Kamis, 26 Juli 2012

Taqwa sb hiasan hidup

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
yang menghiasi dirinya dengan ketakwaan
kepada Allah, maka ia akan hidup dengan penuh keyakinan
dan kekuatan. Ia pun akan berjalan di muka bumi ini dengan
penuh ketenangan dan kedamaian.” (HR. Abu Nu’aim dari
Ali bin Abi Thalib).
Setiap orang, terlebih lagi seorang Muslim, pasti akan selalu
mendambakan ketenangan dan kedamaian dalam hidupnya,
apa pun posisi, jabatan, kedudukan, profesi, dan
keahliannya.
Tentu yang di maksud dengan ketenangan dan kedamaian
ini, bukanlah dalam arti yang pasif, tidak pernah berhadapan
dengan problematika kehidupan. Mustahil ada orang yang
tidak punya masalah. Sebab, berhadapan dengan masalah
dan tantangan merupakan sunatullah dalam kehidupan
(sunnatullah fil hayah).
Bahkan, dalam perspektif Alquran, kesuksesan dan
keberhasilan (kemudahan) itu hanyalah akan diraih ketika
seseorang mampu mengatasi kesulitan/tantangan dan
memecahkannya dengan sebaik-baiknya.
Sadarilah bahwa sesungguhnya kesulitan dan kemudahan
ibarat dua sisi pada satu koin (mata uang) yang kedua-
duanya tidak bisa dipisahkan. Perhatikan firman-Nya dalam
Surah Al-Insyirah ayat 5-6, “Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.”
Sabda Rasulullah SAW tersebut di atas menjelaskan bahwa
keyakinan, kekuatan, ketenangan, dan kedamaian dalam
mengatasi berbagai macam masalah kehidupan hanyalah
akan diraih manakala takwa dijadikan sebagai hiasan hidup.
Dalam pengertian hati-hati di dalam ucapan ataupun
tindakan, di samping kepatuhan kepada ketentuan Allah
SWT.
Dalam Alquran Surah Al-Hujurat ayat 13, Allah menyatakan
bahwa sebaik-baiknya orang yang ada di antara umat
manusia adalah orang yang paling bertakwa. Dalam ayat
lainnya Allah berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-
mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26).
Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu memikirkan
apa yang akan diucapkan dan dilakukannya tidak
sembarangan dan tidak asal-asalan. Tidak ada niat sama
sekali untuk melakukan kejahatan yang merugikan orang
lain, terlebih lagi merugikan masyarakat dan bangsa secara
luas.
Orang yang menjadikan takwa sebagai hiasan hidupnya
tidak mungkin mengkhianati jabatannya dengan
memanfaatkannya untuk kepentingan diri, keluarga, dan
kelompok nya. Karena, jabatan diyakininya sebagai amanah
yang akan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,
bangsa, dan terutama kepada Allah SWT.
Dan apabila hal ini sudah masuk ke dalam struktur berpikir
dan bertindak seseorang, ia akan mendapatkan ketenangan
dan kedamaian yang sesungguhnya di dunia ini dan insya
Allah di akhirat nanti. Wallahua’lam bish shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar