Sabtu, 11 Agustus 2012

Hati nurani

Bismillahirr Rahmanirr Rahim …
Ada seorang Ibu berupaya agar ketiga anaknya
memperoleh lebih banyak pengalaman hidup. Suatu
saat ia berkata kepada ketiga anaknya itu.
"Nak.. Kalian pergilah merantau, setelah 3 bulan kalian
kembali kerumah, ceritakan pengalaman yang paling
berkesan selama kalian merantau, Ibu akan melihat
perbuatan diantara kalian bertiga yang paling bisa
dibanggakan,” kata si Ibu.
Ketiga anaknya setelah mendengar perkataan Ibunya,
mulai melakukan perjalanan.
Tiga bulan berselang, mereka bertiga sudah kembali ke
rumah, Ibunya bertanya kepada mereka perbuatan
yang paling bangga yang telah mereka lakukan. Satu
persatu anak-anaknya mengisahkan pengalaman
mereka.
" Saya bertemu dengan seseorang, dia menitipkan
sekantong permata berharga kepada saya, dia sendiri
tidak tahu berapa jumlah permata didalam kantong itu,
jika saya mengambil beberapa butir dia juga tidak akan
tahu, ketika orang ini mengambil titipannya, saya
menyerahkan seperti semula tanpa saya buka sama
sekali,” kisah si anak sulungnya.
Setelah mendengar cerita anak sulungnya itu, Ibunya
berkata kepadanya.
"Ini hal yang memang harus engkau lakukan, jika
engkau mengambil beberapa butir, coba engkau
pikirkan engkau akan berubah menjadi orang apakah?”
komentar si Ibu.
Putra sulungnya mendengar komentar Ibunya,
menganggapnya benar lalu pergi mengundurkan diri.
Anak keduanya ganti menceritakan pengalamannya.
“ Suatu hari saya melihat ada seorang anak kecil
terjatuh di air, saya lalu menolongnya, keluarganya
memberi saya hadiah besar, saya tidak menerimanya,”
cerita anak kedua.
Mendengar kisah anak keduanya itu, Ibunya
mengatakan kepadanya.
“Inipun memang yang seharusnya engkau lakukan, jika
engkau melihat anak kecil itu mati tenggelam, apakah
hatimu bisa tenang?" kata Ibunya.
Setelah anak kedua mendengar komentar Ibunya itu, ia
tidak berkata apapun.
Lalu anaknya yang paling bungsu mengisahkan juga
pengalamannya.
“ Pada suatu hari saya melihat seorang yang sakit,
pingsan dipinggir jurang di jalan pegunungan, jika
sedikit membalikkan badan saja sudah akan terjatuh
dalam jurang, saya mendekatinya , melihat, orang itu
rupanya adalah musuh besar saya, dahulu beberapa kali
saya berpikir untuk membalas dendam, tetapi tidak
punya kesempatan, sekarang kesempatan ini muncul,
saya tidak memerlukan tenaga untuk mendorongnya
karena dia sudah akan terjatuh ke dalam jurang, tetapi
saya mengantarnya pulang ke rumah,” kisah anak
bungsu.
Ibunya tidak menunggu dia habis berbicara, lalu
dengan hati yang haru memuji ia mengatakan
kepadanya.
“Perbuatan kedua kakakmu melakukan hal yang
memang secara hati nurani dilakukan setiap orang,
tetapi perbuatanmu dengan budi membalas rasa
dendam, itu adalah perbuatan yang sangat terpuji.”
Melakukan perbuatan yang memang harus dilakukan,
adalah hal yang wajar yang tidak mengkhianati hati
nurani, tetapi melakukan perbuatan yang tidak ingin
dilakukan, barulah hal itu membuat hati nurani ini
dapat bersinar terang.
-----------------
Saudara-Saudariku terkasih… Cerita diatas,
mengisahkan ketiga bersaudara ini melakukan hal yang
tidak menyimpang dari permintaan hati nurani, anak
sulung tidak tamak, anak kedua menolong orang yang
kesusahan, kedua perbuatan ini adalah hal yang wajib
dan memang seharusnya dilakukan oleh semua
manusia.
Sedangkan anak bungsu yang mempunyai dada yang
lapang dan mau memaafkan musuhnya, malahan
menolong musuhnya, hati nuraninya menyuruh dia
tidak melakukan hal yang jahat, malahan bisa
melakukan perbuatan baik yang tidak semua orang bisa
lakukan, terlihat dari sini dia melupakan seorang yang
bisa menjadi panutan bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar