Minggu, 15 April 2012

10 TANDA KIAMAT

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “Akan terjadi fitnah di saat
orang yang duduk lebih baik (selamat)
daripada orang yang berdiri. Dan orang
yang berdiri, lebih baik (selamat) dari orang yang berjalan.
Sedangkan orang yang berjalan, lebih selamat dari orang
yang berlari. Dan siapa yang mengintainya akan disambar
(ditangkap) olehnya, maka siapa yang mendapatkan tempat
berlindung daripadanya, maka hendaklah berlindung di
tempat itu.” (HR. Bukhari-Muslim).
Saat dunia tak ada lagi tempat bernaung. Saat tiap sudut
sirna sudah sebagai tempat berlabuh. Dan tiap insan tak
tahu harus kemana berteduh. Itulah hari akhir. Hari Allah,
dan hari di mana Allah membalas semua perbuatan-
perbuatan kita selama di dunia. Baik amal terpuji, maupun
amal tercela. Baik orang miskin, pun orang kaya.
Tak ada lagi kesenjangan sosial di hari itu, sebab semua
manusia disibukkan bukan oleh hartanya—namun oleh
amalan-amalannya. Sejak saat itulah manusia dibalas sesuai
apa yang ia perbuat, amalan-amalan dengan nilai pahala
dan dosa yang kecil maupun besar.
Sebelum memasuki Kiamat Kubra, manusia dihadapkan oleh
tanda-tanda kiamat. Tanda-tanda kiamat pun variatif.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu
melihat sepuluh tanda, yakni: Pertama, asap. Kedua, Dajjal.
Tiga, binatang melata di bumi. Empat, terbitnya matahari
sebelah barat. Lima, turunnya Nabi Isa AS. Enam, keluarnya
Yakjuj dan Makjuj. Tujuh, gerhana di timur. Delapan, gerhana
di barat. Sembilan, gerhana di jazirah Arab dan terakhir,
keluarnya api dari Kota Yaman dan menghalau manusia ke
tempat penggiringan mereka."
Pertama, Dajjal. Maksudnya ialah bahaya besar yang tidak
ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam AS sampai hari
kiamat. Dajjal dapat membuat apa saja perkara-perkara
yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah
matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis
perkataan 'kafir'.
Tanda kedua, asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan
berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena
asap itu, ia akan bersin seperti terkena selesma, sementara
orang kafir keadaannya seperti orang mabuk. Asap akan
keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.
Tanda ketiga, yakni keluarnya binatang melata yang dikenali
sebagai Dabatul Ardh ini akan keluar di Kota Makkah dekat
gunung Shafa. Ia akan berbicara dengan kata-kata yang
fasih dan jelas. Dabatul Ardh ini akan membawa tongkat
Nabi Musa AS dan cincin Nabi Sulaiman AS. Apabila
binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang
beriman, maka akan tertulislah di dahi orangitu 'Ini adalah
orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi
orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang
kafir'.
Tanda keempat, yaitu turunnya Nabi Isa AS di negeri Syam
di menara putih. Beliau akan membunuh Dajjal. Kemudian
Nabi Isa AS akan menjalankan syariat Nabi Muhammad
SAW.
Yakjuj dan Makjuj juga akan keluar, mereka ini merupakan
dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan
besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang
bendungan yang dibangun oleh Iskandar Zulqarnain.
Sejalan dengan tanda-tanda tersebut, Rasulullah SAW
bersabda dalam hadits lain, "Hari kiamat itu mempunyai
tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit
saja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan.
Ghibah menjadi-jadi dan merata-rata, memakan riba,
banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan,
orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli
mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq."
Allah SWT berfirman, “Maka tidaklah yang mereka tunggu-
tunggu melainkan Hari Kiamat (yaitu) kedatangannya
kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya
telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi
mereka kesadaran mereka itu apabila Hari Kiamat sudah
datang?” (QS. Muhammad: 18).
Allah telah memberikan kunci rahasia pada kita, bahwa
kiamat akan datang tiba-tiba, tanpa kompromi, dan tiadalah
yang mengetahui kapan kiamat itu terjadi, sekalipun Jibril
yang senantiasa setia pada Allah. Oleh karenanya, karena
kiamat itu tiba-tiba, maka Allah mempersilakan kita untuk
memperbaiki amal ibadah. Wallahua’lam bishshawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar