Rabu, 15 Agustus 2012

Pertumbuhan yg berkesinambungan

Muhammad SAW memulai dakwahnya, ia hanya
seorang diri. Beberapa tahun kemudian, tepatnya 23
tahun saat beliau melaksanakan hajjatul wada' , kaum
Muslim telah berjumlah sekitar 100 sampai 125 ribu
orang dalam berbagai riwayat. Dengan jumlah
penduduk dunia ketika itu sekitar 100 juta orang,
maka rasio kaum Muslim terhadap penduduk dunia
adalah 1 per 1000 orang.
Sekarang, sekitar 1500 tahun kemudian, jumlah
kaum Muslim telah bertumbuh tanpa henti dan
menjadi 1,5 milyar hingga 1,9 milyar. Bayangkanlah
bagaimana rasio itu bertumbuh dari 1 per 1000
menjadi 1 per lima dalam kurun waktu 1500 tahun.
Islam sebagai agama bekerja dalam skala waktu
sejarah, bukan dalam skala waktu individu atau
umat. Ia terus akan bertumbuh hingga tak satu pun
jengkal bumi yang tidak dijangkaunya dan tak satu
pun manusia yang tidak mendengar nama Allah
disebutkan. Pertumbuhan berkesinambungan adalah
ciri utamanya.
Kesadaran akan waktu bukan saja menumbuhkan
kemampuan berpikir sekuensial dan kesadaran akan
efek akumulasi, tapi juga pada makna pertumbuhan
sebagai cara mengukur kekuatan dan prospek dari
sebuah ide atau kerja. Kekuatan substansial dari
sebuah ide atau kerja selalu dapat diukur dari
kemampuannya untuk bertumbuh secara
berkesinambungan.
Berapa banyak ideologi dan gerakan dalam sejarah
manusia yang lahir, tumbuh dan mekar lalu mati
dalam kurun waktu yang singkat. Misalnya
komunisme. Semula gegap gempita tentang
komunisme sejak awal ia lahir sebagai sebuah
ideologi hingga berkembang pesat dengan dukungan
sebuah imperium besar tak sanggup membuatnya
berumur lebih dari satu abad.
Umur ideologi dan gerakan, apapun bentuknya,
selalu ditentukan oleh kekuatan substansialnya untuk
bertumbuh secara berkesinambungan. Sebab ini
menentukan dalam skala waktu apa ideologi dan
gerakan itu bekerja. Ideologi dan gerakan yang tidak
punya potensi pertumbuhan berkesinambungan
biasanya hanya akan bekerja dalam skala waktu
individu, atau paling jauh, dalam skala waktu
komunitas.
Pertumbuhan berkesinambungan adalah alat ukur
sejarah. Sebab hanya ideologi dan gerakan yang
bekerja dalam skala waktu sejarah yang akan bisa
bertumbuh secara berkesinambungan. Itu sebabnya
mengapa Qur'an memberi ruang yang begitu luas
untuk membicarakan sejarah; biar semua kita sadar
bahwa hanya ketika kita bekerja dalam skala waktu
sejarah kita punya peluang untuk bertumbuh tanpa
henti. [ Anis Matta , sumber : Serial Pembelajaran
Majalah Tarbawi edisi 248]y

Tidak ada komentar:

Posting Komentar