Selasa, 17 Juli 2012

Cegah dehidrasi ssat shoum

Sebagian besar tubuh
manusia terdiri atas air. Fungsinya adalah
untuk memperlancar metabolisme di dalam
tubuh dan mendukung pertumbuhan sel.
Dalam proses metabolisme ditambah dengan aktivitas
manusia sehari-hari serta pengaruh lingkungan, diperlukan
asupan air atau cairan ke dalam tubuh sebanyak total
minimal delapan liter sehari. Bila ada aktivitas yang tinggi
dan mengeluarkan cairan keringat yang banyak, asupan air
pun diperbanyak lagi.
Setiap orang tetap harus menjaga asupan dan komposisi
cairan di tubuhnya. Bila terjadi kekurangan cairan di tubuh
(dehidrasi), akibatnya bisa berdampak pada kesehatan.
Dalam kondisi dehidrasi yang parah, dapat menyebabkan
kematian pada penderitanya.
Pada saat berpuasa, mereka yang menjalankannya harus
tetap menjaga asupan air setiap harinya. Walaupun mereka
tidak minum dari subuh hingga maghrib, konsumsi air atau
cairan tetap harus seimbang dan itu bisa dilakukan sejak
maghrib hingga subuh.
Perbanyak air
Menurut Ahli Nutrisi Marzuki Iskandar, jumlah minimum
konsumsi air atau cairan selama berpuasa ditingkatkan
menjadi sepuluh liter tiap hari. Jumlah tersebut ditetapkan
sekian karena aktivitas manusianya tetap tinggi, tetapi
asupan air di saat siang tidak ada. Selain itu, jumlah asupan
air sekian ditujukan untuk mencegah seseorang terkena
dehidrasi.
''Kita tidak bisa minum sekaligus banyak, misalkan langsung
dua liter. Itu akan mengagetkan dan membebankan
lambung,'' katanya.
Pada saat berpuasa, khususnya berbuka, makan malam, dan
sahur, umumnya tak bisa menghindari makanan manis,
makanan tinggi lemak, dan kurang konsumsi buah. Untuk
mencerna gula, lemak, dan mempermudah metabolisme
selama puasa, asupan air harus banyak.
Berpuasa selama 14 jam pun peranan air dalam tubuh
tetap harus berjalan. Walaupun aktivitas berkurang, cairan
dalam tubuh tetap berkurang. Keluarnya tetap melalui air
seni dan keringat. Bahkan, mereka yang bekerja di ruang
ber-AC, tetap mengeluarkan cairan tubuh yang tinggi.
''Soalnya, pencernaan dan metabolisme tetap berjalan.''
Asupan cairan selama berpuasa perlu diperhatikan. Marzuki
menegaskan, sepuluh liter itu bisa dipenuhi dengan
konsumsi air minum, sayuran berkuah, menu-menu berbuka
(es, kolak, dan makanan berkuah lainnya), dan buah-buahan
yang mengandung air yang banyak (blewah, pepaya,
semangka, melon, buah naga, dan lain-lain).
Pada saat berbuka puasa, umumnya dianjurkan
mengonsumsi makanan yang manis dan tinggi kandungan
glukosanya. Di saat itulah, diperlukan air manis. Dia
menyarankan agar air yang dikonsumsi saat berbuka adalah
yang hangat agar memudahkan lambung menerimanya.
Gula bisa diproses langsung oleh tubuh menjadi energi yang
selama berpuasa keadaan gula darahnya rendah.
Setelah itu, dibarengi minum air putih sebanyak satu gelas.
''Tujuannya adalah untuk melarutkan gula dan membantu
pencernaan dalam mengolah makanan berbuka. Dengan
begitu, sedikit demi sedikit kadar gula dalam darah menjadi
normal kembali.''
Sehabis mengonsumsi makanan-makanan kecil pun,
Marzuki menyarankan untuk tetap dibarengi dengan
minum. Mengonsumsi air dingin diperbolehkan. Air dingin
mampu meningkatkan penyerapan nutrisi ke dalam tubuh.
''Untuk mereka yang kurus, air dingin membantu
metabolisme. Namun, bagi mereka yang gemuk, biasakan
hindari minum air dingin.''
Sayur-sayuran pun disarankan yang berkuah atau direbus.
Dengan dikuah atau direbus, kandungan airnya meningkat.
''Kurangi kuah bersantan. Soalnya, bila santannya sampai
pecah, itu menjadi lemak jenuh. Goreng-gorengan pun
dihindari usai sahur karena siangnya akan terasa haus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar