Senin, 19 Maret 2012

Berobat dg obat LANGIT

Judul ini saya ambilkan dari judul sebuah buku yang sangat
baik yang saya temukan di Islamic Book Fair kemarin.
Bahasanya agak lucu karena memang ditulis dalam bahasa
melayu oleh ulama negeri jiran yang juga Mufti Kerajaan
Negara Brunei Darussalam. Nama lengkap beliau adalah
Pehin Datu Sri Maharaja Dato Paduka Seri Setia DR. Ustaz
Haji Awang Abdul Aziz Bin Juned. Buku ini menjadi
semacam panduan bagi rakyat Brunei, untuk bisa berobat
dengan Al-Qur’an melalui cara yang benar – disamping
ikhtiar dengan obat-obat yang sifatnya bendawi.
Berubat dengan Al-Qur’an – yang oleh penulis tersebut
disebut sebagai ‘Perubatan Langit’ lebih diutamakan
dibandingkan dengan berobat dengan benda yang dia
sebut ‘Perubatan Bumi’.
Mengapa demikian ?, antara lain karena di dalam Al-
Qur’an kata benda yang bermakna penyembuhan (syifa’)
disebut 4 kali tetapi hanya 1 yang terkait dengan benda
fisik (QS 16 : 69), yang 3 kali tidak terkait fisik (QS 10:57;
17:82 ; 41:44). Dua lagi kata kerja (yasfi) disebut di QS
26 :80 dan QS 9 :14 juga tidak terkait dengan fisik.
Tiga kata benda yang tidak terkait fisik dan dua kata kerja
tersebut – totalnya lima kata; semuanya terkait khusus
dengan orang-orang yang beriman. Yang terkait dengan
manusia pada umumnya ya hanya satu yang berupa benda
fisik tersebut (QS 16:69).
Dengan perbandingan ini bisa dipahami bahwa kalau Allah
menurunkan obat untuk manusia di bumi berupa
‘Perubatan Bumi’ – maka dia bersifat umum untuk seluruh
manusia. Madu misalnya baik untuk orang yang beriman
maupun orang yang tidak beriman. Habatus sauda (Nigella
sativa L, Jinten Hitam) bisa menyembuhkan orang yang
beriman maupun yang tidak beriman – oleh karenanyalah
Jintan Hitam (Black Cumin) bahkan sudah dipatenkan di
Amerika sebagai obat diabetis, kanker dlsb.
Tetapi seluruh pengobatan dengan fisik tersebut, menurut
Dokter peneliti jepang Dr. Shigeo Heruyama diakui
memang hanya bisa menyembuhkan 20 % dari penyakit
yang ada di dunia. Ini tidak mengherankan karena memang
mayoritas penyakit penyembuhannya tidak terkait dengan
fisik , tetapi lebih banyak terkait dengan yang sifatnya non
fisik.
Lantas siapa yang diberi ‘Perubatan Langit’ ini ?, ya siapa
lagi kalau bukan yang disebutkan di 5 ayat tersebut diatas
yaitu orang-orang yang beriman. Dengan apa perubatan
langit ini turun ?, ya dengan Al-Qur’an dan contoh-contoh
langsung yang diberikan oleh baginda Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam.
Ada ungkapan yang berulang di buku Datu ini yang saya
juga temukan di kitab Ath-Thibbun Nabawi karya Ibnu
Qayyim Al Jauziyah. Ungkapan tersebut berbunyi “…orang
yang tidak dapat disembuhkan dengan Al-Qur’an;maka
Allah tidak akan menyembuhkannya. Orang yang tidak
dicukupkan dengan Al-Qur’an , maka Allah tidak akan
mencukupkannya .”
Pernyataan tersebut diambil oleh Ibnu Qayyim dari ayat Al-
Qur’an “ Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya
Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an)
sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya
dalam (Al Qur'an) itu terdapat rahmat yang besar dan
pelajaran bagi orang-orang yang beriman. ” (QS 29 :51).
Dengan ketersediaan obat yang lima kali lebih banyak dari
orang lain, mengapa negeri-negeri Islam saat ini masih
terus mengimpor obat justru dari negeri-negeri non-
muslim ?. Disitulah masalahnya, bahwa bisa jadi kita
memang baru ber-Islam – tetapi belum beriman.
Sedangkan yang dijanjikan perubatan yang lima kali lebih
banyak tersebut adalah orang-orang yang beriman, bukan
orang-orang yang baru ber- Islam.
Dimana bedanya ?. Bedanya dijelaskan pula di Al-Qur’an
melalui dua ayat berikut :
“Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah
beriman". Katakanlah (kepada mereka): "Kamu belum
beriman, tetapi katakanlah: "Kami telah tunduk", karena
iman itu belum masuk ke dalam hatimu dan jika kamu taat
kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tiada akan mengurangi
sedikit pun (pahala) amalanmu; sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang".”
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad
dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka
itulah orang-orang yang benar .” (QS 49 : 14-15)
Jadi kalau kita ingin bisa meng-akses biaya kesehatan yang
dijamin ampuh lagi murah, jalannya hanya satu yaitu
menjadi orang yang benar-benar beriman !. InsyaAllah.
gd. muhaimin iqb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar