Minggu, 26 Agustus 2012

Budaya Pamer

Alkisah, ada seorang kaya baru yang sangat ingin
eksistensinya diakui. Maka, semua perilaku orang
kaya ia ikuti. Ia main golf, membeli mobil mewah
dan juga berbusana branded. Tak lupa ia membeli
motor gede (moge) yang keren: Harley Davidson.
Ia pun mencoba motor barunya itu di jalan raya. Di
perjalanan ia melihat mobil tetangganya meluncur di
jalan yang sama. Ia mengejar mobil itu, setelah dekat
ia berteriak, “Hey! Punya Harley, gak?” Dari dalam
mobil tetangganya itu balas berteriak, “Pamer kamu!
Sombong kamu! Mentang-mentang punya Harley!”
Dengan kesal sang tetangga itu mempercepat laju
mobilnya. Seakan tak mau kalah, si orang kaya baru
itu mengejar lagi dan kembali teriak, “Hey! Punya
harley tidak?” Sang tetangga pun membalas dengan
teriakan, “Dasar tetangga tukang pamer, sombong!”
Ia lalu memacu mobilnya lebih cepat.
Si orang kaya baru itu berusaha mengejarnya.
Namun sayang ia terjatuh karena menghindari truk
yang datang dari arah berlawanan.
Melihat kejadian itu, tetangganya kemudian berhenti
dan menolong si orang kaya baru sambil berkata,
“Makanya jangan sombong. Mentang-mentang punya
Harley. Begini balasan buat orang yang suka pamer.”
Dengan menahan rasa sakit orang kaya baru itu
menjawab, “Siapa yang pamer? Saya tadi berteriak
tanya kamu punya Harley atau tidak bukan mau
pamer. Saya cuma mau tanya, dimana letak
remnya?!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar