Jumat, 06 Juli 2012

Rizki yg melimpah?

Badan pangan dunia Food and Agricultural Organization
(FAO) memperkirakan bahwa tahun 2050 – era generasi
anak dan cucu kita, dunia membutuhkan produksi
pangan 2 kali dari tingkat produksi sekarang untuk mampu
bertahan dengan kecukupan pangan bagi penduduknya.
Dari mana kebutuhan ini akan dipenuhi di tengah lahan
pertanian di seluruh dunia yang menyusut 5 – 7 juta
hektar per tahunnya ?. Saat inipun sudah ada sekitar 1
milyar penduduk bumi yang kelaparan, akankah generasi
anak cucu kita semakin sengsara ?. Insyaallah tidak - bila
kita berbuat yang tepat saat ini, bahkan di jaman mereka
dunia bisa jauh lebih baik !, how ?. Inilah peluangnya…

Pertama yang harus kita sadari adalah bahwa kita-lah yang
diberi tugas oleh Allah untuk memakmurkan bumi itu,
bukan orang lain. Bukan para konglomerat kapitalis, bukan
investor asing – tetapi kita semua yang mendapat tugas itu.
Darimana kita tahu bahwa itu tugas kita, bukan tugas orang
lain ?, karena firmanNya ditujukan langsung ke kita :
"…Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah
ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya..." (QS
11 : 61)

Kedua setelah kita menyadari tugas itu kemudian
melaksanakannya dengan sungguh-sungguh, sambil terus
memohon ampunan kepadaNya dan terus bertaubat, Allah
akan memberikan sebagian upahnya di dunia – dan
insyallah bagian terbesarnya untuk kehidupan yang abadi
nanti. “ Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan
bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka
berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya. ” (QS 7 : 96)

Ketiga bahwa dunia yang saat ini sedang menuju
keterpurukannya, harus kita yakini akan sampai pada suatu
titik dimana arah itu akan berbalik – yaitu kembali menuju
ke kemakmurannya. Darimana kita bisa yakin bahwa ini
akan terjadi ?, karena ada kabar yang sahih dari junjungan
kita Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam : " Tidak akan
terjadi hari kiamat, sebelum harta kekayaan telah
tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki
pergi ke mana-mana sambil membawa harta zakatnya
tetapi dia tidak mendapatkan seorangpun yang bersedia
menerima zakatnya itu. Dan sehingga tanah Arab menjadi
subur makmur kembali dengan padang-padang rumput
dan sungai-sungai " (HR. Muslim).
Nah sekarang kita sudah seharusnya yakin bahwa bumi
masih akan makmur sekali lagi dan rezeki akan melimpah.
Pertanyaannya kemudian adalah – apakah kita bisa ikut
berperan atau tidak dalam proses pemakmuran tersebut ?.
Pilihannya ada tiga, yaitu pertama kita ikut berperan aktif
dalam pemakmurannya karena itulah tugas kita seperti di
ayat tersebut diatas. Kedua, kita tidak berperan – karena
kita anggap itu tugas orang lain yang mampu. Ketiga kita
berperan sebaliknya, yaitu ikut rame-rame
menyengsarakan bumi dan penghuninya.

Apa ada yang mau berperan di peran yang ketiga ini ?,
diakui atau tidak inilah yang paling banyak terjadi saat ini
yaitu peran ketiga. Justru karena lebih banyak peran ketiga
yang dimainkan orang – maka lebih dari 1 milyar orang
kelaparan di jaman kita. Peran ketiga ini ada yang
berbentuk kapitalisme yang menguasai sektor-sektor
produksi dan pasar hanya pada segelintir orang sehingga
yang lain kelaparan; ada yang menguras kekayaan alam
yang non-renewable dengan tidak bertanggung jawab; ada
yang membuat hukum-hukum, perataturan –peraturan
yang pro si kaya dengan mengabaikan hak si miskin dlsb.
dlsb.
Lantas apa bentuk konkritnya bila kita ingin berperan di
peran yang pertama ?, salah satunya di bidang ekonomi ya
yang menjadi issue central situs ini – yaitu bagaimana kita
bisa menjadi entrepreneur yang memakmurkan bumi.
Enterpreneur yang mampu meng-eksplore potensi sumber
daya alam yang begitu besar, potensi otak-otak manusia
yang begitu cerdas, potensi iman yang akan meneguhkan
hati dalam pengambilan keputusan, potensi Al-Qur’an yang
menjadi sumber dari segala sumber ilmu, Al-Qur’an yang
siap menjawab segala macam persoalan dan Al-Qur’an
yang menjadi petunjuk lengkap dengan segala
penjelasannya.
Konkritnya di lapangan saya melihat begitu banyak ilmu
dan teknologi yang berkembang saat ini yang insyaAllah
sangat bisa dimanfaatkan untuk memakmurkan bumi.
Sebagian ilmu tersebut sudah kita kuasai, sebagian masih
dikuasai orang lain – tetapi pada waktunya insyaAllah akan
bisa kita gunakan. Ada teknologi biologi melekuler, ada
teknologi microba, ada teknologi nano, ada teknologi
aerophonic , ada renewable energy dlsb-dlsb. yang
semuanya menjanjikan untuk di explore .

Dengan ini semua, kita harus bisa mengubah pertanyaan
pesimistis dunia dari ‘ how to survive on so
little ? ’ (bagaimana kita bisa bertahan hidup dengan
sumber daya yang sangat terbatas), menjadi pertanyaan
optimistis ‘what to do with so much…?’ ( apa yang harus
kita lakukan dengan begitu banyak …).
Keyakinan akan limpahan rezeki itu seyakin kita atas
kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits yang sahih yang
mengabarkannya, maka kinilah waktunya berbuat
merespon tugas yang diembankan ke kita sesuai ayat
tersebut diatas – insyaAllah kita akan mampu memperbaiki
dunia untuk anak cucu kita kedepan. InsyaAllah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar