Senin, 09 Juli 2012

3 tanda kematian

Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail)
bersahabat dengan Nabi Ya’kub AS. Suatu
ketika Nabi Ya’kub berkata kepada malaikat
maut. Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi
sebagai tanda persaudaraan kita.
Apakah itu? tanya malaikat maut. Jika ajalku telah dekat, beri
tahu aku. Malaikat maut berkata, Baik aku akan memenuhi
permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu
utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga
utusanku. Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian
berpisah.
Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui
Nabi Ya’kub. Kemudian, Nabi Ya’kub bertanya, Wahai
sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau
untuk mencabut nyawaku?
Aku datang untuk mencabut nyawamu. Jawab malaikat
maut. Lalu, mana ketiga utusanmu? tanya Nabi Ya’kub.
Sudah kukirim. Jawab malaikat, Putihnya rambutmu setelah
hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan
bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya’kub,
itulah utusanku untuk setiap bani Adam.
Kisah tersebut di atas mengingatkan tentang tiga tanda
kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu memutihnya
rambut; melemahnya fisik, dan bungkuknya badan. Jika
ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu
berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena
itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan
diri untuk menghadapi utusan tersebut.
Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap
manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman
Allah SWT, Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. (QS
Ali Imran [3]: 185).
Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian
dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. Hai orang-
orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali
kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS
Ali Imran [3]: 102).
Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting
adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu.
Rasulullah SAW mengingatkan agar kita bersegera untuk
menyiapkan bekal dengan beramal saleh. Bersegeralah
kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan
yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit
yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang
memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang
sangat berat dan menyusahkan. (HR Tirmidzi).
Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan tentu akan
kesulitan dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan
melelahkan. Oleh karena itu, Berbekallah, sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa. (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar