Rabu, 29 Agustus 2012

Penyebab bisnis baru sering gagal

Penyebab Bisnis Baru Sering Gagal , Sebuah bisnis
yang baru saja didirikan biasanya sangat rentan gagal,
terutama di satu sampai tiga tahun pertama. Bahkan,
menurut Small Business Association (SBA) sebanyak
30% dari bisnis baru gagal mencapai tahun
keduanya.

Sementara 50% gagal mencapai tahun kelima, dan
66% tidak berhasil beroperasi sampai tahun
kesepuluh. Hasil studi mereka juga menunjukkan
hanya 25% bisnis yang berhasil bertahan sampai
lebih dari lima belas tahun.

Walaupun demikian, tidak seharusnya sebuah bisnis
gagal begitu saja. Dengan rencana, pendanaan dan
fleksibilitas yang tepat, sebuah bisnis punya
kesempatan sukses yang lebih besar. Untuk itu
sebaiknya Anda tahu enam kesalahan yang bisa
menghancurkan sebuah bisnis, seperti dikutip dari
Financial Edge, Selasa (28/8/2012):

Alasan Bisnis Baru Sering Gagal :

1. Tidak melakukan riset pasar
Misalnya Anda berniat membuka sebuah perusahaan
es krim, semua modal sudah disiapkan dan niatan
Anda sudah bulat. Tapi Anda tidak bisa melihat
kenyataan bahwa sekarang ini musim hujan, saat
orang membutuhkan makanan yang hangat dan
bukan sebaliknya. Selain itu, dengan banyaknya
merek-merek es krim di luar sana, kompetisi anda
menjadi semakin berat.
Kesalahan-kesalahan seperti inilah yang membuat
anda kalah sebelum bertanding. Anda harus bisa
mencari apa yang dibutuhkan oleh pasar, bukan
memaksa produk anda masuk ke pasar. Akan lebih
mudah menyediakan sesuatu yang dibutuhkan
daripada harus membuat sesuatu yang baru dan
memaksa orang mengeluarkan uang untuk itu.

2. Rencana bisnis yang kurang matang
Sebuah rencana yang solid dan realistis sangatlah
mutlak dibutuhkan sebuah bisnis. Dalam rencana itu,
anda harus memuat target yang masuk akal,
bagaimana mencapai target tersebut, prediksi
masalah yang akan menghadang, serta bagaiman
menyelesaikan masalah tersebut.
Dalam mencapai target tersebut, anda harus banyak
melakukan riset dan survey. Rencana tersebut juga
harus memuat biaya yang diperlukan untuk bisnis
serta strategi dan jadwal operasional. Anda harus
jalankan seluruh rencana dengan baik.
Jika anda mencoba melenceng dari rencana awal,
misalnya menambah pengeluaran atau mengganti
strategi, anda bisa berujung pada kegagalan. Kecualai
jika anda menemukan masalah yang diprediksi bisa
membunuh bisnis anda, jika tidak, tetaplah pada
rencana semula.
Anda juga harus bisa cepat mengubah keputusan,
jika ada masalah segera cari solusinya, jika
pengeluaran membengkan segera berhemat. Semakin
banyak masalah akan semakkin tinggi potensi
gagalnya bisnis anda.

3. Tidak punya akses tambahan modal
Jika anda baru saja membuka usaha dan ternyata
tidak berjalan dengan baik, apalagi modal seret dan
bisnisnya sudah diambang kematian, anda berada
dalam posisi yang tidak bagus untuk mencari
pinjaman.
Untuk mencegah hal itu terjadi, dari awal anda harus
realistis, gunakan modal yang ada untuk bisa
mencapai target yang sudah ditentukan sehingga
membuat arus kas anda terus mengalir. Terlalu
banyak memikirkan pinjaman untuk modal dalam
membuka bisnis bukanlah awal yang baik.

4. Lokasi yang buruk, tidak eksis di internet dan
kurang promosi
Lokasi yang buruk sudah barang tentu menjadi faktor
negatif bagi bisnis, terutama yang mengandalkan
pelanggan para pejalan kaki. Tapi, saat ini ada yang
lebih penting, yaitu eksistensi di dunia maya.
Eksistensi bisnis anda di internet dan jejaring sosial
sama pentingnya dengan lokasi asli di dunia nyata.
Dengan begitu, pelanggan akan mengetahui bisnis
anda dengan cepat sehingga lebih mudah
mendapatkan pelanggan yang benar-benar butuh
akan bisnis anda. Langkah selanjutnya adalah mulai
melayani mereka.
Eksistensi ini mirip dengan promosi penjualan. Tak
hanya harus anda pastikan promosi ini sampai ke
pelanggan, tapi juga harus pelanggan yang tepat.
Pastikan promosi penjualan anda lakukan kepada
orang yang berminat pada bisnis anda.
Buatlah orang lain tak hanya menyukai bisnis anda,
tetapi membutuhkan dan menginginkan bisnis anda
tersebut. Dengan demikian, anda akan membentuk
barisan pelanggan yang loyal.

5. Terlena dengan kesuksesan
Setelah anda merumuskan rencana, menjalankan
bisnis dan mendapatkan basis pelanggan, jangan
terlalu puas dengan hasilnya. Bisa jadi ini belum
waktunya untuk merasa puas. Terus pantau situasi
pasar dan cari tahu apakah anda harus mengubah
rencana bisnis anda. Berada di posisi paling
dibutuhkan membuat anda punya banyak waktu
untuk mempertahankan strategi sehingga bisa tetap
sukses. Jangan sampai merasa puas jika anda belum
bisa mengubah dunia, seperti layaknya industri
musik atau film Holywood.

6. Terlalu cepat berekspansi
Jika bisnis anda sudah mulai berjalan dengan baik
dan menuju ke arah sukses, saatnya berekspansi.
Tapi, cara anda memperluas bisnis harus sama
seperti membangun bisnis tersebut dari awal. Jangan
gegabah dan terlalu percaya diri dalam membuka
cabang untuk bisnis anda.
Pastikan anda menemukan pasar dan daerah yang
tepat untuk berekspansi. Jika anda berencana
mendiversifikasi produk, jangan sampai melenceng
dari lini bisnis awal, atau anda akan terjebak dalam
membentuk sebuah bisnis baru seperti mulai dari
awal lagi.
Jika sebuah bisnis berkembang terlalu cepat dan tidak
mengikuti beberapa poin di atas, seperti riset pasar,
strategi dan rencana bisnis yang baik, maka bisnis
tersebut bisa cepat tenggelam.

7. Kesimpulan
Meskipun rata-rata bisnis baru, biasanya usaha kecil
dan menengah, jarang bertahan lama bukan berarti
bisnis anda akan gagal begitu saja. Melalui
perencanaan dan fleksibilitas, anda bisa menghindari
kesalahan-kesalahan di atas dan menjadi bagian dari
25% yang berhasil bertahan lebih dari 15 tahun
berbisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar