Selasa, 17 April 2012

Menguak Mukjijat Qur an

saya ingin menampilkan kembali tentang MUKJIZAT
ALQURAN agar bagi yang non muslim dapat
mempelajari tentang bukti-bukti kebenaran Al Quran
dan bagi yang muslim agar lebih beriman dan hidup
berdaasar pemahaman Al Quran secara benar.
Sebelumnya silahkan siapkan Al Quran terjemah. Untuk
memudahkan pencarian ayat dalam Al Quran, maka
saya menyingkat dengan angka-angka, cara membaca
ayat yang saya tulis adalah sebagai berikut:
41:53 maksudnya surat nomor 41 yaitu QS Fushilat
ayat 53
55:19-21 maksudnya surat nomor 55 yaitu QS Ar
Rahman ayat 19 s.d. 21
Selamat mempelajari....
Al-Qur’an adalah wahyu Allah ( 7:2 ) yang berfungsi
sebagai MU’JIZAT bagi Rasulullah Muhammad saw
( 17:88; 10:38 ) sebagai PEDOMAN HIDUP (WAY OF
LIFE) bagi manusia ( 4:105; 5:49,50; 45:20 ) dan
sebagai KOREKTOR dan PENYEMPURNA terhadap kitab-
kitab Allah yang sebelumnya ( 5:48,15; 16:64 ), dan
bernilai abadi.
Sebagai MU’JIZAT, Al-Qur’an telah menjadi salah satu
sebab penting bagi masuknya orang-orang Arab di
zaman Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi
sebab penting pula bagi masuknya orang-orang
sekarang, dan ( insya Allah) pada masa-masa yang akan
datang. Inilah hikmah tidak ada nabi lagi setelah Nabi
Muhammad Shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan hikmah
Al-Quran dijaga oleh Allah Subahanahu wa Ta’ala
sampai hari kiamat. Mu’jizat nabi-nabi terdahulu hanya
bisa dilihat oleh orang pada jamannya, lain dengan Al-
Quran, dia adalah kumpulan wahyu Allah Subahanahu
wa Ta’ala yang dapat dilihat dan dipelajari oleh semua
orang sampai hari kiamat.
Ayat-ayat yang berhubungan dengan ILMU
PENGETAHUAN dapat meyakinkan kita bahwa Al-Qur’an
adalah firman-firman Allah, tidak mungkin ciptaan
manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad Shalallaahu
‘alaihi wa sallam yang ummi/ buta huruf (7:158) yang
hidup pada awal abad ke enam Masehi (571 – 632 M).
Diantara ayat-ayat tersebut umpamanya : 39:6; 6:125;
23:12,13,14; 51:49; 41:11-41; 21:30-33; 51:7,49 dan
lain-lain.
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-
tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada
diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al
Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa
sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu? (Q.S, Fushilat : 53)
Demikian juga ayat-ayat yang berhubungan dengan
SEJARAH seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri
Saba’. Tsamud, ‘Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam,
Musa dan lain-lain dapat memberikan keyakinan
kepada kita bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah bukan
ciptaan Muhammad yang ummi dan tidak pernah
membaca Al Kitab, melainkan wahyu yang diturunkan
oleh Tuhan yang sama dengan nabi-nabi terdahulu.
Ayat-ayat yang berhubungan dengan RAMALAN-
RAMALAN khusus yang kemudian dibuktikan oleh
sejarah seperti tentang bangsa Romawi, berpecah-
belahnya Kristen dan lain-lain juga menjadi bukti lagi
kepada kita bahwa Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT.
(30:2,3,4;5:14).
Itulah mengapa orang-orang Madinah yang Ahli Kitab
(Yahudi dan Nashrani) lebih dahulu berbondong-
bondong mengikuti Nabi Muhammad Shalallaahu
‘alaihi wa sallam dibandingkan penduduk Mekah yang
ummi/buta huruf (waktu awal dakwah Islam, yang bisa
membaca dan menulis menurut ahli sekitar 15 orang )
dan tidak mengenal Al Kitab.
Bahasa Al-qur’an adalah mu’jizat besar sepanjang
masa, keindahan bahasa dan kerapihan susunan
katanya tidak dapat ditemukan pada buku-buku bahasa
Arab lainnya. Gaya bahasa yang luhur tapi mudah
dimengerti adalah merupakan ciri dari gaya bahasa Al-
Qur’an. Karena gaya bahasa yang demikian itulah Umar
bin Khattab masuk Islam setelah mendengar Al-Qur’an
awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fathimah.
Abul Walid, diplomat Quraisy waktu itu, terpaksa cepat-
cepat pulang begitu mendengar beberapa ayat dari
surat Fushshilat yang dikemukakan Rasulullah sebagai
jawaban atas usaha-usaha bujukan dan diplomasinya.
Bahkan Abu Jahal musuh besar Rasulullah, sampai tidak
jadi membunuh Nabi karena mendengar surat adh-
Dhuha yang dibaca Nabi.
Bahkan kata-kata dalam Al Quran juga memiliki
KESEIMBANGAN KATA , Dr. M. Quraish Shihab
mengambil contoh dari Al I’jaz Al Adabiy li Al Quran Al
Karim karya Abdurrazaq Nawfal. Beberapa di antaranya,
adalah:
a) KESEIMBANGAN KATA yang BERTOLAK BELAKANG.
– Kata al-hayah (hidup) dan al-maut (mati), masing-
masing disebut 145 kali.
– Kata al-naf’ (manfaat) dan al-madhorroh (mudarat),
masing-masing disebut 50 kali.
–Kata al-har (panas) dan al-bard (dingin),
masinggmasing disebut 4 kali.
– Kata as-sholihat (kebajikan) dan al-syayi’at
(keburukan), masing-masing disebut 167 kali.
– Kata al-Thuma’ninah (kelapangan/ketenangan) dan
al-dhiq (kesempitan/kekesalan), masing-masing disebut
13 kali.
– Kata ar-rohbah (cemas/takut) dan al-roghbah (harap/
ingin), masing-masing disebut 8 kali.
– Kata al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam
bentuk definite, masing-masing disebut 17 kali.
– Kata al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam
bentuk Indifinite, masing-masing disebut 8 kali.
– Kata al-shoyf (musim panas) dan al-syita’ (musim
dingin) masing-masing disebut 1 kali.
b) KESEIMBANGAN JUMLAH KATA dengan SINONIMnya
(dua kata yang artinya sarna).
– Al-harts dan al-Ziro’ah (membajak/bertani), masing-
masing disebut 14 kali
– Al-’ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh),
masing-masing disebut 27 kali
– Al-aql dan al-nur (akal dan cahaya), masing-gmasing
disebut 49 kali.
– Al-jahr dan al-’aIaniyah (nyata), masing-masing
disebut 16 kali.
c) KESEIMBANGAN antara JUMLAH KATA dengan
JUMLAH KATA YANG MENUNJUK kepada AKIBATNYA.
– Al-infak (infak) dengan al-ridha (kerelaan), masing-
masing disebut 73 kali
– Al-bukhl (kekikiran) dengan al-hasanah (penyesalan),
masing-masing disebut 12 kali
– Al-kafirun (orang-orang kafir) dengan al-nar / al-
ahroq (neraka/pembakaran), masing-masing 154kali
– Al-Zakah (zakat/penyucian) dengan al-barokat
(kebajikan yang banyak), masing-masing disebut 32
kali.
– Al-fahisyah (kekejian) dengan al-ghodb (murka),
masing-masing disebut 26 kali
d) KESEIMBANGAN JUMLAH KATA DENGAN KATA
PENYEBABNYA.
– Kata al-isrof (pemborosan) dengan al-sur’ah
(ketergesa-gesaan), masing-masing disebut 23 kali
– Kata al-maw’izhoh (nasihat/petuah) dengan al lisan
(lidah), masing-masing disebut 25 kali
– Kata al-asro (tawanan) dengan al-harb (perang),
masing-masing disebut 6 kali
– Kata al-salam (kedamaian) dan al-thayyibat
(kebajikan), masing-masing 60 kali
e) Disamping keseimbangan-keseimbangan tersebut,
ditemukan juga KESEIMBANGAN KHUSUS.
1) Kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah
365 kali sebanyak hari-hari dalam setahun.
Sedangkan kata hari yang menunjuk kepada bentuk
plural (ayyam) atau dua (yawmayni), jumlah
keseluruhannya hanya tiga puluh, sama dengan jumlah
hari dalam sebulan. Di sisi lain, kata yangberarti
“bulan” (syahr) hanya terdapat dua belas kali, sama
dengan jumlah bulan dalam setahun.
2) Al Qur-an menjelaskan bahwa langit ada “tujuh”.
3) Kata-kata yang menunjuk kepada utusan Tuhan, baik
rasul (rasul), atau nabiyy (nabi), atau basyir (pembawa
berita gembira), atau nadzir (pemberi peringatan),
keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini
seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi,
rasul dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.
Tepat apa yang dinyatakan Al-Qur’an, bahwa sebab
seorang tidak menerima kebenaran Al-Qur’an sebagai
wahyu Ilahi adalah salah satu diantara dua sebab,
yaitu :
a. Tidak berpikir dengan jujur dan sungguh-sungguh.
b. Tidak sempat mendengar dan mengetahui Al-Qur’an
secara baik (67:10, 4:82).
Oleh Allah dalam All-Qur’an disebut Al-Maghdhub
( dimurkai Allah ) karena tahu kebenaran tetapi tidak
mau menerima kebenaran itu, dan disebut adh-dhollin
( orang sesat ) karena tidak menemukan kebenaran itu.
Sebagai jaminan bahwa Al-Qur’an itu wahyu Allah,
maka Al-Qur’an sendiri menantang setiap manusia
untuk membuat satu surat saja yang senilai dengan Al-
Qur’an (2:23, 24, 17:88).
Sebagai pedoman hidup, Al-Qur’an banyak
mengemukakan pokok-pokok serta prinsip-prinsip
umum pengaturan hidup dalam hubungan antara
manusia dengan Allah dan mahluq lainnya.
Didalamnya terdapat peraturan-peraturan seperti :
-Beribadah langsung kepada Allah
(2:43,183,184,196,197; 11:114),
-Berkeluarga (4:3, 4,15,19,20,25; 2:221; 24:32;
60:10,11),
-Bermasyarakat ( 4:58; 49:10,13; 23:52; 8:46; 2:143),
-Berdagang (2:275,276,280; 4:29),
-Utang-piutang (2:282),
-Kewarisan (2:180; 4:7-12,176; 5:106),
-Pendidikan dan pengajaran (3:159; 4:9,63; 31:13-19;
26:39,40),
-Pidana (2:178; 4:92,93; 5:38; 10:27; 17:33; 26:40),
-dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang oleh Allah
dijamin dapat berlaku dan dapat sesuai pada setiap
tempat dan setiap waktu (7:158; 34:28; 21:107).
-Setiap Muslim diperintahkan untuk melakukan seluruh
tata nilai tersebut dalam kehidupannya (2:208; 6:153;
9:51).
-Dan sikap memilih sebagian dan menolak sebagian
tata nilai itu dipandang Al-Qur’an sebagai bentuk
pelanggaran dan dosa (33:36).
-Melaksanakannya dinilai ibadah (4:69; 24:52; 33:71),
-Memperjuangkannya dinilai sebagai perjuangan suci
(61:10-13; 9:41),
-Mati karenanya dinilai sebagai mati syahid (3:157,
169),
-Hijrah karena memperjuangkannya dinilai sebagai
pengabdian yang tinggi (4:100, 3:195),
-Dan tidak mau melaksanakannya dinilai sebagai
zhalim, fasiq, dan kafir (5:44,45,47).
Sebagai korektor Al-Qur’an banyak mengungkapkan
persoalan-persoalan yang dibahas oleh kitab-kitab
Taurat, Injil, dan lain-lain yang dinilai Al-Qur’an sebagai
tidak sesuai dengan ajaran Allah yang sebenarnya. Baik
menyangkut segi sejarah orang-orang tertentu, hukum-
hukum,prinsip-prinsip ketuhanan dan lain sebagainya.
Sebagai contoh koreksi-koreksi yang dikemukakan Al-
Qur’an tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Tentang ajaran Trinitas (5:73).
b. Tentang Isa (3:49, 59; 5:72, 75).
c. Tentang penyaliban Nabi Isa (4:157,158).
d. Tentang Nabi Luth (29:28-30; 7:80-84) perhatikan,
(Genesis : 19:33-36).
e. Tentang Harun (20:90-94), perhatikan, (Keluaran :
37:2-4).
f. Tentang Sulaiman (2:102; 27:15-44), perhatikan
(Raja-raja 21:4-5) dan lain-lain.
Silahkan dipelajari, semoga mendapatkan KEBAIKAN
berupa HIKMAH yang diberikan oleh Allah kepada yang
dikehendaki-Nya.
Wallahu a’lam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar