Senin, 30 April 2012

"Jangan" cium tangan ibumu

Sahabat sekalian, suatu waktu saya
pernah menghadiri suatu acara training motivasi di kampus
saat masa kuliah dahulu. Pada waktu itu ada statement
trainernya yang masih saya ingat sampai sekarang. Ia
berkata: “rata-rata orang sukses di seluruh dunia itu,
mempunyai hubungan yang baik dengan kedua orang
tuanya khususnya dengan ibunya” jadi jika kita ingin sukses
maka sebelum itu yang harus diperhatikan ialah bagaimana
hubungan kita dengan orang tua saat ini? Apakah penuh
kehangatan atau penuh dengan kebencian? Yang saat ini
hubungan dengan orang tuanya penuh kehangatan
bersyukurlah Anda orang yang beruntung. Untuk mereka
yang punya hubungan tidak baik dengan orang tuanya
berdoalah agar dimudahkan Allah untuk memperbaiki
hubungan dengan mereka.
Sangat penting sekali mempunyai hubungan yang baik
dengan orang tua, khususnya ibu. Kenapa? Karena ridha
Allah ialah ridha orang tua, dan doa ibu itu Subhanallah,
tanpa hijab di hadapan Allah mudah menembus langit.
Sehingga doa seorang ibu yang dipanjatkan untuk anaknya
sangat mudah untuk Allah kabulkan. Mungkin sebagian dari
kira ada yang tidak sadar bahwa, kemungkinan kesuksesan-
kesuksesan kita selama ini adalah buah dari doa ibu kita
kepada Allah tanpa kita ketahui. Dan seorang ibu itu tanpa
disuruh pasti akan selalu mendoakan anaknya di tiap
nafasnya kala bermunajat kepada Allah. Tapi seorang anak
belum tentu selalu berdoa untuk orang tuanya ketika Shalat.
Mungkin sebagian dari kita suka mengeluh tentang sifat
buruk orang tua kita, entah karena ibu nya cerewet, suka ikut
campur, suka nyuruh-nyuruh, tidak gaul dan lain sebagainya.
Jika kita seperti ini maka tragis. Kenapa tragis? Karena kita
terlalu focus dengan secuil kekurangan orang tua kita dan
melupakan segudang kebaikan yang telah diberikan kepada
kita selama ini. Di pihak lain ada Orang-orang seusia Anda di
luar sana di pinggir jalanan, di bawah kolong jembatan dan
di tempat lainnya mereka juga suka mengeluh, tapi yang
mereka keluhkan ialah bukan karena sifat orang tua atau ibu
mereka, tapi mereka mengeluh karena mereka tidak punya
lagi orang tua. Bersyukurlah kita yang saat ini masih
mempunyai orang tua. Jika ingin tahu rasanya tidak punya
ibu, coba tanyakan kepada teman-teman Anda yang ibu nya
telah tiada. Mungkin perasaan mereka sangat sedih dan
kekurangan motivasi dalam hidup. Coba bayangkan jika kita
tidak punya ibu lagi, maka ketika kita akan pergi ke luar
rumah untuk sekolah atau bekerja, maka tidak ada lagi
tangan yang bias kita cium, jika kita tidak punya ibu lagi
maka mungkin tidak ada lagi makanan yang tersedia di meja
makan saat kita pulang, jika kita tidak punya ibu lagi ketika
hari lebaran rumah terasa sepi dan lebaran terasa tanpa
makna, jika kita tidak punya ibu lagi kita hanya bisa
membayangkan wajah tulusnya di pikiran kita dan melihat
baju-bajunya di lemarinya.
Banyak di antara kita suka mengeluh tentang sifat negative
ibu kita, tapi kita tidak pernah berfikir mungkin hampir setiap
malam ibu kita di keheningan sepertiga malam bangun
untuk shalat tahajjud mendoakan kita sampai bercucuran air
mata agar kita sukses dunia dan akhirat. Mungkin di suatu
malam beliau pernah mendatangi kita saat tidur dan
mengucap dengan bisik “nak, maafkan ibu ya… ibu belum
bisa menjadi ibu yang baik bagimu” kita mungkin juga lupa
di saat kondisi ekonomi rumah tangga kurang baik, ibu kita
rela tidak makan agar jatah makannya bisa dimakan
anaknya. Ketika kita masih kecil ibu kira rela tidur dan lantai
dan tanpa selimut, agar kita bisa tidur nyaman di kasur
dengan selimut yang hangat.
Setelah semua pengorbanan telah diberikan oleh ibu kita
selama ini, lalu coba renungkan apa yang kita perbuat
selama ini kepada ibu kita? Kapan terakhir kita membuat
dosa kepadanya? Kapan terakhir kita membentak-
bentaknya? Pantaskah kita membentak ibu kita yang selama
Sembilan bulan mengandung dengan penuh penderitaan?
Pantaskah kah kita membentak ayah kita yang setiap hari
pergi pagi pulang malam, lebur setiap hari, ngutang sana-
ngutang sini agar kita terpenuhi kebutuhannya. Oleh karena
itu maka berusahalah untuk berbakti kepada orang tuamu
khususnya kepada Ibumu. Karena masa depan mu ada di
desah doa-doanya setiap malam. Dan ingat “perilaku kita
dengan orang tua kita saat ini akan mencerminkan perilaku
anak kita kepada diri kita nanti”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar