Jumat, 18 Januari 2013
kejujuran . .
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang
khianat dan apa yang disembunyikan oleh
hati." (QS Ghafir: 19).
"Sesungguhnya Rabb-mu benar-benar mengawasi." (QS al-
Fajr: 14).
Suatu hari, Khalifah Umar bin Khattab berjalan melintasi
padang rumput. Dia terpesona melihat kambing-kambing
yang gemuk dan sehat.
Dia kemudian menemui sang penggembala dan berniat
untuk membelinya. Namun, budak itu menolak, dengan
alasan kambing itu punya majikannya.
Khalifah Umar berkata lagi, "Bilang saja kepada majikanmu
bahwa kambing itu dimakan serigala."
Namun, apa kata si bocah gembala? "Kalau begitu, di mana
Allah?" Akhirnya, Umar membebaskan budak tersebut dan
menyerahkan seluruh kambing itu kepadanya.
Pada waktu lainnya, ketika musim paceklik, Khalifah Umar
berjalan berkeliling Kota Madinah. Sebelumnya, dia
mewanti-wanti kepada kaum Muslim agar jangan berlaku
curang.
Ketika pada suatu malam dia melintas dekat sebuah rumah,
terdengar percakapan antara seorang ibu penjual susu dan
anak gadisnya. Sang ibu menyuruh anaknya untuk
mencampur susu tersebut dengan air, supaya hasilnya lebih
banyak dan mereka untung lebih besar.
Namun, sang gadis tidak mau, karena Khalifah Umar
melarang warga mencampur susu dengan air. "Memang,
tidak ada orang yang mengetahui perbuatan kita. Tapi, di
mana Allah? Allah dan para malaikat tahu, dan besok di hari
kiamat kita akan dimintai pertanggungjawabannya," kata si
gadis.
Mendengar kejujuran sang gadis, Khalifah Umar lalu
mengambilnya sebagai menantu.
Dua kisah di atas menggambarkan betapa agungnya
kejujuran. Kejujuran yang lahir dari iman yang teguh kepada
Allah SWT. Iman yang meyakini bahwa Allah Mahamelihat
apa pun yang kita lakukan, biarpun tidak ada orang lain yang
tahu. Selalu jujur kapan pun dan di manapun. Selalu merasa
diawasi oleh Allah SWT (muraqabah).
Rasul SAW memerintahkan kepada setiap Muslim untuk
selalu bersikap dan berbuat jujur. Sebaliknya, Rasul SAW
mengingatkan setiap Muslim agar menghindari sikap dan
perbuatan dusta.
Mari kita simak hadis berikut ini: "Bersikaplah jujur.
Sesungguhnya kejujuran mengantarkan pada kebaikan, dan
kebaikan mengantarkan ke surga… Jauhilah bohong.
Sesungguhnya kebohongan menyeret pada kedurjanaan, dan
kedurjanaan menyeret ke neraka…" (HR Muslim).
Jujur adalah mahkota kehidupan. Karena itu, sudah
seharusnya kaum Muslim senantiasa berpegang teguh pada
kejujuran. Kejujuran akan mencegah seseorang dari
melakukan hal-hal yang tidak diridai Allah SWT.
Misalnya, korupsi, berjudi, berzina, mencuri, merampok,
menipu, memperdaya orang lain, dan berbagai perbuatan
buruk lainnya yang selama ini, dan terutama akhir-akhir ini,
makin sering terjadi di negeri ini.
"Sesungguhnya Allah itu cemburu. Cemburunya Allah, yaitu
jika seseorang melakukan sesuatu yang diharamkan
terhadapnya." (HR Bukhari-Muslim).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar