Minggu, 15 Juli 2012

implementasi teknologi broadband

Peningkatan teknologi infomasi dan komunikasi di beberapa
negara berkembang, seperti Indonesia, terlihat sangat
spektakuler beberapa dekade ini . Hampir 75% pelanggan
telepon seluler dunia berada di negara-negara berkembang
ini. Negara-negara ini sekarang sedang merasakan euphoria
terhadap perkembangan dunia digital dan mulai merasakan
peningkatan ekonomi sebagai dampaknya. Namun
sayangnya negara-negara tersebut tertinggal dalam
mengimplementasikan teknologi broadband, yaitu salah satu
teknologi transmisi telekomunikasi yang memungkinkan
transfer informasi dalam kecepatan tinggi. Pada penghujung
2009, di benua Amerika dan Eropa terdapat hampir 50%
dari 1 miliar pelanggan fixed/mobile broadband dunia.
Tetapi tidak demikian dengan benua lain, sebagai contoh
Asia Tenggara dan Afrika bagian utara jika digabung hanya
tercatat 3% dari total keseluruhan pelanggan dunia.
Ketidakseimbangan ini menjadi ancaman dan menciptakan
sekat/pembatas baru di dunia. Tanpa akses terhadap
konektivitas broadband, pihak-pihak seperti pemerintah,
bisnis, komunitas, dan individual tidak bisa ikut serta dalam
masyarakat informasi global dan terbatas akses nya terhadap
ilmu pengetahuan dunia.
Broadband adalah sebuah teknologi umum yang memiliki
efek signifikan terhadap pola hidup dan cara bekerja
manusia. Teknologi ini menjadi salah satu pendorong
meningkatnya ekonomi dan tingkat kompetitif bangsa serta
berkontribusi terhadap pengembangan sosial dan budaya.
Teknologi ini tidak hanya membuat jurang antara negara
maju dan berkembang, tetapi juga memisahkan mereka yang
memiliki akses dengan mereka yang tidak. Mereka yang tidak
memiliki akses mungkin kehilangan banyak kesempatan, baik
kesempatan kesempatan ekonomi ataupun sosial. Kota yang
memiliki infrastuktur teknologi ini akan menarik banyak
investor dan perusahaan sehingga muncullah banyak
lapangan pekerjaan. Sebagai contoh Jakarta, lebih dari 25%
jaringan broadband Indonesia berada di kota ini.
Bank Dunia menemukan bahwa peningkatan penetrasi
teknologi broadband 10% di negara berkembang akan
berdampak pada peningkatan ekonomi sebesar 1.38%.
Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan beberapa
perusahaan konsultan seperti Mckinsey&Company dan Booz
& Company, mereka menemukan hubungan yang sama,
yaitu peningkatan penetrasi teknologi broadband ini akan
berdampak pula pada peningkatan GDP negara tersebut.
Selain itu peningkatan implementasi teknologi broadband ini
juga berdampak pada kehidupan sosial kemasyarakatan.
Teknologi ini akan menciptakan hubungan yang kuat antara
pemerintah, bisnis, masyarakat, kesehatan, pendidikan dan
sebagainya. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk
mengeksplorasi bisnis-bisnis yang sebelum nya tidak
terbayang, memperbesar pangsa pasar dan meningkatkan
daya saing. Sedangkan untuk pemerintah, teknologi ini bisa
meningkatkan akuntabilitas pemerintah sehingga
menghantarkan pada konsep good governance. Teknologi ini
juga bisa memperbaiki proses pelayanan publik sehingga
lebih efektif dan efisien.
Pemerataan akses terhadap informasi, menurut saya,
merupakan salah satu hak dan kebutuhan warga negara.
Telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur yang
paling fundamental dibangun di semua kawasan di sebuah
negara. Teknologi ini akan menjadi akselerator dan
katalisator perbaikan di bidang-bidang lain di kawasan
tersebut. Konsep inilah yang digunakan negara-negara maju
dahulu saat mereka mengimplementasikan teknologi
broadband di negara mereka.
Dan seperti inilah dunia bekerja, dunia dikendalikan oleh
mereka yang memiliki informasi.

Disadur dari
Yongsoo Kim, Tim Kelly, Sidharta Raja. 2010. “Building
Broadband: Strategies and Policies for The Developing
World.” The World Bank.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar