Selasa, 10 April 2012

Mesin solusi n inovasi bernama GALAU

ekitar 10 tahun lalu badan kesehatan dunia WHO
mengungkapkan bahwa satu dari setiap empat orang
pernah mengalami gangguna kejiwaan dalam hidupnya.
Saya terus terang tidak tahu data perkembangannya
setelah itu, tetapi dugaan saya sendiri porsi orang yang
terkena gangguan ini kemungkinan besarnya tidak
berkurang. Beribu penyebab bisa membuat orang
terganggu kejiwaannya, oleh karenanya kita perlu
mengenal gejala awalnya supaya tidak menjadi korban satu
dari empat orang tersebut.
Salah satu gejala yang umum dari gangguan kejiwaan ini
dalam bahasa popular sekarang adalah ke-galau-an yang
dipelihara. Berbagai sebab bisa membuat hati dan
perasaan Anda galau, ini biasa saja. Tetapi bila ke-galau-an
tersebut terus terpelihara menghantui hidup Anda – maka
semakin besar peluang Anda untuk terganggu secara
kejiwaan.
Hal yang sebenarnya biasa berupa perasaan yang galau ini,
bila tidak diatasi segera akan bisa menjadi penyakit
kejiwaan yang serius. Sebaliknya, kegalauan juga banyak
sekali mendorong lahirnya karya-karya dan solusi agung
dari setiap permasalahan hidup manusia.
Bank-bank syariah dan industri keuangan syariah yang
nilainya semakin membesar baik di Indonesia maupun di
dunia misalnya, lahir dari kegalauan masyarakat pelaku
usaha atas system keuangan ribawi yang mengungkungi
kebutuhan transaksi finansial mereka.
GeraiDinar dan produk-produk/ ide-ide turunannya juga
lahir dari kegalauan terhadap uang kertas kita yang daya
belinya terus menurun dari waktu ke waktu. Program
pendidikan Kuttab Al-Fatih yang belum lama ini kami
launch penerimaan siswanya, lahir dari kegalauan melihat
system pendidikan yang ada ternyata tidak mampu
memberi bekal utama pada anak-anak kita yaitu bekal
Iman.
Jadi kegalauan adalah semacam dua sisi dari koin yang
sama, sisi satunya adalah bisa menjurus pada gangguan
kejiwaan bila tidak diatasi. Sisi lainnya bisa menjadi mesin
inovasi dan solusi yang sangat produktif.
Lantas bagaimana agar kegalauan Anda tidak menjadikan
Anda terganggu dari sisi kejiwaan tetapi malah menjadi
sangat inovatif melahirkan solusi-solusi ?. berikut adalah
beberapa diantara jalannya.
Pertama jangan mengumpat masalah, jangan menyalahkan
orang lain, jangan menyalahkan lingkungan. Mohonlah
perlindungan dan petunjuk kepada Allah semata – agar
segala kegalauan Anda tidak membahayakan Anda dan
agar diberiNya jalan keluar/solusi.
Diriwayatkan oleh Abu Tamimah Al-Hujaimi : “ Suatu hari
saya mengendarai keledai di belakang Rasulullah, keledai
saya mengadat, lalu saya berteriak ‘musnahlah setan’ Nabi
berkata ‘jangan bicara musnahlah setan, karena kalau
engkau bicara demikian setan akan merasa penting dan
tinggi, setan akan berkata ‘ aku perdaya dia dengan
kekuatanku’ , tetapi ucapkanlah ‘bismillah’ maka setan akan
merasa dipermalukan dan lebih kecil dari serangga’ ” (Sahih
at_Targhib wat_Tarhib).
Mengapa mengumpat terhadap ‘setan’ musuh kita yang
menjadi penyebab segala masalah dilarang ? karena itu
tidak menyelesaikan masalah dan hanya membuat ‘setan-
setan’ merasa berhasil dengan programnya. Demikian pula
segala problem yang membuat Anda galau, kegalauan
tidak akan sembuh bila yang dilakukan hanya mengumpat
dan menyalahkannya. Hanya dengan ‘Bismillah’ untuk
memulai alternatif solusi yang positif kegalauan akan
berbalik menjadi sumber inovasi dan solusi.
Kedua karena kegalauan itu menular sebagaimana penyakit
menular, maka dia juga harus dilawan dengan obat yang
efek penyembuhannya menular. Tiga hal yang bisa
dilakukan dalam kaitan dengan ini adalah beramal atau
berbuat secara istiqomah(tidak mudah tergoda/tertular
oleh kegaluan orang lain), berlaku seimbang dan
menebarkan kabar gembira. Dengan kabar gembira yang
Anda tebarkan insyaallah akan mengobati perasaan galau
lingkungan Anda sebagaimana air menyiram api yang
menjalar.
Bukan hanya itu, berbuat secara istiqomah, seimbang dan
menebarkan kabar gembira insyaAllah juga akan bisa
mendatangkan rakhmat dan ampunanNya. Hadits popular
ini yang menjadi dasar ‘kabar gembira’-nya.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : “ ‘Beramallah
sesuai sunnah (istiqomah) dan berlaku imbanglah, dan
berilah kabar gembira, sesungguhnya sesseorang tidak
akan masuk surge karena amalannya.’ Para sahabat
bertanya ‘ Begitu pula dengan engkau ya Rasulullah ?’
beliau bersabda : ‘begitu pula denganku, kecuali bila Allah
melimpahkan rahmatNya dan ampunanNya
kepadaku’ ” (Shahih Bukhari, No 5986).
Jadi kalau hati kita lagi galau, itu sebenarnya biasa. Menjadi
tidak biasa dan membawa celaka bila kita terus
menyalahkan pihak lain dan tidak mencari solusi.
Sebaliknya kegalauan bisa melahirkan solusi yang inovatif
bila disikapi dengan niat yang serius untuk Bismillah
mencari solusi, istiqomah dalam menempuh jalannya,
berimbang dalam menyikapi berbagai informasi dan terus
menebarkan kabar gembira.
Bayangkan bila kegalauan yang sekarang mewabah di
masyarakat melalui iklan-iklan dan berita-berita itu kini
menjadi sumber inspirasi nan inovatif solutif, masalah apa
lagi yang tidak bisa diselesaikan ?. InsyaAllah dengan
ijinNya semua menjadi bisa. InsyaAllah.

by muhaimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar