Senin, 09 Juli 2012

5 tanda amal diterima Alloh swt

Diriwayatkan dari budaknya Ummu
Salamah, dia mendengar Ummu Salamah menyampaikan
hadis bahwa Rasulullah SAW berdoa seusai shalat Subuh.
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat,
rezeki yang baik, dan amalan yang diterima.” (HR al-Baihaqi
dalam kitab Syu’abul Iman, juz II, hlm 284).
Hadis ini menunjukkan betapa urgennya amal yang
diterima. Amal yang diterima menjadi rukun kebahagiaan
dan kesuksesan di dunia dan akhirat. Imam Syafii berkata,
“Setiap orang yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya akan
ditolak sia-sia.” (Matan Zubad, juz I, hlm 2, Majallatul buhuts
al-Islamiyah, juz 42, hlm 279).

Di antara syarat pertama diterimanya amal adalah Islam (QS
Ali Imran: 85). Kekufuran merupakan sebab utama
ditolaknya amal (QS Ali Imran: 90-91). “Dan Kami hadapi
segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal
itu (bagaikan) debu yang beterbangan.” (QS al-Furqan: 3).

Kedua, ikhlas (QS al-Kahfi: 110). Rasulullah SAW
meriwayatkan hadis Qudsi, “Aku (Allah) tidak membutuhkan
kepada sekutu. Barang siapa beramal dan
mempersekutukan-Ku, maka Aku tinggalkan dia dan
sekutunya.” (HR Muslim).

Ketiga, mengikuti sunah Nabi SAW. “Barang siapa yang
beramal tidak mengikuti perintah kami, maka akan
ditolak.” (HR Muslim).
Keempat, bertakwa kepada Allah.
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-
orang yang bertakwa." (QS al-Maidah: 27).

Kelima, berbakti kepada kedua orang tua. (QS al-Ahqaf:
15-16).

Keenam, memperhatikan waktu beramal. Abu
Bakar berwasiat kepada Umar, “Bertakwalah kepada Allah
dan ketahuilah bahwa Allah memiliki amalan pada malam
hari yang tidak menerima amalan siang, dan amalan siang
yang tidak menerima amalan malam, dan Allah tidak
menerima amalan sunah sampai menunaikan yang fardu.”

Ketujuh, berbuat amal saleh. “Kepada-Nyalah naik
perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh
dinaikkan-Nya.” (QS Fathir: 10). Kedelapan, tidak merasa
bangga atas amalnya.

Sedangkan, tanda-tanda amal diterima itu ada lima macam.

Pertama, doanya dikabulkan Allah. Hadis tentang tiga orang
yang terjebak dalam gua dan mereka masing-masing
berdoa dengan berwasilah kepada amal ibadahnya yang
lalu. Doa mereka terkabul karena amalan mereka diterima
Allah.

Kedua, banyak manusia yang mencintai dan menghargai
orang tersebut. “Sesungguhnya Allah kalau mencintai si
Fulan, memerintah Jibril AS untuk menyeru penduduk langit,
‘Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah SWT mencintai
si Fulan, maka cintailah dia.’ Penduduk langit pun mencintai
Fulan dan di bumi semua orang menerimanya.”

Ketiga, mendapat taufik Ilahi untuk melakukan amal saleh
berikutnya.

Keempat, kontinu dalam beramal. Segala
sesuatu yang dilakukan karena Allah, akan langgeng dan
terus, sedangkan kalau karena manusia, amal akan terputus.
“Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya
dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (QS asy-Syura: 2).

Kelima, rela akan hukum Allah dan menerima qadha dan
takdir-Nya. (QS al-Bayyinah: 8).


prof. a.satori

Tidak ada komentar:

Posting Komentar