Minggu, 15 Juli 2012

Surat terbuka untuk Bapak Calon mertuaku. .

Bapak, saya tidak membeli putri Bapak dengan kemapanan
tetapi saya membelinya dengan sebuah keyakinan
keyakinan yang jauh melebihi ketampanan
keyakinan yang mencukupkan apa yang tidak cukup
melengkapi apa yang kurang lengkap
dan mewarnai semua yang tadinya suram

Bapak, jika aku boleh menambahkan satu rukun dalam iman
ku maka keyakinan pada putri bapak adalah salah satunya
keyakinan yang akan menuntun jalan hidupku
menggenapkan ke enam iman lainnya
berlebihan memang terdengar, tapi Tuhan tahu aku benar

Bapak, Bapak harus tahu
kemapanan sejati itu letaknya dihati
dan ketampanan hakiki itu ada di akal budi
dan ketahuilah Bapak
hanya keyakinan yang bisa membuka pintu hati dan jendela
akal budi

jadi bagaimana Bapak?
kapankah saya boleh melamar?
sekarang ataukah setelah selesai sekolah?
saya tunggu tapi jangan pakai lama
salam hormat,
menantumu kelak

*dedicated to all fathers all around the world, don’t too
harsh to your daughter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar