Minggu, 26 Agustus 2012

Topeng Kehidupan

Dalam kehidupan sehari-hari, saya menemukan
banyak orang yang hidup dengan mengenakan
topeng. Ada orang yang mengaku sukses dalam bisnis
(milyarder), mobilnya mewah, aksesoris yang melekat
di tubuhnya semuanya branded, ketika bicara
omongannya muluk-muluk. Namun tunggakan
hutangnya melimpah, kehidupannya rapuh. Menurut
saya orang ini hidupnya bertopeng, yang tampak
bukanlah aslinya.
Politisi yang berbicara atas nama rakyat, sering
merasa memperjuangkan rakyat dan juga dipilih oleh
rakyat. Namun dalam kehidupannya ia tak
mencerminkan peduli dengan rakyat. Ia lebih sibuk
mengumpulkan rupiah. Selalu minta dilayani bukan
melayani. Bahkan berani memanfaatkan fasilitas
negara untuk kepentingan pribadi dan keluarganya.
Menurut saya orang ini hidupnya bertopeng, politisi
hanya dijadikan kedok untuk kepentingan pribadi
Bila Anda sudah menikah, tapi tak pernah memberi
sesuatu yang dicintai pasangan Anda, tak pernah
punya waktu berkualitas bersamanya, tak pernah
memanjakannya. Juga, selalu ingin didengar tapi tak
mau mendengar, selalu merasa paling berjasa dalam
kehidupan rumah tangga. Menurut saya status Anda
sebagai suami/istri hanya topeng. Dibalik semua itu
Anda adalah monster yang menakutkan bagi orang-
orang di sekitar.
Tanpa orang tua, kita tak akan pernah ada di dunia.
Secara logika seharusnya kita menjaga dan
menghormatinya. Namun bila dalam kehidupan kita
tak mampu membahagiakannya atau bahkan kata-
kata kita sering melukainya, tak pernah
mendoakannya, dan juga tak pernah
memperjuangkan apa yang diinginkannya, maka saat
itu pula kita sedang mengenakan topeng.
Bila profesi Anda sama seperti saya sebagai seorang
inspirator kehidupan, sering bicara tentang indahnya
hidup dan kebaikan… Namun bila dalam kehidupan
sehari-hari banyak yang Anda katakan tapi tidak Anda
kerjakan, pandai bicara tapi miskin perbuatan baik…
Saat itulah Anda sedang mengenakan topeng
kehidupan yang sangat berbahaya.
Semakin banyak topeng kehidupan yang kita pakai,
kebahagian akan semakin menjauh dari kita.
Perankanlah profesi dan status kita sebaik-baiknya.
Hiduplah apa adanya tanpa harus membohongi diri
sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar