Minggu, 15 April 2012

Amalan penolak Bala

Hidup ini tidak seindah yang dibayangkan.
Banyak hal yang tidak terduga menghampiri
hidup kita. Kepahitan dan kegetiran ada ah
warna yang memoles lembar kehidupan manusia. Meski
sesungguhnya bagi orang yang beriman dunia ini adalah
surga tak berperi dengan kenikmatan dan keelokannya yang
tidak bertepi.
Untuk kita yang saat ini sedang dalam kubangan musibah
ada baiknya kita mencoba menyisir jalan kebaikan berikut
ini. Atau, kita yang sedang dihantui kegagalan, inilah amalan
yang menghibur untuk menolak berbagai kemungkinan bala.
Pertama, melazimkan doa. Orang yang terbiasa dengan
berdoa akan mengalir sebuah kekuatan yang mampu
menjadikan dirinya tegar. Bah kan, doa adalah sebuah
proteksi ampuh menstabilkan kondisi hati dengan berbagai
macam keadaannya.
Disebut oleh Nabi Muhamad SAW, “Tidak ada yang mampu
menolak takdir kecuali doa.” (HR Ahmad). Bahkan, ada doa
yang langsung dari Allah untuk menuntun kita terhindar dari
berbagai ujian, musibah, dan bala. “Duhai Allah jangan
sekali-kali Engkau uji kami di luar batas kemampuan
kami.” (QS al-Baqarah [2]: 286).
Kedua, kesungguhan takwa. Banyak disebut oleh berbagai
ayat bahwa kesungguhan dan keseriusan dalam ketakwaan
mengantarkan ketangguhan spiritual dalam menyelesaikan
setiap kesulitan hidup. Ini artinya semangat takwa
menghindarkan sebuah peristiwa buruk dalam hidup ma
usia. “Siapa yang bertakwa maka Allah jadikan baginya jalan
keluar. Dan Allah karunia kan rezeki dari arah tak terduga.
Siapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah maka
akan dicukupkan (nikmat dan kebutuhannya) …” (Baca QS
al- Thalaq [65]: 2-3).
Ketiga, ridha orang tua. Setelah kita tegak dengan nilai-nilai
Langit seperti disebut oleh dua poin di atas, saatnya kita
mengumpulkan energi dari bumi. Dan, kita perlu
memulainya dari bilik kedua orang tua kita. Doa dan restu
mereka yang pada urutannya mengantarkan kepada sejuta
kebaikan, yang kita unduh tidak hanya di dunia, tapi juga di
akhirat. Keramat terampuh di dunia ini tidak lain doa dan
restu orang tua. “Rida Allah ada pada rida orang tua dan
murka-Nya ada pada murka kedua orang tua,” demikian
sabda Nabi Muhammad SAW riwayat al-Hakim.
Keempat, sedekah. Keutamaan sedekah sudah banyak yang
menyebutkan. Bahkan, secara terang sebuah hadis
mengisyaratkan, “Sedekah itu benar-benar menolak
bala.” (HR Thabrani dari Abdullah ib nu Mas’ud). Karena,
agama adalah amal. Maka, nikmat dan ke lezatan beragama
akan berasa jika kita benar-benar mengamalkan. Karena itu,
saat nya kita buktikan dengan amal nyata. Kita bersedekah
pasti ada proteksi bala yang langsung Allah desain.
Kelima, istighfar. “Kami tidak akan turunkan azab bencana
selama mereka masih beristighfar.” (QS al-Anfal, 8: 33).
Berikutnya, silaturahim, berzikir, dan selawat. Terkait
dengan zikir, disebut oleh Nabi SAW, “Petir menyambar
siapa pun, tetapi petir tidak akan menyambar orang yang
sedang berzikir.”
Terakhir, senantiasa ber buat baik. Kebaikan yang kita
tebarkan di bumi adalah kebaikan untuk kita yang Allah
gelontorkan dari langit (QS ar- Rahman [55]: 60). Wallahu
a’lam .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar