Sabtu, 10 Maret 2012

Berbuat baik kpd ortu meski telah wafat


REPUBLIKA.CO.ID
Berbuat baik kepada orang tua ( Birrul
Waalidain) menempati posisi yang istimewa
dalam Islam. Perintah untuk berbuat baik
kepada orangtua ditempatkan pada rangking kedua setelah
perintah untuk beribadah kepada Allah SWT. "Sembahlah
Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan
sesuatu apa pun. Dan hendaklah kalian berbuat baik kepada
ibu bapak." (QS. An-Nisa [4]: 36).
Sebaliknya, durhaka kepada orang tua ( Uquuqul waalidain)
adalah sebagai dosa besar yang menempati posisi kedua
sesudah dosa syirik. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
"Dosa-dosa besar itu adalah: Mempersekutukan Allah
(syirik), durhaka kepada kedua orang tua, membunuh
manusia dan sumpah palsu." (HR. Bukhari).
Demikian juga Allah SWT menempatkan perintah berterima
kasih kepada ibu bapak setelah berterima kasih kepada
Allah SWT. "Dan Kami perintahkan kepada manusia supaya
berbuat baik kepada ibu dan bapaknya; ibunya yang telah
mengandungnya dalam keadaan lemah yang semakin
lemah, dan menyusukannya selama dua tahun. Oleh sebab
itu, bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu bapakmu, hanya
kepadakulah tempat kembali." (QS. Luqman [31];14).
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menghubungkan
antara keridhaan dan kemurkaan Allah SWT dengan
keridhaan dan kemurkaan kedua orang tua. Beliau
bersabda: "Keridhaan Allah ada pada keridhaan orang tua.
Dan kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua." (HR.
Tirmidzi).
Begitulah Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan kedudukan
yang sangat istimewa terhadap orangtua sehingga berbuat
baik kepada keduanya merupakan suatu kewajiban dan
kemuliaan. Sedangkan durhaka kepada keduanya adalah
sebuah kemaksiatan dan dosa besar yang sangat hina.
Berbuat baik kepada orang tua merupakan perintah yang
tidak putus karena kewafatannya. Maknanya, meskipun
orang tua sudah wafat, si anak atau ahli waris yang masih
hidup masih diberikan kesempatan untuk berbuat baik
kepada arwah orang tuanya, yaitu dengan cara mengurus
jenazahnya dengan baik (memandikan, mengkafani,
menshalatkan dan menguburkan); melunasi utang-
utangnya; melaksanakan wasiatnya; meneruskan
silaturahim yang dibinanya semasa hidup; memuliakan
sahabat-sahabatnya dan mendoakannya.
Seorang laki-laki dari Bani Salimah datang dan bertanya
kepada baginda SAW. "Ya Rasulullah, adakah sesuatu
kebaikan yang masih dapat aku lakukan terhadap ibu
bapakku yang keduanya sudah meninggal dunia? Rasulullah
menjawab: "Ada, yaitu: Menshalatkan jenazahnya,
memintakan ampun baginya, menunaikan janjinya,
meneruskan silaturrahimnya dan memuliakan
sahabatnya." (HR. Abu Daud). Wallahu al-Musta'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar