Senin, 09 Juli 2012

Agar didekati malaikat

Menjadi Muslim tidak
hanya dituntut untuk memburu pahala
dengan mengerjakan yang wajib dan
menjauhi dosa dengan meninggalkan yang
haram. Justru, di luar hal-hal yang halal dan
haram itu, Muslim harus berhati-hati.
Ulama asal Australia, Tawfique Chowdhury, mengatakan,
sejumlah perilaku turut menentukan dekat tidaknya
seseorang dengan keselamatan. Salah satu perilaku itu
adalah merokok.
“Malaikat jauh dari orang-orang yang merokok. Mereka
enggan memasuki rumah di mana ada asap rokok di
dalamnya,” ujar CEO Mercy Mission dan pendiri Al Kauthar
Institute itu. Ia menekankan agar Muslim memperhatikan
hal-hal yang membawa mudharat, baik bagi dirinya maupun
bagi orang di sekelilingnya.
“Setiap saat, ada jutaan malaikat di sekitar kita,” katanya.
Selain dua malaikat pengawas dan pencatat amal, ada
malaikat-malaikat lain yang melindungi manusia.
“Keberadaan mereka bagi kita sangat dipengaruhi oleh
perilaku kita. Dan merokok adalah salah satu hal yang
menjauhkan malaikat dari kita.”
Selain itu, Tawfique juga mengingatkan pentingnya amalan
wajib bernama shalat. Peristiwa Isra dan Mi'raj, katanya,
menunjukkan betapa pentingnya ibadah wajib tersebut.
“Shalat adalah esensi dari hubungan Muslim dengan Allah,”
ujarnya.
Lebih dari itu, menurut Tawfique, shalat menentukan
‘kesahihan’ Islam seseorang. “Jika seseorang mengaku
beragama Islam namun tidak shalat, maka ia bukan Muslim.
Jika Anda menikah dengan seorang pria atau wanita dan di
kemudian hari ia tidak menunaikan shalat lima waktu, maka
sesungguhnya kontrak pernikahan telah batal,” tegasnya.
Shalat, tambahnya, merupakan bentuk penyerahan diri
seorang hamba kepada Allah. Ia adalah cara untuk
mendekatkan diri. “Untuk bisa dekat, kita perlu kenal. Dan
kita akan mengenal Allah jika kita mengenal diri kita,
menyadari apa kelemahan dan makna kita di hadapan-Nya.
Kita harus tahu bahwa kita bukanlah apa-apa di hadapan
Allah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar