Minggu, 03 Juni 2012

Selamat anakku kau telah sukses

Selamat Nak… Kau telah Sukses..
Karena berani menolak kerjasama…
Dengan “Tim Sukses UN” di sekolahmu…
Walau dengan resiko paling minim..
Kau dianggap orang aneh…
Selamat Nak.. Kau telah sukses..
Karena Kau telah menjadi seorang pemberani..
Berani melawan arus…
Ketika banyak siswa sibuk mencari bocoran..
Ketika terjadi transaksi tawar menawar harga…
Untuk mendapatkan selembar kertas kunci jawaban..
Kemudian patungan… membelinya…
Namun kau tetap percaya diri…
Sambil menjaga harga diri
Sehingga tidak ada kamus iri..
Begitu kuat terpatri disanubari..
Selamat Nak.. Kau telah sukses..
Karena Kau percaya diri dan punya harga diri…
Ketika ada tawaran Dari Dewa Penolong..
atau sinterklas…
Yang tergabung dalam “Tim Sukses UN”
Untuk menerima kunci mahal geratisan…
Tanpa susah payah,
Kau dijamin lulus UN dengan nilai tinggi..
Sehingga jiwa yang rapuh banyak bergelimpangan..
Tidak tahan melihat kesempatan…
Apalagi dewa penolong itu
orang yang selama ini kamu idolakan…
Dengan segudang dalil, usia lebih, wawasan luas,
dan jabatan di sekolahmu,
sewajarnya kau pasrah nak...
seperti teman temanmu lainnya..
Ternyata tidak…!
Kau masih bisa bertahan...
Selamat Nak.. Kau telah Sukses..
Kau telah memiliki ketegaran Jiwa
Tidak takut akan makian dan cercaan
Atau dianggap aneh, punya kelainan..
Bahkan dianggap orang gila atau sakit jiwa…
Kalau lah sebab engkau menolak kunci jawaban..
Terus dianggap “Gila” atau “Sakit Jiwa”
Ketahuilah nak…
Ayah semakin bangga punya anak “Gila”
Seperti Kau…
Selamat Nak… Kau telah Sukses
Karena kau telah memiliki keanehan..
Saat teman-teman mu bangga,
dengan hasil UN yang tinggi..
Sehingga sungkem di hadapan dewa penolong…
Yang telah memberikan kunci jawaban..
Tetapi kau tetap bangga dengan Nilai UN mu apa
adanya..
Bahkan ayah lihat kau pampang di kamar belajarmu..
Saat mereka berorientasi pada hasil…
Kau masih tetap berorientasi pada proses..
Saat mereka merasa bangga, kau merasa jijik…
Saat mereka Lupa..
Kau berhasil menghadirkan Tuhan dalam jiwamu
Selamat Nak… Kau telah Sukses…
Ketika orang lain melihat kamu Bodoh atau Telmi..
Karena kamu tidak mampu memikirkan,
Mereka yang sebelumlnya Do’a Bersama,
muhasabah sampai nangis nangis..
Bahkan didahului dengan training motivasi..
Juga tak terbilang try out, entah berapa kali…
Tetapi ketika hari H pelaksanaan UN,
Menjadi sangat berbeda pemandangannya..
aach... rasanya sia sia saja...
doa, muhasabah, training, try out seperti ngeledek
Tuhan...
Saat itulah fikiranmu tidak nyambung...
Kalaulah karena itu kau dianggap bodoh..
Ketahuilah.. nak..
Ayah sangat bangga…
memiliki anak “bodoh” sepert kau…
Selamat Nak… Kau telah sukses
Tidak mengulangi kesalahan generasi ayah dulu.
Karena kurang bimbingan agama..
sehingga Kurang melekat pengawasan Allah SWT
engkau bisa melihat hasilnya sekarang..
korupsi, kolusi, skandal dimana mana...
baik yang sudah maupun yang sedang menjabat..
Barang kali mereka sudah mulai korupsi ketika waktu
UN
zaman ayah namanya EBTANAS..
Jadilah korupsi sistemik dan sistematis…
Maafkan ayah nak…
tidak bisa memberikan contoh yang baik untuk mu
Selamat Nak.. Kau telah Sukses..
Sukses bukan kau telah jadi sarjana..
Bahkan engkau masih duduk di Kelas 12 SLTA..
Sukses bukan karena engkau telah menjadi orang kaya..
Bahkan engkau masih dapat subsidi dari Ayah..
Sukses karena engkau bisa menghadirkan Tuhan..
Dalam lubuk jiwa dan hatimu…
Sukses karena engkau merasa dilihat dan diawasi Allah
SWT.
Sukses karena engkau merasa di Backing Allah SWT..
Sukses karena engkau merasa di Muliakan Allah SWT
Sukses Karena engkau hanya mencari Muka dihadapan
Allah SWT
Sukses karena engkau tidak takut celaan & cerca’an
manusia..
Sukses karena engkau berhasil memberantas korupsi
mulai dari dirimu.. sendiri…
Sukses karena Pandanganmu berhasil menembus,
Pendidikan Korupsi secara Sistemik dan Sistematis…
Sukses karena engkau berhasil lolos
dari perangkap pertama..
Yang akan menjerumuskan kamu,
ke kubangan lumpur kotor dan busuk..
Suksek karena engkau berhasil belajar dari ikan dilaut
yang tidak ikut menjadi asin..sebagaimana
lingkungannya..
Sukses karena engkau punya tokoh Idola,
Yang sama dengan tokoh Idolanya Allah SWT..
Yaitu Bocah Sang Gembala kambing,
di Zaman Khalifah Umar bin Khattab RA…
Selamat Nak.. kau telah Sukses…
Hari ini ayah ingin mengucapkan,
syukur dan bangga pada mu…
atas segala prestasimu..
terutama prestasi yang Maha Dahsyat hari ini…
bukan nilai UN…ayah pun tidak menutut itu..
Bukan selembar kertas yang bernama ijazah..
Bukan foto bersama ayah dengan memakai toga…
Bukan serenceng gelar, karena itupun masih lama…
Tetapi berhasil menghadirkan kembali…
Sosok Sang Gembala Kambing…
Yang didalam jiwa dan hatinya,
darah dagingnya,
tulang sumsumnya,
syaraf dan otaknya,
telah mengalir Cahaya Allah SWT,
sehingga mempunyai jiwa yang tegar,
pendirian yang kokoh, bagai karang dilautan…
Tidak bergeming dengan ombak besar..
Siap menghadapi berbagai macam ujian,
cobaan, tantangan, rintangan, hambatan,
gangguang, bujukan, rayuan…
yang silih berganti, berutubi tubi, tak pernah berhenti
menimpa sekaligus menempa..Jiwamu…
Menjadi tampil percaya diri, semangat, berani, tegar,
mempromosikan
Satu kata yang sudah sangat langka dan sangat mahal
hari ini..
Yaitu kata : JUJUR…..!
Semoga Allah SWT memberimu pertahanan yang kuat..
Bukan hanya pada saat menghadapi UN saja..
Tetapi terus bertahan sampai ragamu dimakan rayap
dalam kubur…
Dari ayah yang bangga dan selalu mendo’akanmu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar