Jumat, 04 Mei 2012

subhanallah,inilah Mukjizat Alquran tentang Kemenangan Bizantium

Pada abad ke-7 M,
Kekaisaran Bizantium Kristen mengalami
kekalahan dari bangsa Persia. Akibatnya,
Bizantium pun kehilangan Yerusalem. Tak
ada yang percaya bahwa Bizantium akan
bangkit dari kekalahannya.
Namun, pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun dari
kekalahan Bizantium itu, turun wahyu kepada Nabi
Muhammad SAW yang mengabarkan bahwa Bizantium akan
kembali meraih kemanangan. Firman Allah itu tercantum
dalam surah Ar-Ruum [30] ayat 1-4:
"Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di
negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu
akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-
lah urusan sebelum dan sesudah (mereka
menang) ." (Alquran, 30:1-4)
Pada zaman itu, kaum kafir menertawakan firman Allah itu.
karena bagi mereka, sangat mustahil Bizantium dalam
waktu dekat akan bangkit menang. Betapa tidak. Bizantium
waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat
hingga nampaknya mustahil baginya untuk
mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi
merebut kemenangan kembali.
Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan
Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran
Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai
dinding batas Konstantinopel.
Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar
emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan
dijadikan uang untuk membiayai pasukan perang. Banyak
gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan
Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan.
Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir dan Armenia,
yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa
Persia. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine State
and Society, Stanford University Press, 1997, s. 287-299.)
Pendek kata, setiap orang menyangka Kekaisaran Bizantium
akan runtuh. Tetapi tepat di saat seperti itu, ayat pertama
Surat Ar Ruum diturunkan dan mengumumkan bahwa
Bizantium akan mendapatkan kemenangan dalam beberapa
+tahun lagi. Kemenangan ini tampak sedemikian mustahil
sehingga kaum musyrikin Arab menjadikan ayat ini sebagai
bahan cemoohan. Mereka berkeyakinan bahwa
kemenangan yang diberitakan Alquran takkan pernah
menjadi kenyataan.
Firman Allah SWT itu akhirnya menjadi kenyataan. Sekitar
tujuh tahun setelah diturunkannya ayat pertama Surat Ar
Ruum tersebut, pada Desember 627 Masehi, perang
penentu antara Kekaisaran Bizantium dan Persia terjadi di
Nineveh. Dan kali ini, pasukan Bizantium secara
mengejutkan mengalahkan pasukan Persia.
Beberapa bulan kemudian, bangsa Persia harus membuat
perjanjian dengan Bizantium, yang mewajibkan mereka
untuk mengembalikan wilayah yang mereka ambil dari
Bizantium. (Warren Treadgold, A History of the Byzantine
State and Society, Stanford University Press, 1997, s.
287-299.)
Akhirnya, "kemenangan bangsa Romawi" yang diumumkan
oleh Allah dalam Alquran, secara ajaib menjadi kenyataan.
Keajaiban lain yang diungkapkan dalam ayat ini adalah
pengumuman tentang fakta geografis yang tak dapat
ditemukan oleh seorangpun di masa itu.
Dalam ayat ketiga Surat Ar-Ruum, diberitakan bahwa
Romawi telah dikalahkan di daerah paling rendah di bumi
ini. Ungkapan "Adnal Ardli" dalam bahasa Arab, diartikan
sebagai "tempat yang dekat" dalam banyak terjemahan.
Namun ini bukanlah makna harfiah dari kalimat tersebut,
tetapi lebih berupa penafsiran atasnya. Kata "Adna" dalam
bahasa Arab diambil dari kata "Dani", yang berarti "rendah"
dan "Ardl" yang berarti "bumi". Karena itu, ungkapan "Adnal
Ardli" berarti "tempat paling rendah di bumi".
Yang paling menarik, tahap-tahap penting dalam
peperangan antara Kekaisaran Bizantium dan Persia, ketika
Bizantium dikalahkan dan kehilangan Jerusalem, benar-
benar terjadi di titik paling rendah di bumi.
Wilayah yang dimaksudkan ini adalah cekungan Laut Mati,
yang terletak di titik pertemuan wilayah yang dimiliki oleh
Syria, Palestina, dan Jordania. "Laut Mati", terletak 395
meter di bawah permukaan laut, adalah daerah paling
rendah di bumi.
Ini berarti bahwa Bizantium dikalahkan di bagian paling
rendah di bumi, persis seperti dikemukakan dalam ayat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar