Selasa, 08 Mei 2012

Haji mabrur "Sifat Haji Rasul"

Salah satu ciri seorang yang dikaruniai
haji mabrur di antaranya menjadikan seorang pemurah
sesampainya di Tanah Air kembali. Biarpun skalanya kecil-
kecilan, ia tampak pemurah di antara sesamanya. Ia
tersenyum lebih dulu ketika berpapasan dengan saudaranya
sesama Muslim.
Begitu juga dengan akhlaknya, ia mengucapkan salam lebih
dulu ketika bertemu dengan saudaranya. Ia menjulurkan
tangannya lebih dulu ketika bersalaman. Ia bertegur sapa
lebih dulu.
Bila saat makan tiba, ia lebih dulu mengajak makan.
Seandainya makannya di warung, ia mentraktir temannya
walaupun uangnya sendiri pas-pasan. Untuk keramahan dan
kemurahan itu semua, ia tak merasa terbebani sedikit pun.
Ia merasa biasa-biasa saja.
Sebagai seorang pemurah, Nabi biasa membagi-bagikan
harta kekayaannya kepada umatnya, sering sampai tak
bersisa bagi keluarganya. Kambing, gandum, uang, pakaian,
emas, dan semuanya yang pantas bagi keluarganya, pantas
pula sebagai hadiah bagi kaumnya.
Tampak sekali Rasul ingin duduk sama rendah, berdiri sama
tinggi dan sama rata, sama rasa dengan pengikut-
pengikutnya. Bahkan dalam situasi yang paling rawan
sekalipun, Nabi selalu ingin berbagi kebahagiaan setiap saat.
Juga ketika wahyu Allah deras diturunkan beliau tetap
menjadi sosok yang pemurah. Subhanallah!
Oleh seorang sarjana Barat, Rasulullah dilukiskan sebagai
suatu aspek dari aktivitas Tuhan. Bahwa beliau benar-benar
orang pilihan. Maka sunahnya dan cara hidupnya menjadi
satu-satunya aturan perilaku yang sah bagi kaum Muslimin.
Sebagai seorang uswatun hasanah, teladan yang baik, Nabi
membawa sifat-sifat pancaran cahaya-Nya, yaitu pemurah
dan penyayang. Umatnya merasakan kehangatannya
sewaktu bergaul dengan beliau, merasa diayomi, merasa
dibelaskasihi. Mereka juga merasa mendapatkan segalanya
yang terbaik. Lebih dari siapa pun dalam kehidupan sosial
antar umat.
Semoga sifat pemurah itu berhasil dibawa para jamaah haji
kita sebagai oleh-oleh yang paling berharga bagi sesamanya
di Tanah Air. Di dalam sifat dan tindakan pemurah itu
tercermin pandangan yang penuh optimisme, hingga sampai
pada muaranya adalah keadilan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar