Senin, 04 Juni 2012

Rahasia Shodaqoh

Rahasia sedekah sudah dijelaskan oleh nabi Muhammad
saw, sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam al-
Quran, jauh sebelum literatur-literatur lainnya memberikan
keterangan mengenai rahasia yang terkandung di balik
praktik sedekah.
Adalah ustadz Yusuf Mansyur yang memopulerkan bahasan
mengenai rahasia sedekah ini dalam ceramah-ceramah yang
diberikannya kepada masyarakat, bahkan buku mengenai
rahasia sedekah sudah bisa kita temukan di toko buku.
Lantas, apa saja rahasia yang terkandung di balik sedekah
ini? Beberapa di antaranya adalah:
A. Rahasia sedekah: Terhindar dari Kematian Buruk
Rasulullah saw bersabda:
“Sedekah dapat menolak kematian yang buruk.” (Al-Wasail
6: 255, hadis ke 2)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat Rasulullah saw,
lalu ia mengucapkan: Assam ‘alayka (kematian atasmu).
Rasulullah saw menjawab: ‘Alayka (atasmu). Lalu para
sahabatnya berkata: Ia mengucapkan salam atasmu dengan
ucapan kematian, ia berkata: kematian atasmu. Nabi saw
bersabda: “Demikian juga jawabanku.” Kemudian Rasulullah
saw bersabda: “Sesungguhnya orang yahudi ini tengkuknya
akan digigit oleh binatang yang hitam (ular dan kalajengking)
dan mematikannya. Kemudian orang yahudi itu pergi
mencari kayu bakar lalu ia membawa kayu bakar yang
banyak. Rasulullah saw belum meninggalkan tempat itu
yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka Rasulullah
saw bersabda kepadanya: “Letakkan kayu bakarmu.”
Ternyata di dalam kayu bakar itu ada binatang hitam seperti
yang dinyatakan oleh beliau. Kemudian Rasulullah saw
bersabda: “Wahai yahudi, amal apa yang kamu lakukan? Ia
menjawab: Aku tidak punya kerjaan kecuali mencari kayu
bakar seperti yang aku bawa ini, dan aku membawa dua
potong roti, lalu aku makan yang satu potong dan satu
potong yang lain aku sedekahkan pada orang miskin. Maka
Rasulullah saw bersabda: “Dengan sedekah itu Allah
menyelamatkan dia.” Selanjutnya beliau bersabda: “Sedekah
dapat menyelamatkan manusia dari kematian yang
buruk.” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)
B. Rahasia sedekah: Bertambahnya rezeki
Rasulullah saw bersabda:
“Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat
menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian,
niscaya Allah menyayangi kalian.” (Al-Wasail 6: 255, hadis ke
11)
C. Rahasia sedekah: Terhindar Dari Bahaya
Rasulullah saw bersabda:
“Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa yang
memulai pagi harinya dengan sedekah ia tidak akan terkena
sasaran bala.” (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 15)
D. Rahasia sedekah: Menyempurnakan Keimanan
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sehingga ia
melakukan empat hal: Berakhlak baik, bersikap dermawan,
menahan karunia dari ucapan, dan mengeluarkan karunia
dari hartanya.” (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)
E. Rahasia sedekah: Pahala Yang Sangat Besar (Perang
Uhud)
Imam Ja’far Ash-Shadiq berkata bahwa Allah Swt berfirman:
“Segala sesuatu Aku wakilkan pada orang selain-Ku untuk
menggenggamnya kecuali sedekah, Aku sendiri dengan
tangan-Ku yang mengambilnya, sekalipun seseorang
bersedekah dengan satu biji korma atau sebelah biji korma.
Kemudian Aku menambahkan baginya sebagaimana ia
menambahkan sebelum meninggalkan. Kemudian saat ia
datang pada hari kiamat ia mendapat pahala seperti pahala
perang Uhud bahkan lebih besar dari pahala perang
Uhud.” (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)
F. Rahasia sedekah: Penjagaan Allah Sepanjang Hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Awali pagi harimu dengan sedekah, gemarlah bersedekah.
Tidak ada seorang mukmin pun yang bersedekah karena
mengharapkan apa yang ada di sisi Allah untuk menolak
keburukan yang akan turun dari langi ke bumi pada hari itu,
kecuali Allah menjaganya dari keburukan apa yang akan
turun dari langit ke bumi pada hari itu.” (Al-Wasail 6: 267,
hadis ke 3)
G. Rahasia sedekah: Merubah Takdir
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib (sa):
“Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir mubram (yang
telah ditetapkan). Wahai Ali, silaturahim dapat menambah
umur. Wahai Ali, tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya
membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan dalam ucapan
kecuali disertai perbuatan, dan tidak ada sedekah kecuali
dengan niat (karena Allah).” (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)
H. Rahasia sedekah: Penolak Hari Nahas
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Antara aku dan seseorang punya perhitungan tentang
bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja keluar rumah untuk
suatu urusan pada saat “Al-Su’ud” (bulan berada di manazil
Al-Su’ud), dan aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu
kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua
perhitungan yang baik. Kemudian orang itu memukulkan
tangan kanannya pada tangan kirinya, kemudian berkata:
Aku belum pernah sama sekali melihat hari seperti hari ini.
Aku berkata: Celaka hari yang lain dan hari apa itu? Ia
berkata: Aku ahli nujum, aku datang padamu pada hari
nahas, aku keluar rumah pada saat Al-Su’ud, kemudian kami
menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua perhitungan yang
baik. Ketika itulah aku berkata kepadanya: “Tidakkah aku
pernah menyampaikan suatu hadis yang disampaikan
padaku oleh ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari hari
nahas, maka hendak mengawali harinya dengan sedekah,
niscaya Allah menyelamatkannya dari hari nahas itu.
Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah dari malam
nahas, maka hendaknya mengawali malamnya dengan
sedekah niscaya ia diselamatkan dari malam nahas itu.
Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya aku mengawali
keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik bagimu
daripada ilmu nujum.” (Al-Wasail 6: 273, hadis ke 1)
I. Rahasia sedakah: Sedekah di Malam hari dan Siang hari
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata:
“Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat memadamkan
murka Allah, menghapus dosa besar dan mempermudah
perhitungan amal; sedekah di siang hari dapat
menumbuhkan harta dan menambah umur.” (Al-Wasail 6:
273, hadis ke 2)
J. Rahasia sedekah: Ali bin Abi Thalib
Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
“Sesungguhnya tawassul yang paling utama adalah
bertawasul dengan keimanan kepada Allah …, dengan
silaturrahim karena hal ini dapat menumbuhkan harta dan
menambah umur; dengan sedekah yang tersembunyi karena
hal ini dapat menghapuskan kesalahan dan memadamkan
murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal yang ma’ruf
(kebajikan) karena hal ini dapat menolak kematian yang
buruk dan menjaga dari pertarungan kehinaan…” (Al-Wasail
6: 275, hadis ke 4)
K. Sedekah itu mensucikan jiwa
Allah Ta`ala berfirman:
”Ambillah zakat dari sebagian harta mereka , dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka , dan
mendo`alah untuk mereka. Sesungguhnya dia kamu itu
( menjadi ) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka, Dan Allah
Mendengar lagi Maha Mengetahui.“ (QS At-Taubah: 103)
Matematika Dasar Sedekah
Menurut Yusuf Mansyur, seorang ustadz yang
memopulerkan bahasan rahasia sedekah, sedekah
mempunyai perhitungan matematisnya sendiri, seperti yang
diuraikan sebagai berikut:
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
10 – 1 = 19
Ya, di sana kita akan melihat keganjilan hitungan matematis.
Sebuah pengurangan yang justru menghasilkan
penambahan. Kenapa begitu? Kenapa bukan 10-1 = 9?
Inilah matematika sedekah, kita memberi dari apa yang kita
punya, dan Allah akan mengembalikan lebih banyak lagi.
Matematika sedekah di atas, diambil dari Quran Surat Al-
An`am ayat 160, Allah menjanjikan balasan 10X lipat bagi
mereka yang mau berbuat baik (sedekah), bahkan dalam
Quran Surat Al-Baqarah ayat 261, Allah menjanjikan hingga
700X lipat.
Sebelumnya, kita sudah mengetahui, bahwa:
10 - 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 - 2= 28
10 - 3= 37
10 - 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100
Sedekah 2.5 % Tidaklah Cukup
Dengan infak 2,5% yang biasa kita berikan, jika kita telaah
lebih jauh ternyata tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan.
Misalnya, seorang karyawan yang mempunya gaji 1 juta. Dia
punya pengeluaran rutin 2 juta, kemudian dia bersedekah
2,5% dari penghasilan yang 1 juta itu. Maka perhitungannya
adalah: 2,5% dari 1.000.000 = 25.000. Maka yang tercatat:
1.000.000 – 25.000 = 975.000.
Angka 975.000 bukan hasil akhir. Allah akan
mengembalikan lagi yang 2,5% yang dikeluarkan sebanyak
sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal
mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga)
sebesar: 975.000 + 250.000 = 1.225.000.
Jadi, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1 juta,
hanya Rp. 1.225.000,-. Angka ini masih jauh dari
pengeluaran dia yang sebesar 2 juta. Jadi, jika dia
sedekahnya 2,5%, dia harus mencari sisa Rp. 775.000 untuk
menutupi kebutuhannya.
Maka sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Hasilnya akan lebih
besar bila sedekah 10%.
perhitungannya adalah: 10% dari 1.000.000 = 100.000.
Maka yang tercatat : 1.000.000 – 100.000 = 900.000.
Ingatlah, angka 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan
mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak
sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000.
Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib
(rizki tak terduga) sebesar: 900.000 + 1.000.000 =
1.900.000.
Dengan perhitungan ini, dia berhasil mengubah
penghasilannya mendekati angka pengeluaran yang 2 juta.
Dia hanya butuh 100 ribu tambahan lagi, yang barangkali
Allah yang akan menggenapkannya.
Katakanlah kepada hamba-hambaku yang telah beriman:
Hendaklah mereka mendirikan Shalat, menafkahkan
sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara
sembunyi-sembunyi ataupun terang-teranganan sebelum
datang hari ( kiamat ) yang pada hari itu tidak ada jual beli
dan persahabatan. (QS Ibrahim: 31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar