Kamis, 26 Juli 2012

Rintihan Istighfar

Istighfar itu adalah bagian dari zikir dan
doa. Ungkapan suara hati yang merintih
mengingat keadaan pada masa lalu yang hidupnya
compang-camping, gelisah, dan resah didera dosa. Merasa
cemas akan keadaan dirinya pada masa yang akan datang.
Dengan beristighfar, bukan saja ia merasakan kesalahan
yang ia perbuat (guilty feeling), pahitnya dosa, dan pedihnya
luka di hati, melainkan telah memberinya kekuatan untuk
menatap wajah Ilahi dengan optimistis dan penuh harap
akan pengampunan-Nya.
Karenanya pada saat seseorang beristighfar, sesungguhnya
ia sedang membersihkan hatinya seraya mendengarkan
bisikan hati, memandang wajah Ilahi dengan mata batinnya.
Jiwanya bergetar setiap kali mengenang perjalanan
hidupnya.
Dan, bila kita ber tanya, “Air mata apakah yang paling penuh
berkah?” Itulah air mata yang mengiringi hati yang
senantiasa basah karena menyesali dosa-dosa.
Bila ada kata yang paling indah, ia adalah rintihan istighfar,
memohon ampunan Allah. “Wahai orang-orang yang
beriman, bertobatlah kamu kepada Allah dengan sebenar-
benarnya tobat.” (QS. At-Tahrim: 8). Bila ada hati yang
paling damai, adalah penyesalan yang sangat bersungguh-
sungguh kepada Ilahi Rabbi.
Istighfar merupakan tanda orang-orang yang beriman dan
mencintai Allah. “(Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Ya Rabb
kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah
segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.
(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat,
yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang
memohon ampun pada waktu sahur.” (QS. Ali Imran:
16-17).
Betapa Rasulullah SAW yang ma’shum (terpelihara dari
dosa), masih mendesahkan pujian dan permohonan ampun
kepada-Nya. “Wahai sekalian manusia, bertobatlah kamu
sekalian kepada Allah, dan istighfarlah (memohon ampun)
kepada-Nya, sesungguhnya aku beristighfar setiap hari
seratus kali.” (HR Muslim).
Tidakkah hati kita merunduk, merenda rasa malu dalam
jiwa. Berapa kali kita dalam sehari beristighfar? Sedangkan
Rasulullah, manusia pilihan langit yang akhlaknya telah
menggetarkan hati para malaikat, yang surga tidak akan
dimasuki siapa pun kecuali Rasulullah terlebih dahulu, masih
beristighfar seratus kali dalam sehari.
Maka, wahai hamba Allah, hari ini, bahkan detik ini,
berlarilah mengejar cahaya surga yang luasnya seluas langit
dan bumi. Berprasangkalah yang baik kepada Allah karena
Allah akan berbuat sebagaimana prasangkamu kepada-Nya.
Yakinlah bahwa Dia lebih cepat pengampunan-Nya. Dia
sangat sabar menunggumu di pintu-pintu tobat.
Bahkan, sebelum nyawa tersedak di tenggorokan, sebelum
kaki beku dan lidah kelu, Allah masih setia menjaga pintu
tobat karena kasih sayang kepada hamba-Nya.
Abdullah bin Umar RA berkata, bersabda Rasulullah SAW,
“Sesungguhnya Allah tetap menerima tobat seseorang
hamba-Nya selama ruh (nyawanya) belum sampai di
tenggorokannya (sakratulmaut).” (HR Tirmidzi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar