Senin, 02 April 2012

obati luka dengan kopi

siapa yang tak kenal kopi ? Serbuk hitam beraroma
khas ini sangat digemari di Indonesia. Tapi tahukah
kita kalau kopi tak hanya identik dengan minuman
yang begitu nikmat saat diseruput selagi hangat?
Selain sebagai pengusir kantuk yang membuat tubuh
kembali terasa segar, kopi ternyata mampu
diandalkan untuk mengobati luka.
Dr. Hendro Sudjono Yuwono MD, Ph.D. sudah
membuktikan khasiat kopi tersebut. Ahli bedah
pembuluh daraa menggunakan kopi untuk
menyembuhkan luka para pasiennya. Ada berbagai
jenis luka yang ditangani, dari luka besut/serut karena
terjatuh hingga luka bakar dan luka bernanah.
Ternyata pengobatannya bisa berjalan efektif dan
hasilnya bisa disetarakan dengan hasil pengobatan
yang sudah baku. "Sejauh ini saya tidak melihat ada
efek samping yang muncul dari pengobatan luka
dengan kopi," tukas dosen di FK Unpad ini.
Dalam penelitiannya, Hendro menemukan zat
antibakteri dalam serbuk kopi yang tergolong sangat
kuat. Meski belum diketahui secara pasti jenis
kandungannya, namun zat ini terbukti sangat efektif
membasmi kuman Methicillin Resistant
Starhylococcus Aureus (MRSA) yang sering dijumpai
pada luka bernanah.
Hendro menggunakan tikus dan marmot yang sengaja
dilukai dengan cara dibakar sedikit. Tikus diobati
dengan kopi sementara marmot diobati dengan obat
medis untuk luka bakar. Ternyata tikus dapat sembuh
dengan baik tanpa ada perbedaan sedikitpun dengan
marmot. "Tidak timbul infeksi atau efek samping
lainnya," papar Hendro yang mengaku tidak berniat
untuk mematenkan hasil temuannya ini.
Awal tahun 2005 Hendro yang menyelesaikan
spesialisasi bedah pembuluh darah tepi di Universitas
Leiden dan pendidikan S3 ilmu bedah di Universitas
Amsterdam, Belanda menggunakan kopi untuk
menyembuhkan luka para pasiennya. Ada berbagai
jenis luka yang ditangani, dari luka besut/serut karena
terjatuh hingga luka bakar dan luka bernanah.
Ternyata pengobatannya bisa berjalan efektif dan
hasilnya bisa disetarakan dengan hasil pengobatan
yang sudah baku. "Sejauh ini saya tidak melihat ada
efek samping yang muncul dari pengobatan luka
dengan kopi," tukas dosen di FK Unpad ini.
CARA PAKAI
* Taburkan secara merata di atas luka. Cukup tipis
saja, tidak perlu terlalu tebal.
* Frekuensi bisa 3x sehari; pagi, siang, dan sore.
* Setelah ditaburi kopi, luka harus tetap kering dan
sama sekali tak boleh terkena air. Bila terkena air,
luka jadi basah terus-menerus sehingga pengobatan
tak berjalan efektif. Jika ingin mandi atau melakukan
aktivitas yang bersentuhan dengan air, tutuplah luka
dengan rapat.
KONTRAINDIKASI
Satu hal terpenting untuk diperhatikan, apakah anak
alergi terhadap kopi atau tidak. Alergi terhadap kopi
bisa dilihat dari munculnya warna kemerahan atau
gatal-gatal di sekitar area luka. Bila demikian,
hentikan pemakaian karena sangat mungkin luka
justru akan semakin meluas dan dalam lantaran anak
pasti tidak tahan untuk tidak menggaruknya. Tapi
kalau anak pernah minum kopi dan tidak ada efek
samping yang muncul, seperti mual, pusing atau gatal-
gatal, bisa dikatakan dia tidak alergi kopi.
PERIH ATAU TIDAK?
Berbeda dari obat merah yang bisa menimbulkan rasa
perih saat diteteskan atau salep yang memunculkan
rasa dingin, kopi malah memberikan rasa hangat.
PERLUKAH RESEP DOKTER?
Pemakaian kopi tak memerlukan resep dokter. Kopi
bisa langsung ditaburkan di atas luka. Hanya saja,
kopinya haruslah kopi robusta yang belum dicampur
apa-apa. Kopi tak bermerek ini biasanya dijual di
pasar-pasar tradisional yang langsung digiling di
tempat. Sebetulnya tuntutan keaslian ini tak lain
karena, "Saya belum melakukan penelitian terhadap
kopi lain yang bermerek," kata Hendro. Jadi, bila ingin
menggunakan kopi bermerek, boleh-boleh saja
namun ia tak menjamin apakah penyembuhan
lukanya efektif atau tidak.
BERAPA LAMA LUKA BISA SEMBUH?
Bila lukanya relatif kecil akibat tergores pisau,
pengobatannya boleh jadi hanya butuh waktu singkat.
Setelah diobati mungkin saja lukanya segera kering
dan sembuh. Namun luka yang sama, bisa saja
sembuh lebih lama bila setelah diobati lukanya basah
terkena air.
Waktu penyembuhan luka juga tergantung pada
kondisi luka itu sendiri. Kalau luas/lebar dan cukup
dalam tentu butuh beberapa kali pengobatan. Ini
berarti bisa makan waktu berhari-hari. Untuk luka
yang sudah terinfeksi, pengobatannya tentu butuh
waktu lebih lama, bisa berminggu-minggu bahkan
berbulan-bulan. Pasalnya, butuh waktu khusus untuk
membasmi bakteri yang sudah bercokol di luka tadi.
Luka yang sudah terinfeksi ini ditandai sebagai luka
yang bernanah, sudah lebih luas dari luka awal, dan
biasanya disertai adanya jaringan daging yang
membusuk. Yang juga makan waktu cukup lama
adalah pengobatan luka pada penderita diabetes
melitus. Oleh karena itu, tetap barengi pengobatan
medis. Luka yang diderita para diabetesi, contohnya,
baru akan efektif kalau pengobatan diabetesnya
berjalan terus.
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar