Jumat, 24 Agustus 2012

Saat abu nawas berdoa minta jodoh

Ada saja cara Abu Nawas berdoa agar dirinya
mendapatkan jodoh dan menikah. Karena kecerdasan
dan semangat dalam dirinya, akhirnya Abu Nawas
mendapatkan istri yang cantik dan shalihah.
Sehebat apapun kecerdasan Abu Nawas, ia tetaplah
manusia biasa. Kala masih bujangan, seperti pemuda
lainnya, ia juga ingin segera mendapatkan jodoh lalu
menikah dan memiliki sebuah keluarga.
Pada suatu ketika ia sangat tergila-gila pada seorang
wanita. Wanita itu sungguh cantik, pintar serta
termasuk wanita yang ahli ibadah. Abu Nawas
berkeinginan untuk memperistri wanita salihah itu.
Karena cintanya begitu membara, ia pun berdoa
dengan khusyuk kepada Allah SWT.
"Ya Allah, jika memang gadis itu baik untuk saya,
dekatkanlah kepadaku. Tetapi jika memang menurutmu
ia tidak baik buatku, tolong Ya Allah, sekali lagi tolong
pertimbangkan lagi ya Allah," ucap doanya dengan
menyebut nama gadis itu dan terkesan memaksa
kehendak Allah.
Abu Nawas melakukan doa itu setiap selesai shalat lima
waktu. Selama berbulan-bulan ia menunggu tanda-
tanda dikabulkan doanya. Berjalan lebih 3 bulan, Abu
Nawas merasa doanya tak dikabulkan Allah. Ia pun
introspeksi diri.
"Mungkin Allah tak mengabulkan doaku karena aku
kurang pasrah atas pilihan jodohku," katanya dalam
hati.
Kemudian Abu Nawas pun bermunajat lagi. Tapi kali ini
ganti strategi, doa itu tidak diembel-embeli spesifik
pakai nama si gadis, apalagi berani "maksa" kepada
Allah seperti doa sebelumnya.
"Ya Allah berikanlah istri yang terbaik untukku," begitu
bunyi doanya.
Berbulan-bulan ia terus memohon kepada Allah,
namun Allah tak juga mendekatkan Abu Nawas dengan
gadis pujaannya. Bahkan Allah juga tidak
mempertemukan Abu Nawas dengan wanita yang mau
diperistri. Lama-lama ia mulai khawatir juga. Takut
menjadi bujangan tua yang lapuk dimakan usia. Ia pun
memutar otak lagi bagaimana caranya berdoa dan bisa
cepat terkabul.
Abu Nawas memang cerdas. Tak kehabisan akal, ia pun
merasa perlu sedikit "diplomatis" dengan Allah. Ia pun
mengubah doanya.
"Ya Allah, kini aku tidak minta lagi untuk diriku. Aku
hanya minta wanita sebagai menantu Ibuku yang
sudah tua dan sangat aku cintai Ya Allah. Sekali lagi
bukan untukku Ya Tuhan. Maka, berikanlah ia
menantu," begitu doa Abu Nawas.
Barangkali karena keikhlasan dan "keluguan" Abu
Nawas tersebut, Allah pun menjawab doanya.
Akhirnya Allah menakdirkan wanita cantik dan salihah
itu menjadi istri Abu Nawas. Abu Nawas bersyukur
sekali bisa mempersunting gadis pujaannya.
Keluarganya pun berjalan mawaddah warahmah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar