Jumat, 18 Januari 2013
subh. smg usia kita barokah
Suatu kenikmatan yang amat besar saat
kita tidur kemudian kita terbangun kembali. Tidak semua
orang dapat merasakan kenikmatan ini. Saat subuh pun
merupakan suatu pelajaran yang binatang ajarkan kepada
manusia. Waktu subuh sautan ayam telah mengajarkan kita
untuk bangun dan mengucap rasa syukur terhadap Allah.
Pada saat tersebut, seseorang tertidur tanpa berhubungan
dengan dunia nyata. Tubuh dan jiwanya terpisah. Saat ini,
yang dia pikirkan sebagai tidur, sebenarnya adalah sejenis
kematian. Allah menerangkan dalam Al-Qur’an bahwa jiwa
manusia diambil pada saat mereka tertidur.
Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia
mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian
Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk
disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian
kepada Allahlah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan
kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan (Al-An’am:60)
Sesungguhnya saat kita tertidur Allah mematikan kita sesaat.
Oleh karenanya Rasulullah mengajarkan doa “Alhamdulillahi
al-ladzi ahyaana ba’da ma amatana wa ilaihi an-nushur”
artinya “Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami
setelah dimatikan- Nya, dan kepada-Nya kami akan
kembali”.
Suasana segar di pagi hari memberikan inspirasi tertanda
kekuasaan Illahi. Segarnya udara pagi belum terkontaminasi
polusi memberikan khasiat yang luar biasa bagi pernafasan
kita. Kualitas oksigen yang baik ini akan memaksimalkan
kerja otak, mencegah kerusakan paru-paru, memperlancar
peredaran darah, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Di
saat orang membuka matanya di pagi dini hari, dia
menujukan pikirannya kepada Allah dan memulai hari
dengan sebuah shalat yang khusyuk, shalat subuh.
Bagi mereka yang beriman dan hidup berdasarkan ajaran Al
Qur’an, setiap hari baru penuh akan bukti keberadaan Allah
dan kenyataan yang menuntun kepada iman. Sebagai
contoh, membuka mata dan memulai hari merupakan salah
satu nikmat Allah kepada manusia dan kenyataan yang
menuntun kepada iman yang perlu direnungkan.
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan
(memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya;
maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai
waktu yang ditetapkan (Az-Zumar:42)
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah berfirman bahwa jiwa
manusia diambil pada saat tidur, namun dikembalikan lagi
sampai waktu yang telah ditentukan untuk kematian datang.
Selama tidur, seseorang setengah kehilangan kesadaran
terhadap dunia luar. Untuk bangkit dari “kematian” tidur
kepada kesadaran dan kondisi yang sama seperti pada hari
sebelumnya, dan untuk dapat melihat, mendengar, dan
merasakan dengan baik dan sempurna adalah sebuah
keajaiban yang harus kita renungkan. Seseorang yang
berangkat tidur di malam hari tidak dapat memastikan
bahwa nikmat yang tiada bandingannya ini akan diberikan
lagi kepadanya besok pagi. Dan kita tidak pernah dapat
memastikan apakah kita akan mengalami bencana atau
bangun dalam kondisi sehat. [1]
Sementara pengertian dari barakah itu sendiri ialah “ziyadah
Al-Khair” artinya bertambah kebaikan. Sungguh beruntung
bagi orang yang dalam hidupnya panjang umur dan banyak
amal kebaikan atau amal shalihnya. Semoga kita bisa
memanfaatkan usia, sehingga dapat beramal shalih dengan
ikhlas, aamiin .
Wallahua’lam bishshawab
[1] Harun Yahya (24 jam seorang muslim)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar