Kamis, 01 Maret 2012

ember kotor dan bocor

Kamis, 01 March 2012 07:08
Seorang pemuda saleh yang gelisah dengan lingkungan tempat kerjanya yang korup,
lingkungan masyarakatnya yang tidak peduli dan kepemimpinan negerinya yang tidak berdaya
– memutuskan untuk ber-uzlah ke gunung dan menggembala kambing . Di puncak gunung
ternyata sudah ada orang tua saleh yang jauh lebih dahulu tinggal di sana. Ketika si pemuda
menyatakan niatnya untuk berguru pada orang tua ini – dia tidak langsung meng-iyakannya,
dia mengambil ember tua yang kotor dan bocor pula, kemudian dia berkata : “ Tolong
ambilkan saya air dari sungai dibawah sana ! ”.
Karena keseriusannya ingin berguru, maka pemuda ini menuruni lembah untuk mengambil
air. Setelah ember terisi penuh, dia buru-buru naik lagi untuk mengantarkan airnya ke sang
guru. Tetapi karena ember tersebut bocor, maka tidak ada setetespun air yang tersisa ketika
dia sampai di pedepokan sang guru.
Maka pemuda ini mengeluh “ maaf guru, air yang saya ambilkan untuk tuan habis di jalan
karena ember yang guru berikan bocor ”. Sang guru-pun menjawab : “saya tahu itu ember
bocor, kamu hanya kurang cepat berlari saja sehingga air habis dijalan, sekarang ambilkan lagi
dan berlari lebih kencang ”.
Pemuda inipun bersemangat turun ke lembah lagi dan mengisi embernya sampai penuh ,
kemudian sekuat tenaga dia berlari dengan cepat ke puncak gunung untuk membawakan air
yang diminta sang guru. Tetapi hal yang sama terjadi, tidak setetes-pun air tersisa.
Setiap kali dia tidak berhasil membawa air buat sang guru, setiap kali pula sang guru
menasihatinya untuk berlari lebih cepat. Tetapi setelah sekian kali bolak-balik dari sungai di
lembah ke puncak gunung tanpa berhasil membawa air setetes-pun, pemuda inipun mulai
menyerah.
Kepada gurunya dia berkata : “ Mohon maaf guru, saya sudah berlari sekuat tenaga – tetapi
kebocoran ember guru mengalahkan saya, sehingga saya tidak berhasil membawakan guru
setetes airpun ”. Sambil tersenyum sang guru berkata : “Sekarang perhatikanlah ember yang
engkau pegang, lihat perbedaannya dengan waktu pertama kali saya berikan”.
Pemuda ini-pun memperhatikan embernya dengan seksama, dari luar dan dari dalam. Di
dapati ember tersebut sekarang menjadi kinclong bersih luar dalam. Maka sang guru-pun
menjelaskan : “Dengan engkau berlari bolak-balik membawa air dari sungai di lembah tadi,
sesungguhnya engkau sedang bekerja membersihkan ember ini”. Dia melanjutkan “air
memang belum engkau dapatkan, tetapi ember itu kini menjadi bersih – dan kini tinggal
menambalnya saja ”.
Setelah ember yang bersih tersebut ditambal dengan getah dan ranting pohon di gunung,
maka pemuda inipun dengan mudah dapat memberikan air bersih untuk sang guru.
Itulah gambaran pekerjaan kita, kadang kita terlalu fokus mengejar hasil tetapi tidak
memperhatikan prasyarat yang dibutuhkannya. Padahal ketika prasyarat ini tidak terpenuhi,
hasil juga tidak akan tercapai. Itu pula-lah gambaran mayoritas pekerja saat ini, mereka
bekerja keras dengan ember bocor ( karena tergerus inflasi) dan kotor pula – tercampur debu-
debu riba dan sejenisnya.
Mengapa sang guru tidak memberitahu ke pemuda agar ember ditambal dahulu sebelum
mulai mengambil air dari awal ?. Karena saat itu embder masih kotor, kalau toh berhasil untuk
mengambil air – dia hanya akan memperoleh air yang kotor.
Jadi kalau kerja keras kita selama ini belum memberikan hasil yang kita harapkan, kita tidak
perlu bersedih atau bahkan ber-putus asa. Bisa jadi kita masih dalam tahap diminta
membersihkan ember tadi, Allah insyaAllah akan memberikan ‘air bersih’ hasilnya bila ember
kita juga sudah bersih.
Kalau Allah memberikan ‘air’-Nya ketika ember kita masih kotor tercampur riba, dana korupsi
dlsb. maka sebanyak apapun ‘air’ dalam ember tersebut tidak akan memberi manfaat bila
kita minum; malah bisa menjadi sumber penyakit. Sebaliknya ketika ‘ember’ kita sudah
bersih – apalagi sudah ditambal dari berbagai kebocoran , maka air yang kita bawa-pun akan
tetap bersih dan penuh barokah.
Maka jangan berputus asa bila sementara Anda masih harus berlari membersihkan ember
yang kotor dan bocor itu, setelah bersih Anda bisa menambal dan dapat membawa air bersih
pada waktunya. InsyaAllah. sumber: Muhaimin geraidinar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar