Jumat, 19 April 2013
Demam berdarah atau Tifus?
Demam Berdarah atau Tifus?
Demam Berdarah atau Tifus ?
Demam berdarah dan tifus memiliki gejala yang dapat
dikatakan hampir sama. Kedua penyakit ini ditandai oleh
gejala berupa demam yang cukup tinggi. Jika kita salah
menduga jenis penyakit yang diderita, nantinya akan bisa
menyebabkan kesalahan penanganan yang justru akan
berakibat fatal bagi penderita. Lantas apa saja sebetulnya
perbedaan antara penyakit demam berdarah dan tifus?
Penyebab
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue, sehingga
penyakit ini dikenal juga dengan nama DBD yang merupakan
singkatan dari Demam Berdarah Dengue. Terdapat 4 jenis
virus demam berdarah yang biasa menyerang manusia.
Itulah yang menyebabkan pada beberapa kasus penderita
demam berdarah yang satu menunjukkan gejala yang
berbeda dengan penderita demam berdarah lainnya.
Penyakit ini menular dari satu penderita ke penderita lainnya
melalui nyamuk Aedes aegypti . Nyamuk Aedes aegypti yang
sebelumnya mengisap darah penderita DBD, jika kemudian
menggigit orang lain yang sehat maka virus demam
berdarah akan berpindah ke orang sehat tersebut dan orang
tersebut akan menderita demam berdarah.
Berbeda dengan demam berdarah, penyakit tifus disebabkan
oleh bakteri yang bernama Salmonella typhi . Bakteri ini
berkembang cepat pada tempat-tempat yang kotor.
Penyebaran bakteri ini dibantu oleh serangga pembawa
bakteri, salah satunya adalah lalat. Bakteri ini oleh lalat
dibawa ke makanan atau minuman dan seterusnya akan
masuk ke dalam tubuh orang yang mengkonsumsinya,
menyebabkan orang tersebut terkena penyakit tifus.
Gejala
Pada penderita demam berdarah, gejala-gejala yang biasa
ditemui adalah:
Badan pegal-pegal, sakit kepala, menggigil, buang-buang air
dan muntah.
Muncul bintik-bintik merah. Gejala ini mungkin tidak muncul
jika demam yang dialami baru sebentar. Untuk itu dapat
dilakukan teknik menjepit pembuluh darah mirip seperti saat
melakukan pemeriksaan tekanan darah. Setelah itu biasanya
bintik merah akan terlihat.
Setelah hari ketiga, biasanya demam akan turun dan
penderita akan merasa sudah sembuh tetapi setelah itu
demam dapat menyerang kembali. Pada masa ini sebaiknya
berhati-hati agar tidak menganggap sudah sembuh dan
tidak menjaga kesehatan.
Sementara pada penderita tifus, gejala yang muncul adalah :
Pada awalnya demam yang dialami tidak terlalu tinggi, lalu
kemudian akan meningkat terus hingga lebih dari 38 o C.
Khusus pada malam hari, suhu akan meningkat dan akan
turun pada pagi hari. Inilah yang membedakan demam tifus
dengan demam pada demam berdarah.
Batuk dan sakit tenggorokan
Diare dan nyeri perut
Pemeriksaan
Cara yang paling tepat untuk mengetahui apakah seseorang
menderita demam berdarah atau tifus adalah dengan
melakukan pemeriksaan darah. Dari pemeriksaan darah akan
dapat diketahui secara pasti penyakit yang diderita.
Pada pasien demam berdarah, pemeriksaan dilakukan
dengan memeriksa jumlah trombosit. Jika trombosit
menurun, biasanya < 100.000/µl, seseorang didiagnosis
mengalami demam berdarah. Tetapi, jika demam baru satu
hari belum bisa diketahui karena jumlah trombosit yang
masih normal. Pada kasus seperti ini, pasien dapat
memeriksa jumlah trombositnya jika masih mengalami
demam. Pada pemeriksaan yang lebih canggih, dapat
diketahui apakah darah mengandung virus dengue atau
tidak. Jika jumlah trombosit masih normal tetapi pada darah
positif mengandung virus dengue berarti positif mengalami
demam berdarah.
Sementara untuk pasien tifus dapat dilakukan tes Widal.
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah pada
darah mengandung antibodi terhadap bakteri Salmonella
typhi atau tidak. Jika hasil menunjukkan > 1/160 berarti
positif menderita tifus. Pemeriksaan lain dapat dilakukan
dengan memeriksa tinja penderita karena pada tinja
penderita tifus biasanya terdapat bakteri Salmonella typhi .
Pengobatan
Tidak ada obat khusus untuk mengobati penderita demam
berdarah karena tidak ada vaksin untuk membunuh virus
dengue. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga
agar penderita tidak mengalami dehidrasi. Jika penderita
tidak dapat makan dengan baik, mengalami diare atau
muntah, ada baiknya penderita dirawat di rumah sakit agar
dapat dibantu dengan infus.
Sedangkan untuk pengobatan tifus, biasanya diberikan
antibiotik untuk membunuh bakteri. Untuk menyembuhkan
usus yang luka, makanan yang dimakan tidak boleh keras
agar tidak memaksa kerja usus yang sedang sakit. Selain itu
hindari juga makanan yang asam dan pedas.
Cara Pencegahan
Cara pencegahan penyakit demam berdarah adalah melalui
gerakan 3M. Gerakan 3M yang dimaksud adalah menguras
bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan
mengubur barang-barang bekas.
Sementara untuk mencegah penyakit tifus dapat dilakukan
dengan cara menjaga lingkungan tetap bersih sehingga
bakteri tifus tidak dapat berkembang biak. Selain itu pilihlah
makanan dan minuman yang bersih untuk dikonsumsi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar