Senin, 04 Juni 2012

Kebiasaan menunda bagai kanker!

Kata tunda sering keluar dari mulut si Pemalas.
Biasanya orang memiliki seribu satu alasan untuk
menunda pekerjaan. Tetapi bagi siPemalas dari seribu
satu alasan itu 99% sulit dipertanggung jawabkan,
karena waktu mengemukakannya sekedar mencari
pembenaran, agar telihat pantas. Sehingga keluar
alasan itu hanya sekedar lintasan fikiran yang tidak
didasari oleh fakta-fakta sebenarnya, atau halangan
yang bersifat syar’i.
Apabila seseorang sering menggunakan alasan
menunda pekerjaan yang tidak dapat dibenarkan maka
sebenarnya dia sedang menanam bibit penyakit kangker
ganas yang sangat berbahaya bagi masa depannya dan
orang lain disekitarnya. Untuk itu perlu kita ketahui
berbagai penyakit yang akan ditimbulkan oleh jenis
kangker ganas yang bernama “Tunda “ ini.
1. Penyakit pertama menunda itu merusak pekerjaan
hari ini dan waktu yang akan datang dimana
penundaan itu ditempatkan. Hari ini entah karena apa
alasannya sehingga menjadi penyebab ditundanya
pekerjaan, berarti kalaupun hari ini tetap diisi aktifitas,
berarti aktifitas itu tanpa perencanaan, hal ini bisa saja
dapat dibenarkan kalau ada musibah-muibah besar,
seperti kematian, bendana alam, huru hara dan
sebagainya.
Tetapi jika itu hanya ada agenda lain yang dianggap
lebih “Penting” maka kata penting itu bisa dianggap
“Bohong” . Mengapa agenda penting koq dadakan
sehingga mengalahkan agenda yang sudah terjadwal.?
Agenda penting sudah pasti punya rencana dari jauh
jauh hari. Bagaimana seandainya anda merencanakan
menikah.? Pasti sudah dari jauh hari. Terus jika
menjelang hari H ada yang menawarkan aktifitas lain,
maukah anda undur penrnikahan..?
Begitu pula menunda itu merusak agenda yang akan
datang dimana ditempatkan, bukankah waktu yang
akan datang juga sudah punya rencana aktifitas,
akankan digeser juga, gara gara ada yang ditunda. Atau
waktu yang akan datang itu belum punya rencana
kegiatan, berarti memang hidup tanpa agenda dan
perencanaan, sehingga begitu mudahnya menyelipkan
agenda yang tertunda di hari kemudian…nauzubillahi
min zalik.
2. Penyakit kedua menunda itu merusak rencana
pribadi dan rencana orang lain. Seseorang yang biasa
menunda-nunda pekerjaan mungkin telah terbiasa
hidup tanpa agenda, na’uzubillahi. Sehinnga tidak
punya rencana, urgensi suatu aktifitas, atau sekala
prioritas suatu kegiatan, sehingga begitu mudahnya
mengalahkan rencana hari ini. Begitu pula jika kegiatan
itu melibatkan orang lain, karena harus dikerjakan
dengan tim work, jika ditunda maka akan merusak
agenda orang lain. Baik agenda hari ini, maupun
waktu akan datang dimana penempatan penundaaan
itu.
3. Penyakit ketiga menunda itu menunjukan kerja
yang tidak serius, tidak professional, tidak punya
planning, atau lemah planningnya, tidak punya skala
prioritas, tidak punya komitmen waktu, serta tidak
punya target yang kuat. Mudahnya menunda pekerjaan
menunjukan seseorang yang tidak punya wawasan akan
kerugian materi dan non materi yang ditimbulkan
akibat penundaan. Kerugian terbesar yang paling tidak
ternilai harganya adalah kerugian waktu. Inilah penyakit
kangker terganas ketika seseorang tidak mengerti
urgensi waktu dalam kehidupannya.
4. Penyakit keempat menunda itu menumpuk beban
atau sebaliknya membuang beban. Menunda berarti dia
akan menggabungkan pekerjaan hari ini dengan
pekerjaan yang akan datang. Mungkin saja yang akan
datang menjadi doble pekerjaanya, atau memang yang
akan datang belum punya agenda sehingga mudah
diselipkan begitu saja. nauzubillahi min zaalik.
Atau memang seseorang yang telah mengidap penyakit
easy going (EGP), hidup tidak mau terbebani. Tidak
punya agenda hidup jadi tergantung mood, ajakan
orang lain, lingkungan, acara TV , trend dan sebagainya,
jadi tidak merasa ada kerugianpun menunda acara,
karena sebelumnya memang tidak ada planning, jadi
ditunda yaaa emang gue pikirin..
5. Penyakit kelima menunda itu pekerjaan yang paling
mudah, sehingga semakin menunjukan bobot kwalitas
seseorang. Jika alasan penundaan itu tidak bisa
dipertanggung jawabkan, berarti menunjukan orang
yang kurang bertanggung jawab. Jika penundaan itu
sering, jadi kebiasaan dan bisa jadi hobby, berarti
menunjukan seringnya pula orang itu melakukan
pekerjaan yang tidak berbobot atau aktifitas murahan.
Kalau orang sering melakukan pekerjaan yang tidak
berbobot atau aktifitas murahan berarti menunjukan
pulan nilai orang tersebut.
Beberapa fenomena diberbagai tempat tongkrongan,
menunjukakan cukup banyak orang yang begitu mudah
melakukan aktiftas tanpa makna, hanya konkow,
katawa ktiwi, nyletak nyletuk, cuit cuit godain cewe, dan
sebagainya, sepertinya tidak punya kwajiban lain,
sehingga tidak merasa ada kerugian, buang buang
waktu.
Padahal kalau mau dihitung kwajiban kita misalnya Kita
untuk Allah, Rasul, dan Islam, kita untuk diri sendiri,
kita untuk keluarga, ayah dan ibu adik dan kakak, kita
untuk sekolah, kita untuk tetangga dan lingkungan
sekitar, kita untuk masjid, kita untuk organisasi, kita
untuk kampung, daerah, proinsi, kita untuk Negara, kita
untuk dunia. Maka kita akan dapatkan kesimpulan
bahwa pekerjaan dan kwajiban jauuuuh lebih banyak
dari waktu yang tersedia….
6. Penyakit keenam Menunda itu akan menimbulkan
penyakit SKS ( Sistem Kebut Semalam), walaupun
isitilah ini telah terjadi penyimpangan arti seolah olah
poisitif, terbukti ada buku soal soal UN yang berjudul
Sistem Kebut Semalam. Tetap saja kita harus
mengatakan hal itu sangat sangat negatife. Biasanya
sesuatu yang Instan banyak efek negatifnya.
Sebuah pekerjaan yang punya deadline, terus kita tunda
sampai menjelang hari H deadlinenya, bisa dipastikan
kita akan kerjakan dengan grabag grubug, grasa grusu,
serta dengan rasa panik atau stress. Hal ini akan sangat
membawa kwalitas hasil pekerjaanya menjadi minim.
Sekedar contoh, Sekolah yang menunda Pelaksanaan
Penerimaan Murida Barunya akan mendapatkan calon-
calon murid sisa yang sudah tidak lulus dimana mana.
Contoh lain seorang plajar yang baru belajar satu hari
menjelang UN akan terlihat beda cara membaca dan
ngebet ngebet bukunya, kemungkinan juga akan
mengurangi waktu tidurnya, sehingga memaksakan
diru untuk begadang. Padahal besok pagi tidak fresh
juga akan tidak optimal ketika mengerjakan soal soal.
Marilah kita sadari bahwa kata “tunda” itu musuh kita
yang sangat berbahaya, jangan didekati anggap saja ia
sebuah penyakit kronis dan komplikasi yang ganas. Juga
seperti narkoba sekali dicoba akan ketagihan, sehingga
ingin terus mengkonsumsi.
Ada Puisi yang dituis oleh seorang Tokoh asal Pakistan
yang bernama Mohammad Iqbal sebagai berikut :
Berhenti…
Tiada tempat di jalan ini…
Sikap lamban berarti mati.
Mereka yang bergerak,
Merekalah yang akan maju…
Mereka yang menunda,
Sedetik sekallipun…
Pasti…. Tergilasss….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar