterima amalnya dan
ditolak doanya. “Demi Zat yang jiwaku berada dalam
genggaman-Nya, seorang yang memasukkan sekerat daging
haram ke perutnya, maka tidak akan diterima amalnya
selama 40 hari dan barang siapa yang dagingnya tumbuh
dari barang haram dan riba maka neraka lebih utama untuk
membakarnya.” (HR Muslim, Tirmidzi, Ahmad dan ad-
Darami).
Orang yang makan harta haram sama dengan berusaha
menghancurkan dirinya, merusak ibadahnya,
mempermainkan doanya dan menghancurkan keluarga serta
keturunannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar