Sabtu, 03 Maret 2012

Perbuatan baik tak pernah sia sia


Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan
seseorang maka langsung saja dia menyerahkan uang
yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada
keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang
yang telah memberikan sejumlah uang kepada
seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si
dermawan hanya mengatakan” Ya Tuhan aku telah
memberikan uang ke pada seorang penjahat”
Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan
seseorang, si dermawan pada hari itu juga telah
berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera
memberikan sejumlah uang kepada orng tersebut.
Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang
yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor.
Mendapat kabar ini si dermawan hanya berkata “Ya
Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor”.
Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia
bertemu dengan seseorang dengan segera dia
menyerahkan sejumlah uang yang memang telah
disiapkannya. Maka esok harinya pun tersiar kabar
bahwa ada seseorang yang telah memberikan
sejumlah uang kepada seorang kaya raya. Mendengar
hal ini si dermawan hanya berkata. ” Ya Tuhan aku
telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor
dan seorang yang kaya raya”.
Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan
ini adalah seorang yang “Ceroboh” Asal saja dia
memberikan uang yang dimilikinya kepada orang
yang tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti
maka niat baik nya itu bisa lebih berguna tersalurkan
kepada orang yang memang membutuhkan.
Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir
dengan baik, pun begitu pula dengan “kecerobohan”
si dermawan.
Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata
mampu menyadarkannya bahwa di dunia ini masih
ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan
sekitarnya. Penjahat ini bertobat dan menggunakan
uang pemberian sang dermawan sebagai modal
usaha.
Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg
diterimanya ternyata menyentuh hati nuraninya yang
selama ini telah tertutupi oleh keserakahan, dia
menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa
banyak yang bisa kita dapatkan. Dia bertekad
mengubah dirinya menjadi orang yang baik, pejabat
yang jujur dan amanah. Sementara itu pemberian yg
diterima oleh si kaya raya telah menelanjangi dirinya,
karena selama ini dia adalah seorang yg kikir, tak
pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan
orang lain, baginya segala sesuatu harus lah ada
timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si
dermawan yang dengan kesederhananya ternyata
masih bisa berbagi dengan orang lain.
Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia
terhadap sutau kebaikan. Karena kebaikan akan
berakhir pula dengan kebaikan. Hidup ini bukanlah
soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi
berapa banyak yang bisa kita berikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar